Model Bisnis
1. VALUE PROPOSITION
Sederhananya, value proposition merupakan nilai jual produk/jasa Anda sehingga konsumen
memilih perusahaan Anda daripada kompetitor. Sebelum menentukan hal yang lain, value
proposition sangat krusial untuk diketahui agar bisnis Anda menjual apa yang konsumen
benar-benar butuhkan dan memastikan apakah perusahaan Anda menjual solusi atas
permasalahan mereka.
2. CUSTOMER SEGMENTS
Value proposition saling berkaitan erat dengan segmentasi konsumen Anda. Target
konsumen bisa dibagi menjadi berbagai segmen sesuai kebutuhan, contohnya, berdasarkan
usia, gender, hobi maupun tingkat konsumerisme.
Beberapa pertanyaan di bawah ini bisa digunakan untuk menentukan target konsumen
Anda!
3. CUSTOMER RELATIONSHIP
Jadi, tadi kita sudah menentukan Value Proposition dan segmentasi konsumen. Selanjutnya
adalah memahami konsumen Anda dan ´mendekati´mereka.
Cara mendekati konsumen ada banyak, baik secara personal, by phone, dan sebagainya.
Di dalam customer relationship, Anda dapat mengetahui cara apa yang paling efektif untuk
berinteraksi dengan konsumen maupun calon konsumen. Misalnya Anda memiliki bisnis
online yang menjual produk aksesoris rambut dengan target usia 18-25 tahun. Tentunya
target konsumen Anda adalah perempuan yang suka berdandan atau berpenampilan rapi.
Lalu bagaimana membuat mereka mau membeli produk aksesoris rambut Anda? Dengan
memberikan informasi seputar perawatan rambut, tips mengikat rambut, dan sebagainya.
Cara termudah menjangkau konsumen milenial adalah dengan berinteraksi lewat channel
yang ´sering didatangi oleh target konsumen Anda´, berkomunikasi sesuai dengan bahasa
mereka (ala milenial misalnya) dan memberikan konten-konten yang relevan dengan
interest mereka.
4. CHANNELS
Di bagian customer relationship, kita sudah membahas cara PDKT´ dengan konsumen Anda
sesuai dengan bahasa dan interest mereka. Kini saatnya Anda benar-benar menemui dan
berbicara mereka.
Bisa dikatakan, channel merupakan tempat pertemuan Anda dengan konsumen. Pertanyaan
berikut dapat membantu Anda mengidentifikasi tempat mana yang ideal untuk bertemu
dengan mereka.
5. KEY ACTIVITIES
Key activities merupakan aktivitas bisnis Anda yang dijalankan sehari-hari agar dapat
mencapai value proposition (product). Beberapa panduan pertanyaan yang perlu Anda
jawab:
Aktivitas bisnis seperti apa yang dapat diterapkan di dalam perusahaan untuk membantu
Anda agar konsumen puas?
Bagaimana dengan distribusi produk/jasa Anda?
Apakah Anda memiliki tenaga ahli untuk menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari?
6. KEY RESOURCES
Agar tetap kompetitif di dalam industri bisnis yang Anda geluti, Anda membutuhkan sumber
daya yang tepat karena ini adalah asset yang Anda miliki untuk mendukung aktivitas
perusahaan. Beberapa contoh sederhana key resource adalah computer, ruang kerja,
karyawan, kendaraan, listrik, dan lain sebagainya.
7. KEY PARTNERS
Dalam sebuah bisnis, membutuhkan partner kerja yang mendukung perusahaan Anda. Jika
sampai saat ini Anda belum menemukan keunikan dari produk/jasa Anda dikarenakan
kurangnya networking, Anda membutuhkan partner kerja yang dapat membantu Anda
mencapai value proposition.
Jika Anda membuka sebuah bakery, Anda membutuhkan supplier bahan kue yang jaraknya
dekat agar bahan yang dikirim selalu fresh. Nah, supplier itulah yang menjadi key partner
Anda dalam berbisnis agar Anda bisa selalu menjaga kualitas roti yang Anda jual.
8. COST STRUCTURES
Cost structure merupakan skema finansial yang membiayai operasional perusahaan Anda.
Berapa uang yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan aktivitas perusahaan per harinya?
Berapa biaya untuk sumber daya yang dipakai? Berapa harga pemasaran produknya?
9. REVENUE STREAMS
Setiap perusahaan membutuhkan aliran pendapatan untuk tetap bisa menjalankan
aktivitasnya sehari-hari. Revenue stream merupakan sumber pendapatan perusahaan dari
berbagai sumber, seperti hasil penjualan, dividen dan sebagainya.
Bisnis model canvas merupakan teknik yang efektif untuk diterapkan di dalam perusahaan
karena dapat membantu memetakan bisnis Anda secara terstruktur. Anda dapat
menggunakan bisnis model ini untuk mewujudkan ide-ide Anda menjadi hal yang konkret.
BAB II
Perhitungan Operasional dan Biaya
Sedangkan IC, merupakan semua aktifitas dan pembiayaan yang tidak terlibat dengan
kegiatan produksi.
Bagaimana cara menidentifikasi aktifitas dan biaya DC-IC? Dalam hal ini saya akan
mengabil contoh usaha warung Soto. Dalam warung soto, kegiatan utama adalah
memproduksi/memasak soto. Selain itu merupakan bukan aktifitas produksi, jadi aktifitas
yang merupakan masuk katagori DC adalah Aktifitas memasak Soto, selebihnya adalah IC.
Pemakaian bahan baku untuk membuat soto itu masuk DC ataunyang disebut
DIRECT MATERIAL, bahkan pekerja yang terlibat langsung dalam proses membuat soto
adalah termasuk katagori DC, atau yang biasa disebut DIRECT LABOR.
Begini perhitungannnya:
a. Anggaplah warung soto itu buka selama 10 jam/hari selama 30 hari (1 bulan), dari
sini kita bias menghitung DC dari DIRECT LABOR.
Upah minimum pekerja di kabupaten bangkalan IDR. 1.500.000/IDR. 1.500K dalam
satu bulan, berapa harga perjam kerja dari satu pegawai?
Dari perhitungan biaya ini dapat ditemukan bahwa HARGA POKOK PRODUKSI
(HPP) untuk 50 mangkok soto adalah
Berdasarkan perhitungan diatas kita dapat menghitunga kapan modal usaha kita
kembali atau yang disebut BREAK EVENT POINT (BEP). Perhitungannya adalah. (anggal
HARGA JUAL 1 porsi soto adalah IDR. 10.000/porsi)
TOTAL DIRECT COST : HARGA JUAL = IDR. 112.000 : IDR. 10.000 ditemukan 11.2 PORSI
MANGKOK.
Dengan kata lain dengan TOTAL DIRECT COST dan HARGA jual tersebut, pengusaha cukup
menjual sebanyak 12 mangkok, selebihnya merupakan (38 porsi mangkok) 100%
keuntungan/Profit.
Dari perhitungan ini perusahaan dapat menentukan strategi jual dan promosi, misalkan
setelah terjual 12 mangkok, pengusaha bias kasi promo discount 20% atau buy 2 get 1 free,
dll.
Akan tetapi pengusaha juga jangan lupa bahwa ada BIAYA yang ikut membebani tetapi biaya
tersebut tidak termasuk BIAYA PRODUKSI SECARA LANGSUNG. Atau yang disebut INDIRECT
COST, seperti:
1. Gaji satpam
2. Sewa Gedung
3. Abodemen listrik dan air
4. Dll
perhitungannnya seperti ini, saya ambil contoh sewa Gedung IDR. 12.000.000/Tahun, kita
harus cari biaya hariannya jadi
DC + IC = TC (Harian)
IDR. 112.000 + IDR. 30.000 = IDR. 142.000
Dengan perhitungan ini kita bias menghitung target penjualan kita dengan tepat setiap
harinya untuk pembiayaan selama 1 bulan.
Dari indentifikasi aktifitas (key activities) dan pengkonversian key activities tersebut
kedalam perhitungan biaya, itu disebut dengan sturktur pembiayaan atau Cost Structure.
Dari pendekatan ini dapat dilanjutkan pada penyususnan arus keuntungan atau srevenue
stream.
Pada revenue stream ini kita akan membahas secara komplek soal strategi pemasaran.
BAB III
Marketing
Marketing Mix atau bauran pemasaran adalah strategi pemasaran yang dapat
menentukan kesuksesan perusahaan dalam mengejar profit atau keuntungan maksimal.
Strategi ini menggunakan semua alat pemasaran dalam perusahaan yang dikenal dengan
konsep 7P, yaitu products, price, promotions, place, people, process, dan physical evidence.
Konsep ini tentunya berbeda dengan marketing mix 4P yang hanya memiliki empat konsep,
yaitu product, place, price, dan promotion. Pada marketing mix 4P, empat konsep yang
digunakan terkesan product oriented saja. Untuk membantu Anda mengetahui lebih detail,
berikut ini konsep 7P yang akan dijabarkan secara lengkap.
1. Produk (Products)
Secara teori, produk merupakan segala bentuk hasil usaha yang ditawarkan ke pasar untuk
digunakan atau dikonsumsi sehingga bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Jika Anda ingin sukses menjalankan strategi marketing mix, Anda harus dapat membuat dan
menghasilkan produk atau jasa dengan kualitas dan keunikan tersendiri. Dengan begitu,
produk atau jasa Anda secara otomatis dapat meningkatkan daya saing di pasaran.
2. Harga (Price)
Harga yang dimaksud adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh user atau klien Anda
untuk mendapatkan produk yang Anda tawarkan. Dengan kata lain, seseorang akan
menggunakan jasa atau membeli produk yang Anda tawarkan, jika pengorbanan yang
dikeluarkan (yaitu uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang ia ingin dapatkan dari
produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Terkait poin ini, fokus Anda
adalah bagaimana caranya agar dapat membuat pelanggan atau calon pembeli potensial
merasa pengeluarannya sesuai dengan apa yang dia dapat.
3. Tempat (Place)
Konsep ini berfokus pada tempat atau lokasi di mana perusahaan Anda berdiri. Di mana,
semakin strategis tempat bisnis Anda, semakin besar juga keuntungan yang akan didapatkan
perusahaan. Dengan lokasi yang strategis, konsumen atau calon pelanggan dapat lebih
mudah menemukan dan menjangkau bisnis Anda, sehingga transaksi penjualan lebih mudah
terjadi.
4. Promosi (Promotions)
Strategi marketing mix ini berfokus pada masalah promosi bisnis, seperti bagaimana cara
memasarkan produk, media apa yang digunakan, dan sebagainya. Promosi merupakan salah
satu strategi marketing yang memiliki tujuan, antara lain:
5. Orang (People)
Faktor sumber daya manusia sangat menentukan maju atau tidaknya sebuah perusahaan.
Tak dapat kita pungkiri bahwa faktor ini berperan penting dalam membuat suatu kemajuan
atau bahkan kemunduran dari suatu perusahaan. Inilah mengapa berbagai perusahaan
berlomba-lomba untuk mencari kandidat pekerja terbaik, mereka bahkan rela membayar
lebih untuk menyewa pihak pencari kerja independen yang sudah ahli dalam mencarikan
kandidat pekerja bagi perusahaan.
Faktor penting lainnnya dalam SDM adalah attitude dan motivasi dari karyawan dalam
industri jasa. Attitude dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan
karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan
motivasi akan menentukan sejauh apa karyawan ingin atau menyukai pekerjaan yang akan
dilakukan.
6. Proses (Process)
Proses di sini mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap
konsumennya, mulai dari konsumen memesan (order) hingga akhirnya mereka
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Beberapa perusahaan tertentu biasanya memiliki
cara yang unik atau khusus dalam melayani konsumennya. Seperti halnya di suatu restoran,
ada beberapa restoran yang memberikan fasilitas “open kitchen”, di mana konsumen bisa
melihat tiap proses pembuatan makanan yang mereka pesan.
Country of origin
Dalam era modern yang serba kompetitif seperti saat ini, pemasaran global
berkembang dari hari ke hari, sehingga negara asal (Country of Origin) menjadi parameter
yang signifikan. Dalam banyak penelitian ditunjukkan bahwa Country of Origin ini
mempengaruhi perilaku konsumen dan juga terhadap keputusan pembelian mereka atas
suatu produk. Selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa orang peduli terhadap produk
yang datang dari dan dimana produk tersebut diproduksi serta mempertimbangkan Country
of Origin ini ketika mengevaluasi product quality.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Country of Origin merupakan image dari sebuah produk
yang dipicu oleh asal negara produk tersebut. Konsep utama lainnya tentang citra negara
yang berkaitan dengan Country of Origin, sebagai berikut :
Citra negara pada level produk. Dalam hal ini citra negara didefinisikan sebagai persepsi
umum product quality dari negara tertentu. Pendekatan ini menggambarkan citra negara
sebagai elemen yang terbentuk dari totalitas produk, merek dan beragam organisasi khusus
dari suatu negara.
Citra negara pada level negara. Dalam hal ini citra negara didefinisikan dari sudut citra
negara secara umum, yang berbeda dari definisi citra negara yang berfokus pada level
produk.
Konsep negara asal produk mengalami perkembangan, sehingga memunculkan istilah-istilah
baru. Listiana (2013) juga menjelaskan beberapa istilah yang lahir dari konsep Country of
Origin, sebagai berikut :
Consumer behaviour
Konsumen merupakan orang yang sangat penting bagi seorang pengusaha karena
mereka yang mampu mengembangkan sebuah bisnis. Memahami perilaku konsumen
(consumer behavior) tentunya merupakan hal krusial bagi perusahaan manapun sebelum
menjual atau menawarkan suatu produk. Jika suatu perusahaan gagal dalam menganalisis
bagaimana pelanggan akan merespons produk tertentu, perusahaan ini pasti akan
menghadapi kerugian.
Setelah mengenal apa itu consumer behavior dengan baik dan juga faktor yang
mendasari perilaku mereka terhadap pembelian produk, perusahaan juga harus memahami
seberapa penting mempelajari perilaku konsumen bagi sebuah perusahaan. Maka dari itu, di
bawah ada beberapa alasan dan penjelasan lebih lengkapnya mengapa sih penting untuk
sebuah perusahaan mempelajari dan meneliti perilaku konsumennya? Mari simak dan cari
tahu jawabannya sama sama di bawah ini.
Salah satu alasan utama untuk mempelajari perilaku konsumen adalah untuk melihat
beberapa risiko yang akan timbul untuk bisnis kamu dan membantu perusahaan kamu agar
bisa meminimalisir risiko. Untuk bisnis apapun, pelanggan adalah aspek terpenting.
Dengan wawasan konsumen bisnis di tangan kita, maka akan semakin mudah
membuat penyesuaian yang diperlukan untuk produk dan materi pemasaran perusahaan
sebelum bisnis kita merilis produk ke pasar yang lebih besar. Dengan memahami ini,
perusahaan dapat mengurangi kerugian ekonomi dan menyelamatkan reputasi perusahaan.
Penting untuk menilai jenis produk yang disukai konsumen sehingga mereka dapat
merilisnya ke pasar. Pemasar dapat memahami suka dan tidak suka konsumen dan
merancang basis upaya pemasaran mereka berdasarkan temuan.
Dari sini, perusahaan bisa jelas mengetahui apa sih yang konsumen sukai dari produk
atau jasa yang perusahaan tawarkan dari penelitian ini. Hal ini bisa banget kita gunakan
untuk acuan agar lebih baik kedepannya. Dari mengetahui perilaku konsumen ini, kita bisa
memakai banyak cara seperti:
Survey Online
Faktor Psikologi
Faktor ini merupakan faktor dari dalam diri konsumen sendiri untuk menentukan
tindakan apa yang akan ia lakukan. Faktor ini susah untuk di measure, namun ini adalah
faktor terkuat yang memutuskan pembelian seseorang, berikut beberapa faktor psikologi:
Motivasi
Yang pertama adalah motivasi. Motivasi ini adalah keadaan diri seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai satu
tujuan. Ketika seseorang cukup termotivasi, ini tentunya akan mempengaruhi perilaku
pembelian orang tersebut.
Persepsi
Faktor Sosial
Manusia adalah makhluk sosial dan mereka hidup di sekitar banyak orang yang
mempengaruhi consumer behavior mereka. Makhluk sosial ini pastinya akan berusaha
meniru perilaku manusia lain dan juga ingin diterima secara sosial di masyarakat. Karenanya
perilaku pembelian mereka ini akan sangat dipengaruhi oleh orang lain di sekitar mereka.
Faktor-faktor ini dianggap dengan istilah faktor sosial. Nah, beberapa faktor sosial adalah:
Keluarga
Grup
Selain keluarga, hal yang membentuk pola pikir pembelian seseorang adalah sebuah
grup. Grup ini bisa berupa grup dengan hobi yang sama ataupun grup pertemanan teman
sekelas. Secara umum, semua orang dalam kelompok akan memiliki consumer
behavior yang sama dan saling mempengaruhi keputusan pembelian satu sama lain
dikarenakan mudahnya bertukar informasi dalam lingkup kecil.
Faktor Budaya
Kebudayaan adalah simbol dan fakta kompleks yang diciptakan oleh manusia,
diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur perilaku manusia dalam
masyarakat yang ada. Faktor-faktor budaya ini juga merupakan pengaruh yang paling luas
dan mendalam terhadap consumer behavior karena ketika seseorang berasal dari budaya
tertentu, perilakunya sangat dipengaruhi oleh budaya yang berkaitan dengan komunitas ini.
Faktor Personal
Usia
Pekerjaan
Seseorang cenderung akan membeli hal-hal yang sesuai dengan profesinya. Sebagai
contoh, seorang dokter akan membeli pakaian dokter yang sesuai dengan profesinya,
sementara seorang businessman akan memiliki pola pembelian yang berbeda.
Gaya hidup
Gaya hidup adalah suatu sikap, dan cara dimana seorang individu tinggal di
masyarakat. Ambil contoh mudahnya, jika seseorang memiliki gaya hidup yang sehat, maka
produk yang ia beli akan berhubungan dengan makanan sehat dan juga berbagai pakaian
olahraga dan orang ini pastinya akan menghindari mengonsumsi junk food.
Faktor Ekonomi
Setiap orang memiliki ekonomi yang berbeda dan keadaan ekonomi seseorang
sangat berpengaruh dan erat kaitannya dalam pengambilan keputusan. Jika konsumen
memiliki uang yang pas-pasan maka ia akan lebih fokus untuk memenuhi
kebutuhan primernya terlebih dahulu.
Selain ekonomi individu, ekonomi negara juga sama penting dan besar pengaruhnya
terhadap consumer behavior. Ketika suatu negara makmur, perekonomiannya kuat, pasokan
uangnya lebih besar di pasar dan juga daya belinya tinggi. Ini akan membantu konsumen
untuk melakukan dan memutuskan pembelian dengan mudah. Karena ketika konsumen
mengalami lingkungan ekonomi yang positif, mereka lebih percaya diri untuk membeli
produk.