TERM OF REFERENCE
DION PRAMONO
NIM 091724253003
2. Dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis denga jelas dengan
dicantumkan sebagai acuan dengan disebutkan nama pengarang dan
dicatumkan dalam daftar pustaka.
DION PRAMONO
NIM 091724253003
Tesis ini sudah disetujui dan siap untuk diuji
Surabaya,
Dosen Pembimbing,
Pembimbing Kedua
ii
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI MOTIVASI KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PT. JASA
RAHARJA CABANG JAWA TIMUR)
Diajukan oleh
DION PRAMONO
NIM 091724253003
Oleh :
Pembimbing Ketua
Pembimbing Kedua
iii
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Program Magister
Pengembangan Sumber Daya Manusia
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1945, ditegaskan bahwa salah satu tujuan yang harus diwujudkan oleh negara
kesejahteraan bagi rakyatnya maka program asuransi sosial merupakan salah satu
undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional meliputi
jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun
dan jaminan kematian. Sistem Jaminan Sosial Nasional tersebut dibentuk untuk
Indonesia, yaitu:
martabat kemanusiaan”.
Salah satunya wujud undang-undang tersebut adalah badan usaha negara, PT. Jasa
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), yaitu BPJS Kesehatan dengan tugas dan
1
masyarakat dan BPJS Ketenagakerjaan dengan tugas dan tanggung jawab
kematian dan jaminan pensiun bagi seluruh pekerja formal maupun pekerja
informal. Dengan adanya ke dua BPJS tersebut, PT. Jasa Raharja (Persero) tidak
lagi dimasukkan ke dalam kelompok asuransi sosial. Dengan kata lain PT. Jasa
Raharja harus siap bersaing dengan perusahaan asuransi swasta, terutama di saat
kebijakan pemerintah saat ini dalam melakukan efesiensi kinerja sejak tahun
2015, seperti wawancara pendahuluan peneliti terhadap Direktur Utama PT. Jasa
Raharja bapak Budi Raharjo, bahwa jasa raharja harus mampu melakukan
efesiensi dan peningkatan kinerja yang lebih profitable agar mampu bersaing
dengan perusahaan asuransi swasta di masa yang akan datang, oleh kerena itu
Untuk dapat bersaing dipasar bebas, perusahaan harus memiliki daya saing
yang tinggi, sedangkan untuk perusahaan jasa, seperti jasa raharja ini daya saing
yang mumpuni, hal tersebut dapat diukur dari produk yang di tawarkan dan
kinerjanya, dala hal ini PT. Jasa Raharja lebih merobak pada internal agar
memiliki minerja yang baik, tidak luput PT. Jasa Raharja Jatim. Hal ini
2
Tabel 1.1 Kinerja Karyawan PT Jasa Raharja Cabang Jawa Timur
Target Reali Target Reali Target Reali Target Reali Target Realis
Bulan sasi sasi sasi 2017 sasi 2018 asi
Ke- 2014 2014 2015 2015 2016 2016 2017
2018
1 4,85 4,80 4,90 4,79 4,90 4,75 4,95 4,72 4,95 4,66
2 7,20 7,20 7,25 6,93 7,25 7,19 7,30 6,84 7,30 6,43
3 4,85 4,80 4,90 4,79 4,90 4,80 4,95 4,70 4,95 4,80
4 4,85 4,80 4,90 4,77 4,90 4,80 4,95 4,70 4,95 4,80
5 4,85 4,80 4,90 4,79 4,90 4,80 4,95 4,70 4,95 4,80
6 7,20 7,20 7,25 7,20 7,25 7,20 7,30 7,20 7,30 7,17
7 4,85 4,80 4,90 4,79 4,90 4,80 4,95 4,80 4,95 4,80
8 9,80 9,60 9,85 9,02 9,85 9,37 9,85 8,85 9,85 8,69
9 9,80 9,60 9,85 9,02 9,85 9,37 9,85 8,85 9,85 8,69
10 9,80 9,60 9,85 9,02 9,85 9,37 9,85 8,85 9,85 8,69
11 9,80 9,60 9,85 9,02 9,85 9,37 9,85 8,85 9,85 8,69
12 4,85 4,80 4,90 4,79 4,90 4,80 4,90 4,80 4,90 4,75
Sumber: data penilaian kinerja PT. Jasa Raharja Cabang Jatim
Berdasarkan data diatas, pada kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir sejak
tahun 2014, terlihat bahwa kinerja karyawan PT. Jasa Raharja Cabang Jawa Timur
mengalami fluktuasi. Secara umum skor kinerja karyawan tidak memenuhi target
peneliti juga menmukan masih banyak karyawan yang terlambat masuk kantor,
dan karyawan yang pulang sebelum waktu yang sudah ditentukan perusahaan.
persen. Ini berarti bahwa tingkat absensi karyawan PT. Jasa Raharja tergolong
3
tinggi, karena tingkat absensi yang masih dianggap baik berada dibawah 3 persen
dan diatas 3 persen keatas dianggap kurang baik (Ardana dkk., 2010)
dengan Manajer SDM PT Jasa Raharja cabang Jawa Timur, fenomena ini terjadi
sejak 2015, dimana PT. Jasa Raharja tidak masuk lagi sebagai bagian kelompok
asuransi sosial pemerintah, oleh karena itu PT. Jasa Raharja melakukan
kerja agar perusahaan siap dan dapat bersaing di masa yang akan datang, hal
inilah yang diindikasikan mempengaruhi kinerja perusahaan, akan tetapi hal ini
secara umum, diamana budaya organisasi yang baik akan menciptakan suasana
dan hubungan antara anggota dan pimpinan menjadi lebih baik serta dalam
menjalankan akitivitas kerjanya secara bersama maupun individual, dan hal itu
dapat mempengaruhi kinerja perusahaan (Palmer et al, 2016), pernyataan ini juga
budaya organisasi membuat kinerja suatu perusahaan untuk berhasil dan menjadi
lebih stabil, lebih maju, lebih antisipatif terhadap perubahan lingkungan. Dengan
4
Palmer et al (2014) menyatakan bahwa kinerja juga dipengaruhi oleh
motivasi yang juga dipengaruhi oleh budaya oraganisasi yang ada, dengan kata
lain budaya oragnisasi mempengaruhi secara tidak langsung kinerja akan tetapi
Selain itu kinerja pekerja juga dipengaruhi oleh lingkungan kerja dimana
dapat mempengaruhi baik secara kognitif, afektif dan perilakunya, sehingga akan
Penelitian Idris & Ngatno (2018) menunjukkan hasil bahwa lingkungan kerja
dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu upaya perusahaan dalam memotivasi
kuantitatif, dimana hasil penelitian ini dapat menjadi dasar masukan bagi
5
pembuatan kebijakan di masa yang akan datang bagi perusahaan guna
PT. Jasa Raharja Cabang Jatim, sehingga manghasilkan data yang dapat dipakai
kasanah keilmuan dan sense terhadap bidang keilmuan yang peneliti tekuni.
6
Sedangkan bagi perusahaan ditempat peneliti melakukan penelitian, penelitian ini
Objek penelitian ini dibatasi pada pekerja di lingkungan PT. Jasa Raharja
Cabang Jatim.
Penulisan tesis ini terdiri dari enam bab, dengan pembahasan sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang penulisan tesis dan fenomena yang
yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab ini berisi tentang landasan secara teoritis yang relevan yang mendasari
7
Bab ini berisi landasan logis atas pendekatan yang dipakai dalam
Bab ini berisi gambaran umum perusahaan yang dijadikan objek dalam
penelitian. Gambaran umum ini mencakup profil perusahaan yaitu sejarah, visi-
penalaran yang logis. Mengacu pada hasil simulasi dengan Software Arena akan
Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran atas temuan
8
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
sebagai suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan, atau
dikembangan oleh suatu kelompok tertentu dengan maksud agar organisasi belajar
eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan cukup baik, sehingga
perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk
pada sistem makna bersama yang dibagikan oleh anggota - anggota yang
bersama ini, ketika diamati dengan cermat, adalah seperangkat karakteristik utama
kekuatannya, budaya dapat mempunyai pengaruh yang bermakna pada sikap dan
10
organizational members), organizational ethics, the employment relationship, and
lainnya.
organisasi, Organisasi dengan budaya yang kuat dapat menarik perhatian seorang
pekerjaan yang dengan baik, sehingga setiap karyawan perlu memahami dan
seluruh anggota organisasi sehingga para anggota merasa terikat dalam suatu
keluarga atau dalam kesatuan dan menciptakan suatu kondisi yang berbeda
11
1. Budaya mempunyai peran menetapkan tapal batas, artinya budaya
lain.
organisasi.
karyawan.
Menurut Robbins & Coulter (2012), ada 7 dimensi budaya organisasi yaitu:
karyawan.
12
2. Perhatian terhadap detail (Attention to detail), adalah sejauh mana
di dalam organisasi.
sebaik-baiknya.
1. Inovasi
13
Inisiatif individual tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan
toleransi kepada anggota atau para pegawai agar dapat bertindak agresif
3. Kepimpinan
4. Integrasi
5. Manajemen pendukung
dalam visi, misi, dan tujuan organisasi. Kondisi ini dapat berpengaruh
6. Kontrol
14
7. Identitas
8. Sistem penghargaan
masyarakat
komunikasi antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri
organisasi.
15
2.2 Lingkungan Kerja
kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai
environment) menurut Aruan & Fakhri (2015) adalah suatu keadaan di tempat
kerja baik fisik dan non-fisik yang memengaruhi tugas karyawan karena
lingkungan kerja fisik adalah: suhu, kebisingan, penerangan, dan mutu udara.
Suhu adalah variabel dimana terdapat perbedaan individual yang besar. Dengan
rentang kerja yang dapat diterima setiap individu. Bekerja pada ruangan yang
gelap dan samar-samar akan menyebabkan ketegangan pada mata (Marji, 2012).
aktivitas kerjanya (ILO, 2013). Tingkat yang tepat dari intensitas cahaya juga
tergantung pada usia karyawan (Harrianto, 2010). Pencapaian kinerja pada tingkat
penerangan yang lebih tinggi akan lebih besar untuk karyawan yang lebih tua
dibandingkan yang lebih muda. Mutu udara merupakan fakta yang tidak bisa
16
diabaikan karena menghirup udara yang tercemar membawa efek yang merugikan
lingkungan kerja dapat menyebabkan sakit kepala, mata perih, kelelahan, lekas
marah, dan depresi (Harrianto, 2010). Faktor lain yang mempengaruhi lingkungan
kerja fisik adalah rancangan ruang kerja. Rancangan ruang kerja yang baik dapat
dan Stephen (2002), faktor-faktor dari rancangan ruang kerja terdiri atas: ukuran
ruang kerja, pengaturan ruang kerja, dan privasi. Ruang kerja merujuk pada
besarnya ruangan per karyawan, sedangkan pengaturan merujuk pada jarak antara
orang dan fasilitas. Pengaturan ruang kerja itu penting, karena sangat
dengan individu-individu yang dekat secara fisik. Oleh karena itu , lokasi kerja
emosinya yang mana hal itu akan mempengaruhi kinerja dan semangat kerjanya
17
2.2.2 Jenis-Jenis Lingkungan Kerja
dibagi dua:
udara, dll.
2. Lingkungan keja non fisik adalah semua keadaan non fisik yang
konsumen, dll.
18
Dengan kata lain motivasi adalah suatu dorongan pada seseorang untuk
Secara umum definisi kerja Menurut Umar (2003) Motivasi kerja adalah
dorongan dan keinginan yang ada di dalam diri manusia untuk melaksanakan
Menurut Schultz & Schultz, (2006) Terdapat 2 teori motivasi kerja yaitu
teori konten (content theory) dan proses teori (process theory). Konten teori
tantangan, dan hal-hal yang akan memotivasi perilaku seseorang dalam bekerja.
Sedangkan proses teori lebih berfokus pada proses kognitif seseorang dalam
Schultz, 2006). Dengan kata lain motivasi kerja pada seseorang terjadi karena
adanya dorongan dari luar dirinya, seperti teori 2 faktor hezberg, yaitu factor
kesempatan untuk tumbuh, kemajuan dalam berkarier dan pengakuan orang lain.
19
organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan
yang berlaku.
kebutuhan, yaitu fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri.
tingkatannya, ketika satu kebutuhan dasar ini telah terpenuhi maka seseorang akan
yaitu:
eksternal atau dapat dikatakan bahwa kebutuhan ini berasal dari luar
atau dapat dikatakan bahwa kebutuhan ini berasal dari dalam diri
pandangan mengenai manusia, yaitu manusia pada dasarnya negatif atau disebut
teori X, dan manusia pada dasarnya positif atau disebut teori Y. Menurut
20
tidak suka bekerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa
karyawan suka bekerja, kreatif, mencari tanggung jawab dan dapat berlatih untuk
mengendallikan diri.
dapat membentuk motivasi yang kuat sehingga dapat menghasilkan kinerja yang
baik. Kondisi ini disebut faktor motivator. Yang termasuk ke dalam faktor
motivator adalah:
21
1. Gaji Aspek ini berhubungan dengan upah, kenaikan upah dan harapan
perusahaan
Sedangkan menurut Rivai dan Sagala (2013) kinerja adalah fungsi dari motivasi
22
Kemampuan menyelesaikan pekerjaan artinya karyawan mampu
untuk mentaati peraturan perusahaan, dan lainnya (Robbins dan Judge, 2012).
Menurut Edison (2016) kinerja adalah suatu proses yang mengacu dan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Mathis dan Jackson (2011), kinerja
pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan.
sebagai berikut:
yang dihasilkan.
bentuk keluaran.
23
4. Kehadiran atau absensi Tingkat kehadiran merupakan sesuatu yang
masuk akal (reasonable). Gibson dalam Kasmir (2015) menyatakan bahwa kinerja
24
seseorang, bukan apa yang dicapai atau tidak dicapai seseorang dalam
pekerjaannya.
pada sejauh mana pelaksanaan kerja sesuai dengan prosedur dan aturan-
aturan yang berlaku atau yang telah disepakati bersama. Kriteria ini
antarpersonal.
3. Kriteria berdasarkan hasil. Kriteria ini memusatkan diri pada apa yang
peduli bagaimana hasil yang dicapai dan lebih berorientasi pada hasil.
Budaya organisasi adalah nilai atau pola dasar yang diterima oleh suatu
(Robbins, 2016). Masih menurut Robbins (2016) Budaya organisasi itu harus
diajarkan kepada anggota termasuk anggota baru agar mereka mengetahui cara
yang benar dalam menilai, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
25
mempengaruhi kondisi psikologis karyawan yang merasa tidak nyaman dalam
memengaruhi kinerja seseorang, karena Budaya organisasi adalah pola dasar yang
diajarkan kepada anggota termasuk anggota baru sebagai cara yang benar untuk
karyawan yang merasa tidak nyaman dalam kerja sama (Manggis, 2018).
tersebut. Budaya organisasi sebagai kerangka kerja kognitif yang meliputi sikap,
nilai, norma perilaku, dan harapan yang disumbangkan oleh anggota organisasi
sehingga dapat dampak langsung pada karyawan dalam melakukan tugas dan
organisasi tersebut
26
2.5.2 Hubungan antara Lingkungan Kerja dengan Kinerja
psikologis dari seseorang, diaman lingkungan kerja yang positif akan membuat
Motivasi Kerja
untuk memiliki kinarja yang lebih baik, Locke (2009) menyatakan bahwa bahwa
27
menurut Locke (2009) rasa nyaman tersebut yang dirasakan oleh pekerja ini
lebih baik sehingga meciptakan kinerja yang labih baik dalam organisasi. Hal ini
juga di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hezberg (2011) bahwa
Budaya dalam suatu organisasi dalah salah satu factor Eksintrik motivasi
perilaku pekerja, dimana budaya organisasi alah salah satu nilai dan cara yang
cerminan budaya organisasi yang dianut oleh perusahaan, semakin baik budaya
yang baik.
Dengan kata lain budaya organisasi yanh baik dapat menjadi factor
Motivasi
Motivasi Kerja
28
dengan variabel kontekstual yang di pengaruhi oleh lingkungan kerja. Menurut
membentuknya.
akan membentuk motivasi yang baik yang akan menghasilkan kinerja yang baik
pula.
Motivasi
29
2.6 Kerangka Berpikir
H1
Budaya Organisasi
(X1)
H2
H4
Lingkungan Kerja
(X2)
H3
30
signifikan antara
pengaruh
budaya
organisasi
terhadap kinerja
pegawai pada
kantor Dinas
Pendidikan
Pemerintah
Provinsi
Sulawesi
Selatan dengan
skor deviasi
6,37 dan berada
pada kategori
Kuat.
2. Amanda, Enno Regresi Hasil penelitian Pada penelitian Pada
Aldea & Linier Hasil penelitian terdahulu penelitian
Budiwibowo, Sederhana menunjukkan dilakukan di terdahulu dan
bahwa variabel perusahaan penelitian
Tommy Satrijo
budaya BUMD, sedangkan sekarang
(2017) “ organisasi penelitian sekarang sama-sama
Pengaruh mempunyai dilakukan pada menggunakan
Budaya pengaruh perusahaan variabel
Organisasi terhadap kinerja BUMN. kompensasi
Terhadap pegawai dalam finansial
Kinerja pengukuran langsung dan
Karyawan Di korelasi product kinerja
karyawan.
PDAM Tirta moment
Taman Sari Kota diperoleh
Madiun” pengaruh yang
positif dan
signifikan
budaya
organisasi
terhadap kinerja
karyawan pada
PDAM Tirta
Taman Sari
Kota
31
Madiun dengan
skor deviasi
7,75.
3. Meutia, Regresi Hasil penelitian Pada penelitian Pada
Kardinah Linier menunjukkan terdahulu ada 1 penelitian
Indrianna & Berganda bahwa variabel variabel terdahulu dan
Husada, Cahyadi budaya independenyang penelitian
(2019) “ organisasi berbeda yaitu sekarang
Pengaruh berpengaruh komitmen sama-sama
Budaya paling besar organisasi, menggunakan
Organisasi Dan terhadap kinerja variabel tersebut variabel
Komitmen karyawan tidak diteliti pada budaya
Organisasi dengan t hitung penelitian organisasi
sebesar 8,535 sekarang. dan kinerja
Terhadap
karyawan.
Kinerja berpengaruh
Karyawan ” positif ,
sedangkan
variabel
komitmen
organisasi
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan
dengan t hitung
sebesar 2,202.
32
Agung” kompensasi
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan
melalui motivasi
dengan nilai
koefisien beta
sebesar 0,312.
5. Lestari, dkk Path Hasil penelitian Pada penelitian Pada
(2014) analysis menunjukkan terdahulu ada 1 penelitian
“Pengaruh bahwa budaya variabel terdahulu dan
Kepemimpinan organisasi independen yang penelitian
Transformasiona mempunyai berbeda yaitu sekarang
l dan Budaya pengaruh paling kepemiminan sama-sama
Organisasi besar terhadap transformasional, menggunakan
Terhadap kinerja variabel tersebut variabel
karyawan tidak diteliti pada budaya
Kinerja
melalui motivasi penelitian organisasi,
Karyawan
dengan nilai sekarang. motivasi
Melalui Motivasi
sebesar 0,162. kerja dan
Kerja Pada PT.
Sedangkan kinerja
PLN (Persero)
variabel karyawan.
Area
kepemimpinan
Situbondo” transformasional
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan
melalui motivasi
dengan nilai
koefisien beta
sebesar 0,120.
6. Budianto, A.Aji Regresi Hasil penelitian Pada penelitian Pada
Tri & Katini, Linier menunjukkan terdahulu penelitian
Amelia (2015) “ Sederhana bahwa variabel dilakukan di PT terdahulu dan
Pengaruh lingkungan Perusahaan Gas penelitian
Lingkungan kerja Negara, sedangkan sekarang
Kerja Terhadap mempunyai penelitian sekarang sama-sama
Kinerja pengaruh positif dilakukan pada PT menggunakan
dan signifikan Jasa Raharja. variabel
Pegawai Pada
terhadap kinerja lingkungan
PT Perusahaan
pegawai ada PT kerja dan
Gas Negara
Perusahaan Gas kinerja
(Persero) Tbk
33
Sbu Distribusi Negara karyawan.
Wilayah I (Persero) Tbk
Jakarta ” SBU Distribusi
Wilayah I
Jakarta
sebesar
43,56% .
7. Ahmad, dkk Regresi Hasil penelitian Pada penelitian Pada
(2019) Linier menunjukkan terdahulu ada 2 penelitian
“Pengaruh Stres Berganda bahwa variabel variabel terdahulu dan
Kerja, Beban lingkungan independenyang penelitian
Kerja, Dan kerja berbeda yaitu stres sekarang
Lingkungan berpengaruh kerja dan beban sama-sama
Kerja Terhadap paling besar kerja, variabel menggunakan
terhadap kinerja tersebut tidak variabel
Kinerja
karyawan diteliti pada lingkungan
Karyawan Pada
dengan t hitung penelitian kerja dan
PT. FIF Group
sebesar 3,028 sekarang. kinerja
Manado”
karyawan.
berpengaruh
positif ,
sedangkan
variabel beban
kerja
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan
dengan t hitung
sebesar 1,119.
Dan variabel
stres kerja
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan
dengan t hitung
sebesar 1,087.
34
Kerja Terhadap kerja Pemerintah, sekarang
Kinerja berpengaruh sedangkan sama-sama
terhadap Kinerja penelitian sekarang menggunakan
Pegawai Pada
Pegawai dengan dilakukan pada variabel
Instansi
besaran skor perusahaan lingkungan
Pemerintah
pengaruh hasil BUMN. kerja dan
Daerah
uji regresi kinerja
Kabupaten
karyawan.
adalah sebesar
Musi Banyuasin
0,470.
(Studi Kasus
Dinas
Pertambangan
Dan Energi
Kabupaten Musi
Banyuasin) ”
9. Josephine, SEM Hasil penelitian Pada penelitian Pada
Audrey dan (Structural menunjukkan terdahulu penelitian
Dhyah Harjanti Equation bahwa variabel menggunakan terdahulu dan
(2017) Modelling lingkungan teknik analisis penelitian
“Pengaruh ) kerja SEM (Structural sekarang
Lingkungan mempunyai Equation sama-sama
Kerja Terhadap pengaruh Modelling), menggunakan
Kinerja terhadap kinerja sedangkan variabel
Karyawan Pada karyawan PT. penelitian sekarang lingkungan
Bagian Produksi Trio Corporate menggunakan Path kerja,
Plastic Analysis. motivasi
Melalui Motivasi
(Tricopla) kerja dan
Kerja Sebagai
melalui motivasi kinerja
Variabel
kerja sebagai karyawan.
Intervening Pada
variabel
PT. Trio
intervening
Corporate
dengan nilai
Plastic
sebesar 0,182.
(Tricopla)”
10. Idris, Rivaldi & Regresi Hasil penelitian Pada penelitian Pada
Ngatno (2018) Linier menunjukkan terdahulu penelitian
“Pengaruh Berganda bahwa menggunakan terdahulu dan
Lingkungan lingkungan teknik analisis penelitian
Kerja Terhadap kerja regresi linier sekarang
Kinerja berpengaruh berganda, sama-sama
Karyawan positif terhadap sedangkan menggunakan
35
Melalui kinerja penelitian sekarang variabel
karyawan menggunakan Path lingkungan
Motivasi Kerja
melalui Analysis. kerja,
Sebagai Variabel
motivasi
Intervening motivasi kerja
kerja dan
dibuktikan
PT. PLN kinerja
dengan hasil uji
(Persero) karyawan.
sobel antara
Distribusi Jawa
lingkungan
Tengah Dan
kerja terhadap
Daerah Istimewa
kinerja
Yogyakarta”
karyawan
melalui motivasi
kerja yang
menghasilkan
nilai Z hitung
yang lebih
besar dari t tabel
yakni 3,03 >
1.6603.
36
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Path
pada nilai (Sekaran, 2006). Nilai bisa berbeda-bedapada berbagai waktu untuk
objek atau orang yang sama atau pada waktu yang sama untuk objek orang yang
berbeda.
Sesuai dengan rumusan masalah dan model analisis yang telah dijelaskan
sebelumnya, variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
Kerja (x2)
38
3.3 Definisi Operational Variabel
organisasi, diaman kakter tersbut daoat diidentifikasi dan diukur dengan ada 9
yaitu:
1. Inovasi
X1.1 perusahaan saya sangat terbuka dengan segela bentuk inisiatif dan
3. Kepimpinan
39
X1.3 perusahaan saya memiliki target dan tujuan kerja yang sangat jelas?
X1.4 perusahaan saya tidak memiliki tujuan dan prioritas kerja yang jelas?
4. Integrasi
dengan baik?
sendiri?
5. Manajemen pendukung
X1.9 diperusahaan saya bila saya dapat masalah saya dapat mengandalkan
perusahaan?
6. Kontrol
40
X1.12 atasan saya mempercayai saya di dalam perusahaan?
7. Identitas
tangan saya?
perusahaan?
8. Sistem penghargaan
kinerja saya?
41
X1.21 manager saya tetap memberikan perhatian pada opini pekerjanya,
X1.22 diperusahaan saya, semua masalah selesai secara efektif tanpa ada
konfrontasi?
dalam masalah?
terkena masalah?
berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja di mana dapat mempengaruhi
karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung dan lingkungan keja
42
X2.4 Fasilitas perusahaan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
kerja saya?
diukur dengan
kantor?
1. Prestasi (Achievement)
43
Besar kecilnya kemungkinan karyawan mencapai prestasi kerja
pegawai?
obyektif?
Y1.4 Apakah di perusahaan ini standar prestasi kerja yang harus dicapai
Y1.9 Apabila kebutuhan hidup anda sudah terpenuhi, apakah anda masih
Y1.10 Prestasi yang anda raih saat ini sudah sangat memuaskan?
2. Pengakuan (Recognition)
kerjanya
44
Y1.11 Saudara mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari teman kerja
berprestasi?
Y1.18 Saya merasa bila pengabdian saya selama bekerja di perusahaan ini
Y1.19 Hasil kerja saya selalu mendapatkan pujian dan penghargaan dari
atasan saya?
45
Y1.22 Setiap hasil kerja yang telah dilaksanakan dengan baik layak
mendapatkan penghargaan?
Y1.23 Atasan saya selalu berterima kasih terhadap pekerjaan yang telah
saya selesaikan?
dengan baik?
penyelesaian pekerjaan?
Y1.27 Saya selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas pekerjaan yang
saya?
perusahaan?
Y1.31 Pekerjaan yang diberikan kepada saya saat ini sangat menantang?
pekerjaan?
46
Y1.33 Setiap tugas pekerjaan yang dikerjakan harus dilandasi rasa senang,
Y1.34 Tugas pekerjaan yang saya lakukan saat ini tidak bertentangan
saya?
Y1.37 Pekerjaan saya sangat menarik dan banyak variasi tugas yang harus
dilakukan?
diselesaikan?
Y1.40 Saya selalu memeriksa ulang pekerjaan yang telah selesai sebagai
47
Y1.44 Saya mengkomunikasikan pada atasan apabila kurang memahami
tugas pekerjaan ?
tersebut?
5. Kemajuan (Advancement)
kemampuannya?
Y1.48 Jabatan yang saya laksanakan saat ini sudah sesuai dengan prestasi
48
Y1.53 Pelatihan yang selama ini diikuti pegawai dapat mengembangkan
Y1.54 Sangat mungkin bagi saya untuk naik jabatan di perusahaan ini?
insentif uang?
Y1.56 Pekerjaan saya saat ini memungkinkan saya untuk belajar keahlian
kemampuannya?
Y1.59 Jabatan yang saya laksanakan saat ini sudah sesuai dengan prestasi
49
Y1.64 Pelatihan yang selama ini diikuti pegawai dapat mengembangkan
Y1.65 Sangat mungkin bagi saya untuk naik jabatan di perusahaan ini?
insentif uang?
Y1.67 Pekerjaan saya saat ini memungkinkan saya untuk belajar keahlian
kemampuannya?
Y1.70 Jabatan yang saya laksanakan saat ini sudah sesuai dengan prestasi
Y2.1 Tingkat pencapaian volume kerja yang saya hasilkan telah sesuai
50
Y.2.2 Kuantitas kerja yang diberikan sudah sesuai dengan kemampuan
anda?
Y.2.3 Kuantitas kerja saya sudah sesuai dengan standar kerja yang
Y.2.4 Selama bekerja, hasil pekerjaan saya lebih baik bila dibandingkan
Y.2.6 Hasil kinerja saudara terkadang melebihi target yang diberikan oleh
perusahaan?
Y.2.7 Target pekerjaan dan tugas dari perusahaan dapat anda penuhi
yang ditetapkan?
Y.2.9 Saya mampu dan memahami tugas-tugas rutin yang saya kerjakan
Y.2.10 Saya bersedia diberi tambahan kuantitas kerja diluar jam kerja
apabila dibutuhkan?
perusahaan ?
51
Y.2.12 Saya meminta petunjuk dalam penyelesaian pekerjaan?
Y.2.14 Saya selalu berusaha mencapai target kerja yang telah ditetapkan
oleh perusahaan?
Y2.19 Skill yang saya miliki sesuai dengan pekerjaan dan tugas yang saya
52
Y2.22 Dengan pengetahuan yang saya miliki, saya mampu melaksanakan
Y2.23 Standar kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat
pekerjaan?
kualitas kerja?
53
Y2.33 Dalam menyelesaikan pekerjaan saya selalu mengutamakan kualitas
pekerjaan?
atasan?
Y2.35 Saya selalu bekerja sesuai dengan standar mutu yang telah
Y2.37 Saya selalu terbuka untuk menerima kritik atau saran atas hasil
Y2.38 Kualitas kerja saya jauh lebih baik dari karyawan lain?
Y2.40 Hasil kerja saya sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan?
proaktif dalam mencari tata kerja baru yang dianggap lebih efektif dan
Y2.43 Saya taat terhadap semua aturan dan prosedur kerja yang ditetapkan
54
Y2.44 Saya mencari cara lain agar pekerjaan selesai tepat waktu ketika
menunda-nunda?
Y2.46 Seluruh pekerjaan selama ini dapat saya kerjakan dan hasilnya
kegiatan ?
Y2.50 Saya merasa bersalah apabila pekerjaan yang menjadi tugas saya
Y2.53 Berdasarkan data absen, saya datang dan pulang kantor tepat
waktu?
55
Y2.55 Saya memperhitungkan waktu dalam setiap penyelesaian tugas?
efektif ?
Y2.60 Banyaknya hasil kerja yang saya selesaikan dapat dilihat dari waktu
kerja?
Dalam penelitian ini menggunakan sumber data yaitu data primer. Ditinjau
dari data penelitian menggunakan data primer dari laporan kuesioner konsumen
yang dipilih sebagai sampel dimana penelitian ini akan menggunakan persepsi
responden atas item-item yang diberikan. Dimana sumber data primer digunakan
56
3.4.2 Prosedur Pengumpulan Data
pernyataan dalam angket dibuat dengan menggunakan skala 1-6 (skala Likert
yang dikembangkan) untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi
skor atau nilai. Menggunakan alternatif jawaban yang sama untuk berbagai
Jawa timur yang dijadikan objek penelitian, akan tetapi penelitian ini tidak
sampel berdasarkan kriteria yang sudah diterapkan oleh peneliti agar sesuai
57
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti yang memiliki
penelitian ini adalah 40 responden. Jumlah ini sudah sesuai dengan patokan
sampel yang baik dengan teknik analisis Partial Least Square (PLS). Menurut
Ferdinand (2006) bahwa ukuran sampel yang sesuai untuk PLS adalah minimal
sebanyak 30-100 responden. Bila sampel terlalu besar, misalnya 400 sampel maka
Adapun uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini akan dijelaskan berikut
ini:
a) Validitas (Validity)
Uji validitas adalah kemampuan suatu skala untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur, yang meliputi validitas konstruksi (construction validity) dan validitas isi
Dimana :
58
rxy = koefisien korelasi
x = skor butir pertanyaan
y = nilai sub total atribut
N = jumlah data
Pengujian validitas menggunakan teknik analisa korelasi product
syarat adalah jika r = 0,3. Jadi jika korelasi antara butir dengan
skor total lebih dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut
dinyatakan valid.
b) Reliabilitas (Reliability)
Dimana:
= reliabilitas instrument
59
Data analisis mempergunakan teknik koefisien Alpha Cronbach dengan
bantuan program komputer SPSS for Research dengan ketentuan bahwa jika
koefisien alpha lebih besar dari 0,60 maka butir pertanyaan dinyatakan reliabel.
Teknik Analisis Model Spesifikasi dengan PLS, Ghozali (2008) Model analisis
jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri dari tiga set hubungan:
vektor variabel laten exogen, dan adalah vektor variabel residual (unexpalined
dengan indikatornya.
algoritma PLS.
Dalam pengolahan Partial Least Square (PLS) dilakukan dalam dua tahap yakni :
60
konstrak atau variable penelitian. Pembacaan validitas dan reliabilitas
konstrak adalah dari nilai faktor loading. Indikator dikatakan valid dan
reliabel apabila mempunyai nilai faktor loading lebih besar atau sama
dengan 0,5.
61
DAFTAR PUSTAKA
Publishing
62
63