Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KONSEP DASAR KEPERAWATAN III

DIABETES MELITUS
LOGBOOK DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI AKUT
(HIPOGLIKEMI)
PERTEMUAN HARI 3

Oleh :

ARMAYANTI
P0.71.4.201.17.1.062
VIII.B KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2021
KASUS
Tn.H, 45 tahun. Masuk Rumah Sakit dengan keluhan badan tiba-tiba lemas dan menurut
keluarga tidak bisa diajak bicara, akhirnya dibawa ke RS. Kadar gula darah saat 50 mg/dl.
Menurut keluarga, klien didiagnosa menderita DM 1 bulan yang lalu dan mendapatkan obat
Glibenklamid. Menurut keluarga klien taat minum obat, dan makan jumlahnya sedikit karena
takut gulanya naik. Kondisi saat ini, klien lemah dan sudah bisa diajak bicara.

Pertemuan III
1. Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri
 Diagnosa I : Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d penggunaan obat
gllibenklamid oral LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24
jam maka diharapkan kestabilan kadar glukosa darah meningkat dengan kriteria
hasil :
- Kesulitan berbicara menurun
- Kadar glukosa dalam darah membaik
INTERVENSI :
- Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
- Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
- Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
- Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah
- Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala, factor risiko,
dan pengobatan hipoglikemia)

 Diagnosa II : Defisit pengetahuan b.d kekeliruan mengikuti anjuran


LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka diharapkan
tingkat kepatuhan meningkat dengan kriteria hasil :
- Verbalisasi mengikuti anjuran meningkat
- Risiko komplikasi penyakit/masalah kesehatan menurun
- Perilaku menjalankan anjuran membaik
INTERVENSI :
- Identifikasi keseiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan strategi yang dapat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

 Diagnosa III : Intoleransi aktivitas b.d kelemahan


LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka diharapkan
toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil :
- Kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari meningkat
- Perasaan lemah menurun
INTERVENSI :
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

 Diagnosa IV : Risiko jatuh b.d perubahan kadar glukosa darah


LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka diharapkan
tingkat cedera menurun dengan kriteria hasil :
- Nafsu makan meningkat
- Kejadian cedera menurun
INTERVENSI :
- Identifikasi faktor risiko jatuh (mis. usia >65 tahun, penurunan tingkat kesadaran,
deficit kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan, gangguan
penglihatan, neuropati)
- Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala (mis. fall morse scale, humpty dumpty
scale), jika perlu
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terrendah
- Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan berpindah

 Diagnosa V : Risiko deficit nutrisi b.d factor psikologis (mis. stress,


keengganan untuk makan)
LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka diharapkan
status nutrisi membaik dengan kriteria hasil :
- Porsi makanan yang dihabiskan meningkat
- Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat
meningkat INTERVENSI :
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
- Monitor asupan makanan
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu

2. Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi secara mandiri/individu untuk mencapai
kesepakatan kelompok
 Diagnosa I : Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d penggunaan obat
gllibenklamid oral LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24
jam maka diharapkan kestabilan kadar glukosa darah meningkat dengan kriteria
hasil :
- Kesulitan berbicara menurun
- Kadar glukosa dalam darah membaik
INTERVENSI :
- Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
- Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
- Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
- Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah
- Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala, factor risiko, dan
pengobatan hipoglikemia)

 Diagnosa II : Defisit pengetahuan b.d kekeliruan mengikuti anjuran


LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka diharapkan
tingkat kepatuhan meningkat dengan kriteria hasil :
- Verbalisasi mengikuti anjuran meningkat
- Risiko komplikasi penyakit/masalah kesehatan menurun
- Perilaku menjalankan anjuran membaik
INTERVENSI :
- Identifikasi keseiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan strategi yang dapat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

 Diagnosa III : Risiko deficit nutrisi b.d factor psikologis (mis. stress,
keengganan untuk makan)
LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka diharapkan
status nutrisi membaik dengan kriteria hasil :
- Porsi makanan yang dihabiskan meningkat
- Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat
meningkat INTERVENSI :
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
- Monitor asupan makanan
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
 Diagnosa IV : Risiko hypovolemia b.d usia lanjut
LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka diharapkan
status cairan membaik dengan kriteria hasil :
- Dyspnea menurun
- Perasaan lemah menurun
INTERVENSI :
- Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
membrane mukosa kering, volume urine menurun, hematocrit meningkat, haus, lemah)
- Hitung kebutuhan cairan
- Berikan asupan cairan oral
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)

3. Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri
 Diagnosa I
EVALUASI : Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d penggunaan obat gllibenklamid
oral
S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Klien menderita DM sejak 1 bulan yang lalu
O:
- GDS = 50 mg/dl
- Klien mengkonsumsi obat Glibenklamid
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
- Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
- Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
- Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah
- Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala, factor risiko,
dan pengobatan hipoglikemia)

 Diagnosa II
EVALUASI : Defisit pengetahuan b.d kekeliruan mengikuti anjuran
S:
- Klien makan sedikit karena takut gula darahnya naik
- Klien menderita DM sejak 1 bulan yang lalu
O:
- Klien nampak lemas
- GDS = 50 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi keseiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan strategi yang dapat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

 Diagnosa III
EVALUASI : Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Keluarga klien mengatakan klien tidak bisa diajak berbicara
O:
- GDS = 50 mg/dl
- Klien nampak lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

 Diagnosa IV
EVALUASI : Risiko jatuh b.d perubahan kadar glukosa darah
S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Klien menderita DM sejak 1 bulan yang lalu
O:
- GDS = 50 mg/dl
- Klien nampak lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi faktor risiko jatuh (mis. usia >65 tahun, penurunan tingkat kesadaran,
deficit kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan, gangguan
penglihatan, neuropati)
- Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala (mis. fall morse scale, humpty dumpty
scale), jika perlu
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terrendah
- Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan berpindah

 Diagnosa V
EVALUASI : Risiko deficit nutrisi b.d factor psikologis (mis. stress, keengganan untuk
makan)
S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Makan dalam jumlah sedikit
O:
- Klien nampak lemas
- GDS = 50 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
- Monitor asupan makanan
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu

4. Diskusikan catatn perkembangan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok
 Diagnosa I
EVALUASI : Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d penggunaan obat gllibenklamid
oral
S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Klien menderita DM sejak 1 bulan yang lalu
O:
- GDS = 50 mg/dl
- Klien mengkonsumsi obat Glibenklamid
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
- Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
- Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
- Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah
- Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala, factor risiko,
dan pengobatan hipoglikemia)

 Diagnosa II
EVALUASI : Defisit pengetahuan b.d kekeliruan mengikuti anjuran
S:
- Klien makan sedikit karena takut gula darahnya naik
- Klien menderita DM sejak 1 bulan yang lalu
O:
- Klien nampak lemas
- GDS = 50 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi keseiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan strategi yang dapat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

 Diagnosa III
EVALUASI : Risiko deficit nutrisi b.d factor psikologis (mis. stress, keengganan untuk
makan)
S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Makan dalam jumlah sedikit
O:
- Klien nampak lemas
- GDS = 50 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
- Monitor asupan makanan
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu

 Diagnosa IV
EVALUASI : Risiko hypovolemia b.d usia lanjut
S:
- Klien mengatakan lemas
- Klien menderita DM sejak 1 bulan yang lalu
O:
- Klien nampak lemas
- GDS = 50 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
membrane mukosa kering, volume urine menurun, hematocrit meningkat, haus, lemah)
- Hitung kebutuhan cairan
- Berikan asupan cairan oral
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)
5. Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri
Diagnosa Luaran Intervensi Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Ketidakstabil Setelah 1. Identifikasi 1.Identifikasi S:
an kadar dilakukan tanda dan tanda dan - Klien mengatakan
glukosa darah intervensi gejala gejala masih lemas
b.d keperawatan hipoglikemia hipoglikemia - Klien menderita DM
penggunaan selama 1x24 2. Identifikasi 2.Identifikasi sejak 1 bulan yang
obat jam maka kemungkina kemungkinan lalu
gllibenklamid diharapkan n penyebab penyebab
oral kestabilan hipoglikemia hipoglikemia O:
kadar glukosa 3. Berikan 3.Berikan - GDS = 50 mg/dl
darah karbohidrat karbohidrat - Klien mengkonsumsi
meningkat sederhana, sederhana, jika obat Glibenklamid
dengan jika perlu perlu
kriteria hasil : 4. Anjurkan 4.Anjurkan A : Masalah belum
- Kesulitan membawa membawa teratasi
berbicara karbohidrat karbohidrat
menurun sederhana sederhana P : Lanjutkan
- Kadar setiap saat setiap saat intervensi
glukosa 5. Anjurkan 5.Anjurkan 1. Identifikasi tanda
dalam darah monitor monitor kadar dan gejala
membaik kadar glukosa darah hipoglikemia
glukosa 6.Ajarkan 2. Identifikasi
darah pengelolaan kemungkinan
6. Ajarkan hipoglikemia penyebab
pengelolaan (mis. tanda dan hipoglikemia
hipoglikemia gejala, factor 3. Berikan karbohidrat
(mis. tanda risiko, dan sederhana, jika perlu
dan gejala, pengobatan 4. Anjurkan membawa
factor risiko, hipoglikemia) karbohidrat
dan sederhana setiap
pengobatan saat
hipoglikemia 5. Anjurkan monitor
)
kadar glukosa darah
6. Ajarkan pengelolaan
hipoglikemia (mis.
tanda dan gejala,
factor risiko, dan
pengobatan
hipoglikemia)

Defisit Setelah 1. Identifikasi 1. Identifikasi S:


pengetahuan dilakukan keseiapan keseiapan - Klien makan sedikit
b.d intervensi dan dan karena takut gula
kekeliruan keperawatan kemampuan kemampuan darahnya naik
mengikuti selama 1x24 menerima menerima - Klien menderita DM
anjuran jam maka informasi informasi sejak 1 bulan yang
diharapkan 2. Identifikasi 2. Identifikasi lalu
tingkat faktor-faktor faktor-faktor
kepatuhan yang dapat yang dapat O:
meningkat meningkatka meningkatka - Klien nampak lemas
dengan n dan n dan - GDS = 50 mg/dl
kriteria hasil : menurunkan menurunkan
- Verbalisasi motivasi motivasi A : Masalah belum
mengikuti perilaku perilaku teratasi
anjuran hidup bersih hidup bersih
meningkat dan sehat dan sehat P : Lanjutkan

- Risiko 3. Jadwalkan 3. Jadwalkan intervensi

komplikasi pendidikan pendidikan 1. Identifikasi

penyakit/ma kesehatan kesehatan keseiapan dan


salah sesuai sesuai kemampuan
kesehatan kesepakatan kesepakatan menerima informasi
menurun 4. Jelaskan 4. Jelaskan 2. Identifikasi faktor-
- Perilaku faktor risiko faktor risiko faktor yang dapat
menjalanka yang dapat yang dapat meningkatkan dan
n anjuran mempengaru mempengaru menurunkan
membaik hi kesehatan hi kesehatan motivasi perilaku
5. Ajarkan 5. Ajarkan hidup bersih dan
strategi yang strategi yang sehat
dapat untuk dapat untuk 3. Jadwalkan
meningkatka meningkatka pendidikan
n perilaku n perilaku kesehatan sesuai
hidup bersih hidup bersih kesepakatan
dan sehat dan sehat 4. Jelaskan faktor
risiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
5. Ajarkan strategi
yang dapat untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat

Risiko deficit Setelah 1. Identifikasi 1. Identifikasi S:


nutrisi b.d dilakukan status nutrisi status nutrisi - Klien mengatakan
factor intervensi 2. Identifikasi 2. Identifikasi masih lemas
psikologis keperawatan kebutuhan kebutuhan - Makan dalam jumlah
(mis. stress, selama 1x24 kalori dan kalori dan sedikit
keengganan jam maka jenis nutrient jenis nutrient
untuk makan) diharapkan 3. Monitor 3. Monitor O:
status nutrisi asupan asupan - Klien nampak lemas
membaik makanan makanan - GDS = 50 mg/dl
dengan 4. Fasilitasi 4. Fasilitasi
kriteria hasil : menentukan menentukan A : Masalah belum
- Porsi pedoman diet pedoman diet teratasi
makanan (mis. (mis.
yang piramida piramida P : Lanjutkan
dihabiskan makanan) makanan) intervensi
meningkat 5. Ajarkan diet 5. Ajarkan diet 1. Identifikasi status
- Pengetahua yang yang nutrisi
n tentang diprogramka diprogramka 2. Identifikasi
standar n n kebutuhan kalori
asupan 6. Kolaborasi 6. Kolaborasi dan jenis nutrient
nutrisi yang dengan ahli dengan ahli 3. Monitor asupan
tepat gizi untuk gizi untuk makanan
meningkat menentukan menentukan 4. Fasilitasi
jumlah kalori jumlah kalori menentukan
dan jenis dan jenis pedoman diet (mis.
nutrient yang nutrient yang piramida makanan)
dibutuhkan, dibutuhkan, 5. Ajarkan diet yang
jika perlu jika perlu diprogramkam
6. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika
perlu

Risiko Setelah 1. Periksa tanda 1. Periksa tanda S:


hypovolemia dilakukan dan gejala dan gejala - Klien mengatakan
b.d usia lanjut intervensi hypovolemia hypovolemia lemas
keperawatan (mis. (mis. - Klien menderita DM
selama 1x24 frekuensi frekuensi sejak 1 bulan yang
jam maka nadi nadi lalu
diharapkan meningkat, meningkat,
status cairan nadi teraba nadi teraba O:
membaik lemah, lemah, - Klien nampak lemas
dengan tekanan tekanan darah - GDS = 50 mg/dl
kriteria hasil : darah menurun,
- Dyspnea menurun, tekanan nadi A : Masalah belum
menurun tekanan nadi menyempit, teratasi
- Perasaan menyempit, turgor kulit
lemah turgor kulit menurun, P : Lanjutkan
menurun menurun, membrane intervensi
membrane mukosa 1. Periksa tanda dan
mukosa kering, gejala hypovolemia
kering, volume urine (mis. frekuensi nadi
volume urine menurun, meningkat, nadi
menurun, hematocrit teraba lemah,
hematocrit meningkat, tekanan darah
meningkat, haus, lemah) menurun, tekanan
haus, lemah) 2. Hitung nadi menyempit,
2. Hitung kebutuhan turgor kulit
kebutuhan cairan menurun, membrane
cairan 3. Berikan mukosa kering,
3. Berikan asupan cairan volume urine
asupan oral menurun, hematocrit
cairan oral 4. Anjurkan meningkat, haus,
4. Anjurkan memperbany lemah)
memperbany ak asupan 2. Hitung kebutuhan
ak asupan cairan oral cairan
cairan oral 5. Kolaborasi 3. Berikan asupan
5. Kolaborasi pemberian cairan oral
pemberian cairan IV 4. Anjurkan
cairan IV isotonis (mis. memperbanyak
isotonis (mis. NaCl, RL) asupan cairan oral
NaCl, RL) 5. Kolaborasi
pemberian cairan IV
isotonis (mis. NaCl,
RL)

Anda mungkin juga menyukai