DIABETES MELITUS
LOGBOOK DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI AKUT
(HIPOGLIKEMI)
PERTEMUAN HARI 3
Oleh :
ARMAYANTI
P0.71.4.201.17.1.062
VIII.B KEPERAWATAN
Pertemuan III
1. Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri
Diagnosa I : Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d penggunaan obat
gllibenklamid oral LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24
jam maka diharapkan kestabilan kadar glukosa darah meningkat dengan kriteria
hasil :
- Kesulitan berbicara menurun
- Kadar glukosa dalam darah membaik
INTERVENSI :
- Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
- Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
- Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
- Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah
- Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala, factor risiko,
dan pengobatan hipoglikemia)
2. Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi secara mandiri/individu untuk mencapai
kesepakatan kelompok
Diagnosa I : Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d penggunaan obat
gllibenklamid oral LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24
jam maka diharapkan kestabilan kadar glukosa darah meningkat dengan kriteria
hasil :
- Kesulitan berbicara menurun
- Kadar glukosa dalam darah membaik
INTERVENSI :
- Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
- Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
- Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
- Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah
- Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala, factor risiko, dan
pengobatan hipoglikemia)
Diagnosa III : Risiko deficit nutrisi b.d factor psikologis (mis. stress,
keengganan untuk makan)
LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka diharapkan
status nutrisi membaik dengan kriteria hasil :
- Porsi makanan yang dihabiskan meningkat
- Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat
meningkat INTERVENSI :
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
- Monitor asupan makanan
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
Diagnosa IV : Risiko hypovolemia b.d usia lanjut
LUARAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka diharapkan
status cairan membaik dengan kriteria hasil :
- Dyspnea menurun
- Perasaan lemah menurun
INTERVENSI :
- Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
membrane mukosa kering, volume urine menurun, hematocrit meningkat, haus, lemah)
- Hitung kebutuhan cairan
- Berikan asupan cairan oral
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)
3. Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri
Diagnosa I
EVALUASI : Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d penggunaan obat gllibenklamid
oral
S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Klien menderita DM sejak 1 bulan yang lalu
O:
- GDS = 50 mg/dl
- Klien mengkonsumsi obat Glibenklamid
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
- Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
- Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
- Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah
- Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala, factor risiko,
dan pengobatan hipoglikemia)
Diagnosa II
EVALUASI : Defisit pengetahuan b.d kekeliruan mengikuti anjuran
S:
- Klien makan sedikit karena takut gula darahnya naik
- Klien menderita DM sejak 1 bulan yang lalu
O:
- Klien nampak lemas
- GDS = 50 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi keseiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan strategi yang dapat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Diagnosa III
EVALUASI : Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Keluarga klien mengatakan klien tidak bisa diajak berbicara
O:
- GDS = 50 mg/dl
- Klien nampak lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Diagnosa IV
EVALUASI : Risiko jatuh b.d perubahan kadar glukosa darah
S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Klien menderita DM sejak 1 bulan yang lalu
O:
- GDS = 50 mg/dl
- Klien nampak lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi faktor risiko jatuh (mis. usia >65 tahun, penurunan tingkat kesadaran,
deficit kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan, gangguan
penglihatan, neuropati)
- Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala (mis. fall morse scale, humpty dumpty
scale), jika perlu
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terrendah
- Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan berpindah
Diagnosa V
EVALUASI : Risiko deficit nutrisi b.d factor psikologis (mis. stress, keengganan untuk
makan)
S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Makan dalam jumlah sedikit
O:
- Klien nampak lemas
- GDS = 50 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
- Monitor asupan makanan
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
4. Diskusikan catatn perkembangan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok
Diagnosa I
EVALUASI : Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d penggunaan obat gllibenklamid
oral
S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Klien menderita DM sejak 1 bulan yang lalu
O:
- GDS = 50 mg/dl
- Klien mengkonsumsi obat Glibenklamid
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
- Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
- Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
- Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah
- Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala, factor risiko,
dan pengobatan hipoglikemia)
Diagnosa II
EVALUASI : Defisit pengetahuan b.d kekeliruan mengikuti anjuran
S:
- Klien makan sedikit karena takut gula darahnya naik
- Klien menderita DM sejak 1 bulan yang lalu
O:
- Klien nampak lemas
- GDS = 50 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi keseiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan strategi yang dapat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Diagnosa III
EVALUASI : Risiko deficit nutrisi b.d factor psikologis (mis. stress, keengganan untuk
makan)
S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Makan dalam jumlah sedikit
O:
- Klien nampak lemas
- GDS = 50 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
- Monitor asupan makanan
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
Diagnosa IV
EVALUASI : Risiko hypovolemia b.d usia lanjut
S:
- Klien mengatakan lemas
- Klien menderita DM sejak 1 bulan yang lalu
O:
- Klien nampak lemas
- GDS = 50 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
membrane mukosa kering, volume urine menurun, hematocrit meningkat, haus, lemah)
- Hitung kebutuhan cairan
- Berikan asupan cairan oral
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)
5. Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri
Diagnosa Luaran Intervensi Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Ketidakstabil Setelah 1. Identifikasi 1.Identifikasi S:
an kadar dilakukan tanda dan tanda dan - Klien mengatakan
glukosa darah intervensi gejala gejala masih lemas
b.d keperawatan hipoglikemia hipoglikemia - Klien menderita DM
penggunaan selama 1x24 2. Identifikasi 2.Identifikasi sejak 1 bulan yang
obat jam maka kemungkina kemungkinan lalu
gllibenklamid diharapkan n penyebab penyebab
oral kestabilan hipoglikemia hipoglikemia O:
kadar glukosa 3. Berikan 3.Berikan - GDS = 50 mg/dl
darah karbohidrat karbohidrat - Klien mengkonsumsi
meningkat sederhana, sederhana, jika obat Glibenklamid
dengan jika perlu perlu
kriteria hasil : 4. Anjurkan 4.Anjurkan A : Masalah belum
- Kesulitan membawa membawa teratasi
berbicara karbohidrat karbohidrat
menurun sederhana sederhana P : Lanjutkan
- Kadar setiap saat setiap saat intervensi
glukosa 5. Anjurkan 5.Anjurkan 1. Identifikasi tanda
dalam darah monitor monitor kadar dan gejala
membaik kadar glukosa darah hipoglikemia
glukosa 6.Ajarkan 2. Identifikasi
darah pengelolaan kemungkinan
6. Ajarkan hipoglikemia penyebab
pengelolaan (mis. tanda dan hipoglikemia
hipoglikemia gejala, factor 3. Berikan karbohidrat
(mis. tanda risiko, dan sederhana, jika perlu
dan gejala, pengobatan 4. Anjurkan membawa
factor risiko, hipoglikemia) karbohidrat
dan sederhana setiap
pengobatan saat
hipoglikemia 5. Anjurkan monitor
)
kadar glukosa darah
6. Ajarkan pengelolaan
hipoglikemia (mis.
tanda dan gejala,
factor risiko, dan
pengobatan
hipoglikemia)