Anda di halaman 1dari 10

Proposal Usaha Pengolahan Makanan Internasional

( Samosa )

Kelompok 1

Anggota : 1). Noviyanti Iyang Aulia


2). Reni Andriani
3). Yasmin Nur’aeni
Kelas : XI MIPA 5

SMA NEGERI 19 GARUT


1. Visi dan Misi

 Visi
1). Ingin memperkenalkan salah satu makanan Internasional yaitu samosa yang
berasal dari India. Selain itu dengan adanya samosa ini ingin lebih meningkatkan
ekonomi juga menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
 Misi
1). Adanya keinginan untuk meningkatkan penghasilan ekonomi melalui
makanan Internasional, kita harus berusaha mengolah makanan tersebut
semenarik dan seenak mungkin. Dikarenakan samosa merupakan makanan
Internasional yang jarang ditemukan diberbagai penjual dan jarang semua orang
tahu dengan makanan ini, maka ini peluang besar untuk membuat samosa selain
bahan - bahannya yang mudah didapat, berbagai isiannya yang lezat, samosa
juga mudah untuk dibuat. Dengan ini akan menarik perhatian konsumen, maka
seiring berjalannya waktu penjualan samosa ini akan meningkatkan ekonomi
dengan menghasilkan keuntungan yang cukup besar.

2. Tujuan Kegiatan Usaha

1) Berusaha mengembangkan kreativitas diri


2) Ingin berusaha belajar berbisnis
3) Memperkenalkan salah satu contoh makanan Internasional
4) Mendapat keuntungan
5) Memanfaatkan bahan baku yang tersedia

3. Maksud Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha yaitu suatu aktivitas atau pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan
berupa uang atau keuntungan. Seperti kegiatan usaha makanan Internasioal yaitu
Samosa dari India. Usaha pembuatan samosa ini bermaksud untuk mengembangkan
kreativitas diri dengan cara berbisnis melalui produksi makanan Internasional, sehingga
dengan adanya produk yang baru akan menarik perhatian berbagai konsumen. Dengan
meningkatkan kualitas pada makanan ini seperti bahannya yang mudah didapat juga
mudah dibuat, akan banyak masyarakat yang berminat untuk memproduksinya. Samosa
ini jarang ditemukan di berbagai penjualan, maka masyarakat pun akan lebih percaya
diri dengan produk yang dibuat karena tidak terlalu banyak pesaing. Kegiatan usaha ini
bukan hanya menambah wawasan dalam berbisnis tapi juga dapat menghasilkan
keuntungan yang cukup besar karena pembuatan samosa ini tidak terlalu susah dan
biayanyapun tidak terlalu besar, sedangkan rasanya sangat memuaskan serta harganya
terjangkau.
4. Profil Usaha Makanan Internasional

Nama samosa berasal dari bahasa Persia sanbosag. Sebutan lain untuknya di berbagai
negara juga berakar dari kata yang sama yaitu sambusac(sanbusak) yang berbentuk
bulan sabit, sanbusak di negara-negara berbahasa Arab, sambosa di Afganistan,
samboosa di Tajikistan, samsa di negara-negara bahasa Turki, sambusa di beberapa
wilayah di Iran, dan chamuca di Goa dan Portugal. Samosa telah selama berabad-abad
disenangi orang di Asia Selatan. Makanan ringan ini diperkirakan berasal dari Asia
Tengah sebelum abad ke-10, dan diperkenalkan ke anak benua India pada abad ke-13
atau abad ke-14 oleh para pedagang dari kawasan Asia Tengah

Samosa vegetarian khas India dibuat dari terigu (tepung maida), kentang, bawang
bombay, rempah-rempah, dan cabai hijau. Bawang bombay digantikan asafetida (hing)
untuk orang yang pantang bawang. Samosa dimakan dengan saus cocol berupa chutney,
seperti chutney daun mint, chutney daun ketumbar, atau chutney asam jawa. Versi
nonvegetarian berisi daging cincang (keema) atau kadang-kadang daging ikan. Di Asia
Tengah, isi berupa daging domba dan bawang bombay, labu, atau kentang. Bentuk,
ukuran, dan ketebalan kulit samosa bergantung kepada resep dan selera orang yang
membuat, namun bentuknya hampir selalu segitiga.

5. Strategi Pasar

Untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis dalam perdagangan, maka kita


harus meningkatkan juga dalam stategi pemasarannya, antara lain :

1) Segmenting
Sagmenting artinya dalam pembuatan produk makanan, kita harus melihat dulu
keinginan para konsumen serta harus membuat produk makanan yang dapat
dinikmati baik bagi anak - anak maupun dewasa.
2) Targeting
3) Tergeting artinya kita harus mentarget bahwa masyarakat setempat pun
menyukai dan juga mampu membantu menjual / mengelola produk, misalkan
kita menitipi di warung - warung kecil dulu ataupun dijual keliling. Jika cukup
laku, barulah kita menitipkan ke tempat yang cukup besar seperi ke pasar, toko -
toko besar.
4) Positioning
5) Postioning artinya dalam pembuatan produk kita harus memiliki kreativitas
sendiri untuk menciptakan produk yang belum ada di masyarakat meskipun
dengan menggunakan bahan baku yang sama. Agar menarik konsumen, kita juga
harus meningkatkan dalam segi rasa maupun pengemasan.

6. Analisis SWOT

1) Strenght (Kekuatan)
Disukai oleh banyak orang
1. Bisa dimakan oleh semua kalangan
2. Banyak dicari dan diburu oleh masyarakat
3. Harganya yang murah
4. Modalnya yang tidak terlalu besar
2) Weakanes (Kelemahan)
1. Samosa mudah dibuat, sehingga akan mudah ditiru oleh masyarakat lain.
2. Kudapan samosa tidak bertahan lama
3. Harga bahan baku tidak stabil
3) Opportunity (Kesempatan)
Kita harus percaya diri dengan produk yang dibuat, karena samosa ini
merupakan makanan yang jarang ditemukan diberbagai tempat. Selain mudah
dibuat, bahan - bahannya juga mudah didapat. Sekilas samosa mirip dengan
pastel sama - sama berisi, hanya saja beda bentuk, jenis isi, dan rasanya sudah
pasti beda. Samosa dapat dijual dengan bentuk setengah jadi.
4) Treath (Ancaman)
1. Semakin samosa disukai banyak orang, semakin banyak pula pesaing.
2. Harga pesaing lebih murah dari harga yang kita tawarkan
3. Terasaingi oleh produk lain yang serupa
4. Adanya pembeli yang tidak bertanggung jawab

7. Proses Produksi

Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan produksi :

1) Mengembangkan ide untuk melihat jenis rasa makanan yang diinginkan dan
dibutuhkan konsumen.
2) Membuat produk dengan bahan - bahan yang mudah tersedia di daerah setempat
atau membeli bahan - bahan ke tempat yang tetap. Dan lebih baik kita menanam
sendiri bahan baku utamanya.
3) Menambahkan varian isi pada samosa misal berisi sosis, telur, daging, dan lain -
lain. Membuat pengemasan yang dapat melindungi produk agar terjaga
kebersihannya.
4) Pengemasan harus dapat menarik perhatian konsumen.
5) Melakukan pemasaran dengan baik agar produk dapat diterima dengan baik oleh
para konsumen. Misalkan dijual secara langsung, secara online atau dititipi ke
warung - warung kecil dahulu.

Bahan – bahan :

1) Bahan Kulit :

NO Nama Banyaknya
Bahan
1. Terigu ½ kg
2. Minyak ½ kg
3. Garam 1 pcs
2) Bahan Isi :
NO Nama Banyaknya
Bahan
1. Daging ayam ½ kg
2. Kentang 3 buah (½kg)
3. Wortel 1 bungkus
4. Sosis 5 pcs
5. Telur ¼ kg
6. Bawang bombay 1 buah
7. Bawang daun 1 ons
8. Bawang putih 1 ons
9. Cabe hijau ½ ons
10. Jinten bubuk 1 pcs
11. Kayu manis bubuk 1 pcs
12. Kari bubuk 1 pcs
13. Kunyit bubuk 1 pcs
14. Royko 2 pcs
15. Merica bubuk 1 pcs

Peralatan dan Perlengkapan


1) Peralatan :
NO Nama Barang Banyaknya

1. Wajan 2

2. Panci 1

3. Wadah 5

4. Nampan 2

5. Spatula 1
6. Sendok 2

7. Penggiling (Gelas) 1

8. Penyaring 1

9. Pisau 2

10. Kompor 2

2) Perlengkapan / Biaya lain


NO Nama Banyaknya
Perlengkapan
1. Kemasan 24
2. Label 2 lembar
3. Isi ulang gas 1

Cara Pembuatan
Pembuatan Kulit :
1) Masukkan tepung dalam wadah tambahkan garam minyak dan tambahkan air.
(Aduk rata) tuangkan air sedikit-sedikit agar tidak kelembekan.
2) Uleni selama 10 menit hingga mulus dan kali setiap kan selama 15 sampai 30
menit tutup dengan kain.
3) Bagi adonan menjadi 4 bagian sama rata bentuk bulat - bulat.
4) Gilas setiap bulatan selebar 5 inci. (Sesuai yanh diinginkan)
5) Ambil satu adonan yang sudah dipipihkan kemudian oles dengan minyak semua
permukaannya, kemudian taburi tepung tipis-tipis.
6) Tumpuk dengan adonan lain kemudian oleh selagi dan taburi tepung lakukan
sampai habis.
7) Setelah ditumpuk taburi tepung tipis-tipis kemudian gilas hingga menjadi
selebar 9 inci. (Sesuai yang diinginkan)
8) Adonan siap diopen atau dipanaskan selama 1 sampai 2 menit sampai agak
kering.
Pembuatan Isi :
1) Tumbuk kentang yang sudah dikukus hingga halus.
2) Parut atau iris wortel kecil – kecil
3) Potong sosis kecil - kecil
4) Tumis bawang bombay, bawang putih, bawang daun hingga harum dan matang.
Masukkan semua bumbu bubuk aduk dan tumis hingga bumbu harum dan
matang.
5) Masukkan daging cincang, tumis dengan api sedang hingga daging matang.
Masukkan semua sayuran aduk-aduk dan tumis hingga sayuran matang.
6) Masukkan kentang tumbuk masak dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga
semua tercampur.
7) Masukan sosis yang telah dipotong dengan api kecil hingga semua bahan
tercampur
8) Jika sudah dingin siapkan kulit lumpia, masukkan isian ke kulit lumpia lalu lipat
membentuk segitiga.
9) Goreng samosa dalam minyak panas sajikan hangat-hangat.

Perhitungan Biaya :
1). Biaya Variabel
NO Nama Jumlah Harga Total
Satuan
1. Daging ayam ½ kg Rp. 32.000,00/kg Rp. 16.000,00
2. Kentang 3 buah (½kg) Rp. 12.000,00/kg Rp. 6.000,00
3. Wortel 1 bungkus Rp. 1.500,00 Rp. 1.500,00
4. Sosis 5 pcs Rp. 1.000,00/pcs Rp. 5.000,00
5. Telur ¼ kg Rp. 2.000,00/butir Rp. 7.500,00
6. Bawang bombay 1 buah Rp. 4.000,00/buah Rp. 4.000,00
7. Bawang daun 1 ons Rp. 2.000,00/ons Rp. 2.000,00
8. Bawang putih 1 ons Rp. 2.000,00/ons Rp. 2.000,00
9. Cabe hijau ½ ons Rp. 3.000,00/ons Rp. 1.500,00
10. Jinten bubuk 1 pcs Rp. 1.000,00/pcs Rp. 1.000,00
11. Kayu manis bubuk 1 pcs Rp. 1.000,00/pcs Rp. 1.000,00
12. Kari bubuk 1 pcs Rp. 2.000,00/pcs Rp. 2.000,00
13. Kunyit bubuk 1 pcs Rp. 1.000,00/pcs Rp. 1.000,00
14. Royko 2 pcs Rp. 5.00,00/pcs Rp. 1.000,00
15. Merica bubuk 1 pcs Rp. 1.000,00/pcs Rp. 1.000,00
16. Terigu ½ kg Rp. 8.000,00/kg Rp. 4.000,00
17. Minyak sayur ½ kg Rp. 14.000,00/kg Rp. 7.000,00
18. Garam 1 pcs Rp. 2.000,00/pcs Rp. 2.000,00
Total Keseluruhan : Rp. 65.000,00

2). Biaya tetap / lain - lain


NO Nama Jumlah Total

1. Kemasan (Cup) 24 Rp. 6.000,00


2. Label 2 lembar Rp. 4.000,00
3. Isi ulang gas 1 Rp. 25.000,000
Total Keseluruhan : Rp. 35.000,00
3). Total Biaya
Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap
= Rp. 65.000,00 + Rp. 35.000,00
= Rp. 100.000,00
4). Penerimaan Kotor
Penerimaan kotor = Jumlah produksi × Harga produksi

Jumlah ( bungkus ) Harga satuan Total


24 bungkus, setiap 1 Harga 1 24 bungkus × 5.000
bungkus cup berisi bungkus cup = Rp. 120.000,00
3pcs 5.000

5). Pendapatan bersih ( Laba )


Pendapatan bersih = Penerimaan kotor – Total biaya
= Rp. 120.000,00 – Rp. 100.000,00
= Rp. 20.000,00

Anda mungkin juga menyukai