Anda di halaman 1dari 3

Tanggapan diskusi 3

1) Definisi ekivalensi antar matriks


Dua buah matriks A dan B dikatakan ekivalen (A ~ B) apabila matriks B
diperoleh dari matriks A dengan cara melakukan transformasi elementer
baris atau kolom . Jika transformasi dilakukan pada baris dinamakan
transformasi elementer baris, jika transformasi dilakukan pada kolom
maka dinamakan transformasi elementer kolom.
2) Menentukan dua matriks saling ekivalen (saling ekivalen antar baris)
Cara menentukan transformasi elementer dapat dilakukan dengan 3 cara
Pertama : penukaran setiap elemen baris atau kolom

A = [ 14 2 3
5 6 ]
dilakukan penukaran baris ke-1 dengan ke-2 menjadi

matriks B = [ 41 5 6
2 3 ]
Sehingga dikatakan matriks A ekivalen antar baris dengan matriks B.
Jika dilakukan penukaran kolom ke-1 dan kolom ke-3 diperoleh matriks

C= [ 36 2 1
5 4 ]
, sehingga dikatakan matriks A ekivalen antar kolom dengan

matriks C.
Kedua : menggandakan setiap elemen baris atau kolom dengan bilangan
skalar yang bukan 0
Penggandaan baris ke-2 matriks A dengan angka 3 akan diperoleh matriks

D= [ 121 2 3
15 18 ]
Penggandaan kolom ke-2 dengan angka (-2) akan diperoleh matriks

E= [ 14 −4 3
−10 6 ]
Matriks D dan E merupakan ekivalen matriks A.
Ketiga : menambahkan setiap elemen baris/kolom dengan suatu bilangan
yang digandakan dengan setiap elemen baris/kolom lain yang bersesuaian.
Menambahkan setiap elemen baris ke-2 dengan 2 kali setiap elemen baris

ke-1 dari matriks A akan diperoleh matriks F= [ 16 2 3


9 12 ]
Menambahkan elemen kolom ke-1 dengan 2 kali elemen kolom ke-3

diperoleh matriks G = [ 167 2 3


5 6 ]
3) Bentuk kanonik dan cara menentukannya
Matriks C dikatakan matriks kanonik dari matriks A jika matriks A yang
bukan matriks 0 dengan r(A)=r ekivalen baris dengan matriks kanonik C.
Cara menentukannya adalah dengan cara merubah elemen baris matriks A
menjadi 0 sebanyak mungkin dengan syarat elemen baris dan kolom
pertama bernilai 1, sedang elemen yang lain boleh semua 0.
Contoh terdapat pada soal formatif 2 no 8 halaman 3.27.

A= [ 12 2 −3
5 −4 ]
dilakukan transformasi baris ke-2 dengan cara B2-2B1,

akan menjadi matriks :

= [ 10 2 −3
1 2 ]
dilanjutkan transformasi baris ke-1 dengan cara B1-2B2,

akan menjadi matriks :

C= [ 10 0 −7
1 2 ]
, maka matriks C merupakan matriks kanonik dari matriks

A dengan r(C)=2

4) Kesimpulan
Pertama, dua matriks ekivalen jika salah satunya diperoleh dari
transformasi elementer baris/kolom matriks lainnya.
Kedua, Langkah transformasi boleh hanya transformasi baris saja, kolom
saja, atau kombinasi keduanya.
Ketiga, transformasi elementer dapat dilakukan dengan penukaran
baris/kolom, penggandaan elemen baris/kolom dengan scalar yang bukan
0, dan dengan penambahan elemen baris/kolom baris atau kolom lain yang
telah dikali dengan scalar bukan 0
Keempat, matriks kanonik diperoleh dengan transformasi baris matriks
lain yang mempunyai rank= r.
Kelima, mencari matriks kanonik dilakukan dengan cara mengubah
elemen matriks menjadi 0 sebanyak-banyaknya dengan syarat elemen
baris dan kolom pertama harus 1.

Anda mungkin juga menyukai