Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PANDANGAN TERHADAP ROKOK

3.1 Alasan Seseorang Mulai Merokok


Alasan pertama kali merokok dari berbagai hasil wawancara
dengan beberapa orang perokok antara lain : coba-coba, ikut-ikutan, ingin
tahu enaknya rokok, sekedar ingin merasakan, kesepian, agar terlihat gaya,
meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja untuk
pergaulan, biar tidak dikatakan banci, lambang kedewasaan, mencari
inspirasi. Alasan lain adalah sebagai penghilang stres, penghilang jenuh,
pencari ilham, gengsi, sukar melepaskan diri, pengaruh lingkungan, iseng,
anti mulut asam, pencuci mulut, kenikmatan.
Khusus bagi remaja dan anak-anak, suatu studi di Australia tahun
1981 terhadap 5686 anak-anak menunjukkan besarnya pengaruh iklan;
anak-anak tersebut diwawancarai dua kali dengan selang waktu satu tahun
dan ditemukan bahwa ke-mungkinan untuk menjadi perokok pada anak-
anak yang menyetujui iklan rokok dua kali lebih besar daripada mereka
yang tidak menyetujui iklan rokok.
Bagi kebanyakan pelajar, mulai merokok disebabkan oleh
dorongan lingkungan. Contohnya saja, pelajar tersebut merasa tidak enak
kepada teman-temannya karena dia tidak merokok. Sehingga dia pun mulai
merokok dan akgirnya menikmati rokok tersebut. Kebanyakan pelajar juga
beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa sangat hebat, gaya, dan
ditakuti. Padahal, jika dia tidak pandai-pandai menjaga dirinya, rokok
adalah awal dari terjerumusnya seseorang kepada obat-obatan terlarang.
3.2 Rokok Dalam Pandangan Para Ahli
Dalam Al-Qur’an tidak pernah difirmankan bahwa merokok itu
haram. Para ulamapun mengatakan kalau merokok itu “makruh”. Makruh
itu adalah suatu kegiatan dimana kalau dikerjakan tidak berdosa, tapi kalau
ditinggalkan berpahala.

8
Tapi di dalam Al-Qur’an melarang untuk melakukan hal-hal yang
bersifat merusak diri sendiri, melakukan ataupun menggunakan sesuatu
yang berbahaya, sia-sia serta mubazir. Dunia kedokteran telah membuktikan
bahwa mengkonsumsi barang ini dapat membahayakan, jika membahayakan
maka hukumnya haram. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an;

“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum


sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu)
yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan..”(An-Nisa;5)

Dari firman tersebut maka para ulama melarang untuk merokok.


Semua dikarenakan mengkonsumsi rokok merupakan suatu tindakan yang
membahayakan. Selain daripada itu juga merupakan hal yang sia-sia serta
pemborosan.
Menurut beberapa dokter, kebiasaan seperti merokok ini tidaklah
baik. Kebiasaan merokok dapat merusak kesehatan dan juga sangat
membahayakan bagi tubuh dengan kandungan-kandungan yang terdapat
dalam rokok.
Selain mengakibatkan ketagihan yang ditumbulkan akibat nikotin,
karbon monoksida yang ada pada asap rokok itu sendiri dapat merusak
saluran pernafasan.
3.3 Keuntungan dan Kerugian Merokok
Adanya pernyataan bahwa “mengurangi” kebiasaan merokok pada
sebagian kalangan boleh dikatakan “tidak memberi manfaat yang signifikan
terhadap kesehatan”, memang ada benarnya. Namun dari cara penggunaan
kalimat yang samar seperti di atas dapat memicu keengganan seseorang
untuk mengurangi kebiasaan merokok.
Sebuah penelitian menemukan data pada type pecandu yang rata-
rata mengkonsumsi rokok antara 15 batang atau lebih dalam sehari (yang
didefinisikan sebagai perokok berat), hanya sebagian (50%) yang
memahami bahwa mengurangi rokok tidak akan memperkecil dampak
buruk yang diakibatkannya, berupa; kematian-dini, penyakit jantung atau

9
penyakit paru-paru.Oleh karena itu, bagaimanapun upaya penyederhanaan
yang dilakukan oleh seorang perokok tanpa meninggalkan kebiasaan buruk
tersebut secara tuntas akan selalu dibayang-bayangi resiko kesehatan yang
sewaktu-waktu mengancam dirinya. Peneliti menghimbau agar segeralah
beranjak dari paradigma kesehatan yang keliru selama ini. (Tob Control,
December 2006)

3.3.1 Manfaat Merokok

Disisi lain, beberapa pakar dan praktisi kesehatan


menyimpulkan bahwa; bahaya rokok tidak selamanya mengancam
kehidupan manusia. Sebuah penelitian tentang “Human Leucosyd
Antigen” (HLA) yang merupakan zat kekebalan tubuh,
memungkinkan seseorang untuk terhindar dari segala bentuk bahaya
terhadap serangan tembakau (rokok).

Namun, dalam penelitian tersebut dijelaskan pula bahwa


tidak semua orang memiliki “HLA” yang handal dalam melawan
nikotin, terutama mereka yang mengkonsumsinya secara berlebihan.
Peneliti berharap agar orang yang tidak cukup kebal menghadapi
tembakau disarankan untuk berhenti secara total, paling tidak harus
menguranginya sesuai daya tahan tubuh anda.

Selanjutnya beredar pula kabar angin yang sengaja


dihembuskan oleh para pecandu rokok, dan semoga cerita tersebut
tidak mengurangi nilai kewaspadaan kita dari dampak yang tidak kita
inginkan. Konon bahwa manfaat merokok meliputi hal-hal berikut :

a Seeorang yang sedang merokok tidak akan digigit anjing, karena


anjing takut api.
b Rumah seorang perokok selalu aman dari bahaya kemalingan,
karena dari luar rumah selalu terdengar orang yang sedang batuk-
batuk.

Selain dari itu salah satu sumber menuturkan bahwa;


kebiasaan merokok sangat berhubungan erat terhadap habitat seorang
10
ibu. Dalam hal ini ibu yang lebih mengutamakan penampilan fisik
pada umumnya memiliki kecenderungan memperpendek masa
penyapihan seorang anak demi menjaga pencitraan dan penampilan
(sensualitas) payudara agar selalu disayang suami. Pada waktu yang
bersamaan anakpun terpaksa hanya menerima jatah dari susu seekor
sapi sebagai kompensasi.

Anjuran ahli kesehatan menekankan agar masa penyapihan


(berhenti menyusui) bagi seorang anak dianjurkan setelah berusia 2
tahun. Pada umumnya anak-anak yang kekurangan masa menyusu,
pada usia tertentu akan mencari kompensasi dengan sesuatu yang di
isap-isap (kenyot), maka kebanyakan diantara mereka menempuh
jalan untuk merokok.

3.3.2 Kerugian Merokok

Kita pastinya telah mengetahui akan kerugian yang


ditimbulkan akibat aktivitas, kegiatan ataupun kebiasaan merokok ini.
Beberapa diantara banyak kerugian merokok antara lain:

a. merusak kesehatan dikarenakan zat-zat yang terkandung dalam


rokok itu sendiri,
b. menyebabkan polusi terhadap udara bebas,
c. mengendapnya beberapa bahkan banyak penyakit dalam tubuh,
d. mengganggu kegiatan ataupun ketenangan orang lain.

Dari beberapa kerugian yang kita dapati akibat kebiasaan


merokok, maka kita dapat suatu keuntungan dan manfaat dengan tidak
merokok antara lain:

a. dapat menghindari racun,


b. dapat melindungi diri, keluarga dan orang lain daripada bahaya
merokok,
c. denjadi teladan yang baik kepada anak-anak,
d. dapat meningkatkan kecerdasan serta memiliki tubuh yang sehat,

11
e. dapat mengelakkan budaya membazir dengan menggunakan uang
untuk membeli rokok kepada tujuan yang lebih baik dan
bermanfaat.
3.4 Perokok Pasif: Derita Kaum yang Tidak Merokok
Mungkin hanya rokok, satu-satunya produk yang mencantumkan
'iklan' (pemberitahuan) yang justru menyebabkan orang untuk berpikir
tentang kerugian merokok. Misal : “Merokok dapat menyebabkan kanker,
serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin”. Sedikit
info tentang rokok yang berkenaan dengan bahan pokoknya, tembakau.
Tembakau berasal dari kata Indian 'tobago' mengandung sekitar
2.000 unsur kimiawi yang sepuluh (10) diantaranya berbahaya bagi
kesehatan, yakni : Tar (belangkin), karbon monoksida, nikotin, hidrogen
sianida, benzopyrene, dimethyl nitrosamine, N-Nitrosonor nikotin, catechol,
phenol dan acrolein.
Sungguhpun benar bahwa akibat merokok terhadap kesehatan
seperti yang dicantumkan dalam iklan rokok pada dasarnya ditanggung oleh
perokoknya sendiri, akan tetapi justru kerugian besar malahan terjadi pada
orang-orang yang tidak merokok. Bagaimana mungkin seseorang yang
tidak pernah merokok tiba-tiba menderita penyakit yang diakibatkan oleh
rokok? Sangat ironis, dan jumlahnya tidak sedikit. Mereka yang bukan
perokok ketika berada di tempat-tempat umum, atau berada di lingkungan
kaum perokok. Mereka yang terpaksa harus menghirup asap rokok. Mereka
adalah perokok pasif.
Udara cemar yang dihirup oleh para perokok pasif menimbulkan
kumatnya penderita asma dan gejala-gejala lain yang membahayakan bagi
para penderita alergi lainnya. Disamping itu juga dapat membahayakan
fungsi jantung bagi yang menderita jantung koroner. Mereka dilanda
konsentrasi asap yang sangat membahayakan terutama karena mengandung
kadar karbon monoksida yang melebihi kadar yang dianggap aman bagi
kesehatan. Mereka secara tidak langsung juga ikut menghirup asap rokok
yang dinikmati oleh orang lain.

12
Penelitian menemukan bahwa telah ditemukan kadar nikotin yang
dapat diukur dalam darah dan urine para perokok pasif, tragis! Karbon
monoksida mampu merembes melalui dinding alveoli ke dalam darah.
Lebih mudah dari oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Keberadaan karbon
monoksida dalam darah mencegah darah untuk menyerap jumlah oksigen
yang normal dibutuhkan.
Dengan demikian orang harus bernafas lebih cepat dan jantung
harus memompa lebih kuat untuk mendapatkan oksigen yang diperlukan.
Artinya peristiwa ini akan meningkatkan tekanan dan memberikan beban
yang lebih berat pada jantung.
Sesuatu yang lebih serius dan sangat ditakuti, asap rokok
mengandung tar yang dikenal sebagai penyebab kanker. Asap rokok yang
mengandung nikotin juga merangsang dinding pipa bronkial. Makin lama
rangsangan ini makin meningkat dan tubuh akan membuat lebih banyak
lendir untuk mencoba menenangkan pipa-pipa bronkial, sehingga
menimbulkan bronkitis dan/atau emfisema.
Beberapa penyelidikan membuktikan bahwa anak-anak yang orang
tuanya merokok lebih mudah menderita penyakit pernafasan daripada anak-
anak yang orang tuanya tidak merokok. Orang tua yang menderita penyakit
infeksi pernafasan, anaknya dua kali lebih banyak menderita bronkitis dan
pneumonia pada umur dibawah satu tahun. Anak-anak dari ibu yang
merokok tidak saja mengalami risiko pada masa sebelum dilahirkan, tetapi
selama berumur kurang dari satu tahun juga dalam risiko yang lebih besar
untuk menderita penyakit serius.
Meningkatnya kalangan perokok pada wanita, memperlihatkan
intensitas kanker paru di kalangan wanita makin meningkat. Lebih
memprihatinkan lagi merokok pada waktu hamil berpengaruh buruk pada
janin dan bayi yang dilahirkan dan dapat menyebabkan kelahiran dini
(prematur).
3.5 Penjualan
Di beberapa negara telah dikenakan ketentuan-ketentuan
pembatasan kadar tar, nikotin dalam pembuatan rokok. Bahkan di

13
Norwegia, Swedia dan Finlandia, pembatasan merokok telah tegas diatur
dengan undang-undang. Tahun 1971 pemerintah Norwegia mensahkan
pendirian "National Council on Smoking and Health" (Dewan Nasional
untuk Merokok dan Kesehatan).
Di Indonesia pemasaran rokok adalah pemasaran produk yang
paling heboh! Gencar menyelusup kesegenap wilayah kehidupan
masyarakat disemua strata. Tua, muda, miskin dan kaya bisa menikmati
rokok. Hal yang biasa, produsen rokok menjadi sponsor acara musik,
sehingga masyarakat kawula muda khususnya bisa menikmati pertunjukkan
musik artis idolanya dengan cuma-cuma. Sponsor acara olahraga, meskipun
didunia olahraga merokok adalah hal yang tabu. Menjadi donatur (sponsor)
untuk pengelolaan, keindahan taman suatu kota, kegiatan seminar dan lain
sebagainya.
Dengan demikian, dengan diberhentikannya produksi dan
penjualan rokok menyebabkan beberapa aktivitas yang telah ada
sebelumnya. Selain daripada itu, kalau produksi rokok ditiadakan maka
akan berdampak kepada pendapatan negara serta anggota pekerja pabrik itu
sendiri. Sehingga akan ada ribuan bahkan jutaan penduduk yang menjadi
pengangguran. Ini juga berarti banyaknya penduduk miskin yang tidak
memiliki pekerjaan untuk penghidupan mereka.
3.6 Mengurangi kebiasaan merokok
Dari beberapa perokok yang telah dilakukan beberapa wawancara
mengatakan bahwa susah untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Sedikit
diantara mereka yang bisa mengurangi bahkan berhenti total dalam
kebiasaan ini.
Sebelumnya kita mengetahui beberapa alasan seseorang memulai
kebiasaan ini. Sekarang kita harus membuat beberapa pertanyaan agar bisa
mengurangi dan berhenti merokok. Beberapa pertanyaan yang dimaksud
antara lain :
a. Mengapa kita harus berhenti merokok?
b. Siapa yang mendapat keuntungan kalau kita berhenti merokok?
c. Apa yang dapat membuat kita berhenti merokok?

14
d. Siapa yang dapat mendorong anda untuk meninggalkan rokok?
Beberapa dari banyak pertanyaan di atas harus dapat kita jawab
dengan baik serta mengambil intisarinya. Jawaban yang kita dapat dengan
suatu kesungguhan.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan bagi perokok yang susah
untuk meninggalkan kebiasaan tersebut adalah :
“Matikan rokok sesudah diisap 2/3 panjang rokok. Sebab 50% dari
tar terkumpul dalam 1/3 batang rokok yang tersisa. Khususnya bagi
perokok, tetap tidak merokok habis seluruh batang, meskipun rokok
tersebut berfilter. Sebab filter TIDAK menjamin bahwa asap yang diisap
sudah bebas dari tar dan nikotin. Kemudian dengan mengurangi banyaknya
asap yang diisap masuk kedalam paru-paru, dan mengisap rokok dengan
kadar tar dan nikotin yang rendah”.
Ketika merokok telah menjadi kebiasaan yang sukar dihilangkan
maka merokok bahkan menjadi “jembatan” yang dapat mendekatkan
pelakunya pada bahaya yang lebih besar yaitu : bahaya narkoba, terutama
ber-ganja-ria. Akibat merokok nyata-nyata langsung maupun tak langsung
berakibat buruk bagi kesehatan si perokok itu sendiri, maupun orang lain
yang tidak merokok (perokok pasif).

15

Anda mungkin juga menyukai