Jawaban :
a) Fasilitas pembebasan, bea masuk dan PPN Impor tidak dipungut atas
impor bahan baku untuk diolah dirakit, dipasang, dan hasil produksinya
di ekspor.
b) Fasilitas pengembalian bea masuk atas impor bahan baku untuk
dirakit, diolah, dipasang dan hasil produksinya diekspor. Bea masuk
yang dimaksud di sini adalah bea tambahan seperti bea masuk
pembalasan, bea masuk anti dumping, bea safeguard dan bea masuk
imbalan.
PT. XYZ (memiliki API) mengimpor bahan baku elektrik dari Korea Selatan
dengan data seperti berikut:
Jawaban :
FOB : 250.000,-
Freigh 10%x250.000 : 25.000,-
CFR 250.000+25.000 : 275.000,-
Insurance 0.5%x275.000 : 1.375,-
CIF 250.000+25.000+1.375 : 276.375,-
Nilai Pabean 276.375x14.500 : 4.007.437.500,-
BM 20%x4.007.437.500 : 801.487.500,-
Nilai impor 4.007.437.500+801.487.500 : 4.808.925.000,-
PPn 10%x4.808.925.000 : 480.892.500,-
PPh ps 22 2.5%x4.808.925.00 : 120.223.125,-
PDRI = PPn+PPh : 601.115.625,-
Total Pungutan = BM + PDRI : 1.402.603.125,-
3. Pada dasarnya semua barang dapat diekspor dan tidak terkena bea keluar,
kecuali barang-barang tertentu yang terkena aturan larangan dan
pembatasan. Kategori barang apa sajakah yang terkena bea keluar?
Jelaskan lengkap!
Jawaban :
a. Konsentrat Mineral
Pertimbangan pengenaan bea keluar atas konsentrat mineral
didasarkan tujuan untuk melindungi kelestarian sumber daya alam.
b. Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunananya.
CPO adalah salah satu jenis produk unggulan ekspor indonesia dan
indonesia pada tahun 2014 yang lalu tercatat sebagai produsen CPO
terbesar di dunia.
c. Bahan baku kulit
Jenis kulit yang dikenakan bea keluar hanya terbatas pada kulit yang
berupa bahan baku yang belum mengalami proses pengolahan.
d. Produk kayu
Sama halnya dengan bahan baku kulit, bea keluar terhadap kayu di
tujukan hanya terhadap bahan baku kayu yang masih mentah dan
belum di tingkatkan nilai tambahnya.
e. Biji Coklat
Biji coklat menjadi komoditi ekspor yang paling akhir di tetapkan oleh
pbyek bea keluar.
Jawaban :
1. Registrasi kepabeanan
2. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
3. Pemenuhan lartas ekspor
4. Prosedur pelayanan PEB
5. Penyampaian PEB
6. Proses dokumen PEB
7. Pemeriksaan fisik barang
8. Pemasukan ke kawasan pabean
9. Konsolidasi barang ekspor
10. Pembetulan PEB
11. Pembatalan PEB
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
PT Trimitra Nusa Engineering dapat memanfaatkan fasilitas vooruitslaag.
Khusus terhadap barang impor untuk keperluan penanggulangan masalah
vital dalam hal ini untuk menghidupkan listrik di kota Jakarta maka dapat
diberikan persetujuan vooruitslaag walaupun importir belum menyelesaikan
keringanan bea masuk di Derektorat jendral bea dan cukai
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
1. Fasilitas fiskal dalam rangka Pembangunan:
1. Tahap pertama, kepada industri yang memenuhi syarat diberikan
fasilitas pembebasan bea masuk terhadap mesin/barang modal
dalam rangka investasi untuk jangka waktu 2 thn sejak berlakunya
keputusan pembebasan.
2. Tahap kedua, apabila tahap pertama telah selesai dan perusahaan
siap berproduksi maka khusus industri manufaktur diberikan skema
pembebasan bahan baku untuk keperluan produksi paling lama 2
thn, sesuai kapasitas terpasang, sejak tanggal keputusan
pembebasan. Fasilitas fiskal dalam rangka Pengembangan:
1. Tahap pertama, kepada industri yang memenuhi syarat
diberikan fasilitas pembebasan bea masuk terhadap
mesin/barang modal dalam rangka investasi untuk jangka
waktu 2 thn sejak berlakunya keputusan pembebasan.
2. Tahap kedua, perusahaan yang telah menyelesaikan
pengembangan industri, kecuali bagi industri jasa, sepanjang
menambah kapasitas paling sedikit 30% dari kapasitas
terpasang, dapat diberikan pembebasan bea masuk atas
barang dan bahan untuk keperluan tambahan produksi paling
lama 2 thn, untuk jangka waktu pengimporan selama 2 thn
sejak berlakunya keputusan pembebasan bea masuk.