Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mochamad Ibnu Wahid Sidqi Mulyadi

NIM : 20419144042

BAB 1

Mengapa Kita Berkomunikasi:

Fungsi-Fungsi Komunikasi

Para pakar komunikasi mengemukakan fungsi-fungsi komunikasi sebagai


berikut :
Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk
menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial
dengan orang disekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa,
berfikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan.
Namun menurut Scheidel tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk
mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita.
Gordon I. Zimmerman mempunyai beberapa fingsi komunikasi yaitu :
1. Kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi
kebutuhan kita untuk memberi makan dan pakaian kepada diri sendiri,
memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan dan menikmati hidup
2. Kita berkomunikasi untuk menciptaka dan memupuk hubungan dengan orang
lain
Rudolph F. Verderber mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai 2 fungsi :
– Fungsi sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan
dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan.
– Fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu pada saat tertentu,
Seperti : apa yang akan kita makan pagi hari, apakah kita akan kuliah atau tidak,
bagaimana belajar untuk menghadapi tes, dll.
Keputusan bersifat emosional, dan sebagian lagi melalui pertimbangan yang
matang. Kecuali bila keputusan itu biasanya melibatkan pemrosesan informasi,
berbagi informasi, dan dalam banyak kasus, persuasi, karena kita tidak hanya
perlu memperoleh data, namun sering juga untuk memperoleh dukungan atas
keputusan kita.
Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson
Komunikasi mempunyai 2 fungsi umum yaitu :
1. Untuk kelangsungan hidup diri-sendiri yang meliputi: keselamatan fisik,
meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada
orang lain dan mencapai ambisi pribadi.
2.  Untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki
hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.
Empat fungsi komunikasi berdasarkan kerangka yang dikemukakan William I.
Gorden :
1. Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa
komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk
kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk
hubungan dengan orang lain.
Implisit dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural.
Edward T Hall bahwa “budaya adalah komunikasi” dan “komunikasi adalah
budaya.”
Komunikasi merupakan mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma
budaya masyarakat, baik secara horisontal, dari suatu masyarakat kepada
masyarakat lainnya, ataupun secara vertikal, dari suatu generasi kepada generasi
berikutnya.
– Alfred Korzybski menyatakan bahwa kemampuan manusia berkomunikasi
menjadikan mereka “pengikat waktu” (time binder).
Dengan kemampuan tersebut, manusia mampu mengendalikan dan mengubah
lingkungan mereka.
Misalnya: Terdapat perbedaan dalam norma-norma komunikasi antara kaum
militer dengan kaum sipil,kaum abang dengan kaum santri,dll.
 Pembentukan Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita,dan itu hanya bisa kita
peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita.
Konsep diri kita yang paling dini umumnya dipengaruhi oleh keluarga,dan orang-
orang dekat lainnya disekitar kita, termasuk kerabat. Mereka itulah yang
disebut Significant Others.
– Howard F. Stein dan Robert F. Hill menyebutkan inti diri (the core of one’s
self),
– George De Vos melukiskannya dalam arti sempit sebagai perasaan sinambung
dengan masa lalu, perasaan yang dipupuk sebagai bagian penting definisi diri.
– George Herbert Mead, mengatakan setiap manusia mengembangkan konsep
dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan
lewat komunikasi.
– Charles H. Cooley, menyebut konsep diri itu sebagai the looking glass
self, yang secara signifikan ditentukan oleh apa yang seseorang pikirkan
mengenai pikiran orang lain terhadapnya, jadi menekankan pentingnya respon
orang lain yang diinterpretasikan secara subyektif sebagai sumber primer data
mengenai diri.
Teori Mead tentang konsep diri berlaku bagi pembentukan identitas etnik dalam
arti bahwa konsep diri diletakkan dalam konteks keetnikan, sehingga diri
dipandang spesifik secara budaya dan berlandaskan keetnikan. Konsep diri kita
tidak pernah terisolasi,malainkan bergantung pada reaksi dan respons orang lain.
 Pernyataan Eksistensi diri
Orang berkomunikasi untuk menunjukan dirinya eksis, disebut aktualisasi diri
atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri.
 Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh
kebahagiaan.
Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita sebagai manusia dan untuk
menjadi manusia yang sehat secara rohaniah, adalah kebutuhan akan hubungan
sosiala yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina hubungan yang
baik dengan orang lain.
– Abraham Maslow menyebutkan bahwa manusia punya lima kebutuhan dasar:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Keamanan
3. Kebutuhan sosial
4. Penghargaan diri
5. Aktualisasi diri
Komunikasi dalam konteks apa pun adalah bentuk dasar adaptasi terhadap
lingkungan.
– Rene Spitz, komunikasi (ujaran) adalah jembatan antara bagian luar dan bagian
dalam kepribadian : “mulut sebagai rongga utama adalah jembatan antara persepsi
dalam dan persepsi luar, ia adalah tempat lahir semua persepsi luar dan model
dasarnya, ia adalah tempat transisi bagi perkembangan aktivitas intensional, bagi
munculnya kemauan dari kepasifan.
Dalam komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi dilakukan untuk
pemenuhan diri, untuk merasa terhibur, nyaman dan tenteram dengan diri sendiri
dan juga orang lain.
Komunikasi dapat memenuhi kebutuhan emosional dan intelektual kita, dengan
memupuk hubungan yang hangat dengan orang-orang disekitar kita.
Komunikasi juga telah dihubungkan bukan hanya dengan kesehatan psikis, tetapi
juga kesehatan fisik.
2. Komunikasi Ekspresif
Erat kaitannya dengan Komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif yang dapat
dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok. Komunikasi ekspresif tidak
otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh
komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan
(emosi) kita.Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-
pesan nonverbal.
3. Komunikasi Ritual
Erat kaitannya dengan komunikasi Ekspresif adalah komunikasi ritual, yang
biasanya dilakukan secara kolektif.
Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun
dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of passage
Komunikasi ritual sering juga bersifat ekspresif, menyatakan perasaan terdalam
seseorang.
– Ritual menciptakan perasaan tertib (a sense of order ) dalam dunia yang
tanpanya kacau balau.
–  Ritual juga dapat memberikan rasa nyaman akan keteramalan (a sense of
predictability).
Ritual akan tetap menjadi kebutuhan manusia, meskipun bentuknya berubah-ubah,
demi pemenuhan jati dirinya sebagai individu, sebagai anggota komunitas sosial,
dan sebagai salah satu unsur dari alam semesta.
4. Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum yaitu :
1. Menginformasikan
2. Mengajar
3. Mendorong
4. Mengubah sikap dan keyakinan
5. Mengubah perilaku atau menggerakan tindakan
6. Dan menghibur
Kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif).  
Komunikasi yang berfungsi memberitahukan atau menerangkan (to
inform) mengandung muatan persuasif. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja
kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk
menghancurkan hubungan tersebut.
Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi
dan pekerjaan, baik tujuan jangka-pendek ataupun tujuan jangka-panjang.
– Tujuan jangka-pendek
misalnya, untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh
simatik,empati,dll yang antara lain dapat diraih lewat pengelolaan kesan, yakni
taktik-taktik verbal dan non verbal
–Tujuan jangka-panjang
Dapat diraih lewat keahlian komunikasi, misalnya, keahlian berpidato, berunding,
berbahasa asing, ataupun keahlian menulis.

Anda mungkin juga menyukai