Maturasi, Kapasitasi, Fertilisasi in Vitro
Maturasi, Kapasitasi, Fertilisasi in Vitro
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
:
Definisi
Fertilisasi In Vitro adalah suatu proses fertilisasi
(pembuahan) buatan dalam suatu media yang
dilakukan oleh manusia dengan memanfaatkan
spermatozoa dan ovum di luar tubuh individu.
Kepentingan :
Untuk meningkatkan mutu genetik dalam waktu yang
lebih singkat
Meningkatan populasi ternak tanpa takut terjadi
transmisi penyakit reproduksi menular akibat dari
perkawinan alam
Untuk memudahkan proses fertilisasi pada pasien
infertil
Sebagai metode awal dilakukannya transfer embrio
Kekurangan :
Biaya yang dikeluarkan relatif mahal
Pelaksanaan di lapangan lebih rumit
Tingkat keberhasilan (dilihat dari laju fertilisasi)
kurang dari seratus persen
Langkah kerja harus benar2 sistematis
In Vitro Maturation
In Vitro Maturation adalah proses pematangan buatan
pada OOSIT yang dilakukan di luar tubuh dengan
bantuan manusia di dalam media pendukung
In Vitro Maturation
Ovum Pick Up
Maturasi Oosit
Ovum Pick Up
- Pengambilan secara In vivo
Kantong Fertilisasi
Pengamatan Hasil Ovum Pick Up
Grade Oosit :
- Grade A : Oosit kompak, bulat penuh dilengkapi dengan
Complex Cumulus yang sangat tebal, terdapat Polar Body
- Grade B : Oosit kompak, bulat penuh dilengkapi dengan
Complex Cumulus yang cukup tebal, terdapat Polar Body
- Grade C : Oosit bentuknya kurang beraturan, Complex
Cumulus sangat tipis menuju tidak ada
- Grade D : Oosit berbentuk sangat tidak beraturan dengan
tidak mempunyai Complex Cumulus
• Oosit yang layak digunakan untuk IVF adalah Grade A
dan B
Pengamatan Oosit Sebelum
IVM
Grade A dan B
Grade C dan D
Oosit sebelum di
maturasi
Media IVM
TCM 199 ( Tissue Culture Medium 199 )
MEM (Minimum Essential Medium)
PBS ( Phosphat Buffer Saline )
Tahap Maturasi
Oosit yang sudah dikoleksi selanjutnya cuci 3 kali dengan
medium PBS, dicuci dengan medium kultur 3 kali,
diinkubasi dalam inkubator CO2 selama 20 – 22 jam.
Medium untuk kultur bisa dalam bentuk drop atau plate,
untuk drop ukuran 50 µl cukup untuk 10 oosit
Jumlah oosit yang dikultur lebih dari 100 buah sebaiknya
menggunakan dalam bentuk plate dengan jumlah medium
sebanyak 2 ml.
Penggunaan medium komplit seperti TCM 199
keuntungannya bisa mempromote pertumbuhan tetapi
kerugiannya asam amino komplit bisa menyebabkan
kontaminasi.
Penggunaan mikro pipet harus sesuai dengan besar
oosit.
Jika untuk melihat tingkat kematangan oosit bisa
dengan pewarnaan arceto orcein
Pada saat IVF sel-sel granulosa dilepas dengan cara
pemipetan secara berulang atau ditambahkan
hyaloronidase 1 %
Pada saat aspirasi usahakan jangan terbawa darah,
karena akan membentuk benang-benang fibrin yang
akan membungkus oosit sehingga sulit dipindahkan.
Proses IVM
Maturasi
Dalam Inkubator
CO2 selama 1-2 Jam
Hasil Koleksi Oosit Oosit yg dimaturasikan
Setelah Maturasi
Sebelum Maturasi
Persiapan Spermatozoa
Collecting Spermatozoa
- Pengambilan Sperma
- Preparasi Spermatozoa
Kapasitasi Spermatozoa
Collecting Spermatozoa
Pengambilan Spermatozoa :
Vagina Buatan
Ejakulator
Semen
Pengambilan
Semen
Vagina
Buatan
Kapasitasi Spermatozoa
Proses pendewasaan spermatozoa secara in vitro
dengan menggunakan media pendukung
Media yang serang digunakan adalah:
BO (Bracket Oliphant) + BSA + caffein : modified
PREPARASI SPERMATOZOA
Sebelum dilakukan IVF spermatozoa
diinkubasi minimal 1 jam
Dosis untuk IVF sebesar 200.000 sampai 1
juta spermatozoa
Jika dosis terlalu banyak menyebabkan
kontaminasi sehingga oosit menjadi
degenerasi.
Proses Fertilisasi In vitro
Maturasi
Dalam Inkubator
CO2 selama 1-2
Hasil Koleksi Oosit Oosit yg dimaturasikan
Jam
VS
SPERMATOZOA