Anda di halaman 1dari 5

PSAK 14.

PERSEDIAAN

Ruang lingkup

A. Pengecualian ruang lingkup PSAK 14 untuk :


1. Pekerjaan dalam proses yang timbul dalam kontrak Konstruksi termasuk kontrak jasa
yang terkait langsung (PSAK 34 : Kontrak Konstruksi)
2. Instrument keuangan (PSAK 50 : Instrumen Keuangan)
3. Aset biologis yang terkait dengan aktivitas dan produk agrikultur pada titik panen (PSAK
69 : Agrikultur)
B. PSAK 14 tidak diterapkan oleh :
1. Produsen produk agrikultur dan kehutanan, produk agrikultur setelah panen dan mineral
dan produk mineral, sepanjang persediaan tersebut diukur pada nilai realisasi neto
sesuai dengan praktik yang berlaku di industry tersebut. Jika persediaan diukur pada
nilai realisasi neto, maka perubahan nilai tersebut diakui dalam laba rugi pada periode
terjadinya.
2. Pialang pedagang komoditi yang mengukur persediaannya pada nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual. Jika persediaan tersebut diukur pada nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual, maka perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual diakui dalam
laba rugi pada periode terjadinya.

Definisi

Persediaan adalah aset :

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa.


b. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut, atau
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa.

Nilai realiasi neto : estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Nilai wajar : harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran (PSAK 68 : Pengukuran Nilai Wajar)

Pengukuran Persediaan

a. Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto
b. Biaya Persediaan : seluruh biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul
sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.
c. Biaya pembelian persediaan meliputi harga beli, bea impor, pajak lainnya (selain yang
dapat ditagih kembalisetelahnya oleh entitas kepada otoritas pajak, seperti PPN dan PPh
22), biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung
dapat diatribusikan pada perolehan barang jadi, bahan dan jasa. Diskon dagang, rabat
dan hal serupa lain yang dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.
d. Biaya konversi
Meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan aset yang diproduksi, seperti biaya
tenaga langsung dan overhead pabrik.
Pengalokasian pverhead produksi tetap ke biaya konversi didasarkan pada kapasitas
fasilitas kapasitas normal. Kegiatan normal adalah produksi rata-rata yang diharapkan
akan tercapai selama suatu periode atau musim dalam keadaan normal dengan
memperhitungkan hilangnya kapasitas selama pemeliharaan terencana. Tingkat
produksi actual dapat digunakan jika mendekati kapasitas normal. Pengalokasian jumlah
overhead produksi tetap pada setiap unit produksi tidak bertambah sebagai akibat dari
rendahnya produksi atau tidak terpakainya pabrik. Overhead yang tidak teralokasi diakui
sebagai beban pada periode terjadinya. Dalam periode produksi tinggi yang tidak
normal. Jumlah overhead tetap yang dialokasikan pada tiap unit produksi menjadi
berkurang sehingga persediaan tidak diukur di atas biayanya. Overhead produksi
variabel dialokasikan pada unit produksi atas dasar penggunaan actual fasilitas produksi

Biaya Lain
Termasuk dalam biaya persediaan hanya sepanjang biaya tersebut timbul agar
persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini,

Biaya Persediaan Pemberian Jasa


Untuk penyedia jasa yang memiliki persediaan, persediaan diukur pada biaya
produksinya, yang meliputi biaya tenaga kerja dan biaya personalia lainnya yang secara
langsung menangani pemberian jasa termasuk personalia penyedia, dan overhead yang
dapat diatribusikan.

Biaya produk Agrikultur Setelah Panen dari Aset Biologis.


Sesuai dengan PSAK 69, persediaan yang berupa produk agrikultur yang telah dipanen
oleh entitas dari aset biologisnya diukur pada pengakuan awal pada nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual pada titik panen.

Teknik Pengukuran Biaya


Teknik pengukuran persediaan seperti metode biaya standar atau metode eceran demi
kemudahan dapat digunakan jika hasilnya mendekato biaya. Biaya standar
memperhitungkan tingkat normal penggunaan bahan dan perlengkapan, tenaga kerja,
efisiensi dan utilisasi kapasitas.

Metode eceran sering digunakan dalam industri eceran untuk mengukur jumlah
persediaan yang banyak dan cepat berubah serta memiliki marjin yang serupa sehingga
tidak praktis untuk menggunakan metode penetapan biaya lainnya.

Rumus Biaya
Biaya untuk persediaan yang secara umum tidak dapat diukur dengan persediaan
laindan barang atau jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek tertentu
diperhitungkan berdasarkan identifikasi khusus terhadap biaya masing-masing.

Biaya persediaan, kecuali yang disebutkan dalam paragaraf 23 di hitung dengan


menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP) atua rata-rata
tertimbang. Entitas menggunkaan rumus biaya yang sama terhadap seluruh persediaan
yang memilki sifat dan kegunaan yang sama.
contoh, persediaan yang digunakan dalam suatu segmen operasi mungkin memilki
kegunaan yang berbeda dari jenis persediaan yang sama yang digunakan dalam segmen
operasi yang lain. Akan tetapi perbedaan lokasi geografis persediaan (atau dalam
perspektif perpajakan).

Formula MPKP mengasumsikan unit persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau
digunakan terlebih dahulu sehingga unit yang tertinggal dalam persediaan akhir adalah
yang dibeli atau diproduksi kemudian. Rumus biaya rata-rata tertimbang, biaya setiap
unit ditentukan berdasarkan biaya rata-rata tertimbang dari unit yang serupa pada awal
periode dan biaya unit yang serupa yang dibeli atau diproduksi selama suatu periode.
Perhitungan rata-rata dapat dilakukan secara berkala atau pada setiap penerimaan
kiriman, bergantung pada keadaan entitas.

Nilai Realisasi Neto

Biaya persediaan mungkin tidak akan diperoleh Kembali jika persediaan rusak, seluruh
atau sebagian persediaan telah usang atau harga jualanya telah menurun. Biaya
persediaan juga tidak akan dipulihkan Kembali jika estimasi biaya penyelesaian atau
estimasi biaya untuk membuat penjualan telah meningkat. Praktik penurunan nilai
persediaan dibawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto konsisten dengan
pandangan bahwa aset seharusnya tidak dinyatakan melebihi jumlah yang diharapkan
dapat direalisasi dari penjualan atau penggunaannya.

Nilai persediaan biasanya diturunkan ke nilai realisasi neto secara terpisah untuk setiap
unit dalam persediaan. Akan tetapi dalam beberapa keadaan penurunan nilai persediaan
mungkin lebih sesuai jika dihitung terhadap kelompok unit yang serupa atau berkaitan.
Kasus ini dapat terjadi pada barang-barang yang termaksuk dalam lini produk dengan
tujuan atau penggunaan akhir yang serupa, yang diproduksi dan dipasarkan di wilayah
yang sama dan tidak dapat dievaluasi terpisah dari unit-unit lain dalam lini produk
tersebut.

Estimasi nilai realisasi neto didasarkan pada bukti paling andal yang tersedia pada saat
estimasi dilakukan terhadap jumlah persediaan yang diharapkan dapat direalisasi.
Estimasi ini mempertimbangkan fluktuasi harga atau biaya yang langsung terkait dengan
peristiwa yang terjadi setelah akhir periode sepanjang peristiwa tersebut menegaskan
kondisi yang ada pada akhir periode.

Estimasi nilai realisasi neto juga mempertimbangkan tujuan pengadaan persediaan yang
dimiliki. Sebagai contoh, nilai realisasi neto dari jumlah persediaan yang dimiliki untuk
memenuhi kontrak penjualan atau jasa yang bersifat pasti didasarkan pada harga
kontrak. Jika kontrak penjualan lebih sedikit daripada jumlah persediaan yang dimiliki,
maka nilai realisasi neto untuk kelebihannya didasarkan pada harga jual umum. Provisi
dapat timbul dari kontrak penjualan yang bersifat pasti yang melebihi jumlah persediaan
yang dimiliki atau dari kontrak pembelian yang bersifat pasti. Provisi tersebut
diperlakukan sesuai dengan PSAK 57: provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi.

Bahan dan perlengkapan lainnya yang dimiliki untuk digunakan dalam memproduksi
persediaan tidak diturunkan nilainya dibawah biaya perolehan jika produk jadi yang
dihasilkan diharapkan dapat dijual sebesar atau di atas biaya perolehan. Akan tetapi
Ketika penurunan harga bahan mengindikasikan biaya produk jadi yang dihasilkan akan
melebihi nilai realisasi neto maka nilai bahan diturunkan kenilai realisasi neto. Dalam
keadaan tersebut, biaya penggantian bahan merupakan ukuran terbaik yang tersedia
untuk nilai realisasi netonya.

Suatu penilaian baru dilakukan atas nilai realisasi neto pada setiap periode selanjutnya.
Ketika keadaan yang semula mengakibatkan penurunan nilai persediaan dibawah biaya
perolehan ternyata tidak ada lagi atau Ketika terdapat bukti yang jelas terhadap
peningkatan nilai realisasi neto karena perubahan keadaan ekonomik, maka jumlah
penurunan nilai harus dibalik (yaitu pemulihan adalah terbatas untuk jumlah penurunan
nilai awal) sehingga jumlah tercatat yang baru dari persediaan adalah yang terendah dari
biaya perolehan atau nilai realisasi neto yang telah direvisi.

Pengakuan Sebagai Beban

Jika persediaan dijual maka jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban
pada periode diakuinya pendapatan atas penjualan tersebut. Setiap penurunan nilai
persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian
persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut.
Setiap pemulihan Kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan Kembali nilai
realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode
terjadinya pemulihan tersebut.
Beberapa persediaan dapat dialokasikan ke akun aset lainnya, sebagai contoh, persediaan
yang digunakan sebagai komponen aset tetap yang dibangun sendiri. Persediaan yang
dialokasikan ke aset lain dengan car aini diakui sebagai beban selama masa manfaat aset
tersebut.

Pengungkapan

Laporan keuangan mengungkapan:

a. kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan, termasuk rumus biaya
yang digunakan
b. total jumlah tercatat persediaan dan jumlah tercatat menurut klasifikasi yang sesuai bagi
entitas
c. jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
d. jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan
e. jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah persediaan yang diakui
sebagai beban dalam periode berjalan sesuai dengan paragraf 34
f. jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang
jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan sesuai dengan paragraf
34
g. keadaan atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan yang diturunkan
sesuai dengan paragraph 34 dan
h. jumlah tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan liabilitas.

Informasi tentang jumlah tercatat yang disajikan dengan berbagai klasifikasi persediaan dan
tingkat perubahannya masing-masing berguna bagi penggunalaporan keuangan. Klasifikasi
persediaan yang biasa digunakan adalah barang dagangan, perlengkapan produksi, bahan,
barang dalam proses dan barang jadi. Persediaan entitas pemberian jasa biasanya disebut
pekerjaan dalam proses.
Biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode, seringkali disebut sebagai
beban pokok penjualan, terdiri dari biaya-biaya yang sebelumnya diperhitungkan dalam
pengukuran persediaan yang saat ini telah dijual, overhead produksi yang tidak teralokasi
dan jumlah biaya produksi persediaan yang tidak normal. Keadaan dari entitas juga
memungkinkan untuk memasukkan biaya lainnya, seperti biaya distribusi.

Beberapa entitas mengadopsi suatu format laba rugi yang mengakibatkan jumlah yang
diungkapkan adalah selain biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode yang
bersangkutan.

Tanggal Efektif

Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 januari
2009. Entitas menerapkan pernyataan secara dini.

Entitas menerapkan penyesuaian atas definisi nilai wajar paragraph 06 dan 07 secara prospektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 januari 2015.

40A-40B, 40C, 40D, 40D,40E, 40F, 40G Dikosongkan

Penarikan

Pernyataan ini menggantikan PSAK 14 (1994): persediaan

Anda mungkin juga menyukai