Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


PADA PASIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Disusun Oleh :

1. Isnaini Khasanah
2. Juna Purnawan
3. M. Galang Pratama
4. Soeharto

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN JIWA


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2021
A. TOPIK
Terapi Token terhadap kemampuan mengontrol perilaku kekerasan pada pasien
gangguan jiwa
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Resiko Perilaku Kekerasan

C. TUJUAN
1. TujuanUmum
Setelah dilakukan TAK diharap kan pasien dengan resiko perilaku kekerasan
dapat mengontrol aggression self controlnya
2. TujuanKhusus
a. Pasien mampu mengidentifikasi penyebab marah
b. Pasien mampu menyebutkan hal yang dilakukan saat marah
c. Pasien mampu pasien mampu menyebutkan tanda dan gejala marah
d. Pasein mampu menyebutkan kerugian marah
e. Pasien mampu memperagakan bagaimana cara menontrol marah dengan
nafas dalam

D. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa menurut American Psychiatric Assosiation dalam
Diagnostic and Statistic Manual of Mental (DSM) IV-TR (2000 dalam Townsend,
2009) adalah sindroma perilaku yang secara klinik bermakna atau sindroma
psikologis atau pola yang dihubungkan dengan kejadian distres pada seseorang
atau ketidakmampuan atau peningkatan secara signifikan resiko untuk kematian,
sakit, ketidakmampuan atau hilang rasa bebas.
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik maupun psikologis bisa dilakukan secara verbal,
diarahkan pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Salah satu terapi yang dapat dilakukan perawat untuk mengontrol perilaku
kekerasan adalah dengan diberikan terapi kognitif, terapi keluarga, terapi
perilaku : token ekonomi (Susana, 2012). Perilaku ini dipilih peneliti sebagai
pendamping terapi psikofarmaka untuk meningkatkan perilaku dalam mengontrol
perilaku kekerasan. Hasil observasi di RSUD Banyumas Kegiatan TAK dengan
Terapi Token belum pernah dilakukan pada pasien dengan gangguan jiwa.
Terapi token ekonomi dianggap efektif dalam merubah tingkah laku klien,
terapi ini dengan memberikan klien imbalan atas perilaku yang diharapkan dari
klien dan mampu dilakukannya. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memberi
token (permen, uang, atau makanan) bila klien sukses mengubah perilakunya.
Berdasarkan uraian diatas, maka perilaku kekerasan merupakan gangguan
jiwa yang membutuhkan perawatan intensif karena dapat menciderai diri,
oranglain dan lingkungan. Salah satu terapi yang dapat digunakan adalah terapi
perilaku token ekonomi yang dianggap efektif dalam merubah tingkah laku klien,
terapi ini dengan memberikan klien imbalan atas perilaku yang diharapkan dari
klien dan mampu dilakukannya.
E. SELEKSI PASIEN
1. Kondisi pasien kooperatif
2. Pasienyang sehatfisik.
3. Pasiendengandenganresikoperilakukekerasan
4. Pasienbersediamengikuti TAK / senam
5. Proses seleksi pasien
a. Berdasarkan observasi pasien sehari – hari.
b. Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai
perilaku pasien sehari – hari.
c. Hasil diskusi kelompok.
d. Adanya kesepakatan dengan pasien.

F. JADWAL KEGIATAN
Hari/tanggal :..... April 2021
Tempat pelaksanaan TAK : RSUD Banyumas
Lama pelaksanaan TAK : 30 Menit
G. METODE
Ceramah, Tanya jawab

H. MEDIA DAN ALAT


Laptop , SP 1 Resiko Perilku Kekerasan, reward

I. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Soeharto, S.Kep
Tugas :
a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok
b. Memperkenalkan anggota terapi
c. Menjelaskan topic dan tujuan
d. Menentukan tempat, kontrak waktu
e. Menjelaskan aturan main atau tata tertib
f. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
g. Menanyakan perasaan pasien setelah dilakukan terapi kelompok
h. Menyimpulkan dan menutup acara terapi aktivitas kelompok

2. Co leader : Eka Supriatiningsih


a. Melatih marah dengan nafas dalam

3. Fasilitator: Isnaini Khasanah


Tugas :
b. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
c. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti TAK

4. Observer : Galang Pratama


Tugas :
a. Mencatat serta mengamati responpasien (dicatatpada format yang
tersedia).
b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan
J. SETTING TEMPAT

LEADER

PASIEN

PASIEN
OBSERVER
FAS
ILIT
PASIEN
AT
OR
PASIEN CO LEADER
PASIEN PASIEN

K. ANTISIPASI KEGIATAN
Ada beberapalangkah yang diambil dalam mengantisispasi kemungkinan
yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil adalah:
1. Penanganan terhadap pasien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien, menyuruh klien untuk mengikuti gerakan senam
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin di ikuti oleh
klien tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
4. Bila pasien ingin BAB dan BAK
a. Jika pasien ingin BAB dan BAK angkat tangan dan minta izin kepada
petugas, acara tetap dilanjutkan dan pasien kembali mengikuti TAK
setelah urusan selesai

L. LANGKAH KEGIATAN TAK


1. Persiapan
a. Memilih pasien sesuai dengan indikasi, yaitu pasien dengan masala
hkeperawatan resiko perilaku kekerasan
b. Membuat kontrak dengan pasien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada pasien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua pasien (beripapannama)
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan kabar dan perasaan pasien saat ini
2) Menanyakan masih sering marah-marah atau tidak
3) Mengevaluasi kemampuan pasien dalam mengontrol marah
c. Penjelasantujuan TAK
1) Menjelaskan tentang cara mengontrol dengan nafas dalam dan yang
bisa mengontrol marah dengan nafas dalam makan akan di berikan
reward
d. Aturan Main
Pasien harus ikut kegiatan dari awal sampai akhir, dan jika ingin
meninggalkan kelompok atau TAK harus izin kepada leader dan jika
sudah dizinkan baru pasien dapat pergi.
e. Kontrak waktu
1) Perawat melakukan kontrak waktu sebelumnya yaituselama 30 menit
2) Perawat melakukan TAKditempat pertemuan
3) Perawat melakukan TAK dengan topic bagaimana mengontrol marah
dengan SP 1
3. Kerja :dilakukan sesuai jenis atau topik TAK
a. Pasien mengikuti dengan tenang
b. Bisa mengulang kembali apa yang disampaikan oleh Leader
4. Terminasi
a. Leader melakukan evaluasi subjektif (menanyakan perasaan pasien
setelah mengikuti TAK)
b. Leader melakukan evaluasi objektif (menanyakan hal-hal terkait dengan
topik TAK yang sudah dilakukan)
c. Leader bersama klien membuat rencana tindaklanjut terkait topik TAK
untuk diaplikasikan dalam kehidupansehari-hari.
d. Membuat kontrak dengan pasien tentang topik TAK, waktu TAK, tempat
TAK yang akandatang
e. Salam penutup
M. EVALUASI
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khusus nya pada taha
pkerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan
TAK.
LAMPIRAN
HASIL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Formulirevaluasisebagaiberikut :
Hari/tanggal :.....April 2021
Jam :wib
Ruangan : RSUD Banyumas

No Aspek yang Nama pasien


dinilai

1 Keaktifan

2 Menyebutkan
penyebab marah,
tand dan gejala,
Akibat marah,
apa yang
dilakukan ketika
marah

3 Konsentrasi
dalam kegiatan

4 Perasaan setelah
TAK

5 Mengontrol
marah dengan
nafas dalam

Anda mungkin juga menyukai