Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN PERTEMUAN 11

PENGELOLAAN BADAN LAYANAN UMUM

A. DEFINISI BLU
Instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

(UU No 1 tahun 2004 dan PP No 23 tahun 2005)

B. POLA PENGELOLAAN BLU


Pola Pengelolaan BLU adalah Pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas
berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Praktik bisnis yang sehat adalah:


Proses penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang
baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan.

C. REGULASI / PERATURAN TERKAIT


1. UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 68 dan 69;
2. PP No. 23/2005 tentang PK BLU sebagaimana telah diubah dengan PP No.74/2012
tentang Perubahan atas PP No. 23/2005 ;

PASAL 68 UU Nomor 1 Tahun 2004

1) Badan Layanan Umum (BLU) dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada


masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.

2) Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan serta


dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLU yang
bersangkutan

3) Pembinaan keuangan BLU pemerintah pusat dilakukan oleh Menteri Keuangan


dan pembinaan teknis dilakukan oleh menteri yang bertanggung jawab atas bidang
pemerintahan yang bersangkutan.

4) Pembinaan keuangan BLU pemerintah daerah dilakukan oleh pejabat pengelola


keuangan daerah dan pembinaan teknis dilakukan oleh kepala satuan kerja
perangkat daerah yang bertanggung jawab atas bidang pemerintahan yang
bersangkutan.
PASAL 69 UU Nomor 1 Tahun 2004

1) Setiap BLU wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan.


2) Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun dan
disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
serta laporan keuangan dan kinerja Kementerian Negara/Lembaga/pemerintah
daerah.
3) Pendapatan dan belanja BLU dalam rencana kerja dan anggaran tahunan
sebagaimana dimaksud pada nomor (1) dan nomor (2) dikonsolidasikan dalam
rencana kerja dan anggaran KN/Lembaga/pemerintah daerah yang bersangkutan.
4) Pendapatan yang diperoleh BLU sehubungan dengan jasa layanan yang diberikan
merupakan Pendapatan Negara/Daerah.
5) BLU dapat memperoleh hibah atau sumbangan dari masyarakat atau badan lain.
6) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada nomor (4) dan nomor (5) dapat
digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU yang bersangkutan.
7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan BLU diatur dalam peraturan
pemerintah.

D. INSTITUSI YANG DAPAT MENERAPKAN POLA KEUANGAN BLU (PK BLU)

Institusi yang
memberikan pelayanan
Administratif
langsung ke masyarakat
(organic view)
Institusi yang dapat
menerapkan PK BLU

Memenuhi Persyaratan Teknis

Substantif

E. TUJUAN BLU
 Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
 Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan
produktivitas
 Penerapan praktek bisnis yang sehat.
F. ASAS-ASAS PENGELOLAAN BLU

1) BLU beroperasi sebagai unit kerja kementerian negara/lembaga /pemerintah


daerah untuk tujuan pemberian layanan umum.
2) Status hukum BLU tidak terpisah dari kementerian negara/lembaga/pemerintah
daerah sebagai instansi induk.
3) Menteri/pimpinan lembaga bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan
penyelenggaraan pelayanan umum yang didelegasikannya kepada BLU dari segi
manfaat layanan yang dihasilkan.
4) Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikan kepadanya oleh
menteri/pimpinan lembaga.
5) BLU tidak mengutamakan pencarian keuntungan.
6) Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU tidak
terpisahkan dari kementerian negara/lembaga.
7) BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktek bisnis
yang sehat.

G. KRITERIA BLU

Bukan kekayaan negara/daerah yang


dipisahkan

sebagai satuan kerja instansi


pemerintah

KRITERIA BLU

Dikelola secara otonom dengan


Kedua belah pihak menandatangani
prinsip efisiensi dan produktivitas ala
kontrak kinerja
korporasi

Berperan sebagai agen dari Menteri/pimpinan lembaga


menteri/pimpinan lembaga induknya bertanggungjawab atas kebijakan
: layanan yang hendak dihasilkan

BLU bertanggungjawab untuk


menyajikan layanan yang diminta
H. PERSYARATAN BLU

Syarat Substantif Syarat Teknis Syarat Administratif

•Terkait fungsi dasar BLU •diatur Menteri Teknis •Diatur Menteri Keuangan
•Menyelenggarakan tugas •Kinerja pelayanan layak •pernyataan kesanggupan
pokok dan fungsi (tupoksi) dikelola dan ditingkatkan untuk meningkatkan kinerja
utama pencapaiannya melalui BLU pelayanan, keuangan, dan
•Bidang layanan umum yang •Kinerja keuangan satker manfaat bagi masyarakat;
diselenggarakan bersifat yang bersangkutan sehat •pola tata kelola;
operasional yang •rencana strategis bisnis ;
menghasilkan semi •laporan keuangan pokok;
barang/jasa publik (quasi
•standar pelayanan
public goods)
minimum; dan
•tidak mengutamakan
•laporan audit terakhir (bila
pencarian keuntungan.
telah diaudit) atau membuat
pernyataan bersedia diaudit
secara independen.

I. ALUR PENETAPAN BLU


Syarat Syarat Teknis Syarat
Substantif Administratif

•Diteliti dan •Diteliti oleh •Diteliti dan •BLU Penuh


diusulkan Menteri ditetapkan bila semua
oleh instansi Teknis oleh Menteri syarat
calon BLU Keuangan terpenuhi
•BLU bertahap
bila ada
persyaratan
administratif
yng kurang
memuaskan

J. KEWENANGAN BLU

KEWENANGAN BLU PENUH BLU BERTAHAP


Pengelolaan Pendapatan dan belanja Kewenangan penuh/fleksibel Penggunaan langsung pendapatan dibatasi
sisanya harus disetor ke Kas Negara
Pengelolaan Kas Kewenangan penuh/fleksibel Dibatasi
Pengelolaan Utang & Piutang Kewenangan penuh/fleksibel Tidak dibolehkan mengelola Utang

Pengelolaan Investasi Kewenangan penuh/fleksibel Tidak boleh


Pengadaan dan Pengelolaan Barang Kewenangan penuh/fleksibel Mengikuti ketentuan umum yang berlaku
/membuat kebijakan tersendiri
Pengembangan sistem dan prosedur Kewenangan penuh/fleksibel Flexible budget tidak diterapkan
pengelola keuangan dan akuntansi
K. PENCABUTAN STATUS BLU

dicabut oleh Menteri


Keuangan sesuai dengan
kewenangannya

dicabut oleh Menteri Jangka waktu penetapan 3


Penerapan PPK-BLU Keuangan berdasarkan usul bulan, bila melampaui maka
berakhir bila dan menteri teknis sesuai pencabutan dianggap
dengan kewenangannya; ditolak

berubah statusnya menjadi


badan hukum dengan
kekayaan negara yang
dipisahkan

L. STANDAR DAN TARIF LAYANAN BLU

Standar Pelayanan Ditetapkan Menteri


Standar &
Tarif BLU

Minimum Teknis

Ditetapkan Menteri
Tarif Layanan
Keuangan
Kualitas
Layanan

Biaya & Standar Pelayanan


Kemuadahan
akses Minimum Pemerataan
layanan mempertimbangkan

Kesetaraan
Layanan

Kontinuitas Layanan
Atas dasar
perrhitungan biaya
tarif per unit layanan
Daya beli masyarakat

mempertimbangkan

Asas keadilan dan


kepatutan
Tarif Layanan

Kompetisi yang
sehat

Peraturan Menteri
Ditetapkan melalui
Keuangan
M. PERENCANAAN & PENGANGGARAN BLU

RSB : rencana strategi bisnis (5 tahunan)


RBA : rencana bisnis anggaran (1 tahunan)
Dok PA : dokumen pelaksanaan anggaran
N. PELAKSANAAN ANGGARAN DAN PENGELOLAAN KAS BLU

Pendapatan BLU • Dapat bersumber dari APBN (Rupiah


murni) dan hasil operasional
BLU(berupa PNBP)
• Dapat digunakan langsung sesuai
dengan RBA

Belanja BLU • Fleksibilitas belanja sesuai ambang


batas pada RBA
• Dilaporkan sebagai BELANJA BARANG
pada Kementerian/Lembaga/Pemda

Pengelolaan Kas BLU • Berdasarkan praktek bisnis yang sehat


• BLU BOLEH INVESTASI JANGKA
PENDEK untuk cash management

Piutang & Utang BLU • BLU diperbolehkan memiliki Piutang


dan Utang

Investasi BLU • BLU TIDAK BOLEH INVESTASI


JANGKA PANJANG kecuali atas seijin
Menkeu/Gub/Walikota
Pengadaan Barang/Jasa BLU • BLU Penuh dapat diberikan fleksibilitas
berupa pembebasan sebagian atau
seluruhnya dari ketentuan pengadaan
barang dan jasa pemerintah bila
terdapat alasan efektivitas dan/atau
efisiensi.

Penggunaan Surplus BLU • Dapat digunakan dalam tahun anggaran


berikutnya kecuali atas perintah
Menkeu/Gub/Bupati/Walikota, sesuai
dengan kewenangannya, disetor
sebagian atau seluruhnya ke Kas
Umum Negara/Daerah dengan
mempertimbangkan posisi likuiditas
BLU
O. PERBEDAAN SATKER, BUMN/D DAN BLU

Satker dengan Pola


Satuan Kerja Biasa
BUMN/D Pengelolaan Keuangan
(Satker)
BLU
• Non Profit • Profit Oriented • Not For Profit (tidak
(pendapatan < (Pendapatan > mengutamakan
belanja) belanja) keuntungan)
• Tidak Otonom • Pengelolaan • Pengelolaan
• Pengelolaan sesuai keuangan bisnis keuangan sesuai
dengan mekanisme murni dengan PP 23/2005
APBN • Kekayaan Negara jo. PP 74/2012
yang Dipisahkan • Kekayaan Negara
• Otonom yang Tidak
Dipisahkan
• Semi Otonom

Anda mungkin juga menyukai