Anda di halaman 1dari 17

IIN KHOIRIYAH ULFAH

101811133160

Prinsip dan
Strategi
Penurunan
Kematian Ibu Peminatan Kespro 2021
Kematian Ibu
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita saat
hamil atau dalam 42 hari pengakhiran kehamilan, terlepas dari
durasi dan tempat kehamilan, dari setiap penyebab yang
berhubungan dengan atau diperburuk oleh kehamilan atau
penanganannya tetapi bukan dari penyebab kecelakaan atau
insidental (WHO, 2015).
ANGKA KEMATIAN IBU

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan


indikator pembangunan kesehatan dan
indikator pemenuhan hak reproduksi serta Angka Kematian Ibu =
kualitas dalam pemanfaatan kesehatan Jumlah kematian ibu selama
secara umum. Kemampuan penyelenggaraan periode waktu tertentu per
pelayanan kesehatan suatu bangsa di ukur 100.000 kelahiran hidup
dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu
dan perinatal dalam 100.000 persalinan hidup
(Lestaria, Bahar, & Munandar, 2016).
Perkembangan AKI di Indonesia
Dua dekade yang lalu, Indonesia oleh
WHO dianggap sebagai salah satu
negara yang sukses dalam program
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Tahun 1997, pemerintah mampu
menurunkan AKI mencapai 334 per
100.000 kelahiran hidup dari 390 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun
1994. Dan terakhir dalam SDKI 2007,
AKI Indonesia sudah mencapai 228
per 100.000 kelahiran hidup
(BKKBN, 2013).
Perkembangan AKI di Indonesia

Kematian Ibu melonjak sangat signifikan menjadi 359 per 100.000


kelahiran hidup atau mengembalikan pada kondisi tahun 1997. Ini
berarti kesehatan ibu justru mengalami kemunduran selama 15
tahun. Pada tahun 2007, AKI di Indonesia sebenarnya telah
mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup
(Saputra, 2013).
Pokok Masalah Masalah yang berakar pada
1 masyarakat (demand side)

Masalah yang berhubungan


dengan sistem pelayanan
2 kesehatan ibu termasuk pemberi
pelayananannya (supply side)

Masalah kebijakan, di tingkat


3 pusat dan daerah.
Pokok masalah tersebut menjadi akar penyebab tidak langsung
kematian ibu yang disebut sebagai 4 Terlalu dan 3 Terlambat.

1 Terlalu muda/tua untuk melahirkan 1 Terlambat mengambil keputusan

2 Terlalu sering melahirkan


2
Terlambat dibawa ke fasilitas
kesehatan
3 Terlalu banyak anak
Terlambat mendapatkan
4 Terlalu singkat (jarak kehamilan) 3 penanganan
Determinan Kematian Ibu
McCarthy & Maine (1992)

Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kematian ibu:


1. Determinan dekat: kehamilan itu sendiri dan komplikasi yang terjadi dalam
kehamilan, persalinan dan masa nifas (komplikasi obstetri)
2. Determinan antara: status kesehatan ibu, status reproduksi, akses ke
pelayanan kesehatan, perilaku perawatan kesehatan / penggunaan pelayanan
kesehatan dan faktor - faktor lain yang tidak diketahui atau tidak terduga
3. Determinan jauh: faktor sosio-kultural dan faktor ekonomi, seperti status
wanita dalam keluarga dan masyarakat, status keluarga dalam masyarakat
dan status masyarakat
PILAR SafeMotherhood
1 2 3

- Perawatan Antenatal – - Perawatan Persalinan –


- Keluarga Berencana – Memastikan bahwa tenaga
kesehatan yang terlibat dalam
Menyediakan vitamin,
Memastikan bahwa baik proses persalinan memiliki
imunisasi, dan memantau pengetahuan, kemampuan, dan
individu maupun pasangan faktor-faktor risiko yang alat-alat kesehatan untuk
memiliki akses terhadap dapat menyebabkan mendukung persalinan yang
informasi, dan layanan komplikasi kehamilan; serta aman; serta menjamin
keluarga berencana untuk memastikan bahwa segala ketersediaan perawatan darurat
merencanakan waktu, bagi perempuan yang
bentuk komplikasi dapat
membutuhkan, terkait kasus-
jumlah, dan jarak terdeteksi secara dini, dan kasus kehamilan berisiko dan
kehamilan. ditangani dengan baik. komplikasi kehamilan.
PILAR SafeMotherhood
1 2 3
- Perawatan Postnatal – - Perawatan Post-aborsi –
Mencegah terjadinya - Kontrol Infeksi Menular
Memastikan bahwa komplikasi, memastikan Seksual (IMS), HIV dan AIDS -
perawatan pasca-persalinan bahwa komplikasi aborsi
diberikan kepada ibu dan terdeteksi sejak dini dan Mendeteksi, mencegah. dan
ditangani dengan baik, mengendalikan penularan
bayi, seperti bantuan terkait membahas tentang
cara menyusui, layanan IMS/HIV, IMS, HIV Adst
permasalahan kesehatan
keluarga berencana, serta reproduksi lain yang
mengamati tanda-tanda dialami oleh pasien, serta
bahaya yang terlihat pada memberikan layanan
keluarga berencana jika
ibu dan anak.
dibutuhkan.
STATEGI
PENURUNAN
AKI
1 Individu Ibu

1. Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)


2. Menhindari 4T (Terlalu Tua, Terlalu Muda, Terlalu
Banyak, Terlalu Dekat)
3. Melaksanakan Antenatal Care (ANC)
4. Pemenuhan gizi ibu hamil
5. Perawatan diri sehari-hari
6. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
7. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi
2 Keluarga

1. Penerapan Program Keluarga Harapan


2. Penerapan Ketahanan Keluarga
3. Pendampingan ibu hamil
4. Perencanaan penolong persalinan
3 Masyarakat

1. Transportasi/ambulan desa
2. Donor darah
3. Kesiapsiagaan dalam melayani ibu hamil melalui
pemanfaatan Buku KIA (Kader/Puskesmas)
4. Penyelenggaraan Pemberian Tablet Tambah Darah
4 Pemerintah

1. Persiapan anggaran program pembinaan pelayanan


kesehatan ibu
2. Memperkuat basis pelayanan KIA dalam skema JKN
3. Revitalisasi program Kependudukan dan Keluarga
Berencana
4. Mendorong pemerintah daerah membuat Rencana Aksi
Daerah (RAD) penurunan AKI
Daftar Pustaka
BPPD. 2019. Strategi Penurunan Kematian Ibu dan Anak. Provinsi Banten
Kamidah, K. (2018). Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi
(P4K)
Sebagai Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu. Gaster | Jurnal Ilmi Kesehatan 16(1),
24.
Mundayat, A. A dkk. 2010. Target MDGs Menurunkan Angka Kematian Ibu Tahun 2015
Sulit Dicapai. Jakarta: Women Research Institute
Rahmah, Wiko, 2013. Arah dan Strategi kebijakan Pemurunan Angka Kematian Ibu (AKI).
Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBA) di Indonesia. Jakarta
Selatan: Prakarsa
STIKes 2016. Pencegahan Kematian Ibu https://stikesindramayu.ac ac id
read/138/pencegahan kematian-ibu-dan-ay. Diakses pada 29 Maret 2021 Pukul 10:03
World Health Organzation (WHO) 2013 Matemal Mortality Database in World
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai