Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama : Muhalimah
NPM : 1419104112
Mata Kuliah : Mengelola Pelatihan dan Pengembangan (2 SKS)

1. “Agar efektif, pelatihan harus memainkan peran strategis dalam mendukung bisnis(Noe,
2016). ” Jelaskan dan berikan ilustrasi peran Departemen SDM untuk memastikan bahwa
desain pelatihan akan mendorong kinerja organisasi? (15%)
Jawab
Pelatihan dan pengembangan SDM pada sebuah perusahaan sangat erat hubungannya
dengan hasil kinerja dari SDM tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah penilaian untuk
mengukur kinerja dan pelatihan SDM dilaksanakan setelah ada hasil dari penilaian
tersebut. Pelatihan karyawan dilakukan dengan tujuan agar para karyawan memiliki
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang
mereka lakukan.
Sumber daya manusia (SDM) atau karyawan yang menduduki suatu jabatan tertentu dalam
perusahaan kadang mempunyai level kemampuan yang berbeda dengan karyawan
lainnya. Kadang-kadang kemampuan mereka meningkat, namun kadang juga menurun.
Ada pula yang kemampuannya kurang sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam
jabatan tersebut. Hal itu bisa terjadi karena seseorang menduduki jabatan tertentu bukan
karena kemampuannya. Bisa jadi karyawan tersebut mendapat jabatan itu karena dekat
dengan bos atau juga karena pihak HR terlalu buru-buru merekrut karyawan. Oleh karena
itu, karyawan baru ini perlu menambah skill dan kemampuan mereka. Itulah arti pentingnya
pelatihan karyawan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi jelas berpengaruh pada suatu perusahaan. Ada
jabatan-jabatan baru yang dulu belum diperlukan, sekarang diperlukan. Misalnya
seorang marketing and communication senior belum punya skill untuk memimpin marketing
online—karena hal itu adalah hal baru untuk dirinya. Dengan demikian, diperlukan
penambahan atau peningkatan kemampuan yang diperlukan oleh jabatan tersebut.
Pelatihan dan pengembangan SDM yang tepat, dapat memberikan efek yang baik kepada
karyawan. Karyawan dapat mengembangkan diri dan mampu memahami seluk-beluk
pelaksanaan pekerjaan lebih mendalam, dapat memahami perkembangan perusahaan,
memahami sasaran yang akan dicapai perusahaan, mengerti akan perlunya kerjasama
dalam melaksanakan pekerjaan, dapat dengan mudah memahami Informasi yang
disampaikan perusahaan, dapat memahami setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapi
perusahaan, mampu melakukan hubungan-hubungan dengan lingkungan, mampu
memahami kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan, mampu
memahami sistem dan prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan tugas perusahaan,
mampu memahami dan menerapkan perilaku yang mendukung dan dituntut perusahaan.

Manfaat Pelatihan Karyawan bagi Perusahaan

Manfaat kegiatan Pelatihan Karyawan sebagai berikut:


– Perusahaan dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan sekarang.
– Perusahaan mempunyai SDM yang  cakap melaksanakan pekerjaan.
– Perusahaan dapat menjawab tantangan   perkembangan zaman.
– Perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan prestasinya.
– Mekanisme menggunakan teknologi baru dengan baik.
– Perusahaan dapat mempersiapkan karyawan-karyawan untuk menduduki jabatan yang
lebih tinggi.
Jadi, pelatihan dan pengembangan SDM di sebuah perusahaan merupakan sebuah
keharusan dalam memaksimalkan manajemen SDM di perusahaan tersebut. Peran HR di
perusahaan sangatlah penting bagi perkembangan perusahaan. 

2. Apa peran yang dapat dilakukan oleh sistem pelatihan dan pengembangan sehingga dapat
mempertahankan keterlibatan karyawan yang tinggi? (15%)
Jawab
Peran yang dapat dilakukan oleh sistem pelatihan dan pengembangan sehingga dapat
mempertahankan keterlibatan karyawan yang tinggi yaitu dengan membuat aturan sehingga
dengan adanya aturan dapat dikendalikan suatu sistem. Peraturan dibuat agar suatu
organisasi dapat berjalan sesuai visi dan misi perusahaan sehingga dapat mempertahankan
ketertiban karyawan yang tinggi dengan menerapkan kedisiplinan. Pemberian reward
merupakan hal yang positif sebagai motivasi untuk dapat meningkatkan kemampuan
karyawan melalui pelatihan dan pengembangan, sehingga dapat tercipta keterlibatan
karyawan yang tinggi dalam meningkatkatkan kemampuan dan pengetahuannya.
3. Proses desain pelatihan dimulai dari Analisis Kebutuhan Pelatihan (Traning Needs
Analysis / TNA). (30%)
a. Sebutkan dan jelaskan aspek-aspek yang harus dianalisis dalam proses TNA.
Jawab

TNA dilakukan apabila diketahui adanya suatu kesenjangan antara kondisi saat ini dengan
kondisi yang diharapkan. Kesenjangan kondisi tersebut menjadi suatu problem bagi
organisasi yang harus segera disolusikan. Namun, TNA juga dilakukan apabila akan
diterapkannya suatu teknologi baru pada sistem organisasi. Rencana penerapan teknologi
baru tersebut menjadi suatu problem bagi organisasi yang harus disolusikan agar petugas
yang akan mengoperasikan teknologi baru tersebut sudah tersedia.

Tantangan dalam melakukan analisis kebutuhan pelatihan, memerlukan informasi-informasi


atau pendapat-pendapat yang rinci/akurat dan valid untuk dicari bagaimana cara
menyelesaikan problem tersebut apakah dibutuhkan suatu program pelatihan atau tidak.
Informasi-informasi tersebut didapat dengan melakukan need assesment (penilaian
permasalahan).

Dalam melakukan penilaian permasalahan (baik kesenjangan yang sedang terjadi maupun
rencana penerapan teknologi baru), untuk merencanakan suatu program pelatihan, Pelatih
perlu menganalisa aspek-aspek sebagai berikut (model ADDIE) :

1. Analysis

Apa yang menjadi problem dan apa penyebabnya (identifikasi masalah), bagaimana cara
mengsolusikannya/ apakah diperlukan program pelatihan? (analisis kebutuhan), apa yang
ingin dicapai (tujuan kegiatan), siapa yang akan dilatih ditinjau dari analisis tugas (sasaran
kegiatan)
2. Design

Kapan dan dimana tepatnya pelatihan diadakan (lokasi dan waktu),  apa yang menjadi
prasyarat kompetensi peserta (kompetensi), apa materi pembelajaran yang akan diberikan
(materi)

3. Development

Bagaimana cara melakukan/ strategi (analisis instruksional), bagaimana menentukan


indikator kesuksesan program pelatihan tersebut

4. Implementation/ Try-Out

Melaksanakan program pelatihan sesuai dengan yang sudah direncanakan, memonitor


pelaksanaannya dan mengendalikan hal-hal yang terjadi di luar kontrol.

5. Evaluation

Bagaimana mengevaluasi kesuksesan program pelatihan tersebut, apakah peserta telah


menerima manfaat pelatihan bagi dirinya, apakah pelatihan telah menghasilkan dampak
positif bagi kinerja mereka, apakah pelatihan telah memberikan outcome bagi perusahaan

b. Berikan contoh untuk setiap aspek di lingkungan pekerjaan Saudara


Jawab
Sebagai contoh untuk setiap aspek di lingkungan pekerjaan saya yaitu
1. Analysis
Sebagai contoh tahap ini dimulai dari pimpinan menganalisis adanya peluang dan
tantangan. Apa dan bagaimana cara memasarkan produk yang tepat sehingga tepat
sasaran.
2. Design
Untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka diadakannya pelatihan sebelum
akhirnya dilakukannya suatu pekerjaan.
3. Development
Tahap ini sebagai sarana dalam meningkatkan kemampuan karyawan melalui
pengembangan sehingga dihararapkan dapat meningkatkan kemampuan karyawan
dalam melakukan pekerjaannya.
4. Implementation/ Try-Out
Selanjutnya hasil dari pelatihan dan pengembangan dapat di implementasikan atau di
praktikan dalam pekerjaan.
5. Evaluation
Tahap selanjutnya yaitu dilakukannya evaluasi, apakah program dari pelatihan dan
pengembangan sudah sesuai dengan capaian perusahaan. Apabila terjadi kegagalan
kemudian dikaji penyebab dan akibat dari suatu kegagalan tersebut.

c. Masalah apa yang masuk dalam menerapkan TNA di lingkungan pekerjaan Saudara?
Jawab
Masalah yang masuk dalam menerapkan TNA di lingkungan pekerjaan saya yaitu
Implementation dimana pelasanaan program seringkali tidak dijalankan sesuai dengan
sop nya sehingga target perusahaan sulit untuk di capai, karena seringkali perencanaan
sudah maksimal namun apabila dalam pelaksanaanya masih tidak sesuai atau
kurangnya kontrol maka akan sulit untuk dapat berkembang dengan baik.

4. Apa yang dapat dilakukan oleh Departemen SDM agar pegawai memiliki tanggung jawab
dalam melakukan pembelajaran dan proses transfer hasil pelatihan dan lingkungan
organisasi mendukung proses transfer pelatihan dapat terjadi? (15%)
Jawab

Setiap karyawan memiliki kapasitas yang sangat unik untuk disiplin, komunikasi, dan
pertumbuhan. Sebagai seorang pemimpin, tugas kamu untuk mencari tahu hal apa yang
bisa membuat mereka tergerak, kemudian gunakan informasi itu untuk membuat karyawan
lebih bertanggung jawab.

Akuntabilitas di tempat kerja sangat penting untuk keberhasilan karyawan dan bisnis
perusahaan. Berikut cara untuk meningkatkan akuntabilitas karyawan.

1. Tetapkan harapan saat proyek dimulai


Berikan satu set harapan yang ketat kepada para karyawan. Teruslah menyampaikan
ekspektasi tersebut selama minggu-minggu pertama proyek dimulai. Ini kunci untuk
membangun budaya akuntabilitas.
2. Sering berikan feedback kinerja
Sangat penting untuk memberikan feedback yang bisa ditindaklanjuti kepada karyawan
baik itu positif maupun negatif. Evaluasikan hal-hal seperti ketepatan waktu kerja,
kehadiran, dan hal lainnya bisa mengukur respons mereka terhadap feedback kamu.
3. Bangun budaya pemberdayaan dan kepercayaan
Kebebasan di tempat kerja sangat penting, terutama ketika generasi pasca-milenium mulai
memainkan peran dalam angkatan kerja. Dengan demikian, memberdayakan karyawan
untuk mengendalikan jadwal mereka sendiri merupakan salah satu cara kuat untuk
meningkatkan akuntabilitas. Ini bukan tugas kecil. Ini memberi tim kemampuan untuk
memimpin jadwal mereka sendiri, dan ini menuntut tingkat kepercayaan.
4. Buat konsekuensi yang jelas
Penting bagi karyawan untuk memahami konsekuensi yang terkait dengan penyelesaian
atau ketidaklengkapan tugas-tugas tertentu. Menetapkan konsekuensi dan ganjaran
merupakan hal mendasar dalam membangun akuntabilitas.
5. Serius tapi santai
Ada gap tipis antara interaksi bisnis dan interaksi pribadi, itu adalah gap yang harus kamu
nyamankan. Kamu harus mengambil pendekatan yang lebih manusiawi untuk hubunganmu
dengan karyawan. Menciptakan suasana kerja yang lebih santai akan membuat karyawan
mudah untuk bersikap terbuka dan jujur serta siap mengambil tanggung jawab pribadi atas
tugas mereka.
6. Komunikasi adalah kunci
Berikan anggota tim kamu kemudahan untuk berkomunikasi dan menyampaikan hal
apapun pada kamu sebagai atasan. Permudah mereka untuk berkomunikasi via telepon
ataupun email.
7. Tetapkan tujuan dan value
Milikilah beberapa tujuan pokok dan sampaikan value nya untuk karyawan agar mereka
fokus ketika dibanjiri banyak proyek. Ini dapat membantu karyawan menjaga hal-hal
sederhana dan memaksimalkan produktivitas serta meningkatkan akuntabilitas mereka.

5. Soal studi kasus (Sumber: Noe, 2016)


Schering-Plough HealthCare Products Inc. memutuskan beberapa tahun lalu untuk
memperluas lini produknya dengan mengembangkan stik ukuran saku dan semprotan tabir
surya Coppertone, yang sebelumnya hanya tersedia sebagai lotion yang dikemas dalam
botol pemeras. Perusahaan menempatkan penekanan strategis pada pasar yang
berkembang untuk produk ini. Perusahaan mengetahui dari studi riset pasar bahwa
pelanggan Coppertone sudah menggunakan produk dalam wadah pemerasan aslinya di
pantai. Karena meningkatnya kesadaran akan bahaya paparan kulit yang berlebihan,
konsumen yang sebelumnya tidak pernah menggunakan tabir surya kecuali di pantai
mencari produk tabir surya harian. Manajer perusahaan beralasan bahwa pasar mereka
dapat diperluas secara signifikan jika produk dikemas ulang agar muat dengan nyaman di
saku, dompet, dan tas olahraga konsumen. Identifikasi strategi bisnis. Pelatihan apa
yang dibutuhkan hasil dari strategi ini? Apa implikasi pelatihan dari keputusan ini
untuk (1) manufaktur dan (2) tenaga penjualan? (40%)
Jawab
Menurut saya keputusan yang diambil oleh Schering-Plough HealthCare Products Inc
dalam mengembangkan produksnya untuk memperluas lini produknya dan mengganti
kemasan yang lebih praktis tentu merupakan suatu trobosan yang baik. Dimana dengan
mengganti kemasan dengan lebih praktis karena dapat masuk kesaku, dompet dan tas
maka ini merupakan suatu potensi untuk terbarukan sehingga konsumen diuntungkan
dengan lation yang lebih praktik dan mudah dibawa. Namun, karena masih terbarukan
tentu harus memperkenalkan terlebih dahulu kepada konsumen, dan tentunya hal tersebut
memerlukan waktu, biaya, kemampuan. Maka perlu dilakukannya pelatihan.
Pelatihan yang dibutuhkan dalam strategi ini adalah pelatihan strategi pemasaran untuk
memperluas pasar sehingga dapat memperluas jangkauan konsumen dan tentunya dapat
dilakukan dengan melakukan opening, promo dan hadiah yang dapat menarik minat
konsumen sehingga diharapkan konsumen dapat menjadi loyal terhadap produk kita.

Anda mungkin juga menyukai