Anda di halaman 1dari 6

SLIDE 2

Pengertian Leasing

Keputusan Menteri Keuangan No 1169/KMK.01/1991 Leasing yakni suatu kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun
sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh nasabah selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Equipment Leasing Association

Leasing yaitu perjanjian antara lessor dan lesse untuk menyewakan sesuatu atas barang modal tertentu
yang telah dipilih atau ditentukan lesse.

R. Subekti

Leasing adalah salah satu perjanjian sewa yang umumnya dilakukan di kalangan perusahaan. Pihak
lessor (perusahaan leasing) akan menyewakan alat perusahaan seperti mesin kepada pihak lessee
(penyewa dalam jangka waktu tertentu).

Jadi leasing adalah suatu perjanjian antara pemilik leasing (lessor) dan nasabah (lesse), Pihak
lessor yang menyediakan barang yang akan di gunakan oleh lesse sebagai modal. Kemudian
imbalan untuk lessor berupa bayaran sewa oleh lesse dalam waktu tertentu.

Slide 3
Sejarah Leasing

Leasing sudah ada sejak 4.500 tahun sebelum Masehi, yaitu sewa menyewa yang dipraktekkan dan
dikembangkan oleh orang-orang bangsa Sumeria. Selanjutnya, Leasing dalam arti modern pertama kali
berkembang di Amerika, kemudian menyebar ke Eropa bahkan ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di
Amerika, leasing dalam arti modern ini pertama kali dikenalkan, yaitu leasing yang berobyekkan kereta
api.

Menurut Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso (2006) bahwa kegiatan usaha leasing baru
diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1974 dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan,
Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan Nomor Kep. 122/MK/IV/1974, Nomor
32/M/SK/2/1974, dan Nomor 30/Kpb/I/1974 tertanggal 7 Januari 1974 tentang Perizinan Usaha Leasing.

Slide 4
Dasar Hukum leasing

1. Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor : KEP-122/MK/IV/2/1974, Nomor : 32/M/SK/2/1974, Nomor :
30/Kpb/I/1974, tertanggal 7 Pebruari 1974 tentang Perizinan Usaha Leasing.
2. Surat Keputusan Menteri Keuangan republikIndonesia Nomor : KEP.649/MK/IV/5/1974, tanggal
6 Mei 1974 tentang Perizinan Usaha Leasing.

3. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : Kep.650/MK/IV/5/1974,


tangga; 6 Mei 1974 tentang Penegasan Ketentuan Pajak Penjualan dan Besarnya Bea Materai
terhadap Usaha Leasing.

4. Pengumuman Direktur Jenderal Moneter Nomor :

Peng-307/DJM/III.1/7/1974, tanggal 8 Juli 1974 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Leasing.

Slide 5
Jenis-jenis Perusahaan Leasing

Perusahaan leasing dalam menjalankan kegiatan usahanya dapat digolongkan ke dalam 3 (tiga) jenis,
yaitu :

 Independent Leasing Company

Perusahaan leasing jenis ini mewakili sebagian besar dari industri leasing. Perusahaan tipe ini berdiri
sendiri atau independent dari supplier yang mungkin dapat sekaligus sebagai pihak produsen barang
dan dalam memenuhi kebutuhan barang modal nasabahnya (lessee).

Lembaga keuangan yang terlibat dalam kegiatan usaha leasing, misalnya bank-bank, dapat pula disebut
sebagai lessor independent. Banyak lembaga keuangan yang bertindak sebagai lessor tidak hanya
memberikan pembiayaan leasing kepada lessee tetapi juga memberikan pendanaan kepada perusahaan
leasing. Di samping itu lessor independent dapat pula memberikan pembiayaan kepada supplier
(manufacturer) yang sering disebut dengan vendor program.

 Captive Lessor

Captive lessor akan tercipta apabila supplier atau produsen mendirikan perusahaan leasing sendiri untuk
membiayai produkproduknya.

Hal ini dapat terjadi apabila pihak supplier berpendapat bahwa dengan menyediakan pembiayaan
leasing sendiri akan dapat meningkatkan kemampuan penjualan melebihi tingkat penjualan dengan
menggunakan pembiayaan trasdisional. Captive lessor ini sering pula disebut dengan twoparty lessor.
Pihak pertama terdiri atas perusahaan induk dan anak perusahaan leasing (subsidiary) dan pihak kedua
adalah lessee atau pemakai barang.

 Lease Broker atau Packager

Broker leasing berfungsi mempertemukan calon lessee dengan pihak lessor yang membutuhkan suatu
barang modal dengan cara leasing.

Broker leasing beasanya tidak memiliki barang atau peralatan untuk menangani transaksi leasing untuk
atas namanya. Disamping itu perusahaan broker leasing memberikan satu atau lebih jasa-jasa dalam
usaha leasing tergantung apa yang dibutuhkan dalam suatu transaksi leasing.
Slide 6
Kalo sebelumnya menjelaskan tentang jenis jenis perusahaan leasing , kali ini kita
membicarakan tentang bentukbentuk atau jenis jenis dari leasing itu sendiri ada…

Berdasarkan proses penerapannya, leasing dibagi menjadi lima jenis. Kelima


jenis leasing adalah sebagai berikut.

 Capital lease
 Operating lease
 Sales type lease
 Leverage lease
 Cross border lease
Capital lease
Perusahaan leasing yang berasal dari lembaga keuangan disebut capital lease. Jenis leasing ini
melayani nasabah yang membutuhkan kebebasan untuk menentukan modal atau barang
dengan spesifikasi tertentu.
Dalam hal ini, pihak lessor menyediakan dana untuk membayar barang yang dibutuhkan oleh
supplier dan dana tersebut diserahkan kepada nasabah. Setelahnya, pihak perusahaan akan
mendapatkan imbalan berupa nasabah yang melakukan pembayaran secara angsuran dalam
periode tertentu sesuai dengan kesepakatan.
Operating lease
Operating lease merupakan jenis perusahaan leasing yang mana pihak perusahaan membeli
barang untuk kemudian disewakan kepada nasabahnya dalam waktu tertentu. Nasabah hanya
perlu membayar biaya sewa barang, sedangkan harga barang dan biaya lain ditanggung
perusahaan leasing tersebut.
Sales type lease
Sales type lease adalah jenis leasing di mana perusahaan industri yang melakukan penjualan
leasing barang dari hasil produknya. Dari jenis lease ini akan diperoleh pendapatan yang berasal
dari hasil jual barang serta pendapatan bersumber dari bunga pembelanjaan selama jangka
waktu leasing disepakati.
Leverage lease
Jenis leasing lainnya adalah leverage lease. Perusahaan leasing jenis ini melibatkan pihak ketiga.
Maksudnya adalah pihak perusahaan leasing tidak akan membayar penuh 100% objek leasing,
tetapi pembayaran berkisar 20 hingga 40%. Sisa pembayaran akan ditanggung pihak ketiga.
Cross border lease
Cross border lease sedikit berbeda dengan jenis leasing di penjelasan sebelumnya. Proses
leasing ini dikerjakan antar negara. Kedua pihak, baik perusahaan leasing maupun nasabah,
berada di dua negara yang berbeda. Perusahaan ini biasanya melakukan leasing terhadap
produk yang memiliki nominal yang cukup besar. Misalnya, pesawat terbang.

Slide 7
Pihak-pihak yang terlibat dalam leasing
Setiap transaksi leasing ada beberapa pihak yang berkepentingan,
yaitu : lessor, lessee, supplier, bank atau kreditor, dan asuransi.
1. Lessor adalah perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa
pembiayaan kepada pihak lessee dalam bentuk barang modal. Lessor
dalam financial lease bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang
telah dikeluarkan untuk membiayai penyediaan barang modal dengan
mendapatkan keuntungan. Sedangkan dalam operating lease, lessor
bertujuan mendapatkan keuntungan dari penyediaan barang serta
pemberian jasa-jasa yang berkenaan dengan pemeliharaan serta
pengoperasian barang modal tersebut.
2. Lessee adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan
dalam bentuk barang modal dari lessor. Lessee dalam financial lease
bertujuan mendapatkan pembiayaan berupa barang atau peralatan
dengan cara pembayaran angsuran atau secara berkala. Pada akhir
kontrak, lessee memiliki hak opsi atas barang tersebut. Maksudnya,
pihak lessee memiliki hak untuk membeli barang yang di-lease dengan
harga berdasarkan nilai sisa. Dalam operating lease, lessee dapat
memenuhi kebutuhan peralatannya di samping tenaga operator dan
perawatan alat tersebut tanpa risiko bagi lessee terhadap kerusakan.
3. Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau
menyediakan barang untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran
secara tunai oleh lessor. Dalam mekanisme financial lease, supplier
langsung menyerahkan barang kepada lessee tanpa melalui pihak lessor
sebagai pihak yang memberikan pembiayaan. Sebaliknya, dalam
operating lease, supplier menjual barangnya langsung kepada lessor
dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak,
yaitu secara tunai atau berkala.
4. Bank. Pada suatu perjanjian atau kontrak leasing, pihak bank atau
kreditor tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut, namun
pihak bank memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada
lessor, terutama dalam mekanisme leverage lease di mana sumber
dana pembiayaan lessor diperoleh melalui kredit bank. Pihak supplier
dalam hal ini tidak tertutup kemungkinan menerima kredit dari bank,
untuk memperoleh barang-barang yang nantinya akan dijual sebagai
objek leasing kepada lessee atau lessor.
5. Asuransi Merupakan pihak yang akan menanggung resiko terhadap
perjanjian antara leassor dengan leasse. Dalam hal ini leasse dikenakan
biaya asuransi dan apabila terjadi sesuatu, maka perusahaan akan
menanggung resiko sebesar sesuai dengan perjanjian terhadap barang
yang dileasingkan.
Kesimpulan
Berdasarkan paparan yang telah kita sampaikan, kita bisa tarik kesimpulan bahwa
pengertian leasing adalah adalah suatu bentuk kegiatan pembiayaan alat atau barang modal berupa hak
opsi atau tanpa hak opsi yang dimanfaatkan untuk nasabah dalam kurun waktu tertentu, yang mana
pembayarannya dilakukan secara dicicil atau angsuran.

Menggunakan leasing bisa menjadi pilihan bagi pendanaan perusahaan yang ingin
melakukan pembelian sesuatu, jika hal tersebut tidak bisa di beli secara kontan dan
barang itu sangat penting, misalnya untuk pembelian mesin produksi atau hal yang
berhubungan dangan kegiatan perusahaan

Sewa Guna Usaha (leasing) didefinisikan sebagai kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease), untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran
secara berkala (secara angsuran).

Perusahaan leasing dalam menjalankan kegiatan usahanya dapat digolongkan ke dalam 3 (tiga) jenis,
yaitu : (1) Independent Leasing Company, (2) Captive lessor, dan (3) leasebroker atau packager.
Beberapa pihak pada transaksi leasing yang berkepentingan, yaitu : lessor, lessee, supplier, bank atau
kreditor, dan asuransi.

Anda mungkin juga menyukai