Anda di halaman 1dari 15

Hand, Upper Extremity, and Microsurgery

Carpal Tunnel Syndrome / Baal dan


mati rasa pada tangan
Benarkah Lebih Rentan Dialami Pekerja Industri Hingga
Kantoran?

Dr. H.M. Rizal Chaidir, dr.,SpOT(K)., M.Kes(MMR)., M.H.Kes


Dr. Nucki Nursjamsi Hidayat, dr., SpOT(K)., M.Kes Widya Arsa, dr., SpOT(K)., CCD
Realita Malik, dr., SpOT
Sumber: ejinsight.com

Apa itu carpal tunnel syndrome (CTS)? Benarkah pekerja industri hingga

kantoran lebih rentan mengalami CTS? Dapatkah CTS disembuhkan?

Bagaimana pencegahannya?

Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan jenis penyakit gangguan trauma

kumulatif yang menyebabkan jari tangan mengalami sensasi kesemutan,


mati rasa, atau nyeri. Bagian jari tangan yang paling sering terpengaruh adalah

ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Gejala biasanya akan berkembang

secara

perlahan dan bertambah parah pada malam hari.

National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) menyebutkan

bahwa pekerjaan yang menyangkut gerakan berulang, penggunaan alat

bergetar, atau tekanan pada pergelangan dapat menyebabkan CTS.

Pekerja perakitan, pengolahan makanan, kasir, pekerja konstruksi, dan

pekerja industri merupakan deretan pekerjaan yang berisiko tinggi mengalami

CTS.

Menurut data American Academy of Orthopaedic Surgeons tahun 2007,


kejadian CTS di Amerika Serikat diperkirakan 1-3 kasus per 1.000 orang
terjadi setiap tahunnya. Sedangkan di Indonesia, angka penderita CTS
akibat kerja belum diketahui karena masih sedikit diagnosis penyakit
akibat kerja yang dilaporkandikarenakanberbagaihal,
salahsatunyasulitnya diagnosis.
Kelainan pada pekerja dengan CTS berupa gangguan yang menyebabkan

nyeri, dapat pula membatasi fungsi-fungsi pergelangan tangan dan tangan

sehingga membuat pekerja jadi tidak terampil dalam melakukan

pekerjaannya.

Sedangkan dari sisi perusahaan, gangguan ini menimbulkan kerugian akibat

menurunnya produktivitas, pengeluaran biaya pengobatan dan pembayaran ganti


Carpal tunnel (terowongan karpal) terdapat di bagian tengah pergelangan

tangan, di mana terowongan ini dikelilingi oleh tulang-tulang pergelangan

tangan di bagian bawah dan jaringan ikat (ligamen) yang melintang di atasnya.

Di dalam terowongan ini terdapat saraf median yang berfungsi untuk

memberikan sensasi perasa atau sentuhan pada telapak ibu jari, jari telunjuk,

jari tengah, dan setengah jari manis.


Selain itu, saraf median juga memberikan tenaga pada otot tangan untuk

menjepit atau mencubit benda oleh ibu jari dan ujung-ujung jari lain. Di

dalam terowongan, terdapat pula tendon yang berfungsi untuk

menggerakkan jari. Ketika terjadi pembengkakan pada saraf, tendon, atau

keduanya akibat gerakan berulang, penekanan pada pergelangan tangan,

atau penyebab lainnya, saraf median akan tertekan sehingga mengganggu

kerja saraf yang berada pada terowongan karpal.

Kondisi ini mengakibatkan carpal tunnel syndrome. Penderita biasanya

akan mengalami nyeri, mati rasa atau kebas, kesemutan, rasa geli di

pergelangan tangan, tangan, dan jari-jari selain kelingking.


APASAJA GEJALA CTS YANG HARUS DIWASPADAI PEKERJA?

Sumber: houstonmethodist.org

Pada tahap awal, umumnya gejala yang dirasakan hanya berupa gangguan

sensorik saja. Gangguan motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat.

Gejala- gejala CTS diantaranya:

 Sensasi kesemutan, tertusuk, atau terbakar pada tangan

 Mati rasa

 Rasa seperti tersengat aliran listrik pada jari

 Nyeri di tangan, dirasakan lebih berat pada malam hari

 Nyeri akibat pembengkakan yang semakin terasa ketika

memutar atau menggerakkan tangan dengan cepat


 Tanganterasalemasdanhilangkeseimbangan, terutamapadapagihari

 Rasa sakit menjalar ke tangan atau lengan sampai pundak

 Perasaan pembengkakan pada jari-jari tangan.

Gejala bisa terjadi pada salah satu atau kedua tangan sekaligus, namun pada

kebanyakan kasus, CTS terjadi pada kedua tangan.

APA YANG MENJADI PENYEBAB CTS?

CTS dapat terjadi karena saraf median yang tertekan atau terhimpit. Meski

pada kebanyakan kasus CTS, penyebab tertekannya saraf median ini belum

diketahui, namun ada beberapa hal

yangbisameningkatkanrisikoseseorangmenderita CTS, di antaranya:

 Gerakan tangan berulang dengan kontraksi yang kuat, seperti

aktivitas pertukangan, pekerjaan perakitan, penggunaan komputer, dll.

 Penggunaan tangan yang kuat, terutama bila berulang-ulang

 Mencengkram atau menggenggam benda secara konstan

 Penggunaan alat-alat bergetar (gerinda, pneumatic hammer, chainsaw, dll.)

secara terus menerus dalam jangka waktu lama


 Sarung tangan karet yang sempit, menyebabkan tekanan jaringan

lunak pada pergelangan tangan

 Tekanan pada pergelangan tangan

 Postur tubuh atau posisi tangan yang buruk saat bekerja

 Teknik atau metode kerja yang buruk

 Jarang beristirahat dalambekerja

 Melakukan aktivitas tertentu untuk jangka waktu yang lama

 Faktor intrinsik, antara lain kehamilan, memiliki penyakit (radang sendi,

diabetes, atau kondisi medis lainnya), kegemukan (obesitas), gaya

hidup tidak sehat, stres, adanya riwayat keluarga, cedera pada

pergelangan tangan, jenis kelamin dan usia.


APASAJAJENISPEKERJAANYANGBERISIKOTINGGIMENGALAMICTS?

Pekerjaan yang berisiko tinggi mengalami CTS di antaranya:

 Penjahit  Peternak (pekerjaan memerah

 Pekerja garmen susu sapi)

 Pekerjapengolahanmakanan  Penyortir surat

 Pekerja pengemasan  Jagal daging beku


makanan

beku  Tukang kayu

 Pengepakan barang  Pekerja konstruksi


 Pekerja industriotomotif  Pengecor logam

 Pekerja industrielektronik  Musisi


 Pekerja perakitan komponen
 Kasir
atau item akhir
APAKAHPENGGUNAANKOMPUTERRUTINBAGIPEKERJAKANTORAN
BISA MENGAKIBATKAN CTS?

Sumber: greenmedinfo.com

Disorders BMC Musculokeletal menyatakan bahwa tidak ada bukti yang

menunjukkan bahwa penggunaan komputer atau pekerjaan berulang-ulang

dengan kekuatan rendah lain dapat mengakibatkan CTS. Posisi

pergelangan tangan tertentu memang memberikan tekanan pada

terowongan carpal, tapi peningkatan tekanan ini tidak termasuk kategori

bahaya.
Sebuah penelitian di Jerman yang diterbitkan dalam Deutsches Aerzteblatt

International juga menemukan bahwa penggunaan komputer tidak

meningkatkan

risiko CTS. Meski begitu, gerakan berulang saat penggunaan komputer

(seperti kegiatan mengetik) mungkin akan menimbulkan cedera tangan

lainnya jika dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama.

APAKAH DAMPAK BURUK DARI CTS?


Bila tidak ditangani, dalam jangka waktu yang lama CTS dapat
menyebabkan:

 Otot pada telapak tangan menjadi mengecil

 Otot menjadi lemah

 Tangan tidak mampu melakukan aktivitas

APAKAH CTS DAPAT DISEMBUHKAN?

Pada umumnya, CTS dapat dicegah dan disembuhkan, terkadang tanpa adanya

pengobatan khusus. Bila Anda merasakan gejala CTS yang ringan dan sedang,

pertama istirahatkan pergelangan tangan. Selanjutnya segera tangani dengan

cara membalut pergelangan tangan dengan papan kecil. Pembalutan

tangan ini bertujuan untuk meminimalisasi gerakan yang dapat memicu

penekanan pada saraf median, terutama gerakan menekuk pergelangan

tangan ke arahdalam.
Jika pembalutan tangan kurang efektif, dokter biasanya akan merekomendasikan

pengobatan lain, seperti memberikan vitamin B6 (piridoksin), suntikan

kortikosteroid, atau tindakan operasi. Hal ini tergantung tingkat keparahan

penyakit CTS yang diderita.


TINDAKAN PENCEGAHAN APAYANGSEBAIKNYA DILAKUKAN PEKERJA?

Upaya pencegahan yang perlu dilakukan adalah menerapkan prinsip-

prinsip ergonomi pada pekerjaan, peralatan kerja, dan lingkungan kerja.

Berikut beberapa langkah pencegahan CTS yang perlu Anda lakukan:

 Menggunakan bantuan mekanis atau mesin untuk mengurangi

gerakan berulang

 Melakukan rotasi kerja pada jangka waktu tertentu, misalnya merotasi

pekerja pada tugas dengan risiko berbeda

 Penyesuaianperalatankerjasepertipenyesuaianperalatanyangergonomis

agar tangan dalam posisi natural saat bekerja dan meminimalkan posisi

kaku pada pergelangan tangan

 Perancangan alat dan tugas sedemikian rupa untuk mengurangi efek

beban tenaga pada pergelangan tangan, misalnya saat

menggenggam atau menjepit dengan kuat. Contohnya: tinggi meja

kerja yang dipakai sesuai dengan ukuran tinggi badan dan berat badan

pekerja, penggunaan alat pemotong atau gunting yang tajam

sehingga mengurangi beban pada pergelangan tangan dan tangan


 Memberi alas atau bantalan pada pegangan peralatan tangan yang
digunakan dan atur ukuran pegangan peralatan sehingga nyaman
saat

digenggam dan agar tekanan mekanis merata ke permukaan tangan, tidak

hanya pada telapaktangan

 Mengurangi paparan getaran pada alat-alat bergetar dengan memasang

alat peredam getaran

 Modifikasi tata ruang kerja untuk memudahkan variasi gerakan

 Melakukan latihan pada tangan dan pergelangan tangan yang sederhana

selama 4-5 menit setiap jam. Peregangan dan latihan isometrik dapat

memperkuat otot pergelangan tangan dan tangan, leher, serta bahu dan

melancarkan peredaran darah di daerah tersebut

 Memberlakukan periode istirahat saat bekerja dan memodifikasi

pekerjaan/mengubah metodekerja

 Memilih sarung tangan khusus yang terbuat dari karet elastis agar dapat

menyangga dan membatasi gerakan pergelangan tangan. Pilihlah yang

sesuai dengan ukurantangan anda, tidak terlalu longgar atau sempit

 Memberikan pelatihan kepada pekerja tentang penyebab, gejala dini, dan

pencegahan CTS.

Anda mungkin juga menyukai