OLEH :
OLEH :
FIRANI MADHA PRATIWI
1724260012 DB
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Kebidanan Pada Program Studi Kebidanan ( DIII )
i
HALAMAN PENGESAHAN
TAHUN 2020
Disusun Oleh :
1724260012 DB
Hari : Kamis
ii
Tempat : Ruang Sidang Fakultas Ilmu Kesehatan
Laporan Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui oleh tim penguji sbb :
Mengetahui,
A. MOTTO
iii
“Bangkitlah tanpa menjatuhkan orang lain, karna kesuksesan butuh perjuangan
bukan kecurangan”
B. PERSEMBAHAN
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir Tepat pada waktunya. Laporan Tugas Akhir ini penulis
persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua ku tercinta, Bapak Machfirul Hadiansyah dan ibu Warini .
ini anakmu mencoba memberikan yang terbaik untuk kalian. Betapa diri ini
ingin melihat senyum bangga dari kalian atas diriku. Terimakasih atas
dukungan moral dan materi serta Do’a yang selalu kau panjatkan.
2. Adik- adikku Rara dan Akhza tersayang terimakasih atas dukungan dan kasih
baik.
ini.
iv
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
NPM : 1724260012DB
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penelitian saya tulis ini adalah benar-benar
hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu
v
kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu termasuk (pencabutan gelar
kesarjaan/sanksi) yang telah saya peroleh.
Pembuat pernyataan
Mengetahui,
vi
Dr.ida Samidah,S.Kp.,M.Kes Taufianie Rossita,SST.,MKM
adalah : tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri Lubuk Mukti yang beralamat di
jalan KH. Mukhasudin Penarik, dimana penulis menamatkannya pada tahun 2011,
yang beralamat di jalan kihajar dewantoro penarik. yang diselesaikan pada tahun
Negeri 01 Baturaja yang Diselesaikan pada tahun 2017, dengan keinginan yang keras
maka pada tahun 2017 penulis melanjutkan ketingkat perguruan tinggi yaitu di
Ilmu Kesehatan dan Alhamdullilah selesai pada tahun 2020. Penulis bergabung
dengan Badan Eksekutif Mahasiswa fakultas Ilmu Kesehatan Dehasen sejak tahun
vii
KATA PENGANTAR
Puji sukukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
petunjukanya, serta solawat dan salam kita hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia ringan di BPM “L” Kota
Bengkulu Tahun 2020”. Laporan Tugas Akhir merupakan bagian yang tak
terpisahkan atau merupakan rangkaian kegiatan akademik yang merupakan syarat
yang diwajibkan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan pada Program
Studi Kebidanan (DIII) Fakultas Ilmu Kesehatan Dehasen Bengkulu.
Selanjutnya, tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Ucapan
Terimakasih khususnya penulis ucapkan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. agr. Ir. Johan Setianto Sebagai Rektor Universitas Dehasen
Bengkulu.
2. Ibu Dr. Ida Samidah, SKp.,M.Kes Sebagai Dekan dan pembimbing Utama
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu.
3. Ibu Ns. Berlian Kando Sianipar,S.Kep.,M.Kes Sebagai Wakil Dekan I
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu.
4. Ibu Dra. Hj.Ice Rakizah Syafrie,M.Kes Sebagai wakil Dekan II Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu.
viii
5. Ibu Diyah Tepi Rahmawati,SST.,M.Keb Sebagai Ketua Prodi Kebidanan
( DIII) Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah banyak membantu penulis dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
6. Ibu Taufianie Rossita,SST.,MKM Sebagai Dosen Pembimbing Pendamping
yang juga dengan sabar dan keprofesionalannya telah memberikan saran,
bimbingan, membantu dorongan dan petunjuk yang sangat berharga dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Program Studi Kebidanan (DIII)
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu yang telah banyak
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung demi kelancaran
dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
8. Pimpinan BPM yaitu Bidan Lesti Niartia, Amd.Keb
9. Keluarga yang selalu memberi dukungan.
10. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis selama pengerjaan Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis
ix
ABSTRAK
x
TAHUN 2020
Oleh:
Ida Samidah2)
Taufianie Rossita2)
Penyebab utama kematian bayi baru lahir di Indonesia adalah Asfikisa. Asfiksia
adalah keadaan dimana bayi tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur Setelah
lahir (Wagiyo,Putrono,2016). Angka kejadian Asfiksia pada bayi baru lahir yaitu
35,9%.
Laporan kasus ini adalah Untuk Mampu memberikan Asuhan Kebidanan Pada
Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia Ringan dengan pendekatan manjemen kebidanan
menurut VARNEY .
Dalam penyusunan laporan kasus ini menggunakan metode dskriftif yaitu dengan
mengungkapkan fakta-fakta sesuai dengan data-data yang didapat instrumen yang
digunakan adalah format asuhan kebidanan.
Dari pengkajian yang ditemukan pada bayi baru lahir dengan Asfiksia diketahui
Nilai APGAR score pada menit pertama yaitu 7, denyut jantung135 gerakan sedikit,
tubuh merah muda, pernapasan lambat tidak beratur, tonus otot fleksi sedikit. Asuhan
yang diberikan yaitu keringkan tubuh bayi, potong tali pusat, bersihkan jalan napas
dari hidung dan mulut, menilai APGAR score. Setelah diberikan asuhan selama 3 hari
kondisi asfiksia ringan dapat teratasi.
xi
Asfiksia pada bayi baru lahir merupakansalah satu penyebab kematian bayi baru
lahir karena berbagai faktor. Untuk itu ibu hamil diharapkan memperhatikan
kesehatan ibu dan janin.
2) Pembimbing
ABSTRACT
xii
By:
Ida Samidah2)
Taufianie Rossita2)
This case report is to be able to provide a midwifery care for newborns with mild
asphyxia with a midwifery management approach according to VARNEY.
From the studies found in newborns with asphyxia, it was known that the APGAR
score at the first minute was 7, heart rate 135 slight movement, pink body, slow
breathing was not regular, muscle tone was slightly flexed. The care given was to dry
the baby's body, cut the umbilical cord, clear the airway of the nose and mouth,
assess the APGAR score. After being given care for 3 days, the condition of mild
asphyxia was resolved.
xiii
Keywords : mild asphyxia, newborn, obstetric care.
Information :
1) Student
2) Supervisors
DAFTAR ISI
xiv
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRACT...................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
xv
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6
E. Implikasi Studi Kasus terhadap Kebidanan .......................... 7
xvi
H. Etika Penelitian ........................................................................ 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 86
B. Saran ....................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
xviii
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
Lampiran 5 Surat rekomendasi Penelitian DINKES
Lampiran 9 Dokumentasi
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kematian ibu dan angka kematian bayi. Secara global Pada tahun 2016 jumlah
angka kematian bayi 19 per 1.000 kelahiran hidup dan 2,5 juta pada tahun 2018
angka ini masih cukup jauh dari target SDGs (Sustainable Devolopment Foals)
(WHO, 2018).
negara Association of South East Asia Nations (ASEAN) seperti singapura 3 per
1.000 kelahiran hidup, Brunei Darussalam 8 per 1.000 kelahiran hidup, malaysia
15 per 1.000 kelahiran hidup, Thailand 16 per 1.000 kelahiran hidup, Filiphina 19
per 1.000 kelahiran hidup, dan Vietnam 20 per 1.000 kelahiran hidup dan
(Kemenkes RI, 2014). Kematian neonatal sekitar 75% terjadi selama minggu
2
pertama dan sekitar 1 juta bayi baru lahir meninggal dalam 24 jam pertama
penurunan, dari tahun 2012 sebanyak 40 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 24
per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2017. Neonatal adalah bayi usia 0-28 hari
dimana kondisi neonatal merupakan kondisi yang paling rentan terhadap kematian
karena daya tahan tubuh bayi yang masih rendah. Kematian bayi pada masa
perinatal sebagai akibat kehamilan resiko tinggi serta penolong persalinan dan
perawatan bayi baru lahir menjadi penyebab kematian bayi baru lahir (Kemenkes
RI, 2017).
0-6 hari didominasi oleh asfiksia (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis
(12%). Faktor ibu yang berkontribusi terhadap lahir mati dan kematian bayi di
usia 0-6 hari adalah hipertensi maternal (23,6%), komplikasi kehamilan dan
masing (12,5%). Penyebab utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu
3
penyebab utama kematian bayi pada kelompok 29 hari-11 bulan yaitu diare
bayi pada usia 0-11 bulan dari 36.292 jumlah bayi, jumlah lahir hidup sebanyak
35.131 bayi. Dan jumlah kematian bayi sebanyak 249 orang. Angka kematian
bayi per 1.000 KH pada lima tahun terakhir di Provinsi Bengkulu mengalami
naik turun dimana pada tahun 2014 sebesar 11 per 1.000 KH dan tahun 2015 dan
2016 turun yaitu 10 per 1.000 KH, dan pada tahun 2017 kembali turun yaitu 9
per 1.000 KH dan pada tahun 2018 kembali turun menjadi 7 per 1.000 KH
pelayanan kesehatan pada ibu bersalin menurut Kecamatan dan Puskesmas yang
tertinggi berada di wilayah Puskesmas Basuki Rahmad dengan jumlah 773 orang,
diikuti oleh wilayah Puskesmas Jembatan Kecil yaitu 608 orang dan terendah
Sasaran kelahiran hidup pada tahun 2018 paling tertinggi berada di puskesmas
Basuki Rahmad dengan jumlah 737 orang, diikuti oleh wilayah Puskesmas
Jembatan Kecil yaitu 578 orang dan terendah berada di wilayah Puskesmas
Jumlah ibu melahirkan di BPM “L” tahun 2017 Diperoleh Data Ibu Melahirkan
Sebanyak 40 Orang, Pada Tahun 2018 Sebanyak 32 Orang, Pada Tahun 2019
umum, bidan dan perawat terlatih (Kemenkes RI, 2017). Pelayanan kesehatan
pada bayi baru lahir dianjurkan untuk dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu 1 kali
pada umur 6-48 jam (KN 1), 1 kali pada umur 3-7 hari (KN 2), dan 1 hari pada
khususnya bidan dengan memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
berkualitas seperti mengajarkan merawat tali pusat, cara memandikan bayi serta
bahwa 1 orang ibu mengetahui cara merawat bayi baru lahir, sedangkan 1 orang
ibu lainnya belum begitu mengetahui bagaimana cara merawat bayi baru lahir
Berdasarkan data dan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan studi
kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Bayi Lahir dengan asfiksia Ringan di
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM “L” di kota Bengkulu tahun 2020”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
adalah peneliti mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
2. Tujuan Khusus
baru lahir dengan asfikisa ringan di BPM “L” kota Bengkulu tahun 2020.
6
pada bayi baru lahir dengan asfikisa ringan di BPM “L” kota Bengkulu
tahun 2020.
diagnosa yang telah ditegakkan dan antisipasinya pada bayi baru lahir
e. Untuk melakukan perencanaan pada bayi baru lahir dengan asfikisa ringan
ringan.
g. Untuk melakukan evaluasi pada bayi baru lahir dengan asfikisa ringan di
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pasien
mengetahui tentang asuhan yang akan diberikan serta manfaat dari asuhan
7
yang akan diberikan bagi bayi baru lahir dengan asfikisa ringan serta pasien
2. Bagi Bidan
normal khususnya terhadap manajemen bayi baru lahir dengan asfikisa ringan
3. Bagi Lembaga
a. Bagi BPM
Peran bidan pada keluarga bayi baru lahir dengan asfikisa ringan sebagai
Peran bidan sebagai advokat pada keluarga bayi dengan asuhan kebidanan
bayi baru lahir dengan asfikisa ringan yaitu dalam memberikan kenyamanan
kepada bayi baru lahir dengan asfikisa ringan dengan menggunakan energi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dengan berat badan lahir 2500 gram sampai
dengan 4000 gram, menangis spontan kurang dari 30 detik setelah lahir
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
11
Asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang
dapat dikatakan berhasil apa bila bayi yang dilahirkan juga berada dalam
kondisi yang optimal, memberikan asuhan yang segera, aman, dan bersih
untuk bayi baru lahir, merupakan bagian esensial asuhan bayi baru lahir
Menurut Saifuddin 2002 bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir
9777769998
selama 1 jam pertama kelahiran. 9865
Menurut Donna.L Wong (2003) bayi
baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahir biasanya
dengan usia Gestasi 38-42 minggu. Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi
yang baru keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir normal atau
adalah Bayi berusia 0-7 hari neonatus Lanjut adalah bayi berusia 8-28
hari. Menurut Wong 2003 bayi merupakan individu yang berusia 0-12
b. Etiologi
Etiolgi atau faktor penyebab dilakukannya asuhan pada bayi baru lahir
c. Faktor Resiko
Asfiksia adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat
dan teratur setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam
besar bayi bernapas dengan baik. Jika bayi gagal membangun respirasi
neonatorum. Bayi normal memiliki otot yang baik pada saat lahir dan
persalinan.
persalinan.
hilangnya oksigen.
l. Ibu dengan riwayat aborsi, lahir mati, kematian neonatal dini, atau
kelahiran prematur.
menjadi 3 yaitu :
tidak Ada.
2. Hipotermi
sud12 \l 1033 ]
3. Hipertermi
sud12 \l 1033 ]
1. Kardiovasuler
2. Sistem Pernafasan
3. Sistem Hematopoiesis
hari pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama.
Nilai rata-rata hemoglobin dan sel darah merah lebih tinggi dari nilai
bayi lahir.
4. Metabolisme
5. Suhu Tubuh
wag161 \l 1033 ].
Kehilangan panas juga terjadi jika saat lahir tubuh bayi tidak
rendah dari suhu tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi
benda-benda tersebut.
ada aliran udara dingin dari kipas angin, hembusan udara dingin
8. Kelenjar endokrin
9. Sistem Imunoglobin
molekulnya kecil, tetapi bila ada infeksi yang dapat melalui plasenta
lainnya.
sendiri. Pada bayi baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu
belum matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan
kulit. Kulit bayi sangat sensitif dan dapat rusak dengan mudah, Bayi
baru lahir cukup bulan memiliki kulit kemerahan yang akan memucat
primitif yang akan berkurang sekitar 90% sejak bayi lahir sampai
90% pada bayi baru lahir, prepusium yang ketat sering kali dijumpai
1033 ].
1. Penurunan
PAP)
d) Fleksi
atau dasar panggul, akibat dari kekuatan ini adalah terjadinya fleksi
f) Ekstensi
pada margo inferior (tepi bawah) simfisis pubis. Hal ini terjadi
gerakan ekstensi.
luar diposisi lintang, suatu gerakan yang sesuai dengan rotasi badan
h) Ekspulsi
badan lahir searah dengan paksi jalan lahir. (Djami & Indrayani,
2016).
f. Manifestasi klinik
Berikut ini adalah tanda-tanda bayi baru lahir normal menurut [ CITATION
seperti memeluk.
12. Reflek grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas
14. Eliminasi baik, urine dan mekonim akan keluar dalam 24 jam
g. Klasifikasi Neonatorium
c) Lebih bulan (Posterm infant) : lebih dari 294 hari (42 minggu /
lebih).
h. Tes diagnostik
menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran. Penilaian ini perlu
untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai
tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour) dan reaksi terhadap
nilai apgar 7-10), asfiksia ringan (nilai apgar 4-6), asfiksia berat (nilai
menit
0 1 2
27
ada teratur
refleks n aktif
ada i kuat
extremitas
biru
Jumlah 7 9 10
Interpretasi nilai: 1-3 asfiksia berat, nilai 4-6 asfiksia sedang, nilai 7-
baby )
1033 ]
3. Keringkan.
5. Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2
9. Pemeriksaan fisik.
drt10 \l 1033 ]
29
j. Pencegahan infeksi
dilakukan pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir sangat rentan
terhadap infeksi. Pada sat penanganan bayi baru lahir pastikan penolong
untuk melakukan tindakan pecegahan infeksi pada bayi baru lahir, adlah
sebagai berikut :
2. Memakai sarung tangan yang bersih pada saat menangani bayi yang
belum dimandikan.
6. Membersihkan muka, pantat dan tali pusat bayi baru lahir dengan air
dapat mencegah infeksi pada bayi baru lahir adalah meletakkan bayi di
mungkin terjadi sirosis atau pengerutan hati (kerusakan sel hati yang
(JNPK-KR, 2014)
k. Rawat Gabung
Rawat gabung adalah suatu sistem perawatan ibu dan anak bersama-
a) Bantuan emosional
31
b) Penggunaan ASI
c) Penceghan infeksi
d) Pendidikan kesehatan
Syarat bayi baru lahir dapat dilakukan rawat gabung, antara lain
bayi baru lahir dengn tindakan maka rawat gbung dilakukan setelah
bayi cukup sehat reflex menghisap baik, tidak ada tanda-tanda infeksi
kemudian bayi akan mencari payudara ibu dengan sendirinya. Cara bayi
melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan the brest crawl atau
m. Rehabilitasi
Perawatan Bayi Baru Lahir Normal terbagi dalam dua tahapan yaitu :
hal ini dapat dilakukan dengan cara mengeringkan tubuh bayi dan
32
letakkan pada perut ibu. Kemudian keringkan kepala dan tubuh bayi
menggunakan handuk.
handuk.
mukanya menggunakan kain atau kassa yang bersih dari darah atau
tindakan rangsangan.
g. Perawatan tali pusat dengan cara tali pusat yang sudah diikat dan
bayi, memberi ASI sesuai kebutuhan setiap 2-3 jam mulai hari
pertama.
wag161 \l 1033 ].
n. Program pemerintah
tidak BAB dalam 48 jam, ikterus yang timbul pada hari pertama, tali
pusat merah/bengkak atau keluar cairan dari tali pusat, bayi demam lebih
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang
secara profesional berdasarkan ilmu dan kiat kepada pasien yang bertujuan
1) Pengkajian
a) Data subyektif
36
(Maritalia 2012)
1. Data biografi
3. Riwayat kesehatan
4. Pola kebiasaan
5. Konsep diri
b) Data obyektif
1. Inspeksi
2. Palpasi
/masalah kesehatan.
3. Perkusi
4. Auskultasi
cara mendengar.
Penanganan segera
persalinan.
atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah
lahir, distosia bahu, atau nilai APGAR yang rendah). Dari data yang
seorang dokter, misalnya prolaps tali pusat. Situasi lainya bisa saja
5) Merencanakan Asuhan
asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa- apa yang sudah
6) Pelaksanaan
7) Evaluasi
2011)
41
8) Dokumentasi
1. Manajemen Kebidanan
Asih, 2016)
data laboratorium.
1) Data Subjektif
a) Biodata
1. Identitas Bayi
neonatus
2. Identitas Ibu
keliruan
tidak
sehari-hari.
3. Identitas Ayah
sehari-hari.
rumah.
4. Riwayat Persalinan
kala I, II, III, Berat Badan bayi, Panjang Badan bayi, denyut
d. Ante Natal Care (ANC) Asuhan yang diberikan pada ibu hamil
2013)
a. Pola nutrisi
(Sondakh, 2013)
b. Pola eliminasi
46
( Sondakh, 2013)
c. Pola istirahat
d. Pola seksualitas
e. Personal hygne
b) Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran :
atau koma)
kali/ menit).
b. Pemeriksaan Khusus
nafas
adakah kelainan
(Sondakh,2013)
lanugo
49
10. Genetalia : untuk bayi laki-laki testis sudah turun, untuk bayi
(Dewi, 2013)
d. Pemeriksaan Reflek
1. Reflek Moro
2. Reflek Rooting
disentuh oleh jari atau puting ibu, maka ia akan menoleh dan
3. Reflek Sucking
2013)
50
5. Reflek Menggenggam
(Sondakh, 2013)
6. Reflek Glabella
e. Pemeriksaan Antropometri
33-38 cm)
1. Diagnosa kebidanan
diagnosa kebidanan.
a) Data subjektif
b) Data obyektif
1) Keadaan umum :
2) TTV :
2. Masalah
yus16 \l 1033 ].
52
3. Kebutuhan
dan atau ada hal yang perlu dikonsultasikan atau ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan lain sesuai kondisi bayi, contohnya jika
1) Lakukan perawatan
steril.
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan oleh bidan secara efisien dan
aman yaitu :
1) Melakukan perawatan
f. memandikan bayi dengan air dingin, gunakan minyak atau baby oil
g. Langkah 7 : Evaluasi
yus16 \l 1033 ].
56
C. Kerangka Konsep
5. FJ>100 kebidanan
6. Pelaksanaan
(implementasi)
7. Evaluasi
58
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain penelitian
untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif
dan memusatkan perhatian pada obyek tertentu. gambaran tentang studi keadaan
secara obyektif. Studi kasus adalah studi yang dilakukan dengan cara meneliti
suatu permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal (Kresno &
Martha, 2016).
C. Setting Penelitian
1. Lokasi penelitian
BPM “L” terdiri dari beberapa ruangan yaitu ruang konseling KB, ruang
pemeriksaan, ruang bersalin, ruang nifas. Jumlah bidan di BPM “L” sebanyak
3 orang.
pengambilan kasus. Subjek penelitian ini adalah bayi baru lahir Fisiologis.
a) Subjek Inklusi
Data berdasarkan cara memperoleh dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data
1. Data Primer
b. Metode Observasi
penilaian pada bayi baru lahir adalah lembar observasi dan alat ukur
melihat keadaan umum bayi seperti warna kulit, tangisan, denyut jantung,
c. Metode dokumentasi
2. Data Sekunder
kartu klinik sedangkan tidak resmi adalah segala bentuk dokumen dibawah
tanggung jawab instansi tidak resmi seperti birografi dan catatan harian.
Jika informasi yang didapatkan dari sumber pasien, sama dengan yang
bersifat umum dan relative menyuluruh tentang apa yang tercakup dalam fokus
penelitian.
H. Etika Penelitian
suatu institusi bahwa penelitian yang dilakukan ini hal tidak membahayakan
reponden penelitian. Hal yang harus peneliti dalam etika penelitian yang lain :
Lembar persetujuan yang akan diberikan kepada calon responden yang akan
penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan, serta
2. Kerahasiaan
62
akan diketahui oleh peneliti dan pembimbing atas persetujuan responden, dan
hanya kelompok data tertentu saja yang akan di sajikan sebagai hasil
penelitian.
3. Anonim
suatu penelitian.
63
BAB IV
A. Tinjauan Kasus
I. PENGKAJIAN DATA
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Bayi
Identitas Orangtua
6077776999
Suku : Manna 89865 Suku : Jawa
Penghasilan :- Penghasilan :
No Hp : 085832256173 No Hp :-
2. Keluhan Utama Pada Bayi : Bayi Baru lahir pukul 16.35 WIB Lahir
Tidak Teratur, Lengan Dan Kaki Fleksi Sedikit Dan Reflek Gerakan
Sedikit.
3. Riwayat kehamilan
TM II : susah tidur
65
c. Komplikasi
Penolong : Bidan
Ketuban : Jernih
Panjang badan : 52 cm
Lingkar dada : 36 cm
1 Denyut jantung 2 2 2 2 2
2 Usaha bernafas 1 1 2 2 2
3 Tonus otot 1 2 2 2 2
4 Refleks 1 2 2 2 2
5 Warna kulit 2 2 2 2 2
Jumlah 7 9 10 10 10
67
6. Resusitasi
Penghisapan : Ya
Rangsangan : Ya
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital
Pernapasan : 30
Suhu : 36,6
2. Pemeriksaan fisik
c. Mata
d. Hidung
Bentuk : simetris
68
Kebersihan : bersih
e. Telinga
Lubang : ada
Bentuk : simetris
f. Mulut
g. Leher
jugularis.
h. Dada
i. Ketiak
j. Abdomen
Bentuk : simetris
k. Punggung
minora
m. Ekstremitas
Warna : kemerahan
Kelengkapan : lengkap
Gerakan : lemah
3. Refleks
4. Antropometri
Lingkar dada : 36 cm
Lila : 11 cm
5. Eliminasi
a. BAK:
Frekuensi :2X
b. BAB:
Frekuensi : 1X
6. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
a. Diagnosa kebidanan
71
Bayi Ny. “R” umur 1 menit lahir spontan, cukup bulan, sesuai masa
Asfiksia Ringan.
Data dasar
1. Data subjektif
2. Data objektif
Kesadaran : composmentis
dinilai
1 Denyut jantung 2 2 2 2 2
2 Usaha bernafas 1 1 2 2 2
3 Tonus otot 1 2 2 2 2
4 Refleks 1 2 2 2 2
5 Warna kulit 2 2 2 2 2
72
Jumlah 7 9 10 10 10
c) Pemeriksaan fisik
Palatoskizis
2) Dada
3) Tanda-Tanda Vital
Pernapasan : 30
4) Pemeriksaan Refleks
Moro : Ada
b. Masalah
c. Kebutuhan
melonggarkanjalan napas.
V. Perencanaan Tindakan
9. Nilai apgar score menit ke 5, menit 10, menit 15 dan menit ke- 20.
VI. Pelaksanaan
9. Menilai apgar score menit ke 5, Menit ke 10, menit 15 dan menit ke20
VII. EVALUASI
O:
2. kesadaran composmentis
3. pernapasan 45
5. suhu : 36,5
Asfiksia Ringan.
sudah membaik.
bayi
bayi
kuat
O:
1. kesadaran Composmentis
2. Suhu 37
3. Pernapasan 46
Asfiksia Ringan.
P:
bayinya Baik.
bayinya baik.
Pada Bayinya
pada Bayinya.
O:
2. Kesadaran Composmentis
3. Pernapasan 45
4. FJ 135
Asfiksia Ringan.
79
P:
bayinya Baik.
bayinya baik.
kehangatan Bayi
O:
2. Suhu 37,2
Asfiksia ringan
P:
bayinya Baik.
bayinya baik.
kehangatan Bayi
kanan
O:
1. kesadaran Composmentis
2. Suhu 37
3. Pernapasan 46
Asfiksia Ringan.
P:
bayinya Baik.
bayinya baik.
Pada Bayinya
sekali
82
kepada bayinya.
O:
2. kesadaran composmentis
3. pernapasan 45
5. suhu : 36,5
asfiksia ringan.
stabil.
83
bayi
bayi
pulang
B. Pembahasan
kesenjangan yang terjadi antara praktek yang dilakukan di BPM “L” kota
varney yang meliputi tujuh langkah. Pembahasan ini di maksud agar dapat
1. Pengkajian
observasi dan pemeriksaan fisik. Menurut Dewi (2013) bayi baru lahir
gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir sehingga
diperoleh data subjektif bayi tidak menangis secara spontan. Data objektif
2. Interpretasi data
dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi pada bayi baru lahir dengan
yang mungkin akan muncul pada bayi baru lahir dengana sfiksia ringan
sesuai masa kehamilan dengan asfiksia ringan. Masalah pada bayi baru
diberikan yaitu membersihkan jalan napas. Pada langkah ini penulis tidak
3. Diagnosa potensial
pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan adalah asfiksia Sedang. Pada
kasus bayi Ny.”R” dengan asfiksia Ringan diagnosa potensial yang akan
terjadi adalah Asfiksia Sedang. Pada kasus ini tidak terjadi diagnosa
4. Tindakan segera
Antisipasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan adalah dengan
membersihkan jalan napas, menjaga bayi agar tetap hangat. Pada kasus
bayi Ny.”R” sudah dilakukan antisipasi sesuai denagn teori. Pada langkah
ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus yang ada
di lahan praktik.
5. Perencanaan
jalan napas, hisap lendir bayi, potong dan mengikat tali pusat, apabila
bungkus bayi dengan kain bersih dan kering observasi keadaan umum,
kenakan pakaian bayi lalu dibedong dengan kain bersih dan kering
agar tidak terjadi hipotermi, merawat tali pusat, cukupi nutrisi bayi,
anjurkan ibu untuk menyusui bayinya. Pada langkah ini penulis tidak
praktik.
6. Implementasi
7. Evaluasi
pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan adalah bayi sudah bisa
dengan asfiksia ringan, asfiksia ringan telah teratasi dengan hasil APGAR
score pada menit kelima adalah 9 dan menit ke 10 adalah 10, bayi dapat
menangis dengan kuat, tidak ada hambatan napas. Pada kasus bayi Ny.”R”
telah dilakukan asuhan selama 3 hari didapatkan hasil dari asuhan yaitu
pusat masih basah dan bersih. Pada langkah ini penulis tidak menemukan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
91
1. Pada pengkajian kasus bayi Ny.”R” yaitu dengan nilai APGAR score pada
sedikit , Tali pusat masih basah dan bersih, refleks kejut positif baik, refleks
menggenggam baik, refleks menghisap (-), reflek tonic neck baik, lingkar
kepala 34,5 cm, lingkar dada 36 cm, panjang badan 52 cm, lila 11 cm, Berat
2. Pada interpretasi data didapatkan diagnosa kebidanan bayi baru lahir Ny.”R”
umur 1 menit dengan asfiksia ringan. Masalah yang timbul adalah gangguan
3. Diagnosa potensial pada bayi Ny.”R” dengana sfiksia ringan adalah asfiksia
sedang , asfiksia sedang tidak muncul setelah dilakukan asuhan yang tepat
dan menyeluruh.
4. Tindakan segera pada kasus bayi Ny.”R” adalah membersihkan jalan napas
telah teratasi dengan hasil pagar score pada menit ke-5 adalah 9 dan menit
ke-10 adalah 10. Bayi dapat menangis dengan kuat dan setelah dilakukan
8. Pada kasus ini bayi Ny.”R” dengan asfiksia ringan tidak terdapat kesenjangan
B. Saran
1. Bagi pasien
93
lahir.
2. Bagi Bidan
3. Bagi BPM
DAFTAR PUSTAKA
Asih, y, & risneni. 2016. Buku Ajar Asuhan Nifas dan Menyusui. jakarta: cv. trans
info media.
Dewi,Vivian Nanny .2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: Salemba
Medika
Djami & Indrayani, 2013. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.Jakarta :Trans
Info Media
Indonesia 2017
Kemenkes RI. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes
2018
Kresno & Martha, 2016. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bidang Kesehatan.
Depok: KDT
Maritalia dewi, 2012. Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Marmi & Rahardjo, 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.
Pustaka
Purwoastuti & Walyani.2016. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta
Rimandini & Sari.2014. Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta: Trans Indo Media
96
Sudarti & afroh, 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Anak
Sondakh,Jenny, 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta:
Erlangga
Wagiyo & Putrono, 2016. Asuhan Keperawatan Antenatal Intranatal Dan Bayi Baru
Kementrian Kesehatan.
L
A
M
P
I
R
98
A
N
Lampiran 1
99
100
Lampiran 2
101
102
Lampiran 3
103
104
Lampiran 4
105
106
Lampiran 6
107
108
Lampiran 7
109
110
111
112
113
114
Lampiran 8
115
116
117
118
Lampiran 9
DOKUMENTASI HARI PERTAMA