Semester Vl/S1
NIM :218097
TUGAS PERTEMUAN PERTAMA
1) Istilah Filsafat berasal dari istilah Philosophia yang berarti cinta akan kebijaksanaan. Apakah yang
dimaksud dengan cinta akan kebijaksanaan tersebut?
Cinta, adalah hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh.
Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Bijaksana mengandung
dua sisi makna, pada satu sisi bahwa keputusan ataupun pengertian yang diambil haruslah telah
melalui proses pengertian yang mendalam dan pada sisi lain, keputusan yang dinyatakan adalah benar.
Benar artinya baik dan tepat. Dalam pandangan islam, kebijaksanaan sama artinya dengan kebajikan.
Bila seseorang sudah mendapat kebijaksanaan dan mencari si pemilik kebijaksanaan dan mencintai
kebijaksanaan, maka seluruh sikap tindak dan hidupnya tentu akan di dedikasikan untuk
kebijaksanaan itu sendiri,
kegiatan manusia yang mencari dan mengejar kebijaksanaan karena kecintaannya akan kebijaksanaan,
dapat di katakan juga. Cinta akan kebijaksanaan berarti setiap gerakan dan tindakan harus dipikirkan
terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dan bersikap arif dalam memandang segala permasalahan.
Orang yang mencintai kebijaksanaan senantiasa berada didalam kehati-hatian, kritis dan selalu
berpikir yang logis.
2) Apakah sebabnya seseorang yang berfilsafat atau seorang filsuf dikatakan bijaksana?
karena ia memiliki pengetahuan tentang sebab, ia memahami atau memiliki pengertian tentang sebab
suatu peristiwa. Pengetahuan dan pemahaman tentang sebab dari suatu peristiwa membuat seseorang
memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang terkandung dalam peristiwa tersebut.
Etimologis filsafat berarti pecinta kebijaksanaan. Inilah mengapa kebijaksanaan menjadi tujuan hidup
para filsuf. Namun, untuk menjadi bijaksana seorang filsuf harus mengetahui banyak hal, dan
demikianlah seorang filsuf pasti akan menghabiskan hidupnya untuk pengetahuan. Dengan demikian,
menjadi filsuf adalah kemauan untuk tahu dan paham. Bila kita mau, kita tahu, dan bila kita tahu, kita
mampu. Dan bila kita mampu, kita menjadi bijaksana.
Filsafat Hukum dalam bahasa asing, seperti di Inggris menggunakan 2 (dua) istilah yaitu Legal
Philosophy atau Philosophy of Law, kemudian di Belanda juga menggunakan 2 (dua) istilah yaitu
Wijsbegeerte van het Recht dan Rechts Filosofie dan di jerman menggunakan istilah Filosofie des
Rechts.8 Istilah Filsafat Hukum dalam Bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari istilah
Philosophy of Law atau Rechts Filosofie.
Pada zaman pertengahan ini, hubungan penguasa negara dengan gereja juga menjadi isu hangat.
Aliran pertama berpihak pada gereja dan aliran kedua berpihak kepada Kaisar. Pemikiran sekuler ini
selanjutnya berkembang pada zaman modern.