Reproduksi 4
Reproduksi 4
Hormon berasal dari kata hormao yang berarti pembangkit aktivitas adalah
sebuah zat organik. Sifat-sifat atau kekhususan dari hormon adalah zat ini merupakan
pengatur fisiologis terhadap kelangsungan hidup suatu organ atau suatu sistem.
Hormon dapat didefinisikan sebagai zat organik yang diproduksi oleh sel-sel khusus
dalam bahan dan dialirkan ke dalam peredaran darah dan dengan jumlah yang sangat
kecil dapat merangsang sel-sel tertentu untuk berfungsi.
Hormon adalah subtansi yang dihasilkan oleh sel atau kelompok sel yang
bergerak dalam aliran darah yang mengantarnya ke organ target atau jaringan dalam
tubuh yang memberikan suatu reaksi yang dapat menolong mengkoordinasi fungsi-
fungsi dalam tubuh. Hormon dapat memberikan efeknya pada struktur-struktur target
dengan cara :
1) Mengubah fungsi gen
2) Memengaruhi jalur-jalur metabolik secara langsung
3) Mengontrol perkembangan organ-organ spesifik atau produk-produk
skretorisnya.
Hormon adalah zat kimia berupa getah yang dihasilkan kelenjar endokrin dan
disekresi secara alami yang kemudian dibawa darah ke areal yang dituju atau
ditentukan. Adanya hormon menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Oleh karena itu, sama halnya dengan sistem tubuh lainnya, sistem
reproduksi juga mempunyai hormon yang memberikan efek dan fungsi dalam
perkembangannya.
1. Hormon protein atau polipeptida bermolekul besar dengan berat molekul 300-
70.000 dalton dengan sifat-sifat mudah dipisahkan oleh enzim sehingga tidak
dapat diberikan melalui oral tetapi harus diberikan melalui suntikan (ex : Gn-
RH).
2. Hormon steroid mempunyai berat molekul 300-400 dalton. Hormon steroid
alami tidak efektif apabila diberikan melalui oral, tetapi steroid sintesis dan
yang berasal dari tumbuhan dapat diberikan melalui oral maupun suntikan (ex :
estrogen, progesteron, dan androgen).
3. Hormon asam lemak mempunyai berat molekul 400 dalton dan hanya dapat
diberikan melalui suntikan (ex : prostaglandin).
Hormon-hormon Reproduksi
Ada empat kelenjar endokrin yang terdapat di dalam tubuh yang dapat
menghasilkan hormon reproduksi, yakni Kelenjar Hipofisa, Kelenjar Ovarium,
Endometrium, dan Testis. Berikut hormon-hormon yang dihasilkan oleh empat
kelenjar tersebut, antara lain :
1. Kelenjar Hipofisa, yang masing-masing bagian anterior meghasilkan tiga
macam hormon reproduksi yaitu, Follicle Stimulating Hormone , Luteinizing
Hormone yang pada hewan jantan disebut dengan Interstitial Cell Stimulating
Hormone dan Luteotropic Hormone, serta bagian posterior yang menghasilkan
dua macam hormon yakni oksitoksin dan vasopressin.
2. Kelenjar Ovarium yang menghasilkan tiga hormon yaitu estrogen, progesteron,
dan relaksin.
3. Endometrium dari uterus yang menghasilkan hormon Prostaglandin.
4. Testis pada hewan jantan menghasilkan hormon testosteron. Kedua belas
hormon ini mempunyai peranan mengatur kegiatan reproduksi pada tubuh
hewan, sehingga disebut hormon reproduksi.
Hormon Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium, Estrogen berguna untuk
pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada betina yaitu
pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan, dan lain-lain.
Hormon Progesterone
Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga
dapat menerima implantasi zygot, mengatur pembentukan plasenta dan
produksi air susu.
Hormon FSH (Folikel Stimulating Hormone)
Hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi
oleh hipofisis akibat rangsangan dari GnRH. FSH akan menyebabkan
pematangan dari folikel.
Hormon LH (Luteinizing Hormone)
Hormon ini ujuga dihasilkan oleh hipofisis akibat rangsangan
dari GnRH. Berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar Gonade /
Foliclle menjadi matang pecah dan ovulasi.
Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)
GnRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus
diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating
hormone) di hipofisis.
Hormon Testosteron
Dihasilkan di dalam testes. Berfungsi mempegaruhi
pertumbuhan alat kelamin jantan, menstimulasi bermacam-macam
metabolisme tubuh, memperpanajang daya hidup spermatozoa dalam
saluran kelamin, meningkatkan pertumbuhan tulang.
Hormon Pertumbuhan / Growth Hormone (GH)
Hormon pertumbuhan (Somatotrop) dihasilkan di Kelenjar
hipofisa. Fungsinya antara lain mengendalikan pertumbuhan &
perkembangan, meningkatkan pembentukan protein, mendorong
pertumbuhan umum tubuh, mempercepat sintesa protein.
Hormon Prostaglandin (PGF2α)
Dihasilkan di endometrium dari uterus.
DAFTAR PUSTAKA