Anda di halaman 1dari 4

Kanker Rahim

Kanker uterus atau kanker rahim adalah tumor ganas yang tumbuh


di rahim. Kanker rahim paling sering terjadi pada wanita yang telah
memasuki masa menopause. Kanker rahim bermula ketika sel-sel sehat
di dalam rahim tumbuh tidak terkendali dan membentuk tumor atau
benjolan. Tumor tersebut bisa bersifat jinak atau ganas. Pada kanker
rahim, tumor bisa membesar dan menyebar ke organ tubuh lain.

Gejala Kanker Rahim

1. Perdarahan tidak normal melalui vagina, yang terjadi di luar


siklus menstruasi atau setelah menopause.

2. Mual.
3. Hilang nafsu makan
4. Berat badan menurun.
5. Tubuh mudah lelah.
6. Nyeri di panggul, perut bagian bawah, punggung bawah, dan
tungkai.
7. Sakit saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
8. Keluar cairan kecoklatan yang kental dan berbau tidak sedap dari
vagina.

Penyebab Kanker Rahim

Penyebab kanker rahim belum diketahui secara pasti. Namun, ada


beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker rahim, antara
lain:

1. Mengalami diabetes.

2. Berat badan berlebih.

3. Mulai menstruasi terlalu dini atau menopause terlambat.

4. Menggunakan hormon estrogen, baik saat terapi penggantian


hormon pascamenopause atau sebagai kontrasepsi.

Pencegahan Kanker Rahim


Kanker rahim tidak bisa dicegah sepenuhnya. Tapi, menghindari faktor
risiko dapat menurunkan kemungkinan terserang kanker rahim. Langkah
pencegahan yang bisa dilakukan adalah:

 Mempertahankan berat badan ideal dengan rajin berolahraga.


 Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin,
seperti pap smear.
 Menjaga kadar gula darah tetap normal dan rutin memeriksa kadar
gula darah bila menderita diabetes.
 Konsultasikan dulu dengan dokter mengenai manfaat dan
risikonya sebelum memilih alat kontrasepsi yang tepat.
Kanker Serviks
Kanker serviks termasuk penyakit yang sangat menakutkan bagi
kaum wanita karena penyakit ini yang sering menyerang organ
reproduksi, dan kanker ini ada pada wanita yang telah memasuki masa
menopause (berhentinya siklus menstruasi).
Kanker serviks terjadi di leher rahim ketika sel-sel sehat mengalami
perubahan atau mutasi genetik, yaitu mengubah sel-sel normal menjadi
abnormal, kemudian berkembang secara tidak terkendali terbentuklah
sel kanker. Meski demikian, sampai saat ini belum diketahui penyebab
perubahan tersebut. Tapi, faktor yang paling sering terjadi adalah HPV
(Human Papilloma Virus). HPV adalah virus yang berfungsi untuk
menginfeksi serviks (bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina)
dan terjadi karena hubungan seksual.
Gejala kanker serviks :
1. Pendarahan melalui vagina di luar masa menstruasi, setelah
berhubungan intim, atau setelah menopause.
2. Keluar cairan berbau tidak sedap dari vagina yang kadang
bercampur darah.
3. Timbul rasa sakit tiap berhubungan seksual.
4. Nyeri panggul.
5. Diare.
6. Mual dan muntah.
7. Kehilangan selera makan.
8. Penurunan berat badan.
9. Perut membengkak (asites).
10. Nyeri saat buang air kecil.
11. Terdapat darah dalam urine.
12. Tubuh mudah lelah.
13. Pendarahan saat buang air besar.
Faktor dari kanker serviks :
1. Berat badan yang berlebih (obesitas).
2. Kurang mengonsumsi buah dan sayuran.
3. Mengonsumsi obat pencegah keguguran dalam masa kehamilan.
4. Mengonsumsi pil KB selama 5 tahun atau lebih.
5. Melahirkan dibawah usia 17 tahun.
6. Riwayat kanker serviks dalam keluarga (keturunan).
7. Aktivitas seksual dengan banyak pasangan.
8. Kebiasaan merokok.

Anda mungkin juga menyukai