Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lourensia Irawan

Kelas : AK4408

NIM : 1402202283

KUIS PERKULIAHAN KE 7

Peraturan investasi yang berlaku membatasi kepemilikan saham bagi pemegang saham asing
untuk bidang-bidang tertentu atau sama sekali tertutup bagi asing. Akan tetapi untuk tetap dapat
berusaha dalam bidang yang tertutup tersebut atau untuk dapat memegang saham lebih dari yang
ditentukan oleh peraturan, para pemegang saham asing menggunakan pihak ketiga/nominee yang
berupa individu/badan hukum Indonesia untuk menjadi pemegang saham dalam perusahaan
tersebut.

Individu/badan hukum Indonesia tersebut mendapatkan dananya melalui loan dari pihak asing,
dengan menggadaikan sahamnya kepada pihak asing dan menyerahkan hak-haknya sebagai
pemegang saham melalui surat kuasa.

Dengan demikian secara tidak langsung pihak asing tersebut telah menjalankan hak dan
kewajibannya sebagaimana pemegang saham dalam perusahaan tersebut. Padahal bidang usaha
perusahaan tersebut tertutup/ terbatas bagi asing.

Bagaimana pendapat Anda menganai hal ini? Walaupun penanaman modal tidak
langsung/indirect shareholding tersebut tidak bertentangan dengan hukum, tapi hal tersebut dapat
merugikan karena bidang usaha tertentu tersebut terbatas atau tertutup bagi pihak asing?

Jawab :

Menurut saya, sah-sah saja jika pihak asing melakukan investasi di suatu perusahaan
yang menutup modal asing. Namun, dengan catatan investor asing ini memang sudah dipercaya
oleh individu/badan hukum yang menggadaikan sahamnya kepada pihak asing dan menyerahkan
hak-haknya sebagai pemegang saham melalui surat kuasa. Jika pihak asing sudah diberikan
kepercayaan dalam menanam modal di suatu perusaan tersebut, pihak asing harus melakukan
nominee atau peminjaman nama dalam berinvestasi agar tidak terjadi perselisihan antara
investor asing dengan nominee, maka struktur transaksi nominee yang tadinya diharapkan untuk
tidak diketahui publik (dengan maksud mengelak atau menghindari pembatasan atau larangan
masuknya pihak asing), menjadi muncul kepermukaan dan menjadi perhatian pemerintah.

Resiko jika nominee melakukan transaksi atau menanam modal di suatu perusahaan,
nomine dapat sewaktu-waktu mengakui secara penuh terhadap hak kepemilikan atas "saham"
tersebut dan meninggalkan investor asing tersebut tanpa memberikan kesempatan kepada
investor asing untuk melakukan tindakan hukum kepada pihak nominee itu. Hal ini dapat terjadi
karena investor asing tidak tercatat sebagai pemegang saham di dalam suatu perusahaan (dalam
daftar pemegang saham), maka pemegang saham tersebut tidak memiliki suatu perlindungan
hukum sehubungan dengan "saham" yang dimiliki melalui nominee.

Perlu kita ketahui bahwa, nominee melibatkan unsur hutang, jaminan, dan kuasa.
Nominee tidak memiliki hak suara dalam melakukan hak dan kewajibannya seperti pemegang
saham lain. Hal tersebut dapat dilihat pada pasal 53 ayat 4 UU/No.1/1995 tentang Perseroan
Terbatas (UUPT)). Karena, banyak pihak menganggap ketentuan tersebut bersifat imperatif,
alias suatu keharusan, sehingga tidak dapat dikesampingkan. Jadi, yang "digadaikan" adalah
saham itu sendiri dan tidak mencakup hak suara-nya. Oleh karena itu, ketentuan Psl 53 (4)
UUPT memang bermaksud mencegah struktur transaksi nominee dalam sistem
hukum Indonesia.

Dalam kasus ini, akibat jika perusahaan melakukan tindakan dengan mempercayakan
pihak asing untuk menanam modal, namun perusahaan menutup akses modal asing. Maka,
investor di perusahaan dikuasai oleh modal asing dan investor Indonesia yang ingin berinvestasi
menjadi berkurang.

Anda mungkin juga menyukai