Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Npm : 1810631070036
Inovasi (pembaharuan) terkait dengan invention dan discovery. Invention adalah suatu
penemuan sesuatu yang benar benar baru, artinya hasil kreasi manusia. Penemuan
sesuatu (benda) itu sebelumnya belum pernah ada, kemudian diadakan dengan bentuk
kreasi baru. Discovery adalah suatu penemuan (benda), yang benda itu sebenarnya telah
ada sebelumnya, tetapi semua belum diketahui orang. Jadi, inovasi adalah usaha
menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) baik invention
dan discovery.
Apabila dikaji, arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap, yaitu :
Tantangan-tantangan di atas lebih berat lagi dirasakan karena berbagai persoalan datang
baik dari luar maupun dari dalam system pendidikan itu sendiri, yaitu di antaranya :
a) Sumber-Sumber yang makin terbatas dan belum dimanfaatkannya sumber yang ada
secara efektif dan efisien.
b) Sistem pendidikan yang masih lemah dengan tujuan yang masih kabur, kurikulumnya
belum serasi, relevan, suasana belum menarik dan sebagainya.
c) Pengelolaan pendidikan yang belum mekar dan mantap dan belum peka terhadap
perubahan dan tuntutan keadaan, baik masa kini maupun masa akan datang.
a) Relative advantage, artinya relatif berguna dibandingkan dengan yang telah ada
sebelumnya.
b) Compatibility, artinya apakah inovasi tersebut akan konsisten terhadap nilainilai,
pengalaman dan kebutuhan para adopter.
c) Testability, artinya seberapa jauh inovasi tersebut bisa diujicobakan di sekolah-sekolah
atau di lembaga pendidikan.
d) Observability, artinya apakah inovasi tersebut dapat diperlihatkan secara nyata
hasilnya kepada para peserta didik dan Apakah kita bisa melihat variasi-variasi saat
mengaplikasikan inovasi tersebut.
e) Complexity, artinya apakah guru-guru memerlukan pelatihan untuk mengaplikasikan
inovasi tersebut dan apakah akan menambah tugas kerja guru.
a) Keunggulan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dapat memberikan manfaat atau
keuntungan, bagi penerimanya, yang dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya,
prestise sosial, kenyamanan, kepuasaan dan lainnya.
b) Konfirmanilitas atau Kompatibel (Compatibility), yaitu tingkat kesesuaian inovasi
dengan nilai (value), pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.
c) Kompleksitas (complexity), yaitu tingkat kesukaran atau kerumitan untuk memahami
dan menggunakan inovasi bagi penerima.
d) Trialabilitas (Trialability), yaitu dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh
penerima.
e) Dapat diamati (Observability) yaitu mudah atau tidaknya diamati suatu hasil inovasi.
Suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh
masyarakat.
Adapun beberapa kemampuan bidang yang dapat diamati, diantaranya: manajemen
pendidikan, metodologi pengajaran, media pembelajaran, sumber belajar, pelatihan
guru, implementasi kurikulum,dll.
2. Strategi Pendidikan
a. Strategi pendidikan dapat digunakan secara tepat dalam kondisi dan situasi:
Apabila perubahan sosial yang diinginkan, tidak harus terjadi dalam waktu yang
singkat (tidak ingin segera cepat berubah).
Apabila sasaran perubahan (guru) belum memiliki keterampilan atau pengetahuan
tertentu yang diperlukan untuk melaksanakan program perubahan social.
Apabila menurut perkiraan akan terjadi penolakan yang kuat oleh guru terhadap
perubahan yang diharapkan.
Apabila dikehendaki perubahan yang sifatnya mendasar dari pola tingkah laku
yang sudah ada ke tingkah laku yang baru.
Apabila alasan atau latar belakang perlunya perubahan telah diketahui dan
dimengerti atas dasar sudut pandang guru sendiri, serta diperlukan adanya kontrol
dari guru.
Digunakan untuk menjaga agar guru tidak menolak perubahan atau kembali ke
keadaan sebelumnya
3. Strategi Bujukan
4. Strategi Paksaan
Dasar, K., & Pendidikan, I. (n.d.). Konsep Dasar Inovasi Peniik. 1–255.
Kadi, T., & Awwaliyah, R. (2017). Inovasi Pendidikan : Upaya Penyelesaian Problematika
Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Islam Nusantara, 1(2), 144–155.
https://doi.org/10.33852/jurnalin.v1i2.32