Perioperatif
Samsu Buntoro
112014114
Fakultas Kedokteran
)021*+'-1-1
mail boensamsu3a5oo"o"id
I.Pendahuluan
a. Latar Belakang
$5li anestesi atau anestesiologi de6asa ini( men%adi disiplin ilmu ang sangat berperan
dalam proses pembeda5an" Sebelum dilakukan pembeda5an( seorang a5li anestesi perlu
melakukan pemeriksaan klinik pra beda5 untuk mempersiapkan kondisi pasien siap dilakukan
pembeda5an" Selain kondisi fisik dan mental pasien( tempat dan %enis tindakan beda5 ang akan
dilakukan turut berperan dalam menentukan kebutu5an anestesi ang akan diberikan" Peran a5li
anestesi dalam men%aga kestabilan tanda vital pasien sangatla5 penting dalam menentukan
b. Tujuan Penulisan
#u%uan dari penulisan adala5 agar pembaa dapat mema5ami %enis dan urutan
penggunaan obat dalam ilmu anestesi selama perioperative" Selain itu( penulis %uga ber5arap
II.Pembahasan
$gar a5li anestesiologi dapat melakukan pili5an rasional bagi tindakan untuk pasien
tertentu ang akan men%alani operasi( penting evaluasi prabeda5 ang teliti dan meneluru5"
Pemeriksaan klinik prabeda5 dan pemeriksaan selan%utna ole5 a5li anestesiologi bertu%uan
memperole5 keterangan penting tentang ri6aat penakit( keadaan klinik( pemeriksaan fisik dan
5asil laboratorium pasien" 7al ini membantu untuk mengklasifikasi pasien menurut #5e $merian
Soiet of $nest5esiolog aitu 1" pasien se5at(normal( 2 pasien penakit sistemik ringan( tidak
ada gangguan fungsional -" pasien dengan penakit sistemik sedang( dengan gangguan fungsional
4" Pasien dengan penakit sistemik berat( ang men%adi anaman konstan ter5adap na6a +"
Pasien terminal ang diperkirakan tidak selamat dalam 6aktu 24 %am dengan atau tanpa operasi '
a.Premedikasi
Premedikasi dimaksudkan untuk memfasilitasi prosedur anestesia" Premedikasi adala5
pemberian satu obat atau lebi5 sebelum anestesia untuk menega5 semua penakit ang dapat
timbul selama dan sesuda5 anestesia maupun pembeda5an" Premedikasi dapat diberikan di
ruangan atau di kamar beda5" Obat.obat premedikasi %uga memiliki efek samping( se5ingga tidak
semua pasien ang akan men%alani anestesia selalu mendapatkan premedikasi ang sama" 1
Premedikasi sendiri bukan merupakan tindakan ang dilakukan sebelum pemberian obat
tertentu( melainkan pemberian obat atau obat.obatan sebelum anestesia( untuk mendapatkan
kondisi ang di5arapkan ole5 anestesiologi" Obat premedikasi diberikan ole5 dokter anestesiologi
bukan dokter lain" Premedikasi bukan suatu ke5arusan dan sesuatu ang rutin untuk setiap
anestesia"1
produksi asam lambung atau meningkatkan p7 asam lambung( dan menega5 refleks.refleks ang
tidak diinginkan"2
Pencegahan Ansietas
Sala5 satu kondisi ang tidak diinginkan adala5 keemasan" Keemasan dapat
meningkatkan produksi dan penglepasan katekolamin dara5 ang memiu peningkatan tonus
simpatis( se5ingga akan ter%adi peningkatan tekanan dara5 dan la%u % antung" #entu kondisi ini tidak
baik bagi anestesia" Konsumsi O2 meningkat( penggunaan obat anestetik meningkat( risiko
$mnesia anterograd ang ditimbulkan ole5 obat ansiolitik memiliki efek menguntungkan untuk
menega5 trauma psikologis akibat 8pengalaman tidak menenangkan8 ang mungkin dialami
pasien selama pembeda5an" Sebagian 5ipertensi perioperatif ternata disebabkan ole5 keemasan"
Selain pemberian obat ansiolitik( keemasan dapat dikurangi dengan komunikasi ang baik antara
dokter dan pasien pada saat kun%ungan pra.anestesia" 9alam beberapa literatur terdapat bukti
ba56a pendekatan dengan ara seperti itu memiliki efek menenangkan ang bermakna" Obat
derivate ben:odia:epine aitu dia:epam dan mida:olam memiliki efek antiansiolitik(sedasi dan
%alan napas utama dalam tubu5 manusia dan satu.satuna pintu masuk O2" !ika pasase udara
terganggu( tentu akan terganggu pula oksigenasi pasien" #erutama pada pasien ang ter5ipnosis(
kemampuan memperta5ankan patensi %alan napas akan terganggu" Sekalipun pasien men%alani
anestesi umum dengan intubasi endotrakeal( 5ipersekresi %alan napas tetap merupakan penulit(
terutama %ika ini meliputi seluru5 %alan napas" Penulit lain ang ber5ubungan dengan %alan napas
adala5 asma bronkiale atau 5ipersensitivitas %alan napas" Selain 5arus diketa5ui faktor
penetusna( pada pasien dengan penulit ini perlu dipersiapkan 5al.5al ang dapat menega5
atau setidakna mengurangi ge%ala" Perlu dipertimbangkan pemberian obat bronkodilator( agonis
#erkadang pasien tertentu memiliki resiko pneumonia aspirasi ang tinggi" Sebagian
onto5 pasien dengan refluks esofagitis( pasien 5amil besar( pasien dengan tumor intra.abdomen(
termasuk pasien emergensi ang tidak sempat dipuasakan" Pasien seperti ini ketika dilakukan
induksi anestesia dapat ter%adi refluks isi lambung ke atas dan karena posisi pasien terlentang
maka besar resiko ter%adina aspirasi isi lambung" Pasien ang berisiko dengan risiko pneumonia
Mengurangi nyeri
Obat analgetika seringkali diperlukan pada pasien ang terus menerus merasakan neri"
Penggunaan opioid sekarang ini sebagai premedikasi di ruangan suda5 sangat terbatas karena
berpotensi menimbulkan depresi sistem saraf pusat" $lternatif analgetik selain golongan opioid
adala5 obat.obat antiinflamasi nonsteroid)&S$;9*" Pemili5an obat ini 5arus ermat karena efek
samping ang ditimbulkan aitu asma bronkiale ang dietuskan obat &S$;9 tertentu( &S$;9
Benzodiazepin
Ben:odia:epin memiliki beberapa efek akni ansiolitik( sedatif( dan amnesia" =ida:olam oral
sering digunakan pada anak.anak" =ida:olam sirup efektif sebagai sedatif dan ansiolitik pada
dosis 0(2.0(4 mg>kgBB" Waktu puli5 dari mida:olam meningkat pada pasien usia lan%ut( obesitas(
dan penakit 5ati berat" 9osis dari mida:olam intravena adala5 0(0+ mg>kgBB" 1(-
Opioid
Pemberian opioid dapat menimbulkan sedasi karena depresi susunan saraf pusat" Opioid
dengan 6aktu paru5 ang pan%ang dapat pula memberikan efek analgesia pasaoperasi" 9epresi
susunan saraf pusat termasuk depresi napas men%adi kelema5an opioid" 7ipoventilasi dapat
mengakibatkan 5ipoksia dan 5iperkapnia ang tentu sa%a dapat berba5aa" Penggunaan opioid
sebaikna di5indari pada pasiem ang akan mela5irkan( pasien dengan kesadaran tidak baik dan
pasien dengan gangguan fungsi pernapasan" Opioid merangsang ?#@ )?5emoreeptor #rigger
@one* di ventrikel ;A otak( menetuskan mual munta5" Ole5 sebab itu penggunaan opioid
seringkali disertai antiemetik" =orfin dan opioid dapat menimbulkan spasme sfinkter Oddi pasien
dengan obstruksi traktus biliaris ang dapat menimbulkan neri abdomen kuadran atas" fek lain
ang sering timbul setela5 pemberian opiat dan opioid adala5 penglepasan 5istamin"9osis fentanl
adala5 1.+mg>kgBB" 1
Antikolinergik
ara in5ibisi kompetitif" Obat.obat ini mengin5ibisi tonus parasimpatis( dengan konsekuensi
menurunkan tonus otot polos di saluran erna( saluran kemi5 dan sebagaina" ?onto5 obat
$tropin paling banak digunakan" Selain relaksasi sfingter( atropine menebabkan dilatasi pupil"
Ole5 karena itu penggunaan atropine perlu per5atian k5usus pada glauoma sudut sempit (
5ipertrofi prostat dan obstruksi kandung kemi5" 9osis atropine sebagai premedikasi adala5 0(01.
0(02 mg>kgBB" fek ang diinginkan adala5 antisialagog)mengurangi sekresi %alan napas*" Obat
ini %uga berguna untuk mengatasi refle/ vagal karena atropine mempunai sifat vagolitik" fek
lain antikolinergik ang tidak diinginkan adala5 meningkatna risiko refluks gastroesofagus akibat
penurunan tonus sfingter esop5agus( agitasi( konvulsi 5ingga koma( siklopegia( demam akibat
5ambatan sekresi keringat dan mulut kering ang berlebi5an" Ole5 sebab itu( pemberian atropine
sebagai premedikasi tidak bole5 terlalu lama sebelum anest5esia dimulai karena akan
!blocker
Pemberian obat ini di kamar beda5 sebagai premedikasi terbatas pada preparat intravena
ang bera6itan sangat epat dan durasina pendek" Obat ideal untuk keperluan ini adala5 esmolol
atau pili5an nomor dua( metoprolol" Penggunaan golongan obat ini sebagai premedikasi
intubasi* serta meng5ambat respon stress neuroendokrin" Obat ini tidak memiliki kemampuan
analgesia" Penggunaan .bloker ang tidak selektif sebaikna di5indari pada pasien asma
bronkiale karena sekatan dapat ter%adi %uga di reseptor 2 di bronkus dan menebabkan
bronkokonstriksi" 1
digunakan sebagai anti5ipertensi dengan dosis 0(1 mg dalam -0.'0 menit sebelum operasi(
memiliki efek sedasi serta menurunkan kebutu5an akan anastesia perioperative" K5usus
norepinefrin seara sentral" Ole5 karena itu pemberianna 5arus di5indari pada pasien.pasien ang
5ipovolemik" 1
Proton pump in5ibitor seperti omepra:ole( lansopra:ol dan pantopra:ole beker%a pada sel
parietal lambung( berikatan dengan meng5ambat pompa proton se5ingga meng5ambat sekresi
asam lambung" Penggunaanna untuk profilaksis aspirasi asam lambung pada anest5esia umum
pengikatan 5istamin pada reseptor 72 se5ingga mengurangi sekresi dan volum gaster serta
profilaksis dapat digunakan dosis ranitidine +0 mg ;A" Danitidin oral 1+0.-00 mg diberikan malam
5ari dan 6aktu 1.2 %am pra.anastesia" Pemberian 5arus lebi5 ber5ati.5ati pada pasien dengan
Antagonis 'erotonin
dominan +.7# ada dalam traktus gastrointestinal( platelet dan susunan saraf pusat" Pada sstem
5ematologi( serotonin +7#2$ bertanggung %a6ab pada kontraksi otot polos dan menebabkan
kontraksi ang meningkatkan peristalti tanpa memengaru5i sekresi" Selain itu +7#- dapat
ditemukan pada reseptor ang memediasi pusat munta5 di otak dan %uga lambung" $ntagonis
+7#- ang pertama dikenal ada beberapa %enis( aitu derivate karba:ol)ondansetron*(
sebelum induksi anestesi" $ntagonis reseptor +7# 5amper semuana adala5 antiemetik"
Penggunaan rutin sebagai profilaksis antimual dan munta5 dian%urkan sebelum induksi dan pasa
beda5 terutama pada pasien dengan ri6aat mual munta5( pasien men%alani pembeda5an ang
berisiko tinggi menebabkan nausea seperti laparoskopi( serta operasi ang memerlukan
penega5an mual munta5 seperti pada beda5 saraf atau operasi mata" 9osisi ang
Metoklorpropamid
asetilkolin pada reseptor muskarinik selektif" Obat ini adala5 agen prokinetik pada saluran erna
bagian atas( meningkatkan tonus sfingter esop5agus bagian ba6a5( memperepat pengosongan
lambung dan menurunkan volum gaster" fektif pada pasien dengan gastropati diabetikum( gastro.
0(2+mg>kgBB efektif seara oral dengan a6itan -0.'0 menit dan seara intravena dengan a6itan
1.- menit" 9osis lebi5 besar 1.2 mg>kgBB dapat digunakan pada emesis kemoterapi" fek
samping pada pemberian intravena epat adala5 kram abdominal" Obat ini dikontraindikasikan
penglepasan katekolamin dari tumor" Obat dieksresikan di urin se5ingga perlu 5ati.5ati pada
Obat anestesi dapat digunakan untuk induksi dan pemeli5araan anestesi atau sedasi
tergantung dari dosis ang diberikan" 9alam sebagian besar kasus( obat anestesi intravena
digunakan untuk induksi dan obat anestesi in5alasi digunakan untuk pemeli5araan" Obat anestesi
intravena akan menu%u ke seluru5 %aringan tubu5 melalui sirkulasi umum( selan%utna menu%u
organ target dan ak5irna dieksresikan" Obat ang sering digunakan untuk induksi anestesi
Propofol tela5 men%adi pili5an paling popular dalam intravena anestesi" Kemampuan
onsetna dengan barbiturate inttravena 5ampir sama namun keepatan pemuli5an propofol lebi5
epat dan pasien dapat ber%alan lebi5 epat setela5 anestesi umum" fek farmakologi propofol
adala5 5ipnotik murni( tidak mempunai efek analgetik maupun relaksasi otot" Propofol %uga
memiliki efek antiemeti se5ingga mengurangi ke%adian mual munta5 pasa operasi" Propofol
memiliki onset -0.4+ detik dengan durasi 4. menit" Sakit saat dimasukkan seara bolus
merupakan adverse effet ang umum pada propofol" fek samping ang ditimbulkan 5ipotensi(
depresi napas 5ingga apnea( neri pada saat in%eksi( pergerakkan involunter( egukan dan propofol
infusion sndrome)asidosis metaboli( kardiomiopati akut( dan miopati skeletal*" 9osis ;nduksi
"etamine
Obat ini dapat menimbulkan stadium anestetik disosiatif seperti katatonia( amnesia dan
analgesia dengan atau tanpa ke5ilangan kesadaran" Ketamin merupakan obat anestetik intravena
ang memiliki efek analgesi dan kemampuan meng5asilkan rangsangan kardiovaskular dengan
dose.related" fek analgesia sangat kuat( akan tetapi efek 5ipnotikna kurang" 9enut nadi (
arterial blood pressure dan ardia output dapat meningkat seara signifikan diatas nilai a6al"
Ketamin meningkatkan aliran dara5 otak( konsumsi oksigen dan tekanan intraranial" Penggunaan
ketamine ber5ubungan dengan diorientasi post operasi( ilusi pada persepsi dan sensori serta vivid
dream" 9ia:epam 0(2.0(- mg>kgBB atau mida:olam 0(02+.0(0+ mg>kgBB ;A ang diberikan
sebelum pemberian ketamine dapat menurunkan ke%adian dari efek ang tidak diinginkan tersebut"
#erdapat tiga kemasan vial dengan konsentrasi 100mg>ml( +0mg>ml dan 2+ mg>ml ang masing.
masing kemasan vial berisi 10 ml" Sebelum digunakan dibuat larutan ang mengandung 10 mg>ml
dengan akuades sebagai ba5an pengenerna"9osis ketamine adala5 1.2 mg>kgBB 4(+
Obat inhalasi
#abel 1" Karakteristik Obat ;n5alasi -
Obat in5alasi berbentuk gas atau airan ang muda5 menguap( ang diberikan melalui
saluran pernapasan pasien" ?ampuran gas atau uap obat anestesi dengan oksigen akan masuk
mengikuti aliran udara inspirasi( mengisi seluru5 rongga paru( selan%utna mengalami difusi dari
alveoli ke kapiler paru dan didistribusikan melalui aliran dara5 otak" Konsentrasi minimal fraksi
gas atau uap obat anestesi di dalam alveoli ang suda5 menimbulkan efek analgesia pada pasien(
dipakai sebagai satuan potensi dari obat anestesi in5alasi ang disebut =$?)minimum alveolar
onentration*" Obat in5alasi ang sering digunakan adala5 sevofluran( isofluran dan &2O"
&amun 5alotan %uga masi5 digunakan karena 5argana lebi5 mura5 dibandingkan dengan
$alotan
7alotan memiliki nilai =$? na aitu 1 =$? E 0(+" fek dari 5alotan menimbulkan
depesi pada sstem saraf pusat di semua komponen otak" 9epresi pada pusat kesadaran
menimbulkan efek 5ipnotik( depresi pada pusat sensorik menimbulkam efek analgesia dan depresi
pada pusat motori menimbulkan relaksasi otot" 9epresi pada pusat pernapasan se5ingga napas
men%adi epat dan dangkal" #ingkat depresina tergantung dari dosis ang diberikan" #er5adap
pembulu5 dara5 otak menebabkan vasodilatasi se5ingga aliran dara5 otak meningkat dan tekanan
intraranial %uga meningkat" Ole5 karena itu(5alotan tidak dipili5 untuk anestesi pada kraniotomi"
7alotan %uga menurunkan aliran dara5 gin%al namun bersifat temporer" $pabila ada gangguan pada
'e*o)luran
Sevofluran memiliki keepatan induksi 2.- menit" Konsentrasi induksi '. dengan
konsentrasi pemeli5araan 2.-" fek samping ang diberikan adala5 vasodilatasi 5ingga
menebabkan 5ipotensi dan depresi napas" Keuntungan dari sevofluran iala5 induksi epat dan
lanar( tidak iritatif ter5adap mukosa saluran pernapasan( dan pemuli5an paling epat" &amun
kelema5an dari sevofluran iala5 analgesia dan relaksasi ang kurang se5ingga perlu
Iso)lurane
;soflurane memiliki keepatan induksi 2.- menit( %arang digunakan tunggal karena iritatif
ter5adap mukosa saluran pernapasan" Konsentrasi induksi iala5 + dengan dosis pemeli5araan 1.
1(+" fek samping ang ditimbulkan iala5 5ipotensi( takikardi( dan depresi napas"
Keuntunganna adala5 konsentrasi sampai 1 =$? tidak meningkatkan aliran dara5 oroner dan
serebral se5ingga banak digunakan dalam kasus beda5 %antung dan beda5 saraf" Kelema5an dari
+itrous o,ide-+%O
&itrous o/ide)&2O* berdifusi seara berta5ap dari alveoli ke dalam dara5 dan menapai
saturasi 100 dalam 6aktu + %am" &2O tidak diikat ole5 5emoglobin( tetapi larut dalam plasma
dengan kelarutan 1+ kali lebi5 besar daripada kelarutan oksigen" &2O mampu berdifusi ke seluru5
rongga dalam tubu5 se5ingga dapat menebabkan 5ipoksia difusi %ika tidak dikombinasi dengan
oksigen" fek klinis aitu analgetik" fek samping ang ditimbulkan adala5 depresi napas)%ika
diberikan bersama opioid*( tuli karena peruba5an tekanan rongga telinga( pneumot5oraks( depresi
sumsum tulang)pada pemakaian %angka pan%ang*( efek teratogenik)usia gestasi 1.' minggu* dan
Delaksasi otot rangka merupakan sala5 satu dari trias anest5esia ang 5arus dipenu5i"pada
memerlukan napas kendali" Delaksasi otot rangka ini dapat diperole5 dengan obat anest5esia(
seperti misalna eter( 5alotan dan obat in5alasi ang lain( namun dibutu5kan dosis ang besar
se5ingga akan munul efek samping ang %ustru lebi5 berba5aa" Untuk mendapatkan k5asiat
relaksasi ang optimal tanpa 5arus meng5adapi efek samping obat ang berba5aa bagi pasien(
Walaupun sesunggu5na pada kebanakan kepusatakaan( obat pelumpu5 otot ini tidak
termasuk dalam obat anest5esia( namun termasuk sala5 satu trias anest5esia( maka ini berarti
ba56a obat pelumpu5 otot %uga termasuk obat anest5esia" Obat ang sering digunakan biasana
rokuronium dan atrakurium" Kedua obat ini termasuk dalam obat pelumpu5 otot non depolarisasi
ang artina 5ambatan ini ter%adi karena serabut otot mendapat rangsangan depolarisasi ang
menetap( se5ingga otot ke5ilangan respons kontraksi ang akan menebabkan kelumpu5an otot"
Pemuli5an fungsi saraf otot sangat tergantung pada kemampuan daa 5idrolisis en:im
pseudok5olinesterase" 1"#er%adi fasikulasi otot rangka ang meneluru5 ang dimulai pada otot
rangka keil" 2" Berpotensiasi dengan antikolinesterase -" Kelumpu5anna berkurang pada
pemberian obat pelumpu5 otot non depolarisasi dan asidosis 4" Kelumpu5anna tidak berta5ap
pada perangsangan tunggal atau tetanik +" =asa ker%a singkat '"Belum dapat diatasi dengan obat
spesifik"+
+
#abel 2" Gama ker%a pelumpu5 otot non depolarisasi
mg>kgBB Pemeli5araan
Pan%ang
Sedang
Singkat
1"egukan
Pemuli5an tonus otot rangka akibat pengaru5 obat pelumpu5 otot non depolarisasi bias
berlangsung seara spontan setela5 masa ker%a obat berak5ir" &amun untuk memperepat
pemuli5anna perlu diberikan obat antagonisna aitu neostigmine metilsulfat atau prostigmin"
Obat ini merupakan obat antikolinesterase ang berk5asiat meng5ambat ker%a en:im kolinesterase
untuk meng5idrolisis asetilkolin( se5ingga ter%adi akumulasi asetilkolin oada 5ubungan saraf otot
atau pada u%ung saraf kolinergik"$kumulasi asetilkolin akan meningkatkan kemampuan asetilkolin
untuk berkompetisi dengan obat pelumpu5 otot non depolarisasi se5ingga 5antaran saraf otot
kembali berlangsung normal dan tonus otot puli5 kembali" &amun efek samping dari akumulasi
5iperperistaltik( dan spasme saluran erna( peningkatan sekresi kelen%ar saluran erna( saluran
napas dan kelen%ar keringat( spasme bronkus( miosis( dan kontraksi kandung kemi5" 7ampir
sebagian efek ini dapat dinetralkan dengan pemberian sulfas atropine)obat antikolinergik*
se5ingga neostigmine 5arus diberikan bersama.sama dengan sulfas atropine dalam satu spuit atau
terpisa5" &eostigmin dapat diberikan seara berta5ap mulai dari 0(+ mg ;A( selan%utna dapat
diulang sampai dosis total + mg" &eostigmin diberikan bersama.sama dengan sulfas atropine
dengan dosis 1.1(+ mg" Pada keadaan tertentu( misalna takikardi atau demam( pemberian sulfas
a."esimpulan
anestesi tentu bertu%uan agar proses pembeda5an dapat memberikan 5asil ak5ir ang baik sesuai
ang di5arapkan"
#a)tar Pustaka
1"Soenarto DF( ?5andra S" Buku a%ar anestesiologi"!akarta9epartemen anestesiologi dan intensive