Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

“Makalah Manusia Dan Pengabdian”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

Dosen Pengampu :

Harvensica Gunnara

Disusun oleh:

Imelda

PO7233319 737

Jessica Gihonisa Esterina

PO7233319 737

1B Sanitasi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG PINANG

PROGRAM STUDI DIII SANITASI

2019/2020
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manusia merupakan mahluk individual (pribadi), manusia juga mahluh sosial
(berkmasyarakat) dan manusia juga merupakan mahluk pengabdi dalam batasan
seorang hamba (religi) artinya adalah manusia itu sendiri sebagai mahluk tuhan. Jika
ditinjau dari definisi manusia dari aspek tersebut diatas maka tidak akan terlepas
peranan manusia di dunia ini yang mencakup ketiganya secara sederhana namun
kompleks. Sehingga dari pernyataan dan definesi tersebutlah dapat disimpulkan
bahwa manusia adalah mahluk pembelajar.

Karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk pembelajar, maka diperlukan


sebuah kontrol sistem dalam sebuah permainan karakter diduni ini, yaitu
Pengabdian atau pengorbanan.Pengabdian merupakan salah satu wujud tanggung
jawab. Pengabdian itu sendiri memiliki arti suatu perbuatan baik sebagai wujud rasa
kasih sayang yang dilakukan dengan ikhlas.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Apakah pengertian dari Manusia itu ?


Apakah pengertian dari Pengabdian?
Apakah pengertian dari pengorbanan?
Apakah macam-macam dari Pengabdian dan Pengorbanan ?
Apa perbedaan dari pengabdian dan pengorbanan?

1.3    TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dari pembahasan materi ini adalah :
untuk mengetahui lebih jelas tentang pengabdian atau pengorbanan yang
dialami oleh manusia dan bentuk-bentuk dari pengabdian atau pengorbanan yang
dialami manusia.

Manfaat :
1. Memberikan mahasiswa dan masyarakat pengetahuan baru
2. Memperbaiki nilai bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Manusia

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan
suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang
dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang
berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal
(geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.

Manusia diciptakan Tuhan sangat istimewa dan berbeda dengan binatangkarena


manusia terdiri dari roh, tubuh, dan jiwa, sedangkan binatang terdiridari tubuh dan
jiwa manusia dan binatang sama-sama memiliki tubuh dan jiwa tetapi manusia yang
memiliki roh. Tanda manuisa dan binatang memiliki jiwa adalah dapat merasakan
takut, sedih, dan senang. Sedangkan tanda manusia memiliki roh sedangkan
binataang tidak, dan manusia dapat membedakan manakah yang baik dan benar,
sehingga manusia dapat bertanggung jawab dan berkorban.

1.2 Pengertian Pengabdian dan macam-macamnya.

A.  Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun
tenaga sebagai perwujudan, kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih
sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita
bekerja keras dari pagi sampai sore dibeberapa tempat untuk memenuhu
kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti mengabdi kepada keluarga, karena kasih
sayang kita pada keluarga. Lain halnya jika keluarga kita membantu teman,
karena ada kessulitan, mungkin sampai berhari-hari ikut menyelesaikannya
sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.

Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah hal-hal yang


berhubungan dengan mengabdi.Mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada
“suatu” yang dianggap lebih, biasanya dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti
pengorbanan. Dimana pengorbanan berarti suatu pemberian untuk menyatakan
kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga.  Dengan
begitu,Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun
tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan
dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian dapat juga diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin
mengabdi kepada orang tua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa
dan negara dimana pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan
kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari
apa yang diabdikannya.
Sebagai contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya
berkemungkinan besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua
orangtuanya, biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya
akan dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri
pada bangsa dan negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan/tanda
jasa dari negara yang bersangkutan.
            Tujuan keberadaan kita di dunia ini adalah untuk mengabdi. Jalan menuju
surga hanya bisa digapai melalui pengabdian, yang merupakan realitas dalam
hidupmu. ( dan tiada yang tahu!). Hal nyata dari keberadaan kita adalah pengabdian
kita kepada Allah SAW. Jika kamu mengetahuinya, kamu akan memperoleh
pertanyaan mengenai apa yang telah kamu lakukan dengan pengetahuan tersebut.
Ini mungkin titik terpenting dalam hidup manusia adalah kehormatan paling tinggi
bagi manusia untuk menjadi hamba Allah dan tiada kehormatan yang lebih tinggi
dari itu. Berusahalah untuk menghargai dan menghormati-Nya. Selama kau
menghormati-Nya, kau akan memperoleh penghargaan dan penghormatan saat ini
dan sesudahnya.
Ini adalah hal yang mudah. Ini merupakan kenyataan. SubhanAllah (Maha
Suci Allah)! Segala yang berasal dari kebaikan dan keburukan merupakan ujian bagi
manusia karena mereka telah terpilih menjadi hamba Allah. Seorang astronot tidak
dapat pergi ke luar angkasa tanpa melalui seleksi, ujian dan pelatihan yang sulit dan
ketat. Begitu juga halnya dengan menggapai surga.
Segala hal diciptakan untuk tujuan tertentu. Keledai diciptakan untuk memikul
beban barangmu. Anjing diciptakan untuk menjagamu. Domba diciptakan agar kamu
dapat memperoleh makanan dan minuman darinya. Untuk apakah kita semua
diciptakan? Untuk mengabdi kepada-Nya dan tiada lagi selain itu. Banyak orang
yang sekarat dan paling tidak ada dua per tiga pikiran mereka tidak pernah
digunakan.
Kita harus mempertahankan pengabdian kita kepada-Nya untuk waktu yang
sedikit lebih lama. Minta Allah untuk memberimu kekuatan, agar kamu dapat
mengabdi kepada-Nya dibanding kepada dunia.
B. Macam-macam Pengabdian.

 Pengabdian kepada Tuhan

Manusia tidak ada sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan.


Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian
berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan
perwujudan tanggung jawabnya kapada Tuhan Yanag Maha Esa. Selain itu juga
manusia harus menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-
Nya.Contoh :Umat Islam melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari, melakukan
zhakat, melaksanakan kurban dan sebagainya. Itu semua tidak lain adalah untuk
pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 Pengabdian kepada masyarakat

Manusia dalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain,
karena tiap-tiap orang lain saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di
masyarakat tidak mau memesyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka
apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh
masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai dan menyerah kepada
masyarakat lingkungannya.

Oleh karena itu, demi masyarakat, anggota mayarakat harus mau


mengabdikan diri kepada masyarakat. Ia harus mempunyai rasa tanggung jawab
kepada masyarakat. Oleh karena nama baik tempat ia tinggal, membawa nama
baiknya pula. Bila remaja masyarakat kampungnya terkenal dengan “remaja
berandal” suka berkelahi, mengganggu orang, atau merampas hak orang lain,
maka bagaimanapun juga ia akan merasa malu.Contoh :Seorang mahasiswa yang
telah lulus, kemudian berusaha memajukan pendidikkan di desanya dengan
mendirikan sekolah, walaupun tanpa imbalan apapun dia lakukan demi kemajuan
desanya

 Pengabdian kepada raja

Yaitu suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap
yang melindunginya; walaupun sekarang banyak terjadi.Contoh :Seorang gadis
dengan sukarela dijadikan selir oleh rajanya

 Pengabdian kepada Negara


Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara
suatu negara. Karena itu seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya.
Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta
tanpa pengabdian. Timbul karena orang merasa ikut bertanggung jawab terhadap
keselastrian Negara dan demi persatuan dan kesatuan bangsa.Contoh :Dalam
usaha untuk merebut kembali Irian Barat dari penjajah Belanda, banyak pemuda
yang mendaftarkan diri sebagai sukarelawan
 Pengabdian kepada harta
Terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya,
sehingga tindakan-tindakannya semata-mata demi harta, akibatnya ia diperbudak
oleh harta; kadang-kadang dia tanpa menyadari justru mengorbankan dirinya untuk
mempertahankan hartanya, yang akhirnya sama saja diartikan ia tidak dapat
menikmati hartanya.
 Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan
cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan
pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang
tidak disertai pengabdian. Berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian
kepada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri
kepada suami dan anak-anaknya, anak-anak kepada orang tuanya.
 Pengabdian Manusia Kepada Pihak Lain
Bukan berarti tidak ada perhatian sama sekali terhadap diri sendiri, sehingga
misalnya tidak makan sama sekali yang berarti bunuh diri. Tapi senantiasa berusaha
mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiri. Perhatiannya sama besar baik
terhadap diri sendiri maupun pihak lain. Apa yang tidak patut diperlakukan terhadap
dirinya tidak patut pula diperlakukan terhadap pihak lain. Senantiasa memberi
dengan kecintaan tanpa pamrih dan membalas kebaikan pihak lain dengan yang
lebih baik

 Pengabdian Kepada Diri Sendiri


Hampir sepanjang waktu hanya memikirkan diri sendiri. Senantiasa merasa patut
mendapat pujian, merasa kepemilikan atas harta, ilmu, anak-istri-suami adalah
mutlak bagi kepentingan dirinya, mendominasi pihak lain yang menurutnya demi
kebaikan adalah haknya yang tidak dapat digugat, tidak memberikan pilihan kepada
pihak lain (terutama anak-pasangan-keluarga). Menjadikan kelebihan maupun
kekurangan sebagai senjata untuk kepentingan diri. Merasa terusik oleh kelebihan
maupun kekurangan pihak lain. Sepertinya tidak membutuhkan pihak lain bahkan
merasa dirinya-lah sebagai dewa penyelamat.

Jadi dengan melihat pengertian maupun macam-macam pengabdian/


pengorbanan : hakekat pengabdian adalah merupakan usaha untuk memikul
tanggung jawab dan melaksanakan kewajiban sebagai manusia.

1.3 Pengertian Pengorbanan dan Macam-macamnya

A. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan
sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian, dengan
demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keiklasan
yang tidak mengandung pamrih.
Menurut kamus umum bahasa indonesia Wjs. Poerwodarminto, korban berarti:
a. Pemberian untuk menyatakan kebaktian (kerelaan hati dan sebagainya).
Misalnya: inilah korban ku untuk nusa dan bangsa.
b. Orang yang menderita kecelakaan karena perbuatan sendiri atau orang lain.
Misal: banyak orang yang menjadi korban permainan judi.
c.  Korban jiwa karena tertimpa bencana bumi di Kerinci, Jambi, bertambah banyak.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa
harta, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwannya. Pengorbanan
diserahkan secara ikhlas, tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi,
kapan saja diperlukan.

B. Macam-macam Pengrbanan

 Pengorbanan kepada keluarga


Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Dasar hidup berkeluarga adalah
kasih sayang. Kasih sayang memerlukan pengorbanan. Tanpa pengorbanan tidak
ada kasih sayang atau tidak ada cinta.

 Pengorbanan kepada masyarakat


Manusia adalah makhluk sosial, karena manusia tidak dapat hidup sendiri, dan
saling membutuhkan. Sebagai makhluk sosial, manusia merasa terika dengan
masyarakatnya. Karena itu, demi pengabdiannya kepada masyarakat ia tidak bebas
dari pengorbanan.

 Pengorbanan kepada bangsa dan negara


Setiap orang dibumu ini mengakui bahwa manusia merupakan anggota suatu
bangsa dan warga negara suatu negara. Semua orang pasti menjadi anggota atau
warga dari suatu bangsa atau negara dan mempunyai kewajiban antara lain
membela negara. Pembelaan itulah disebut pengorbanan.
Demi negara tiap orang tidak sayang kehilangan harta, benda, bagian badan,
bahkan nyawa pun dipertaruhkan dengan ikhlas. Kapan saja dan dimana saja
berada mereka berkewajiban membela negara.

 Pengorbanan karena kebenaran


Ada peribahasa "Berani Karena Benar, Takut Karena Salah". Demi kebenaran
orang tidak takut mengahadapi apa pun. Perang kemerdekaan itu pada hakiakatnya
adalah perang untuk membela kebenaran. Menurut kodratnya, manusia mempunyai
hak hidup dan hak kemerdekaan hidup. Oleh karena itu penjajahan dibumi
bertentangan dengan kodrat alam. Dalam membela kebenaran ini biasanya banyak
korban berjatuhan.
 Pengorbanan kepada agama
Berkorban kepada agama berarti juga berkorban demi cintanya kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Hal ini terjadi karena adanya manusia bukan dengansendirinya,
tetapi ada karena diciptakan Tuhan. Karena itu wajiblah manusia berkorban demi
cintanya kepada agama dan juga Penciptanya. Agama pada hakikatnya adalah
kebenaran, karena itu dalam berkorban demi agama atau kebenaran, manusia tidak
sayang kehilangan harta, tenaga, waktu, bahkan nyawanya pun rela dikorbankan.

1.4 Perbedaan antara Pengabdian dan Pengorbanan

A. Perbedaan Pengabdian dan Pengorbanan


Pengabdian dan pengorbanan sama-sama merupakan perwujudan dari tanggung
jawab namun perbedaan antara kedua hal tersebut tidak begitu jelas. Karena
dimana ada pengabdian pasti akan selalu ada pengorbanan. Jika jika kita mengabdi
kepada sesuatu atau seseorang pasti akan selalu disertai pengorbanan. Misalnya
antara sesama teman tidak dapat dikatakan pengabdian karena tingkatannya lebih
rendah tingkatannya dibanding pengabdian. Kita membantu teman dalam kehidupan
sehari-hari memang sudah menjadi suatu hal yang wajar. Tanpa mengharapkan
akan mendapat imbalan dan dilakukan dengan tulus ikhlas namun bukan berarti hal
seperti itu adalah bentuk suatu pengabdian.
Karena kita bukanlah abdi mereka. Hal seperti itu tergolong kepada bantu
membantu saja antar teman. Nah di dalam bantuan tersebut yang kita berikan, pasti
akan ada saja hal yang kita korbankan untuk membantu teman kita tersebut.
Misalnya mengorbankan waktu, pikiran, ataupun materi. Jadi kepada sesama teman
lebih kepada pengorbanan sedangkan kepada keluarga, negara, dan Tuhan dapat
dikatakan pengabdian karena tingkatannya memanglah berbeda. Karena
pengorbanan kepada teman untuk membantu bukan untuk mengabdi. Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian yang diserahkan secara ikhlas. Pengabdian lebih
kepada perbuatan sedangkan pengorbanan biasanya berupa pemberian sesuatu
baik secara materi maupun non materi. Dalam pengabdian akan selalu dituntut
pengorbanan, namun dalam pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

B. Perbedaan Tanggung Jawab Dan Pengabdian


Merupakan dua hal berbeda, namun sangat berkaitan maknanya dalam
permasalahan kehidupan budaya manusia.Tanggung jawab merupakan kesadaran
manusia akan tingkahlaku atas perbuatannya yang disengaja maupun tidak
disengaja.Juga memiliki arti lain seperti :
1. Wajib menanggung beban atas perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
sengaja secara rela dan ikhlas.
2. Memenuhi segenap akibat yang ditimbulkan dari perbuatan yangdisengaja
maupun tidak disengaja.
3. Rela berkorban atas kekeliruannya untuk pihak lain, dengan segenapresiko yang
dihadapinya. Menurut kamus umum bahasa Indonesia W.J.S.
Poerwodarminto,tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk
menanggung,memenuhi jawab, memikul jawab dan memikul segala sesuatu,
ataumenanggung segala akibat.Disini terlihat adanya keharusan memikul tanggung
jawab atasperbuatannya, namun juga ada hal-hal yang telah terjadi tidak
perludipertanggungjawabkan baik secara fisik maupun tanggungjawab bidang
materi. Contoh olah raga tinju, seandinya ada salah satu pihak mengalami cacat
badat sampai dengan meninggal akibat tinju, makapihak lain/lawan, namun secara
pribadi, moral dan batinnya pastimerasa bertanggungjawab. Karena semuanya ada
keterkaitan dengan Allah. Beberapacontoh sederhana dalam tanggungjawab, antara
lain:
a) Seorang mahasiswa yang sedang kuliah di Perguruan/Sekolah Tinggi,mempunyai
tanggungjawab kepada kedua orang tuanya dalam hal belajar giat.Dengan kadar
pertanggungjawabannya adalah memperoleh hasil berupa kemajuan belajar., nilai
IPK maksimal dan sebagainya.
b) Seseorang mahasiswa tidak bertanggungjawab kepada orangtuanya yang telah
memberikan biaya pelunasan SPP atau BPP pokok untuk kuliahnya, namun
tidak dibayarkan dan yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti Ujian
semester Manusia pada umumnya adalah makluk yang bertanggungjawab, karena
manusia ituselain makhluk individu, juga adalah makhluk soaial dismping makhluk
Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggunngjawab, mengingat
manusia memiliki sejumlah peran dalam konteks social, individu maupun
theologies.Oleh karenanya, manusia memiliki sifat untuk mau bertanggungjawab,
menanggung segala akibat atas perbuatan yang telah dilakukannya dan
bertanggungjawab ini pada dasarnya adalah berkat bimbingan serta petunjuk dari
Tuhan Yang Maha Esa, sebagai akibat taqwa terhadapNya. Atas dasar kesadaran
tersebut menimbulkan rasa tanggungjawab dalam kehidupan manusiauntuk menilai
lebih lanjut mengenai hal-hal yang buruk dan baik., mengenai hal-hal yang
tidak  benar dan yang benar, tidak menyenangkan dan menyenangkan dan
sebagainya.

C .Tanggung jawab bermakna pengabdian yang meliputi kesadaran


pengorbanan, dan kewajiban

1. Makna pengabdian
 Pengabdian asal kata Abdi atau Hamba. Hakekatnya Abdi adalah sama dengan
Hamba.Mengabdi kepada TUhan sama pengertiannya debngan menjadi Hamba
Allah. Dalam bahasaJawa khususnya, kata abdi diartikan sebagai sseorang yang
ikut kepada satu keluargatertentu, menjadi pembantu rumah tangga. Bahkan pada
jaman dahilu disaat raja-raja di Indonesia (utamanya di Jawa) masih berkuasa
sekali, maka abdi memiliki makna yang lebihdari sekedar pembantu, menjadi
pembantu dekat atau abdi dalem bagi raja maupunpermaisurinya dengan
mendapatkan tugas-tugas khusus atau terentu sesuai kebutuhan pribadi raja atau
permaisurinya.Pengabdian sesungguhnya adalah mencurahkan tenaga dan
pikirannya (sebagaitanggung jawab) kepada kepentingan tertentu, seperti kepada
Negara/ pemerintah, kepada bangsa atau tanah air, instansi maupun kepada
keluarga secara lahir. Namun juga kepadaTuhan yang maha pengasih dan
penyayang secara batin atau spiritual.Jelas bahwa hakikat timbulnya pengabdian
adalah karena adanya rasa tanggung jawab.

2. Makna Kesadaran
 Kesadaran asal kata sadar artinya tahu atau ingat (terhadap sesuatu hal),
termasuk memiliki perhatian.Sebagai contoh adanya kesadaran moral, karena
memiliki hati nurani atau suara hati yang jujur dan baik serta memperhatikan
kepentingan orang lain. Seperti ingin menolong,membantu, dan lain-lain.

3 . Makna Pengorbanan
 Pengorbanan dapat diartikan sebagai keadaan mempersembahkan, menyatakan
baktiserta menyerahkan sesuatu penuh keikhlasan dengan cara mengagungkan.
Pengorbanan juga merupakan akibat dari pengabdian secara ikhlas tanpa pamrih,
tanpa mengenal waktudan bias dilakukan kapan saja. Contoh Pengorbanan atas
cinta.

4. Makna Kewajiban
 Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan dan menjadi beban yang harus
dilakukiansebaik-baiknya. Tidak boleh dihindari karena menjadi tanggung jawab
manusia. Missalkewajiban bekerja keras.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya Pengabdian atau Pengorbanan dalam konteks pergaulan
manusia adalah suatu bentuk ketaatan manusia terhadap tuhannya atau sesama
manusi lainnya. Orang yang mengabdi adalah orang yang menyerahan diri kepada
“suatu” yang dianggap lebih, biasanya dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti
pengorbanan.
Akibat yang di timbulkan dari sebuah pengorbanan adalah suatu hasil yang di
harapkan seseorang setelah melakukan hal yang mulia. Hasil ini biasanya bersifat
positif dan membuat orang merasa hutang budi kepada orang yang berkorban.
Hutang budi ini biasanya sulit untuk di lupakan seseorang dan akan selalu teringat
pengorbanan orang yang berkorban.

3.2 Saran
Sebagai seorang manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai
keTuhanan,kenegaraan serta bermsyarakat maka manusia tersebut hendaklah
menjadi sesorang yang berguna.Untuk mewujudkan hal tersebut maka hendaklah
sebagai manusia dituntut untuk selalu mengabdi serta berkorban agar terciptanya
suatu kehidupan yang seimbang.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.


Hartono, Drs., dkk.,  Ilmu budaya dasar: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT. Bina
Ilmu, Surabaya, 1991.
Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-
1985.
Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas 
Gunadarma
Sujarwa, Drs. 1999. Manusia dan Fenomena Budaya. PT. Pustaka Belajar :
Yogyakarta Mustopo,M habib. 1989. Ilmu Budaya Dasar. PT. Usaha Nasional :
Surabaya.
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad
Muchji, Universitas Gunadarma
Berbagai artikrl dari internet .

Anda mungkin juga menyukai