Kelas : XI - IIS 2
a. Kerjasama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam
bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan
saling menguntungkan.
1.Kerjasama bilateral, merupakan bentuk kerjasama ekonomi yang terjadi diantara dua negara. Contoh
kerjasama ekonomi internasional secara bilateral adalah kerjasama Indonesia dengan Korea Selatan.
2.Kerjasama ekonomi regional, kerjasama ekonomi regional adalah kerjasama dalam bentuk ekonomi
yang dilakukan antarnegara pada suatu wilayah atau kawasan tertentu. Contoh dari kerjasama ini adalah
APEC, AFTA, serta ASEAN.
3.Kerjasama ekonomi multilateral, kerjasama ini adalah kerjasama dalam bentuk yang dilakukan oleh
dua negara atau lebih yang tidak terbatas wilayah atau kawasan tertentu dan bersifat internasional.
4.Kerjasama ekonomi antar regional, kerjasama ekonomi antar regional adalah kerjasama yang
dilakukan 2 lembaga-lembaga ekonomi regional atau lebih, contoh dari kerjasama ini adalah ASEAN dan
uniEropa.
5.Kerjasama ekonomi berdasarkan tujuan dan lapangan usaha, bentuk kerjasama ini adalah tidak adanya
batasan pada wilayah dan hubungan internasional saja tetapi kerjasama yang terbentuk dari dasar
tujuan dan lapangan usaha contoh kerjasama ini adalah OPEC.
5.Alih Teknologi.
KD 3.9/4.9 Perdagangan Internasional
a. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan, antara individu dengan pemerintah suatu negara, atau pemerintah suatu negara
dengan pemerintah negara lain.
b. Manfaat perdagangan internasional yakni dapat membuka peluang kerja menjadi lebih luas. Hal ini
dikarenakan perdagangan internasional membantu menghasilkan lebih banyak lapangan pekerjaan
melalui pembangunan industri-industri baru guna memenuhi permintaan produk di berbagai negara.
Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam,
antara lain kayu, minyak bumi, batubara, timah dan karet, tetapi belum memiliki kemampuan yang
memadai untuk mengolahnya. Hal ini mendorong Indonesia untuk mengekspor bahan mentah/bahan
baku ke negara lain untuk di olah.
Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuat sendiri produk,
seperti mobil dan handphone, pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal
dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain.
Ada kalanya suatu negara tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa yang menjadi kebutuhan
penduduk sehingga untuk memenuhinya suatu negara perlu mengimpor barang dan jasa tersebut dari
luar negeri. Dengan demikian kebutuhan produk dapat dipenuhi.
Penguasaan teknologi yang tidak merata antara tiap negara, menyebabkan terjadinya perdagangan
internasional. Negara dengan teknologi maju mampu menjual barang dengan harga murah kepada
negara yang memiliki teknologi sederhana.
5. Perbedaan Selera
Perbedaan mata uang setiap dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan
kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan
mata uang negara pengekspor. Namun, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses
perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
Sumber daya manusia rendah bisa membuat kualitas hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara
yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh
negara lain yang kualitasnya lebih baik.
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor biasanya akan mengalami
kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami
kesulitan dan berisiko. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan
tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.
Setiap negara pastinya akan melindungi barang-barang hasil produksinya. Mereka tidak ingin barang-
barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari negara lain. Hal tersebut yang membuat setiap
negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri, seperti dengan
menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi, barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal
daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik
untuk membeli barang impor.
Organisasi ekonomi regional biasanya akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor khusus untuk
negara anggotanya. Jadi, apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan
dengan negara anggota, akan mengalami kesulitan.
d. Teori perdagangan internasional adalah teori yang menjelaskan tentang arah dan komposisi terhadap
perdagangan antar negara serta bagaimana efeknya tersebut terhadap perekonomian suatu negara.
e. Kebijakan Perdagangan Internasional adalah kebijakan yang dilakukan suatu negara yang berupa
tindakan ataupun peraturan yang mempengaruhi baik langsung ataupun tidak langsung terhadap
struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional dari ke negara tersebut serta rangkaian
tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan
internasional guna melindungi kepentingan nasional.
5.Cek (Cheque)
6.Emas
7.Kompensasi pribadi
h. Neraca pembayaran internasional (balance of payment) adalah suatu catatan sistematis tentang
seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan negara lainnya pada periode waktu
tertentu, biasanya satu tahun.
i. Devisa adalah sejumlah emas atau valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran
dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional.