Anda di halaman 1dari 4

Kelenjar HIPOFISIS/PITUITARY/MASTER OF GLANDS

Pengertian kelenjar hipofisis


Kelenjar hipofisis adalah suatu kelenjar endokrin yang terletak
di dasar tengkorak (sela tursika), fossa pituitaria os spenoid, besarnya
kira-kira 10x13x6 mm dan beratnya sekitar 0,5 gram. Kelenjar
hipofisis memiliki 3 lobus yaitu lobus anterior, lobus intermedia,
lobus posterior.

 LOBUS ANTERIOR/ADENOHYPOPHYSIS :
Berasal dari kantong rathke (2 tulang rawan) yang menempel pada jaringan otak lobus
posterior. Hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior lebih di dominasi oleh hormon yang
mengatur mengenai pertumbuhan, reproduksi dan masalah stress.

Macam hormon yang dihasilkan :

1. STH (Somatotrof Hormone)/GH (Growth Hormon)/Somatotropik :

Hormon somatotropik adalah hormon pertumbuhan yang berfungsi merangsang


pertumbuhan tulang.

 Hormon ini berfungsi :

a. Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada cakraepifise.

b. Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat.

 Faktor-faktor yang meningkatkan sekresi GH


1. Keadaan yang memperlukan energi (menurunkan glukosa darah)
2. Keadaan yang meningkatkan asam amino tertentu dalam darah
3. Rangsangan stress
4. Tidur

 Hipersekresi :

Bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa pertumbuhan akan mengakibatkan
pertumbuhan yang tidak terkendali/menjadi lebih cepat. Pertumbuhan yang seperti ini dikenal
dengan gigantisme.

Sedangkan bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa dewasa akan mengakibatkan
pertumbuhan yang tidak normal pada beberapa bagian organ tubuh. Hal yang paling
terlihat adalah pertumbuhan jari tangan yang tidak normal, seperti membesar seperti
bengkak serta raut wajah yang kelihatan lebih tebal kulitnya, dagu memanjang.
Pertumbuhan yang seperti ini dikenal dengan akromegali. Pertumbuhan akromegali
biasaya terjadi diatas usia 25 tahun.

 Hiposekresi :

Bila penghasilan hormon ini kurang akan menyebabkan pertumbuhan


kretinisme/dwarfisme, yaitu pertumbuhan yang terhambat. Pada pertumbuhan ini
pertumbuhan berjalan normal, hanya saja pertumbuhan tulang sangat terhambat.

2. LTH (Luteotropic Hormone)/PROLACTIN/Lactogenic Hormone :

 Hormon ini berfungsi :

a. Merangsang Kelenjar mammae/kelenjar susu untuk menghasilkan

air susu.

b. Memacu ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan

progesterone.

 Mempunyai symbol PRL

3. TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/TREOTROP/Thyrotropik:

Hormon tirotropik (TSH) mengendalikan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon


toroksin.

 Hormon ini berfungsi :


1. Merangsang sekresi kelenjar thyroid.
2. Menambah ambilan (uptake) yodium dan menambah sintesis tiroglobulin.

4. ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)/ADRENOTROPIN/Corticotropin :

 Hormon ini berfungsi :

a. Merangsang kerja kelenjar adrenal.

5. GONADOTROPIC/HORMON KELAMIN :

 FSH/Folicle Stimulating Hormone : mempengaruhi pembentukan folikel sel dan


proses spermatogenesis.
 LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial CellStimulating Hormone) :
Berfungsi untuk memacu sekresi hormon testosteron pada sel Leydig dan proses
ovulasi sel ovum.

 LOBUS INTERMEDIA
1. MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau INTERMEDIN:

 Hormon ini berfungsi :

a. Memacu pembentukan pigmen melanin kulit.

b. Mengatur penyebaran pigmen melanin

 LOBUS POSTERIOR/NEUROHIPOPHYISIS
1. OKSITOSIN/OXYTOCIN :

 Hormon ini berfungsi :

a. Merangsang kontraksi otot polos dinding uterus saat persalinan.

b. Merangsang kontraksi sel-sel kontraktil kelenjar susu.

2. VASOPRESIN :

 Hormon ini berfungsi :

a. Mengatur tekanan darah dengan cara menyempitkan/pembesaran pembuluh darah


(Vasodilatasi).

3. ADH :

 Hormon ini berfungsi :

a. Mengatur pengeluaran urine.

b. Mengatur reabsorpsi air dari tubulus ren.


Sumber : http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2012/12/SISTEM-HORMON-MANUSIA.pdf

http://file.upi.edu/FPOK/kUL._hORMON.pdf

Anda mungkin juga menyukai