Anda di halaman 1dari 44

PENYAKIT JANTUNG

Pengampu:
Dr. Sudharmaji Sp. Rad

Oleh: 1
Sherly Kurniawan C. S.
ANATOMI JANTUNG

2
3
Batas kanan jantung dibentuk oleh:
- Aorta ascenden (dibagian atas)
- Atrium kanan (dibagian bawah)
Batas kiri jantung dibentuk oleh:
- Arcus aorta (dibagian atas). Ini yang
disebut aortic knob

4
5
Sistem Peredaran Darah
1. Sistem peredaran darah kecil (paru – paru )
- membawa darag dari jantung ke
paru2 kembali lagi ke jantung.
- terjadi difusi gas di paru2, mengubah
darah yang mengandung CO2 dari
jantung menjadi O2 setelah keluar dari
paru2.
- Vent. kanan  a. pulmonalis paru2
 vena pulmonalis  atrium kiri.
6
2. Sistem peredaran darah besar (sistemik)
- membawa darah dari jantung ke
seluruh tubuh. Darah yang keluar dari
jantung banyak mengandung O2.
- Vent. Kiri  aorta  a. superior dan
inferior  sel / jaringan tubuh  VCI
dan VCS  atrium kanan.

7
8
CHRONIC HEART FAILURE
(CHF)

9
Definisi
• Keadaan dimana jantung tidak mampu
lagi memompakan darah secukupnya
dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi
tubuh.
• Gejala khas: sesak nafas saat istirahat
atau aktivitas, kelelahan, edem tungkai.
• Tanda khas: takikarida, takipnu, ronki
basah, efusi pleura, peningkatan JVP.
10
Klasifikasi CHF

 NYHA I : Bila pasien dapat melakukan aktifitas


berat tanpa keluhan.
 NYHA II : Bila pasien tidak dapat melakukan
aktifitas lebih berat atau aktifitas sehari-hari.
 NYHA II : Bila pasien tidak dapat melakukan
aktifitas sehari-hari tanpa keluhan.
 NYHA IV : Bila pasien sama sekali tidak dapat
melakukan aktifitas apapun dan harus tirah
baring
11
Patofisiologi
Disfungsi kardiovaskuler disebabkan oleh salah satu atau
lebih, dari mekanisme berikut:
•Kegagalan pompa : akibat konraksi otot jantung yang
lemah atau inadekuat atau karena relaksasi otot jantung
yang tidak cukup untuk pengisian ventrikel
•Obstruksi aliran/stenosis : adanya lesi yang mencegah
terbukanya katub atau menyebabkan peningkatan tekanan
ruangan jantung
•Regurgitasi : menyebabkan peningkatan aliran balik
•Gangguan konduksi : menyebabkan kontraksi miokardium
yang tidak sesuai dan tidak efisien
12
Foto Thorax
• Rontgen toraks dapat mendeteksi kardiomegali, kongesti
paru, efusi pleura dan dapat mendeteksi penyakit atau
infeksi paru yang menyebabkan atau memperberat
sesak nafas (Tabel).
• Kardiomegali dapat tidak ditemukan pada gagal jantung
akut dan kronik.

13
• Temuan pada foto thorax

14
15
Gambaran Radiologi
X- ray dada termasuk
efusi pleura,
kardiomegali
(pembesaran bayangan
jantung), Kerley garis B
(garis horizontal di
pinggiran paru posterior
lebih rendah), lobus
kongesti vena paru atas
dan edema interstitial

16
17
Efusi Pleura
18
JANTUNG KORONER

19
Definisi
• Penyakit jantung yang terjadi karena
rusaknya dinding pembuluh darah coroner
yang diawali dengan penimbunan kemak
pada lapisan – lapisan pembuluh darah
tersebut.

20
21
Etiologi
• Alkohol
• DM
• Bat – obatan: NSAID, Antidepresan trisiklik
• Hiperlipoproteinemia
• Hipertensi
• Obesitas
• Asupan garam berlebih
• Merokok
22
Gejala Klinis
Sindrom Koroner Akut:
•Unstable angina: ditandai dengan nyeri dada yang
mendadak dan lebih berat, yang serangannya lama (>
20menit) dan sering.
•Akut Miokard Infark (AMI): nyeri angina pada infark
jantung akut umumnya lebih berat dan lama (30 menit
atau lebih).
Angina Pektoris Stabil: tidak enak di dada, rahang,
bahu, punggung ataupun lengan, dicetuskan karena
aktifitas fisik, stress, emosional, berkurang bila istirahat.

23
Radiologi
Pencitraan kalsifikasi
koroner dengan computed
tomography. Kalsium
koroner jelas digambarkan.
Kalsium pada bagian kiri
dan anterior membentuk
cabang-cabang diagonal
(panah)

24
Visualisasi arteri koroner oleh
kontras pada computed
tomography angiography. Di
dapatkan stenosis pada arteri
koroner kanan.
(A)Coronary computed
tomography angiography
(didapatkan stenosis ).
(B)Angiogram: koroner invasif
pada arteri koroner kanan
(panah = stenosis)

25
Arteri koroner kanan
menunjukan curved
multiplanar (panah kecil).
Plak aterosklerosis koroner
terdapat pada segmen
proksimal (panah besar).

26
HYPERTENSION
PULMONAL

27
Definisi
• Kenaikan tekanan arteri pulmonal disebabkan
peningkatan resistensi vaskuler paru.
• Penyakit Hypertensi Pulmonal sering terjadi
akibat:
- Penyakit paru interstisial atau obstuktif
kronik.
- Emboli paru rekuren
- Kelainan autoimun

28
Gejala klinis
• Sesak nafas yang terjadi dengan bertahap
• Kelelahan atau kelemahan
• Batuk yang tidak produktif
• Pingsan atau tidak sadarkan diri
• Edema perifer
• Batuk berdarah

29
Radiologi

30
Rontgen dada pada
pasien dengan
hipertensi pulmonal
sekunder (atrial septal
defect) menunjukan
arteri paru membesar.

31
Rontgen thorax

1. Pembesaran apex
karena hipertrofi
ventrikel kanan.
2. Arteri pulmonary
membesar.

32
3. Pembesaran hilus
kanan

X-ray menunjukkan
pembesaran siluet
jantung.
Batas kanan meluas jauh
menunjukkan
pembesaran atrium
kanan.
Pembesaran atrium
kanan mungkin karena
hipertensi pulmonal berat
dan gagal ventrikel
kanan. 33
Rontgen dada menunjukan pembesaran
pembuluh darah paru dan arteri pulmonalis
sentral (anak panah)
34
CT - Scan

35
Temuan di CT - Scan
Ekstra cardiac vascular sign:
•Pembesaran batang paru > 29mm
•Pembesaran arteri pulmonary
•Bukti emboli paru sebelumnya

Cardiac sign:
•Hipertrofi ventrikel kanan jika ketebalan dinding lebih dari
4 mm
•Straightening atau bowing (menuju ventrikel kiri) dari
septum interventrikular
•Dilatasi ventrikel kanan
•Penurunan fraksi ejeksi ventrikel kanan
•Dilatasi vena cava inferior dan vena hepatika 36


Laki2, 59 tahun dengan tekanan sistolik arteri
pulmonary 100 mmHg

Axial kontras - CT scan menunjukkan massa trombotik


(panah lurus) di arteri paru-paru kanan utama,
intraluminal (panah melengkung) pada lobus arteri
pulmonalis kiri bawah dan bronkial pembuluh darah 37
kolateral arteri (panah kepala).
Echocardiography

38
Echocardiography
• Untuk memperkirakan tekanan artert sistolik paru
dan untuk menilai ukuran ventrikel kanan,
ketebalan dan fungsi.
• Selain itu, echocardiography dapat mengevaluasi
ukuran yang tepat, sistolik ventrikel kiri dan fungsi
diastolik dan fungsi katup, mendeteksi efusi
perikardial dan intracardiac shunt.
• Echocardiography menggunakan Doppler
ultrasound untuk memperkirakan tekanan sistolik
arteri pulmonalis.

39
Melihat 2-D echocardiogram menunjukkan
tekanan ventrikel kanan yang signifikan dan
overload volume sebagai akibat hipertensi
pulmonal 40
Empat ruang dari echocardiogram 2D dengan aliran warna Doppler
menunjukkan regurgitasi trikuspid yang signifikan dengan atrium kanan
melebar. Ada katup mitral prostetik menunjukkan bahwa etiologi untuk
regurgitasi trikuspid adalah hypertension paru akibat penyakit katup mitral
sebelumnya.

41
Daftar Pustaka
1. Pulmonary Hypertension Imaging. Author:
Davinder Jassal; Chief Editor: Eugene c Lin, MD.
2. Pulmonary Hypertensionby Dr Yurangga
Weerakkody and Dr. Frank Gaillard et al.
3. CT Findings in Diseases Associated with
Pulmonary Hypertension: A current Review.
Claudia Grosse, MD,and , Alexandra Grosses,
MD.
4. Cardiology X-Ray by Prof. Dr. Johnson francis,
MD, DM, FACC Edin, FRCP London

42
5.Burke AP,Virmani R, Galis Z, Haudenschild CC
, Muller JE. Task Force #2—what is the
pathologic basis for new atherosclerosis
imaging techniques? J Am Coll
Cardiol 2003;41:1874-1886.

6. Raggi P, Callister TQ, Cooil B, He ZX, Lippolis NJ,


Russo DJ, Zelinger A, Mahmarian JJ. Identification
patient at increased risk of first unheralded acute
myocardial infarction by electron beam computed
topography circulation 2000;101:850-855
43
44

Anda mungkin juga menyukai