Hukum suami memandikan jenazah istrinya atau sebaliknya
Para ulama fiqih berpendapat bahwa seorang perempuan diperbolehkan
memandikan jenazah suaminya begitupun sebaliknya. Wajib bagi yang memandikan memelihara matanya kepada bagian tubuh antara pusat dan lutut karena melihat bagian itu haram bila ada hajat,akan tetapi melihat antara pusat dan lutut karena hajat umpanya untuk mengetahui tempat yang sudah terbasuh atau blum maka tidak lah haram.Tetapi suami istri tidaklah haram melihat melihat antara pusat dan lutut jika tidak di sertai syahwat.
Hukum perempuan memandikan jenazah anak laki laki
Lelaki boleh memandikan anak perempuan dan juga perempun boleh memandikan anak laki laki yang masih kecil yang belum mencapai usia yang dapat merangsang nafsu,seperti yang dikatakan ibnu Mundzir,”para ulama yang kami ketahui sepakat bahwa perempuan boleh memandikan jenazah anak kecil yang berjenis kelamin laki laki.”
Hukum mengafani jenazah
Hukum mengafani jenazah dengan sesuatu yang menutupinya adalah fardhu kifayah.Sekurangnya kafan jenazah yang wajib dan yang menjadi hak Allah sehelai kain yang menutup aurat.Aurat laki laki antara pusat dan lutut dan aurat perempuan seluruh tubuhnya selain muka dan telapak tangan. Hendaklah kafan itu tebal,dan tidaklah memakai kain yang kelihatan warna kulitnya.Diperbolehkan mengafani perempuan dengan kain sutera demikian juga dengan anak anak dan juga orang gila dan juga diperbolehkan menganfani mereka dengan kain kafan yang di celup dengan kesumba sekalipun makruh memakainya.Lain halnya dengan laki laki yang sudah mencapai usia baligh dan berakal dan banci,tidak boleh dikafani dengan kain sutera dan kain yang di celup dengan kesumba. Dan tidak memadai dilumuri dengan lumpur selama masih ada bahan lain sekalipun hanya di balut dengan rumput.Juga tidak boleh dijadikan kain kafan, kain yang bernajis selama masih ada kain yang suci atau kain sutera. Kain sutera yang suci dan kain yang serupa dengannya didahulukan dari kain yang kena najis dan kalau tidak diperoleh kain boleh di kafani dengan kulit atau tikar dan kalau juga tidak ada boleh di kafani dengan rumput dan kalau juga tidak ada barulah boleh di lumuri dengan lumpur.
Kafan yang di sunnahkan
Hal hal yang sunnah untuk dilakukan dalam mengafani jenazah : 1. Menggunakan kain yang bagus dan bersih sebagai kain kafan,kain itu juga hendaknnya menutupi badan. Abu Qatadah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: أخاهُ َف ْليُحْ سِ ن َك َف َن ُه َ إِ َذا َول َِي اَ َح ُد ُك ْم “Apabila salah seorang diantara kalian memegang urusan saudaranya,hendaklah ia mengkafankannya dengan kafan yang bagus.” 2. Kain kafan hendaknnya berwarna putih. Ibnu abbas berkata bahwa Rasulullah saw bersabda “Kenakanlah pakaian kalian yang puth,karena pakaian putih merupakan pakaian terbaik kalian dan kafanilah jenazah kalian dengannya.” 3. Kain kafan di beri minyak wangi. Diriwayatkan dari jabir ra,bahwa Rasulullah bersabda,”Jika kalian memberi wangi wangian kepada jenazah,maka berilah wangi wangian tiga kali.” 4. Menggunakan kain kafan sebanyak 3 lapis untuk laki laki dan 5 lapis untuk perempuan.