WALIKOTA PALU
TENTANG
WALIKOTA PALU,
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3. Pemerintah Daerah adalah Walikota beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain
sebagai Badan Eksekutif Daerah.
5. Badan Usaha jasa Konstruksi yang selanjutnya disingkat BUJK adalah badan usaha yang
berbentuk badan hokum yang kegiatannya usahanya bergerak dibidang jasa
konsultasi.
8. Surat Permohonan izin, yang selanjutnya disebut SPI adalah surat permohonan untuk
mendapatkan SIUJK.
9. Tenaga Tugas Penuh adalah tenaga konstruksi dan Non Konstruksi yang bekerja
selama jam kerja perusahaan dan tidak bekerja pada perusahaan lain.
10. Tenaga Konstruksi adalah tenaga dengan latar belakang pendidikan serendah-
rendahnya Sekolah Menegah Atas atau sederajat dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun dan mempunyai Nomor Kode Tenaga Konstruksi.
11. Nomor Kode Tenaga Konstruksi, yang selanjutnya disebut NKTK adalah nomor
identitas tenaga konstruksi.
12. Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi adalah tanda bukti pengakuan dalam penetapan
klasifikasi dan kualifikasi atas kompentensi dan kemampuan usaha dibidang jasa
konstruksi.
13. Dinas PU, Energi dan Sumber Daya Mineral adalah Dinas PU, Energi dan Sumber Daya
Mineral Kota Palu.
14. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Palu.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud Pengaturan jasa konstruksi adalah memberikan acuan bagi Pemerintah Daerah
untuk pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi.
Pasal 3
BAB III
KEWENANGAN PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
Pasal 4
BAB IV
SYARAT-SYARAT PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
Pasal 5
(1) Permohonan Izin Usaha Jasa Konstruksi ditujukan kepada Walikota melalui Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu.
(3) Persyaratan permohonan izin baru sebagaimana dalam pasal 5 ayat (2) huruf a,
meliputi:
a. Mengisi formulir permohonan;
b. Menyerahkan rekaman Akta pendirian BUJK;
c. Menyerahkan rekaman sertifikat badan usaha (SBU) yang telah diregistrasi oleh
lembaga;
d. Menyerahkan rekeman sertifikat keahlian (SKA) dan/atau sertifikat keterampilan
(SKT) dari penanggung jawab teknik badan usaha (PJT-BU) yang telah diregistrasi
oleh lembaga;
e. Menyerahkan rekeman kartu penanggung jawab teknik badan usaha (PJT-BU) yang
dilengkapi surat pernyataan pengikatan diri tenaga ahli/terampil dengan
penanggung jawab Badan Usaha (PJU-BU).
(4) Persyaratan perpanjangan izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) huruf b
meliputi:
a. Mengisi formulir permohonan menyesuaikan Rekam Akta Pendirian BUJK;
b. Menyerahkan rekaman Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang telah diregistrasi oleh
lembaga;
c. Menyerahkan rekaman Sertifikat Keahlian (SKA) dan/ atau Sertifikat Keterampilan
(SKT) dari penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJT-BU) yang telah diregistrasi
oleh Lembaga;
d. Menyerahkan rekaman Kartu Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJT-BU)
yang dilengkapi surat pernyataan pengikatan diri Tenaga Ahli/ Terampil dengan
Penanggung jawab Utama Badan Usaha (PJU-BU); dan
e. Menyelesaikan kewajiban pembayaran Pajak Penghasilan (PPh atas Kontrak) yang
diperolehnya yang menjadi kewajibannya.
(4) Persyaratan perubahan data sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) huruf c
meliputi:
a. Mengisi Formulir Permohonan;
b. Menyerahkan rekaman:
1. Akta Perubahan nama direksi/ pengurus untuk perubahan data nama dan
direksi/ pengurus;
2. Surat Keterangan Domisili BUJK untuk perubahan alamat BUJK;
3. Akta Perubahan untuk perubahan nama BUJK; dan/ atau
4. Sertifikat BAdan Usaha untuk perubahan klasifikasi dan kualifikasi usaha.
(5) Persyaratan penutupan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) huruf d
meliputi:
a. Mengisi Formulir Permohonan;
b. Menyerahkan IUJK yang asli; dan
c. Menyerahkan Surat Pajak Nihil.
Pasal 6
(1) Dinas PU,Energi dan SDM melakukan pemeriksaan terhadap dokumen permohonan
dan dapat melakukan verifikasi lapangan sesuai kebutuhan.
(2) IUJK diberikan oleh Unit kerja/ instansi paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah
berkas dokumen persyaratan dinyatakan lengkap.
(3) IUJK diberikan dalam bentuk sertifikat yang ditandatangani oleh Walikota, atau kepala
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu yang ditunjuk atas nama Walikota.
(5) Setiap IUJK yang diberikan wajib mencantumkan klasifikasi dan kualifikasi badan
usaha yang tertera dalam SBU.
(6) Kualifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terdiri atas usaha besar, menengah,
dan kecil.
(8) Nomor kode izin sebagaimana dimaksud pada ayat (7) akan berubah dalam hal terjadi
perubahan nama perusahaan.
BAB V
TANDA DAFTAR USAHA ORANG PERSEORANGAN
Pasal 7
(1) Usaha orang perseorangan wajib memiliki SKA/ SKT dan terdaftar pada Instansi
Teknis.
(2) Usaha orang perseorangan sebagaimana ayat (1) diberikan Kartu Tanda Daftar.
BAB IV
JANGKA WAKTU DAN WILAYAH OPERASI IUJK
Pasal 8
BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 9
(1) Setiap BUJK yang telah memiliki IUJK berhak untuk mengikuti proses pengadaan jasa
konstruksi.
BAB VIII
lAPORAN
Pasal 10
(2) Dinas PU, Energi dan SDM melaporakan hasil pemberian izin usaha jasa konstruksi
kepada Walikota setiap 3 (tiga) bulan sekali.
(3) Laporan pertanggungjawaban pemberian IUJK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. Daftar pemberian IUJK baru;
b. Daftar perpanjangan IUJK;
c. Daftar perubahan data IUJK;
d. Daftar penutupan data IUJK;
e. Daftar penutupan IUJK;
f. Daftar usaha orang perseorangan;
g. Daftar BUJK yang terkena sanksi administrasi; dan
h. Kegiatan pengawasan dan pemberdayaan terhadap tertib IUJK.
BAB IX
PENGAWASAN
Pasal 11
(1) Walikota atau Dinas PU, Energi dan SDM melakukan pengawasan dalam rangka
Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat meliputi pemeriksaan
sewaktu-waktu ke lapangan untuk memastikan kesesuaian kegiatan usaha dengan
Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi.
BAB X
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 12
(1) BUJK yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(2) dikenakan sanksi administratif.
(2) Sanksi administrative sbagaimana dimaksud ayat (1) berupa;
a. Peringatan tertulis ; atau
b. Pembekuan Izin usaha ; atau
c. Pencabutan Izin Usaha.
(3) Sanksi Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenakan dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Peringatan tertulis diberikan sebagai peringatan pertama atas pelanggaran
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 Ayat (2);
b. Pembekuan Izin usaha, diberikan dalam hal BUJK telah mendapat peringatan
tertulis sebagaimana dimaksud pada huruf a namun tetap tidak memenuhi
kewajibannya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari.
(4) IUJK yang telah dibekukan dapat diberlakukan kembali apabila BUJK telah memenuhi
kewajibannya.
(5) Bagi BUJK yang diberikan sanksi sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf c dapat
memperoleh IUJK setelahmemenuhi kewajibannya dalam peraturan walikota ini.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
(1) Izin usaha Jasa Konstruksi yang masih berlaku dan telah dimiliki pengusaha sebelum
ditetapkannya Peraturan Walikota,dinyatakan masih tetap berlaku.
(2) Pengusaha yang memiliki izin usaha jasa konstruksi sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1) wajib mengajukan permohonan pemberian izin usaha jasa konstruksi dalam
jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak peraturan walikota ini ditetapkan.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Ditetapkan di Palu
pada tanggal
WALIKOTA PALU,
RUSDY MASTURA
Diundangkan di Palu
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KOTA PALU,
AMINUDDIN ATJO