12 Kemerdekaan Dan Proklamasi Indonesia
12 Kemerdekaan Dan Proklamasi Indonesia
Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas, sehingga melalui Koiso Kumaika,
pada 7 September 1944 Jepang memberi janji kemerdekaan terhadap bangsa Indonesia.
Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas, sehingga pada 1 Maret 1945,
Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan pembentukan BPUPKI atau Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokoritsu Zyunbi Chosakai).
BPUPKI terdiri dari 60 anggota tokoh Indonesia dan 7 anggota tokoh Jepang, dengan:
Dr. Radjiman Widyodiningrat sebagai ketua
R. Surono sebagai wakil ketua Indonesia
Itibangase Yoshio sebagai wakil ketua Jepang
BPUPKI melaksanakan dua kali sidang, yaitu:
Sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945)
Menghasilkan rumusan dasar negara:
Selanjutnya Piagam Jakarta menjadi Pembukaan UUD 1945 dan dasar Negara,
dan diadakan perubahan pada sila pertama menjadi: “Ketuhanan yang Maha Esa”.
LANDASAN DASAR PROKLAMASI
Landasan dasar proklamasi tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan
Deklarasi Kemerdekaan Indonesia:
Pada 6 Agustus 1945, kota Hiroshima dibom oleh Sekutu, dan pada 9 Agustus 1945, kota
Nagasaki dibom juga oleh Sekutu. Akhirnya, setelah bom kedua, pada 14 Agustus 1945
Jepang menyerah terhadap Sekutu dan meninggalkan Indonesia.
Pada 15 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan M. Hatta kembali ke tanah air setelah memnuhi
panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara, Jenderal Terauchi yang memberi informasi
tentang kemerdekaan Indonesia.
Pada malam harinya, golongan pemuda berkumpul di ruang belakang lab bakteriologi
Jalan Pengangsaan Timur No. 13 dibawah pimpinan Chaerul Saleh yang menyepakati
bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hak dan masalah rakyat Indonesia yang tidak
bergantung pada negara lain.
Pada 16 Agustus 1945, golongan pemuda mendesak golongan tua untuk
memproklamirkan kemerdekaan dengan membawa Ir. Soekarno dan M. Hatta ke
Rengasdengklok untuk diasingkan dari pengaruh Jepang.
Naskah proklamasi dirumuskan oleh Ir. Soekarno, M. Hatta dan Agmad Subardjo dan
berhasil diselesaikan menjelang fajar pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah itu, naskah
proklamasi ditandatangani Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia dan diketik ulang
oleh Sayuti Melik.
Pada Jum’at, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB pada bulan Ramadhan, pidato
pendahuluan dan teks proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno di depan
rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Pembacaan teks
dilengkapi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pengibaran bendera
merah putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati.
Negara yang pertama kali mengakui Indonesia merdeka dengan sikap adalah
Jepang, sedangkan negara yang pertama kali mengakui dengan tulisan adalah
Mesir.
Berita proklamasi disebarluaskan melalui radio Domei milik Jepang ke pelosok
dan luar negeri, melalui surat kabar Tjahaha di Bandung dan Soeara Asia di
Surabaya, serta dari mulut ke mulut.
Pada 18 Agustus 1945, PPKI menyelenggarakan sidang pertama yang dipimpin oleh Ir.
Soekarno yang merupakan kelanjutan dari sidang kedua BPUPKI pada 10-16 Juli 1945.