Anda di halaman 1dari 5

Nama : Destian wahyuda

Kelas : XI - IIS 2

Mata Pelajaran : Ekonomi

KD 3.8/4.8 Kerjasama Ekonomi Internasional

a. Kerjasama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam
bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan
saling menguntungkan.

b. Bentuk kerjasama ekonomi internasional yaitu:

1.Kerjasama bilateral, merupakan bentuk kerjasama ekonomi yang terjadi diantara dua negara. Contoh
kerjasama ekonomi internasional secara bilateral adalah kerjasama Indonesia dengan Korea Selatan.

2.Kerjasama ekonomi regional, kerjasama ekonomi regional adalah kerjasama dalam bentuk ekonomi
yang dilakukan antarnegara pada suatu wilayah atau kawasan tertentu. Contoh dari kerjasama ini adalah
APEC, AFTA, serta ASEAN.

3.Kerjasama ekonomi multilateral, kerjasama ini adalah kerjasama dalam bentuk yang dilakukan oleh
dua negara atau lebih yang tidak terbatas wilayah atau kawasan tertentu dan bersifat internasional.

4.Kerjasama ekonomi antar regional, kerjasama ekonomi antar regional adalah kerjasama yang
dilakukan 2 lembaga-lembaga ekonomi regional atau lebih, contoh dari kerjasama ini adalah ASEAN dan
uniEropa.

5.Kerjasama ekonomi berdasarkan tujuan dan lapangan usaha, bentuk kerjasama ini adalah tidak adanya
batasan pada wilayah dan hubungan internasional saja tetapi kerjasama yang terbentuk dari dasar
tujuan dan lapangan usaha contoh kerjasama ini adalah OPEC.

Manfaat kerjasama ekonomi internasional:

1.Meningkatkan Pendapatan Negara.

2.Menjaga Kestabilan Harga Dalam Negeri.

3.Memperluas Ketersediaan Lapangan Kerja.

4.Mempercepat Pembangunan Nasional.

5.Alih Teknologi.
KD 3.9/4.9 Perdagangan Internasional

a. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan, antara individu dengan pemerintah suatu negara, atau pemerintah suatu negara
dengan pemerintah negara lain.

b. Manfaat perdagangan internasional yakni dapat membuka peluang kerja menjadi lebih luas. Hal ini
dikarenakan perdagangan internasional membantu menghasilkan lebih banyak lapangan pekerjaan
melalui pembangunan industri-industri baru guna memenuhi permintaan produk di berbagai negara.

c. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

1. Perbedaan Sumber Daya Alam

Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam,
antara lain kayu, minyak bumi, batubara, timah dan karet, tetapi belum memiliki kemampuan yang
memadai untuk mengolahnya. Hal ini mendorong Indonesia untuk mengekspor bahan mentah/bahan
baku ke negara lain untuk di olah.

2. Penghematan Biaya Produksi

Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuat sendiri produk,
seperti mobil dan handphone, pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal
dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain.

3. Pemenuhan Kebutuhan Nasional

Ada kalanya suatu negara tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa yang menjadi kebutuhan
penduduk sehingga untuk memenuhinya suatu negara perlu mengimpor barang dan jasa tersebut dari
luar negeri. Dengan demikian kebutuhan produk dapat dipenuhi.

4. Perbedaan Penguasaan Teknologi

Penguasaan teknologi yang tidak merata antara tiap negara, menyebabkan terjadinya perdagangan
internasional. Negara dengan teknologi maju mampu menjual barang dengan harga murah kepada
negara yang memiliki teknologi sederhana.

5. Perbedaan Selera

Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai kesamaan. Meski


demikian, setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan
perdagangan antarnegara.
Faktor Penghambat Perdagangan International

1. Perbedaan Mata Uang Antarnegara

Perbedaan mata uang setiap dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan
kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan
mata uang negara pengekspor. Namun, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses
perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

2. Kualitas Sumber Daya yang Rendah

Sumber daya manusia rendah bisa membuat kualitas hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara
yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh
negara lain yang kualitasnya lebih baik.

3. Pembayaran Antarnegara Sulit dan Berisiko

Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor biasanya akan mengalami
kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami
kesulitan dan berisiko. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan
tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

4. Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara

Setiap negara pastinya akan melindungi barang-barang hasil produksinya. Mereka tidak ingin barang-
barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari negara lain. Hal tersebut yang membuat setiap
negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri, seperti dengan
menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi, barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal
daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik
untuk membeli barang impor.

5. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional

Organisasi ekonomi regional biasanya akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor khusus untuk
negara anggotanya. Jadi, apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan
dengan negara anggota, akan mengalami kesulitan.

d. Teori perdagangan internasional adalah teori yang menjelaskan tentang arah dan komposisi terhadap
perdagangan antar negara serta bagaimana efeknya tersebut terhadap perekonomian suatu negara.
e. Kebijakan Perdagangan Internasional adalah kebijakan yang dilakukan suatu negara yang berupa
tindakan ataupun peraturan yang mempengaruhi baik langsung ataupun tidak langsung terhadap
struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional dari ke negara tersebut serta rangkaian
tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan
internasional guna melindungi kepentingan nasional.

f. Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional:

-Melindungi kepentingan ekonomi nasional

-Melindungi kepentingan industri di dalam negeri

-Melindungi lapangan kerja

-Menjaga stabilitas dan keseimbangan neraca pembayaran internasional

-Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi

-Menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas

g. Alat pembayaran perdagangan internasional, ada tujuh macam yaitu:

1.Tunai atau kontan (Full Bodied Money)

2.Telegrafik transfer (Cable Order)

3.Wesel (Bill of Exchange)

4.Letter of Credit (L/C)

5.Cek (Cheque)

6.Emas

7.Kompensasi pribadi

h. Neraca pembayaran internasional (balance of payment) adalah suatu catatan sistematis tentang
seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan negara lainnya pada periode waktu
tertentu, biasanya satu tahun.

i. Devisa adalah sejumlah emas atau valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran
dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional.

j. Kebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan pemerintah/negara, baik langsung


maupun tidak langsung untuk memengaruhi, komposisi, arah, serta bentuk perdagangan luarnegeri atau
kegiatan perdagangan.
k. Dampak kebijakan perdagangan internasional, Mendorong pertumbuhan ekonomi negara,
pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional. Menambahkan devisa negara
melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam negeri, terutama dalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat
membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat. Melalui impor,
kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat
untuk bekerja. Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara. Adapun dampak
negatif yang diberikan yaitu, Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang
impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami
kerugian besar. Munculnya ketergantungan dengan negara maju. Terjadinya persaingan yang tidak sehat
karena pengaruh perdagangan bebas. Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian
negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai