Rahasia Bank
Rahasia Bank
OLEH
DEPARTEMEN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘Rahasia Bank’
dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Lembaga Keuangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan pembaca
dan juga penulis tentang rahasia bank. .
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Reza Kurnia Sekedang, selaku dosen
mata kuliah Lembaga Keuangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................ 4
1.1. Latar Belakang.................................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................. 4
1.3. Tujuan............................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
Bank adalah bagian dari sistem keuangan dan sistem pembayaran suatu dari sistem
keuangan dan sistem pembayaran dunia. Eksistensinya bukan saja harus dijaga oleh para pemilik
bank itu sendiri, tetapi juga oleh masyarakat nasional dan global bersangkutan. Lebih lagi pada
saat ini ambruknya suatu bank akan mempunyai rantai atau domino effect, yaitu menular kepada
bank-bank lain, yang pada gilirannya tidak mustahil dapat sangat mengganggu fungsi sistem
keuangan dan sistem pembayaran dari negara yang bersangkutan.
Bank adalah suatu lembaga keuangan yang eksistensinya tergantung mutlak pada
kepercayaan mutlak dari para nasabahnya yang mempercayakan dana dan jasa-jasa lain yang
dilakukan mereka melalui bank pada khususnya dan dari masyarakat luas pada umumnya. Oleh
karena itu, bank sangat berkepentingan agar kadar kepercayaan masyarakat, yang sudah maupun
yang akan menyimpan dananya, maupun yang telah atau akan menggunakan jasa-jasa bank
lainnya terpelihara dengan baik dalam tingkat yang tinggi. Mengingat bank adalah bagian dari
sistem keuangan dan sistem pembayaran, masyarakat luas berkepentingan atas kesehatan dari
sistem-sistem tersebut.
1.3 TUJUAN
4
BAB II
ISI
2.1 PEMBAHASAN
5
2.1.2 Tujuan Pelaksanaan
Dasar dari kegiatan bank adalah kepercayaan. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kadar kepercayaan masyarakat kepada bank adalah terjamin atau tidaknya
rahasia nasabah yang ada di bank. Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Integritas pengurus
2. Pengetahuan dan Kemampuan pengurus baik berupa pengetahuan kemampuan
manajerial maupun pengetahuan dan kemampuan teknis perbankan
3. Kesehatan bank yang bersangkutan
4. Kepatuhan bank terhadap kewajiban rahasia bank.
Sebagaimana dikemukakan di atas, salah satu faktor untuk dapat memelihara dan
meningkatkan kadar kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank pada khususnya dan
perbankan pada umumnya ialah kepatuhan bank terhadap kewajiban rahasia bank.
Maksudnya adalah menyangkut dapat atau tidaknya bank dipercaya oleh nasabah yang
menyimpan dananya pada bank tersebut untuk tidak mengungkapkan simpanan nasabah
identitas nasabah tersebut kepada pihak lain. Dengan kata lain, tergantung kepada
kemampuan bank itu untuk menjunjung tinggi dan mematuhi dengan teguh "rahasia
bank". Data nasabah yang berada di bank, baik data keuangan maupun non keuangan,
seringkali merupakan suatu data yang ingin diketahui oleh pihak lain. Jumlah kekayaan
yang tersimpan di bank bagi nasabah tertentu merupakan sesuatu yang perlu dirahasiakan
dari orang lain. Biodata bagi nasabah tertentu merupakan data yang harus dirahasiakan.
Sebagian nasabah juga menginginkan agar pinjamannnya dari bank dirahasiakan kepada
orang lain.
Bila kerahasiaan data nasabah tidak dapat dijamin oleh bank, maka nasabah akan
merasa enggan untuk berhubungan dengan bank. Dalam usaha mewujudkan terjaminnya
rahasia tertentu dari nasabah yang berada di bank, maka ketentuan tentang rahasia bank
dicantumkan dalam undang-undang perbankan.
6
Secara lebih rinci Undang – undang Nomor 7 Tahun 1992 dan Undang – undang
Nomor 10 Tahun 1998 mengatur rahasia bank sebagai berikut :
a. Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan
mengenai nasabah penyimpanan dan simpanannya
b. Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan
simpanannya c. Ketentuan tersebut berlaku pula bagi pihak terafiliasi
c. Pihak terafiliasi adalah :
1. Anggota dewan komisaris, pengawas, direksi, atau kuasanya, pejabat, atau
karyawan bank
2. Anggota pengurus, pengawas, pengelola, atau kuasanya, pejabat, atau
karyawan bank, khusus bagi bank yang terbentuk hukum koperasi sesuai
peraturan perundang – undangan yang berlaku
3. Pihak yang memberikan jasanya kepada bank, antara lain akuntan publik,
penilai, konsultan hukum, dan konsultan lainnya
4. Pihak yang menurut penilaian BI turut mempengaruhi pengelolaan bank,
antara lain pemegang saham dan keluarganya, keluarga komisaris,
keluarga pengawas, keluarga direksi, keluarga pengurus.
7
1998, tiga minggu kemudian, yakni 1 Desember 1998, Komisi VIII DPR-RI langsung
mendesak Bank Indonesia untuk menyerahkan nama 50 debitur terbesar bank nasional.
Begitupun di berbagai media massa telah dimuat iklan pengumuman dari Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) maupun bank-bank tentang namampai ribuan.
Iklan pengumuman semacam itu tentu saja akan membawa dampak negatif bagi
kelangsungan hidup perusahaan yang diumumkan namanya itu, sebab sudah terbukti ada
beberapa perusahaan atau pemilik/pemegang saham mayoritas perusahaan tersebut
mengeluh terhadap mengapa tidak diperbolehkan membuka rekening di beberapa bank
asing.
Secara eksplisit, ada dua jenis tindak pidana yang ditentukan oleh Pasal 47
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang berkaitan dengan rahasia bank.
Pertama, tindak pidana yang dilakukan oleh mereka yang tanpa membawa
perintah atauizin dari Pimpinan Bank Indonesia dengan sengaja memaksa bank
atau pihak yang terafiliasiuntuk memberikan keterangan yang harus dirahasiakan
oleh bank.
Kedua, tindak pidana yang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi,
PegawaiBank, atau pihak terafiliasi lainnya, yang dengan sengaja memberikan
keterangan yang wajibdirahasakan oleh bank.
Tindak pidana tersebut ditentukan oleh Pasal 47 ayat (2). Adapun bunyi Pasal 47
ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah sebagai berikut:
1) Barang siapa tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari Pimpinan Bank
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Pasal 41 A, dan Pasal 42,
dengan sengaja memaksa bank atau pihak terafiliasi untuk memberikan
keterangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 40, diancam dengan hukuman
pidana penjara sekurang-kurangnya dua tahun dan paling lama empat tahun serta
denda sekurang kurangnya Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) dan
paling banyak Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah)
2) Anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank atau pihak terafiliasi lainnya
yang dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan menurut
Pasal 40, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya dua tahun dan
paling lama empat tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp. 4.000.000.000,00
( empat miliar rupiah ) dan paling banyak Rp.800.000.000.000,00 ( delapan ratus
miliar rupiah )
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Disarankan agar Bank tetap memerhatikan rahasia para nasabahnya agar para nasabah
menjadi tambah percaya kepada bank yang ada.
Kiranya saya, penulis, telah banyak memiliki kesalahan dalam penulisan kata maupun
format penulisan. Sekiranya pembaca sekalian memaklumi kesalahan saya dan memberi saran
dan kritik yang membangun.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/kesehatan-dan-rahasia-bank.pdf
https://www.academia.edu/37978829/RAHASIA_BANK
10