BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan yang ditandai oleh
peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikimia) dan mungkin terdapat
penurunan dalam melakukan kemampuan untuk berespon terhadap insulin
maupun adanya penurunan pembentukan insulin oleh pankreas. Diabetes
adalah salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan utama di dunia.
International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa, pada tahun
2017 terdapat sekitar 425 juta orang dewasa berusia 20-79 tahun hidup
dengan diabetes di seluruh dunia dan Indonesia termasuk kedalam 10 besar
Negara dengan tingkat diabetes tertinggi di dunia. Menurut IDF, Indonesia
berada pada peringkat ke-7, dengan jumlah penderita diabetes sebanyak
10,3juta orang pada tahun 2017. IDF juga menyebutkan bahwa, jika tren ini
terus berlanjut, maka jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 16,7
juta orang pada tahun 2045. Peningkatan jumlah tersebut disebabkan oleh
pertumbuhan penduduk, peningkatan usia rata-rata penduduk, dan
peningkatan prevalensi diabetes pada setiap usia (IDF, 2017).
Kasus Diabetes Mellitus di Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki
pravelensi sebesar 1,8% dengan angka tertinggi di kabupaten Bima sebesar
5,9% dan terdapat disemua kabupaten/kota. Kasus Diabetes Mellitus di NTB
memiliki pravelensi diatas pravelensi nasional diabetes yaitu 4,1%, pravelensi
nasional penyakit Diabetes Mellitus adalah 1,1% (berdasarkan diagnosis
tenaga kesehatan dan gejala). Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
Provinsi NTB dalam 3 tahun terakhir (2013-2015) jumlah kasus penderita
Diabetes Mellitus pada tahun 2013 sejumlah 9.171 jiwa yang terdiri dari
3.840 orang penderita Diabetes Mellitus laki-laki dan 5.331 orang penderita
Diabetes Mellitus perempuan (Kemenkes RI,2013).
Terapi farmakologi diabetes dapat dilakukan dengan menggunakan
obat-obat sintetis, seperti insulin dan antidiabetika oral. Obat-obat tersebut
bertindak untuk mengontrol kadar glukosa darah. Akan tetapi, dapat
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pemberiaan ekstrak daun seledri (Apium graveolens) dapat
menurunkan kadar glukosa darah pada mencit jantan (Mus musculus L)?
2. Bagaimanakah pengaruh pemberian ekstrak daun seledri (Apium
graveolens) terhadap kadar glukosa darah pada mencit jantan (Mus
musculus L)?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak daun seledri (Apium
graveolens) dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit jantan
(Mus musculus L).
2. Tujuan Khusus
Untuk menganalisis Pengaruh pemberian ekstrak daun seledri (Apium
graveolens) terhadap kadar glukosa darah pada mencit jantan (Mus
musculus L).
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah tentang pemanfaatan ekstrak
daun seledri (Apium graveolens L) terhadap penurunan kadar glukosa secara
invivo sebagai alternatif antidiabetik yang mencakup pada studi bidang Kimia
Klinik.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah mahasiswa
dapat menambah pengetahuan dan menjadi mengerti tentang pengaruh
pemberian ekstrak daun seledri (Apium graveolens) terhadap kadar
glukosa darah pada mencit jantan (Mus musculus L).
2. Bagi Instansi
Menambah referensi dalam bentuk artikel ilmiah di perpustakaan
“Politeknik Medica Farma Husada “ Mataram
4