Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali)

e-ISSN: 2502-5562. Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/jfe/


Penerbit : Jurusan Teknik Elektro Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara,

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PEMBERIAN PAKAN


AYAM POTONG OTOMATIS BERBASIS PLC MITSUBISHI
FX3SA
Eva Syamrosbania Lelana1
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Universitas Halu Oleo1,
evalelana33@gmail.com

Abstract - Feed is the biggest problem that is often faced by every farmer, one of them is broiler breeder, because farmers still
use manual methods to feed, so it requires a lot of expenditure and energy. Therefore, an automatic control system is needed in
feeding. In this study, the method used was the system implementation system method in prototype form. Programmable logic
control which functions as a system control center in feeding chicken. The input of the PLC is an ultrasonic sensor that functions
as a feed distance reader, and the PLC output is a DC motor that functions to open and close the feed valve. The test results
show that this tool is able to work as expected.

Keywords –DC Motor, PLC, Ultrasonic Sensor.

Abstrak - Pakan merupakan suatu masalah terbesar yang sering dihadapi bagi setiap peternak, salah satunya yaitu peternak
ayam potong, karena para peternak masih menggunakan cara manual untuk memberi pakan, sehingga membutuhkan banyak
pengeluaran dan tenaga. Oleh karena itu,dibutuhkan suatu sistem kontrol otomatis dalam pemberian pakan. Dalam penelitian ini,
metode yang dilakukan adalah metode sistem implementasi sistem dalam bentuk prototype. Programmable logic control yang
berfungsi sebagai pusat kontrol sistem dalam pemberian pakan ayam potong. Input dari PLC adalah Sensor ultrasonik yang
berfungsi sebagai pembaca jarak pakan, dan output PLC adalah motor DC yang berfungsi untuk membuka dan menutup katub
pakan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ini mampu bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

Kata Kunci –Motor DC, PLC, Sensor Ultrasonik.

I. PENDAHULUAN sangatlah kurang efektif dan efisien. Maka timbul suatu


masalah,yang sangat umum bagi peternak yaitu kelupaan
Dalam suatu perkembangan teknologi yang semakin peternak (human error) dalam memberi pakan ayam.
canggih dan maju ini, membuat masyarakat mengharapkan
adanya kemudahan dalam segala aspek kehidupan. Salah satu PLC adalah suatu alat yang digunakan untuk menggantikan
aspek kehidupan yang diharapkan yaitu tentang mendukung fungsi sederetan rangkaian relai yang ada pada sistem kontrol
suatu kegiatan berwirausaha, sehingga usaha yang dilakukan proses konvensional. PLC memonitor input, membuat
oleh masyarakat dapat dijalankan menjadi efisien, praktis, keputusan berdasarkan program dan mengontrol output untuk
dan efektif. Dalam usaha pertenakan sering kita jumpai di mengotomatisasikan proses atau mesin. Sistem PLC terdiri
setiap negara karena kebutuhan pangan dan produk dapat kita dari enam komponen dasar yaitu Power Supply, Central
hasilkan melalui usaha beternak. Salah satunya adalah Processing Unit (CPU), Memory, Input Interface, Output
pertenakan ayam potong. Interface dan Programming Device.

Dalam usaha peternakan ini, pakan merupakan suatu Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka solusi yang
masalah terbesar yang sering dihadapi bagi setiap peternak, memungkinkan untuk membuat sistem yang dapat
karena dalam hal memberi pakan membutuhkan banyak meminimalkan permasalahan diatas dengan membuat suatu
pengeluaran dan tenaga. Sehingga bagi peternak yang alat “Rancang Bangun Prototype Pemberian Pakan Ayam
memiliki peternakan ayam potong dalam skala besar, akan Potong Otomatis Berbasis PLC Mitsubishi FX3SA”. Sistem
menjadi tugas sulit untuk menjaga pakan sepanjang waktu. kontrol ini dapat bekerja secara otomatis membuka dan
Umumnya para peternak ayam potong di Indonesia masih menutup katup pakan saat pakan telah habis dan terisi penuh.
menggunakan cara tradisional atau manual dalam memberi Melalui penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi
pakan ayam. Sehingga cara seperti ini akan menyita waktu kepada para peternak dalam hal memberi pakan ayam.
dan tenaga bagi peternak. Dimana kegiatan seperti itu
II. TINJAUAN PUSTAKA B. Sensor Ultrasonik

2.1 Pengertian PLC (Programmable Logic Control)

PLC (Programmable Logic Controller) yaitu suatu


pengontrolan yang terprogram yang bekerja secara digital
berbasis mikroprosesor. Atau dengan kata lain PLC adalah
suatu peralatan elektronika yang bekerja secara digital, Gambar 2 Sensor Ultrasonik
memilki memori yang dapat diprogram, dan menyimpan
perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus Sensor jarak ultrasonik merupakan sebuah sensor yang
seperti logic, timing, counting, dan arimatik untuk mampu mendeteksi adanya objek bekisar antara 3 cm – 3 m
mengontrol berbagai jenis mesin atau proses melalui analog [3].
atau digital input/output module [1].
Adapun Konsep PLC terbagi menjadi tiga (3) yaitu : Sensor ultrasonik terdiri dari dua bagian, yaitu
rangkaian pemancar gelombang ultrasonik (transmitter) dan
1. Programmable rangkaian penerima gelombang ultrasonik (receiver).[4]

2. Logic C. Motor DC

3. Controller.[2]

2.2 Komponen Utama

A. PLC Mitsubishi Elektrik FX3SA-20MR-CM

FX3SA adalah tipe PLC pabrikan Mitsubishi yang


Gambar 3 Motor DC
berfungsi sebagai controller atau pengenadali sistem kerja
suatu mesin. Berdasarkan jumlah input dan outputnya (I/O) Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis
PLC. yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik.kecepatan kerja motor-motor dc mudah diatur dalam
suatu rentang kecepatan yang luas.[5]

D. Limit Switch

Gambar 1 PLC Mitsubishi Elektrik FX3SA-20MR-CM

Gambar 4 Limit Switch


PLC Mitsubishi FX3SA terbagi menjadi 4 yaitu :10 Port Umumnya limit switch adalah sebuah saklar atau
I/O, 14 Port I/O, 20 Port I/O, 30 Port I/O. Seperti halnya PLC pembatas aliran yang digunakan untuk mengetahui ada
pada umumnya PLC Mitsubushi FX3SA dapat di program tidaknya suatu obyek di lokasi tertentu. Limit switch akan
dengan dua cara yaitu : aktif jika mendapatkan sentuhan atau tekanan dari suatu
benda fisik[6].
a. Melalui Programming Console.
b. Melalui PC ( Komputer ) dengan media perangkat lunak B. Buzzer
GX Works2.

PLC Mitsubishi Electric FX3SA-20MR-CM mempuyai


20 I/O dengan 12 Input dan 8 Output. Tegangan masukan
FX3SA adalah 100 V - 240 VAC, dan 12 V – 24 V DC.
Dengan menggunakan kabel usb downloader RS422 USB Gambar 5 Buzzer
dengan tipe USB-SC-09 .
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang
berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran Adaptor AC
Power Supply 220 V
suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama
dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan
tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet,
kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung Sensor Modul PLC Sensor
dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan Limit
Ultrasonik ADC Switch
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan
akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga
membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. [7]
Motor Modul Buzzer
III. METODOLOGI PENELITIAN Katup Pakan Kontrol Katup

3.1 Alat Dan Bahan

Dalam pelaksanaannya. Pada Penelitian ini Gambar 6 Blok Diagram


membutuhkan alat dan bahan yang meliputi sebagai berikut :

Tabel 1 Alat Dan Bahan Yang Digunakan Pada blok diagram diatas PLC difungsikan sebagai pusat
kontrol. Power supply AC 220 V langsung masuk ke PLC
No Nama Alat Jumlah dan adaptor. Adaptor digunakan untuk menyuplai tegangan
pada modul ADC. Modul ADC berfungsi untuk membaca
1 Laptop/PC 1 buah hasil pengukuran jarak dari sensor ultrasonik. Setiap
2 Kabel RS422 1 buah pengukurannya dikelola secara digital oleh modul ADC.
3 Adaptor 2 buah Setelah itu ditambahkan rangkaian untuk diubah kembali ke
4 Solder 1 buah analog agar bisa memberikan perintah input ke PLC, lalu
5 Tang Jepit 1 buah PLC mengelola perintah tersebut secara digital melalui
6 Obeng 1 buah program ladder diagram yang dibuat. Sensor ultrasonik
berfungsi sebagai pembaca jarak pakan. Limit Switch
7 PLC Mitsubishi FX3SA 1 buah berfungsi sebagai pembaca level sumber pakan. Buzzer
8 Modul ADC 2 buah berfungsi sebagai penanda apabila pakan pada sumber pakan
9 Penyedot Timah 1 buah telah habis, sehingga buzzer akan bunyi. Modul kontrol katup
10 Tempat Pakan Ternak 3 buah berfungsi sebagai modul penghubung antara motor katup
11 Sensor Ultrasonik 3 buah pakan. Motor katup pakan berfungsi sebagai buka tutup
dalam pengisian pakan.
12 Limit Switch 2 buah
13 Multimeter 1 buah
14 Galon 2 buah 3.3 Perancangan Alat
15 Terminal 2 Mata 1 buah
A. Perancangan Hardware
16 Tang Kombinasi 1 buah
17 Tang Potong 1 buah Pada penelitian ini, komponen fisik dirancang dengan
18 Kabel USB 1 buah menggabungkan setiap komponen yang ada sehingga
19 Pisau Cuter 1 buah membentuk suatu kesatuan sistem kerja. Pada gambar
20 Motor DC 3 buah memperlihatkan rangkain fisik dari sistem yang akan dibuat
dalam penelitian ini.
21 Pipa PVC
22 Kabel Listrik

3.2 Perancangan Blok Diagram Sistem

Sistem kontrol pemberian pakan ayam potong otomatis


yang akan dirancang pada penelitian ini adalah menggunakan
PLC Mitsubishi Electric FX3SA. Blok diagram sistem
penelitian ini adalah sebagai berikut
Pada gambar diatas dapat dilihat sebuah desain
perancangan pemberian pakan ayam potong otomatis
berbasis PLC. Dalam perancangannya dapat dipisahkan dari
berbagai bagian antara lain.

1. Adaptor, digunakan untuk memberi tegangan pada modul


ADC dan merubah arus AC menjadi arus DC dengan besar
tegangan 12 V/2A

2. PLC, digunakan untuk mengendalikan suatu proses pakan


ayam potong yang diberikan oleh sensor ultrasonik.

3. Modul ADC, digunakan untuk merubah sinyal analog


menjadi sinyal digital.

4. Sensor Ultrasonik, digunakan untuk membaca pakan yang


sudah habis atau pakan sudah terisi penuh.

5. Limit Switch, digunakan untuk membaca level ketinggian


Gambar 7 Rangkaian Komponen Fisik Sistem pakan pada sumber pakan.

PLC menjadi bagian utama yang mengontrol sistem dari 6. Buzzer, digunakan untuk memberi tanda atau suara bahwa
komponen yang dirakit, kontrol sistem akan diletakkan diatas sumber pakan sudah mau habis.
kandang dan disusun sedemikian rupa sesuai dengan desain
yang telah dibuat dan fungsi masing-masing alat penempatan 7. Sumber Pakan, digunakan sebagai tempat penyimpanan
pertama yaitu sensor ultrasonik ketika pakan habis atau pakan awal pakan ayam potong.
terisi penuh maka sensor akan mendeteksi kemudian
diteruskan ke modul ADC, dimana modul ADC berfungsi 8. Pipa PVC, digunakan sebagai tempat mengalirnya pakan
untuk membaca hasil pengukuran jarak dari sensor
ultrasonik. Lalu modul ADC akan memberikan sinyal untuk dari sumber pakan ke mangkok pakan.
menyampaikan kepada PLC, apakah pakan telah habis atau
terisi penuh. Limit switch akan mendeteksi tangki sumber 9. Motor Katup, digunakan sebagai katup (buka-tutup) yang
pakan yang akan habis kemudian memberikan sinyal untuk akan diperintah oleh PLC.
menyampaikan ke PLC. Disini PLC akan menghasilkan
output perintah peringatan dari buzzer dan memberikan 10. Mangkok Pakan, digunakan sebagai wadah atau tempat
perintah kepada motor dc untuk membuka dan menutup pakan ayam potong.
katup pakan.

B. Desain Prototype
C. Perancangan Software

Setelah menghubungkan tiap komponen yang ada menjadi


sebuah sistem maka perlu dilakukan proses pemrograman
pada PLC tersebut baik itu input maupun output.

Gambar 8 Desain Prototype Pemberian Pakan Ayam Potong


Otomatis
Kontrol yang kedua yaitu kontrol tangki pakan, kontrol
disini difungsikan untuk mengetahui ketersediaan pakan
dalam penmpung/tangki, disini menggunakan Limit Switch
sebagai sensor untuk mendeteksi ada tidaknya pkan. Jika
Limit Switch dalam kondisi NC maka pakan akan bernilai 1
yang berarti pakan kosong. Jika Tidak maka proses kembali
ke awal. Jika Ya pakan sama dengan 1 maka diteruskan ke
kontrol PLC, kemudian PLC akan memerintahkn buzzer
untuk berbunyi dan diteruskan di Limit Switch masing-
masing.

IV. PENGUJIAN DAN ANALISA

4.1 Pengujian Program PLC

Pertama-tama open aplikasi GX-Works2 > pilih FXCPU


> pilih FX3S> klik OK > klik New > masukkan kode
program ladder diagram.

Gambar 10 Tampilan Software GX Works2

Gambar 9 Flowchart Alur Kerja PLC

Pada gambar memperlihatkan alur kerja pembuatan


program pemberian pakan ayam potong otomatis dimulai
dari proses inisialisasi input dan output. Input yang diterima
dari sensor ultrasonik diteruskan ke ADC sebagai
penerjemah sinyal dari sensor ultrasonik lalu diteruskan ke
motor katup. Ini dalam keadaan pakan ayam sudah habis,
tetapi ketika tangki pakan atau sumber pakan utama telah Gambar 11 Series PLC yang digunakan
habis maka untuk mendeteksinya menggunakan Limit Switch,
lalu diteruskan ke Buzzer sebagai penanda kalau tangki pakan
atau sumber pakan telah habis.

Bisa kita lihat di blok pemberian pakan ayam otomatis


bahwa kontrol pakan terdapat 2 proses kontrol yang terbagi,
dimana kontrol pertama yaitu kontrol pemberian pakan.
Disini kita mengontrol katup tempat keluar pakan ayam.
Setiap katup memiliki masing-masing sensor ultrasonik. Ada
3 sensor ultrasonik, kemudian ketika sensor ultrasonik
membaca jarak yang sudah ditentukan maka akan diteruskan
ke ADC, jika terdeteksi oleh ADC maka pakan akan
berlogika 1, jika tidak maka proses akan kembali keawal ke Gambar 12 Tipe PLC yang digunakan
pendeteksian kembali, jika yam aka sinyal logika 1 tersebut
diteruskan ke kontrol PLC. Kemudian PLC menggerakkan
motor katup, sesuai dengan sinyal yang diterima.
Gambar 15 Ladder Diagram Motor

Gambar 13 Tampilan Memasukkan Perintah Ladder Diagram Ladder diagram Motor terdiri dari alamat NO X2 sebagai
input Motor (Sensor), Timer T4 sebagai waktu tunda untuk
A. Perintah Mengaktifkan Buzzer masuk ke beban output Motor dengan alamat Y2 sehingga
Motor DC akan memutar kearah kiri. Dan alamat NC X2
sebagai input (Sensor), Timer T5 sebagai waktu tunda untuk
masuk ke beban output Motor dengan alamat Y3 sehingga
motor DC akan memutar kearah kanan.

Alamat Ladder Diagram Motor NO X3 sebagai input


Motor (Sensor), Timer T6 sebagai waktu tunda untuk masuk
ke beban output Motor dengan alamat Y4 sehingga Motor
DC akan memutar kearah kiri. Dan alamat NC X3 sebagai
input (Sensor), Timer T7 sebagai waktu tunda untuk masuk
Gambar 14 Ladder Diagram Buzzer ke beban output Motor dengan alamat Y5 sehingga motor
Ladder diagram Buzzer terdiri dari NO X0 sebagai input DC akan memutar kearah kanan.
Buzzer (Limit Switch), T0 sebagai pemberi waktu tunda
Alamat Ladder Diagram Motor NO X4 sebagai input
untuk masuk ke beban dengan waktu 15 detik yang
Motor (Sensor), Timer T8 sebagai waktu tunda untuk masuk
disimbolkan dengan K15. Y0 sebagai output Buzzer , T1
ke beban output Motor dengan alamat Y6 sehingga Motor
sebagai Timer atau waktu untuk memutus output Buzzer
DC akan memutar kearah kiri. Dan alamat NC X4 sebagai
ketika tangki pakan telah terisi penuh dengan diberi waktu
input (Sensor), Timer T9 sebagai waktu tunda untuk masuk
K3 yang artinya 3 detik. Ketika X0 aktif maka T0 akan aktif
ke beban output Motor dengan alamat Y7 sehingga motor
karena terhubung dengan arus , setelah 15 detik maka T1
DC akan memutar kearah kanan.
akan aktif sehingga akan mengaktifkan Output Y0 sehingga
buzzer akan berbunyi. C. Aljabar Boolean
Begitupun dengan ladder diagram Buzzer NO X1 Adapun Aljabar Boolean dalam penelitian ini yaitu terdiri
sebagai input Buzzer (Limit Switch), T2 sebagai pemberi dari aljabar Boolean buzzer dan aljabar Boolean perputaran
waktu tunda untuk masuk ke beban dengan waktu 10 detik motor, adapun aljabar Boolean dalam penelitian ini adalah
yang disimbolkan dengan K10. Y1 sebagai output Buzzer , sebagai berikut :
T3 sebagai pemutus output Buzzer ketika tangki pakan telah
terisi penuh dengan diberi waktu K2 yang artinya 2 detik. Tabel 2 Aljabar Boolean Buzzer
Ketika X1 aktif maka T2 akan aktif karena terhubung dengan
arus , setelah 10 detik maka T3 akan aktif sehingga akan Beban
mengaktifkan Output Y0 sehingga buzzer akan berbunyi. Input (Tekanan Gravitasi) Buzzer
Limit Switch
B. Perintah Mengaktifkan Katup Motor =0 0 0
Limit Switch
=1 1 1

Pada tabel Bisa dilihat pada input Limit Switch= 0, beban


akan bernilai 0 karena tidak ada tekanan dari beban sehingga
buzzer akan bernilai 0 , beban bernilai = 0 karena masih
dalam keadaan normal. Ketika input Limit Switch = 1 ,
beban bernilai 1 maka Buzzer akan bernilai = 1 karena Limit
Switch telah aktif.
4 cm Tidak - - - - -
mendet
eksi
3 cm Mende 01.83 00.98 01.84 01.94 00.96
teksi
2 cm Mende 02.85 03.47 02.44 02.63 03.22
teksi
1 cm Mende 04.20 03.82 04.63 04.23 03.99
Gambar 16 Beban Limit Switch
teksi
Tabel 3 Tabel Aljabar Boolean Perputaran Motor <1 cm Mende 05.46 04.78 06.54 05.77 04.98
teksi
Kiri Kanan
Input NO NC (Open) (Close)

HIGH=1 1 0 0 1 Pada tabel waktu respon sensor adalah waktu yang


diperlukan oleh sensor Ultrasonik mulai dari mendeteksi
pakan yang kurang, hingga pengisian pakan telah mecapai
LOW=0 0 1 1 0 bebas aman. Sehingga didapat grafik sebagai berikut.

Pada tabel angka 0 dikatakan sebagai tidak adanya


tegangan, sedangkan angka 1 dikatakan sebagai ada tegangan
didalam. Ketika input sensor NO bernilai = 1 , maka NC
akan bernilai =0, sehingga motor akan bernilai =1 memutar
Waktu Respon Sensor 1
kearah kanan atau katup motor menutup. Dan ketika input
sensor NO bernilai = 0, maka NC akan bernilai = 1, sehingga
(det)
motor akan bernilai =1 memutar kearah kiri atau katup motor 30
membuka.
25
Waktu (det)

4.2 Pengujian Kecepatan Respon Sensor 20


Ketika Pakan akan habis maka PLC akan memberikan 15
sinyal pada Motor DC untuk menghidupkan motor DC untuk
membuka menutup katup pakan.ketika katup pakan menutup 10
maka lampu indikator akan menyala sebagai petanda bahwa
5
pakan telah penuh, sebaliknya jika katup pakan membuka
maka lampu indikator akan padam sebagai tanda pakan telah 0
habis. 1 2 3 4 5 6
Pengujian 5 0 0 0.96 3.22 3.99 4.98
A. Sensor Ultrasonik 1
Pengujian 4 0 0 1.94 2.63 4.23 5.77
Tabel 4 Kecepatan Respon Sensor 1
Pengujian 3 0 0 1.84 2.44 4.63 6.54
Keting Respo Waktu Respon Sensor (det) Pengujian 2 0 0 0.98 3.47 3.82 4.78
gian n Pengujian 1 0 0 1.83 2.85 4.2 5.46
Pengu Pengu Pengu Pengu Pengu
Pakan Sensor
jian jian jian jian jian
1 2 3 4 5 Gambar 17 Grafik Kecepatan Respon Sensor 1

5 cm Tidak - - - - -
mendet
eksi
B. Sensor Ultrasonik 2 C. Sensor Ultrasonik 3

Tabel 5 Kecepatan Respon Sensor 2 Tabel 6 Kecepatan Respon Sensor 3

Ketin Respon Waktu Respon Sensor (det) Keting Respo Waktu Respon Sensor (det)
ggian Sensor Peng Peng Peng Peng Pengu gian n Pengu Pengu Pengu Pengu Pengu
Pakan ujian ujian ujian ujian jian Pakan Sensor jian jian jian jian jian
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
5 cm Tidak - - - - - 5 cm Tidak - - - - -
mendete mendet
ksi eksi
4 cm Tidak - - - - - 4 cm Tidak - - - - -
Mendete mendet
ksi eksi
3 cm Mendete 00.69 01.49 01.21 00.96 01.84 3 cm Tidak - - - - -
ksi mendet
2 cm Mendete 02.49 03.94 03.44 02.98 02.33 eksi
ksi 2 cm Mende 01.71 01.91 02.22 02.99 02.15
1 cm Mendete 03.58 04.87 04.23 03.50 04.12 teksi
ksi 1 cm Mende 03.58 03.09 03.64 03.10 03.36
<1 cm Mendete 05.97 06.45 04.58 05.23 06.02 teksi
ksi < 1 cm Mende 04.85 03.68 05.40 05.30 05.75
teksi

Pada Tabel waktu respon sensor adalah waktu yang


diperlukan oleh sensor Ultrasonik mulai dari mendeteksi Pada tabel waktu respon sensor adalah waktu yang
pakan yang kurang, hingga pengisian pakan telah mecapai diperlukan oleh sensor Ultrasonik mulai dari mendeteksi
bebas aman. Sehingga didapat grafik sebagai berikut. pakan yang kurang, hingga pengisian pakan telah mecapai
bebas aman. Sehingga didapat grafik sebagai berikut.

Waktu Respon Sensor 2


(det) Waktu Respon Sensor 3
30 (det)
Waktu (det)

25
20 32
Wakt u (det)

15
10 150
05
5 0
0 1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Pengujian 5 0 0 0 2.15 3.36 5.75
Pengujian 5 0 0 1.84 2.33 4.12 6.02
Pengujian 4 0 0 0 2.99 3.1 5.3
Pengujian 4 0 0 0.96 2.98 3.5 5.23
Pengujian 3 0 0 0 2.22 3.64 5.4
Pengujian 3 0 0 1.21 3.44 4.23 4.58
Pengujian 2 0 0 0 1.91 3.09 3.68
Pengujian 2 0 0 1.49 3.94 4.87 6.45
Pengujian 1 0 0 0 1.71 3.58 4.85
Pengujian 1 0 0 0.69 2.49 3.58 5.97

Gambar 19 Grafik Kecepatan Respon Sensor 3


Gambar 18 Grafik Kecepatan Respon Sensor 2
V KESIMPULAN [6] Adriansyah,Andi. Oka Hidyatama. 2013. Rancang
Bangun Prototipe Elevator Menggunakan
Berdasarkan proses perancangan, pengimplementasian, Microcontroller Arduuino ATMEGA 328P.
hasil pengujian dan analisis yang dilakukan pada penelitian Universitas Mercu Buana. Jakarta.
ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
[7] Fahruddin. 2014. Prototype Monitoring Ketinggian
1. Perancangan Pemberian pakan ayam potong otomatis Air Pada Waduk Berbasis Mikrokontroler.
berupa prototype yaitu menurunkan pakan secara Universitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.
otomatis , dengan pusat sistem kontrol yaitu
Programmable Logic Control (PLC) Mitsubishi Electric
tipe FX3SA . Input dari sistem ini adalah Sensor
Ultrasonik yang berfungsi sebagai pembaca jarak pakan,
dan output dari sistem ini adalah Motor DC yang
berfungsi sebagai buka tutup katup pakan. Sistem
pemberian pakan ayam potong otomatis beroperasi
dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi yang
diharapkan.

2. Merancang ladder diagram PLC menggunakan software


GX Works2 yaitu Pertama-tama open aplikasi GX-
Works2 > pilih FXCPU > pilih FX3S> klik OK > klik
New > masukkan kode program ladder diagram.

3. Kecepatan Respon Sensor Ultrasonik dalam pemberian


pakan ayam potong otomatis yaitu berbanding lurus.
Karena semakin rendah ketinggian pakan maka semakin
lama respon sensor, sebaliknya semakin tinggi
ketinggian pakan maka semakin cepat respon sensor.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Badaruddin, dkk. 2014. Pemodelan Simulasi


Kontrol Pada Sistem Pengolahan Air Limbah
Dengan Menggunakan Plc. Universitas Mercu
Buana. Jakarta.

[2] Kusuma, Winata. 2009. Rancang Bangun Alat


Penyimpangan, Pengisian Dan Penutupan Botol
Pada Miniatur The Pabrik Botol Berbasis PLC.
Universitas Indonesia. Depok.

[3] Pratama, Hadijaya. Dkk. 2012 . Akuisisi Data


Kinerja Sensor Ultrasonik Berbasis Sistem
Komunikasi Serial Menggunakan Mikrokontroler
Atmega 32. Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung.

[4] Wiharto Lidya, Holy. Subekti Yuliananda. 2016.


Penerapan Sensor Ultrasonik Pada Sistem
Pengisian Zat Cair Dalam Tabung Silinder
Berbasis Mikrokontroler Atmega 16. Universitas
17 Agustus 1945. Surabaya.

[5] Surakusumah Putra, Aditya. 2009. Rancang Bangun


Pengisi Botol Otomatis. Universitas Indonesia.
Depok.

Anda mungkin juga menyukai