Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Praktikum

Teknik pengambilan sampel rectal swab

B. Landasan Teori

Rectal swab merupakan prosedur dimana kapas kecil steril dimasukkan ke


dalam rektum untuk tujuan koleksi sampel yang akan diuji untuk penyakit dan
infeksi tertentu daerah rectum 4 cm – 6 cm diatas lubang anus.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengisolasi dan idertifikasi kuman pathogen


(gastroenteritis) pada saluran pencernaan seperti kuman :

- E. Coli

- Salmonella

- Shigella

Dalam Industri Food and Beverages juga sangat penting untuk dilakukan
Recal Swab secara berkala (biasanya 6 bulan sekali), supaya para penjamah makanan
(petugas pengolah yang bersentuhan langsung dengan makanan dan minuman)
dipastikan bebas dari kuman dan kebersihan produk makanan lebih terjamin.Modul
Pengambilan Contoh ini dimaksudkan untuk memberikan prinsip-prinsip umum
petunjuk untuk pengambilan sampel dan pengetahuan teknis mengenai pengambilan
sampel sesuai dengan referensi baik yang bersumber pada FAO, BSN ataupun
referensi lain. Penyusunan model pengambilan contoh ini didasarkan pada Standar
Kompetensi Kinerja Nasional Indonesia (SKKNI) Kode Unit FQCCORSMP052D.A
dengan Judul Unit Menetapkan Program Sampling. Pengambilan sampel dalam
modul lebih diarahkan pada pengambilan sampel untuk tujuan inspeksi produk
pangan.

C. Tujuan
 Agar mahasiswa mampu memahami dan melakukan pengambilan sampel
rectal swab pada pasien secara teliti dan benar.
 Agar dapat diketahui keadaan kesehatan pada penjamah makanan maupun
karyawan lain apakah sebagai karier penyakit atau tidak.

1
BAB II

METODE KERJA

A. Waktu dan Tempat Praktikum


 Hari, Tanggal : jum’at, 14 Desember 2018.
 Pukul : 09.25 – 11.00 WIB.
 Tempat : Laboratorium Dasar Jurusan Keperawatan Poltekkes Aceh, Jln Tgk
Modh.Daud Beureueh No. 110, Kuta Alam, Banda Aceh.

B. Alat dan Bahan :


a. Kapas lidi steril (lidi water), yaitu lidi yang pada ujungnya dililit kapas.
b. Media transport cairan cary and blair atau pepton dalam botol MC. Cartney.
Media transport berisi cairan ½ - ¾ botol dalam keadaan steril.
c. Sarung tangan bersih/steril.
d. Masker.
e. Botol sampel.
f. NaCl → apabila jarak laboratorium dekat dengan tempat pengambilan sampel
kira-kira dibawah 6 jam,
Larutan buffer fosfat → jika jarak tempuh jauh.
g. Pasien / patung.
h. Sabun atau antiseptik.
i. Kertas label.
j. Termos es.
k. Peralatan tulis

C. Teknik Pengambilan :
1. Persiapkan segala sesuatu untuk pemeriksaan usap dubur termasuk persiapan
botol sampel, kapas lidi steril, dll.
2. Cuci tangan sebelum memakai handscoon, dan gunakanlah masker agar
terhindar dari kontaminasi bakteri.
3. Perkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien, tanyakan identitas pasien dan
perhatikan keadaan sekitar pasien untuk menjaga privasi / kenyamanan
pasien.
4. Perintahkan dengan cara sopan kepada pasien untuk mengubah posisi pasien
dalam keadaan miring menghadap ke kanan, bantu pasien jika keadaannya
lemah dan letak bantal di bagian belakang punggung pasien.

2
5. Gunakanlah tangan yang kuat untuk menopang / menahan pasien, tekuk kaki
kiri pasien dengan posisi 90° agar bagian rektum terlihat dengan jelas,
pengambilan sampel ini juga bisa dilakukan dengan posisi menungging /
sujud serta posisi rukuk di atas meja.
6. Masukkan lidi kapas steril dalam rektum kira-kira 4-6 cm di putar searah
jarum jam tiga kali.
7. Masukkan kapas lidi kedalam botol yang telah diisi larutan buffer fosfat pH
7,2 atau NaCl sebanyak 10 ml, patahkan sisa lidi pada permukaan kemudian
tutup dan simpan dalam termos es, jika tidak ada larutan buffer bisa diganti
dengan media transport Cerri dan Blair dengan volume yang sama, ini
digunakan bila perjalanan jauh dari laboratorium, bila dekat dapat digunakan
aquadest steril atau NaCl 0.8 % steril.
8. Apabila pengambilan sampel sudah selesai jangan lupa ucapkan “ terima
kasih atas kerjasamanya “ kepada pasien.
9. Jangan lupa beri label pada botol sampel, kemudian kirimkan segera ke lab
untuk diperiksa. Bila tidak dapat dikirim segera, simpan pada suhu kamar
ditempat yang gelap.

Note :

Pada saat proses pengusapan rektum sebaiknya menyuruh pasien untuk menarik
napas secara perlahan-lahan agar dapat memudahkan petugas saat pengambilan
sampel.

D. Hasil

Karena tidak melakukan pemeriksaan, yang dilaporkan ialah hasil kegiatan


rujukan spesimen.

3
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Rectal swab merupakan prosedur dimana kapas kecil steril dimasukkan ke


dalam rektum untuk tujuan koleksi sampel yang akan diuji untuk penyakit dan
infeksi tertentu daerah rectum 4 cm – 6 cm diatas lubang anus.Pemeriksaan ini
bertujuan untuk mengisolasi dan idertifikasi kuman pathogen (gastroenteritis) pada
saluran pencernaan seperti kuman, bakteri, virus dan juga untuk mengidentifikasi
apakah ada / tidaknya kuman atau bakteri serta telur cacing di rektum pasien.

Anda mungkin juga menyukai