Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMMAD ALFARIZI

NIM : 1902155681

BAB 7 : RETURN DAN RISIKO AKTIVA TUNGGAL

A. RETURN (PENGEMBALIAN)

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang dapat


berupa return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expectation
return). Return realisasi adalah return yang telah terjadi yang dihitung
menggunakan data historis sedangkan return ekspektasi adalah return yang
diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.

PENGUKURAN RETURN REALISASIAN

Pengukuran return yang biasa digunakan adalah return total, relatif return,
kumulatif return, dan return disesuaikan. Sedang, rata-rata dari return biasa
dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika dan rata-rata geometri.

A. RETURN TOTAL
RETURN = Capital Gain (loss) + Yield
B. RELATIF RETURN
P t + Dt
Relatif Return ¿ +1
Pt−1

C. KUMULATIF RETURN
IKK = KK0 (1+R1) (1+R2) ............. (1+Rn)
D. RETURN DISESUAIKAN
(1+ R )
RIA¿ −1
(1+1 F )
E. RATA-RATA GEOMETRIKA
RG = [(1 + R1) (1 + R2) …..... (1 + Rn)]1/n – 1

RETURN EKSPEKTASIAN
Return ekspetasian (expected return) merupakan return yang
digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini penting
dibandingkan dengan return historis karena return eskpektasian merupakan
return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan.

Return ekspektasian (expected return) dapat dihitung berdsarkan


beberapa cara :

1. Bedasarkan nilai ekspektasian masa deoan.


2. Berdasarkan nilai-nilai return historis.
3. Berdasarkan model return ekspektasian yang ada.

A. BERDASARKAN NILAI EKSPEKTASIAN MASA DEPAN

Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty) berarti investor akan


memperoleh return dimasa mendatan yang belum diketahui persis
nilainya. Untuk ini, return yang akan diterima perlu diestimasi nilainya
dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi.

B. BERDASARKAN NILAI-NILAI RETURN HISTORIS

Kenyataannya menghitung hasil masa depan dan probabilitas


merupakan hal yang tidak mudah dan bersifat subjektif. Akibat dari
perkiraan yang subjektif ini ketidakakuratan akan terjadi. Tiga metode ini
dapat diterapkan untuk menghitung return ekspektasian dengan
menggunakan data historis yaitu :

1. Metode rata-rata ( Mean Method ).


2. Metode Trend ( Trend Method ).
3. Metode Jalan Acak ( Random Walk Method ).
4.
RISIKO

Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau


kehancuran. lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan
terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang
diinginkan. Kehidupan usaha penuh dengan risiko, baik itu risiko finansial
maupun manajerial sebagai berikut :
 Risiko finansial
Berkaitan dengan kegagalan usaha untuk merealisasikan rencana
finansial yang telah ditentukan.
 Risiko manajerial
Berkaitan dengan kegagalan pimpinan perusahaan dalam
mengelola perusahaannya yang pada akhirnya diukur dengan
kegagalan finansial.
1. Risiko Berdasarkan Probabilitas

Penyimpangan standar atau deviasi standar merupakan pengukuran


yang digunakan untuk menghitung risiko. Deviasi standar (standard
deviation) dapat dituliskan sebagai berikut: 

SDi = (E([Ri – E(Ri)]2))1/2


Selain deviasi standar (standard deviation), risiko juga dapat
dinyatakan dalam bentuk varian (variance). Varian (variance) adalah
kuadrat dari deviasi standar (standard deviation) sebagai berikut:
Var(Ri) = SD12 = E([Ri – E(Ri)]2)
2. Resiko Berdasarkan Data Historis

Resiko yang diukur dengan deviasi standar yang menggunakan data historis
dapat dinyatakan sebagai berikut ini.

n
SD= √∑
i=1
¿¿¿¿

KOOFISIEN VARIASI

Untuk melakukan analisis investasi, dua faktor harus dipertimbangkan


bersama-sama yaitu return ekspektasian dan resiko ativa. Koofisien variasi
dapat digunakan untuk mempertimbangkan dua faktor tersebut bersamaan.
Rumus koofisiensi variasi adalah

Risiko
CVi =
Return Ekspektasi

PROPERTI RETURN EKSPEKTASIAN DAN VARIAN

Nilai-nilai ekspektasi mempunyai beberapa properti yang berhubungan


dengan nilai ekspektasi:

 Properti 1: Nilai ekspektasi dari penjumlahan sebuah variabel acak X


dengan sebuah konstanta k adalah sana dengan nilai ekspektasi dari
variabel acak itu sendiri ditambah dengan konstantanya sebagai
berikut:

E(X + k) = E(X) + k

 Properti 2: Nilai ekspektasi dari perkalian sebuah variabel acak X


dengan sebuah konstanta k adalah sama dengan nilai ekspektasi dari
nilai acak itu sendiri dikalikan dengan konstantanya sebagai berikut:

E(k . X) = k . E(X)

 Properti 3: Varian dari penjumlahan suatu variabel acak X dengan


sebuah konstanta k adalah sama dengan varian dari variabel acak
sebagai berikut:

Var(X + k) = Var(X)

 Properti 4: Varian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan


sebuah konstanta k adalah sama dengan varian dari variabel acak itu
sendiri dikalikan dengan kuadrat konstantanya, sebagai berikut:

Var(k . X) = E ([k . X – E (k . X)]2)


SEMI VARIANCE

Salah satu keberatan rumus varian adalah karena rumus ini memberi
bobot yang sama besarnya untuk nilai-nilai dibawah maupun diatas nilai
ekspektasian (Nilai rata-rata). Padahal individu yang mempunyai Attitude
berbeda terhadap risiko akan memberikan bobot yang tidak sama terhadap
dua kelompok nilai tersebut. Misalnya individu yang tidak suka menghadapi
risiko (Risk averse) umumnya akan memberikan bobot yang lebih tinggi
untuk nilai-nilai yang dibawah nilai ekspektasian.

MEAN ABSOLUTE DEVIATION

Baik varian maupun semivariance sangat sensitive terhadap jarak dari


nilai ekspektasian, karena pengkuadratan akan memberikan bobot yang lebih
besar dibandingkan jika tidak dilakukan pengkuadratan. Pengukuran risiko
yang menghindari pengkuadratan adalah mean absolute deviation (MAD) :

MAD = E[ | Ri - E(Ri) | ]

HUBUNGAN ANTARA RETURN EKSPEKTASIAN DENGAN RISIKO

Return ekspektasian dan risiko mempunyai hubungan yang positif.


Semakin besar risiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan.
Sebaliknya juga benar, semakin kecil return yang diharapkan, semakin kecil
risiko yang harus ditanggung. Hubungan positif ini hanya berlaku untuk
return ekspektasian atau ex-ante return (before the fact), yaitu untuk return
yang belum terjadi. Untuk return realisasian yang sudah terjadi, hubungan
positif ini dapat tidak terjadi. Untuk pasar yang tidak rasional, kadang return
realisasian yang tinggi tidak mesti mempunyai risiko yang tinggi pula.

Anda mungkin juga menyukai