So Likin
So Likin
A = [ 14 2 3
5 6 ]
dilakukan penukaran baris ke-1 dengan ke-2 menjadi
matriks B = [ 41 5 6
2 3 ]
Sehingga dikatakan matriks A ekivalen antar baris dengan matriks B.
Jika dilakukan penukaran kolom ke-1 dan kolom ke-3 diperoleh matriks
C= [ 36 2 1
5 4 ]
, sehingga dikatakan matriks A ekivalen antar kolom dengan
matriks C.
Kedua : menggandakan setiap elemen baris atau kolom dengan bilangan
skalar yang bukan 0
Penggandaan baris ke-2 matriks A dengan angka 3 akan diperoleh matriks
D= [ 121 2 3
15 18 ]
Penggandaan kolom ke-2 dengan angka (-2) akan diperoleh matriks
E= [ 14 −4 3
−10 6 ]
Matriks D dan E merupakan ekivalen matriks A.
Ketiga : menambahkan setiap elemen baris/kolom dengan suatu bilangan
yang digandakan dengan setiap elemen baris/kolom lain yang bersesuaian.
Menambahkan setiap elemen baris ke-2 dengan 2 kali setiap elemen baris
A= [ 12 2 −3
5 −4 ]
dilakukan transformasi baris ke-2 dengan cara B2-2B1,
= [ 10 2 −3
1 2 ]
dilanjutkan transformasi baris ke-1 dengan cara B1-2B2,
C= [ 10 0 −7
1 2 ]
, maka matriks C merupakan matriks kanonik dari matriks
A dengan r(C)=2
4) Kesimpulan
Pertama, dua matriks ekivalen jika salah satunya diperoleh dari
transformasi elementer baris/kolom matriks lainnya.
Kedua, Langkah transformasi boleh hanya transformasi baris saja, kolom
saja, atau kombinasi keduanya.
Ketiga, transformasi elementer dapat dilakukan dengan penukaran
baris/kolom, penggandaan elemen baris/kolom dengan scalar yang bukan
0, dan dengan penambahan elemen baris/kolom baris atau kolom lain yang
telah dikali dengan scalar bukan 0
Keempat, matriks kanonik diperoleh dengan transformasi baris matriks
lain yang mempunyai rank= r.
Kelima, mencari matriks kanonik dilakukan dengan cara mengubah
elemen matriks menjadi 0 sebanyak-banyaknya dengan syarat elemen
baris dan kolom pertama harus 1.