dilakukan dengan mengindahkan prinsip-prinsip yang benar sehingga aman untuk pasien dan petugas dari risiko terkena infeksi, penyuntikan dilakukan oleh petugas yang kompeten. 2. Aseptic technique adalah penanganan secara steril terhadap obat-obat, jarum/spuit, vial, ampul mulai dari penyimpanan, persiapan sampai penyuntikan sehingga PENGERTIAN kesterilan tetap terjamin. 3. Single dose adalah pemberian obat dalam kemasan vial/ampul dengan satu kali pemberian pada pasien yang sama dengan menggunakan jarum dan spuit steril pada setiap penyuntikan. 4. Ruang lingkup penyuntikan yang aman meliputi persiapan alat sampai selesai melakukan penyuntikan dan membereskan peralatan setelah selesai melakukan tindakan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Penyuntikan yang aman. TUJUAN 2. Pencegahan terhadap risiko tertusuk benda tajam infeksius. PRAKTEK MENYUNTIK YANG AMAN
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:
001/SPO/PPI-07/X/2017 - 2/3
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Khusus Mata Prima Vision Nomor : 001/SK/DIR/RSKMPV/PPI-07/IX/2017 tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Praktek Menyuntik Yang Aman Rumah Sakit Khusus Mata
Prima Vision yang menyatakan bahwa tindakan insersi dilakukan sesuai dengan prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1. Petugas menyiapkan alat dan obat.
2. Terapkan teknik aseptik. 3. Lakukan kebersihan tangan (hand hygiene) 4. Gunakan APD sesuai indikasi (sarung tangan sekali pakai yang tidak steril) 5. Lakukan desinfeksi pada area insersi 6. Pakai jarum yang steril, sekali pakai pada tiap suntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan dan terapi 7. Bila memungkinkan sekali pakai vial walaupun multidose 8. Tidak diperbolehkan menggunakan jarum atau spuit PROSEDUR yang dipakai ulang untuk mengambil obat dalam vial multidose karena dapat menimbulkan kontaminasi mikroba yang dapat menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain. 9. Lakukan prinsip pemberian obat dengan 7 benar a. Benar pasien f. Benar Informasi b. Benar obat g. Benar Dokumentasi c. Benar dosis d. Benar waktu e. Benar rute/cara 10.Lakukan insersi sesuai petunjuk pemberian (IM, IV, SC, IC) 11.Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi
13.Lakukan recapping dengan teknik one hand (satu tangan) 14.Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau perawat yang melakukan insersi PROSEDUR 15.Lepas APD 16.Rapihkan alat 17.Lakukan kebersihan tangan (hand hygiene) 18.Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar pemberian terapi a. Instalasi Gawat Darurat b. Unit Rawat Inap UNIT TERKAIT c. Unit Rawat Jalan d. Unit Kamar Bedah