KELOMPOK 3
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
3
Untuk mengatasi kendala yang terjadi seperti defisit air bersih yang
terjadi ketika musim kemarau ataupun menampung limpasan air yang
berlebih pada saat musim hujan, maka dibutuhkan bendungan. Bendungan
ini harus memenuhi syarat dan pertimbangan tata guna lahan agar struktur
dapat bekerja optimal dan memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak
menimbulkan permasalahan baru untuk lingkungan sekitarnya dan dapat
diproyeksikan terhadap beberapa tahun kedepannya. Untuk keperluan
analisis maka dipilih DAS Citamiang, Bogor dengan Sungai Citamiang
sebagai sungai utama dengan luas wilayah DAS sebesar 22 km2.
Atas dasar itu maka disusunlah laporan tugas besar Perancangan
Infrastuktur Keairan untuk menganilis pengendalian hidrologi dengan tujuan
akhir mendapatkan rancangan infrastuktur keairan sederhana di wilayah
DAS yang ditinjau.
Universitas Indonesia
4
Universitas Indonesia
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
Universitas Indonesia
6
Universitas Indonesia
7
Rata-rata Arimatik
Data periode kosong dapat diperkirakan berbasis data dari pos hujan A,
B, dan C yang lokasinya berdekatan dengan pos X. Bila semua pos hujan
mempunyai karakteristik sama dan curah hujan normal tahunan dari pos A, B, dan
C tidak lebih besar dari 10 % bedanya dari pos X, data hujan dari pos X pada
periode kosong dapat dihitung dengan rumus :
1
Hx= ×(Ha+Hb+Hc )
3
Dalam hal ini Hx = besarnya curah hujan normal tahunan di pos X
sedangkan Ha, Hb, dan Hc = curah hujan normal tahunan di pos A, B, dan C.
Universitas Indonesia
8
Perbandingan Normal
Bila curah hujan normal di pos A, B, dan C tersebut berbeda lebih dari 10
% dari pos hujan X, maka metode aritmatik tidak berlaku. Dan dapat digunakan
metode perbandingan normal yang dapat dirumuskan:
1 Nx Nx Nx
Hx=
3 [( ) ( ) ( ) ]
Na
Ha+
Nb
Hb+
Nc
Hc
Kantor Cuaca
Metode ini memerlukan data dari 4 (empat) pos hujan sebagai pos indeks
(index station) yaitu misalnya pos hujan A, B, C, dan D yang berlokasi
disekeliling pos hujan X yang diperlirakan data hujannya (lihat gambar 2). Bila
pos indeks itu lokasinya berada disetiap kuadran dari garis yang menghubungkan
Utara – Selatan dan Timur – Barat melalui titik pusat di pos hujan X.
Persamaannya adalah :
Hi
Hx=
(
∑ Li ) 2
∑ ( Li1 ) 2
Universitas Indonesia
9
- Jarak pos hujan itu sampai titik tengah kawasan yang dihitung curah
hujannya.
- Luas daerah.
- Topografi.
- Sifat hujan.
Data hujan yang terukur selalu dianggap mewakili kondisi kawasan dari
suatu DPS. Oleh karena itu semakin sedikit jumlah pos hujan dan semakin luas
DPS maka anggapan tersebut akan semakin besar kesalahannya.
Dalam suatu catchment area atau DAS, distribusi curah hujan yang
terjadi seringkali tidak merata hal ini dapat disebabkan faktor berikut ini:
- Latitude
- Posisi dan luas daerah
- Jarak dari pantai atau sumber lembab
- Suhu laut dan air laut ke arah pantai
- Efek geografis
Ketinggian
Oleh karena untuk penyusunan suatu rancangan pemanfaatan dan
rancangan pengendalian banjir digunakan curah hujan rata-rata yang jatuh di
wilayah yang bersangkutan. Beberapa metode pendekatan yang dianggap dapat
digunakan untuk menentukan curah hujan rata-rata dari suatu DPS antara lain:
- Rata-rata aritmatik (arithmetic mean method)
- Poligon Thiesen (Thiessen polygon method)
- Isohiet (Isohyeat method)
Sistem hidrologi kadang-kadang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa
yang luar biasa (ekstrim). Besaran peristiwa ekstrim tersebut berbanding terbalik
dengan frekuensi kejadiannya. Peristiwa yang sangat ekstrim kejadiannya sangat
langka Tujuan analisis frekuensi data hidrologi adalah berkaitan dengan besaran
peristiwa ekstrim yang berkaitan dengan frekuensi kejadiannya melalui penerapan
distribusi kemungkinan. Data-data hidrologi yang dianalisa diasumsikan tidak
bergantung (independent), terdistribusi secara acak dan bersifat stokastik.
Frekuensi hujan adalah besarnya kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau
Universitas Indonesia
10
dilampaui. Sebaliknya, kala ulang (return period) adalah waktu hipotetik dimana
hujan dengan besaran tertentu akan disamai atau dilampaui
Namun tidak berarti bahwa kejadian tersebut akan berulang terjadi secara
teratur menurut periode ulangnya. Untuk analisis frekuensi diperlukan seri data
hujan dari stasiun penakar hujan
Analisis ini didasarkan pada sifat statistik data kejadian yang telah lalu
untuk memperoleh probabilitas besaran hujan di masa yang akan dating. Dengan
asumsi bahwa sifat statistik kejadian hujan yang akan datang masih sama dengan
sifat statistik kejadian di masa lalu . Macam seri data yang digunakan dalam
analisis frekuensi yaitu:
Ada kemungkinan dalam satu tahun terdapat lebih dari satu data yang
diambil (tahun dengan data-data yang besar), atau dalam satu tahun tidak satupun
data yang diambil (tahun dengan data-data yang kecil).
Dalam analisis frekuensi, hasil yang diperoleh tergantung pada kualitas
dan panjang data. Makin pendek data yang tersedia, makin besar penyimpangan
yang dapat terjadi. Metode yang dipergunakan untuk memperkirakan kejadian
berulang ini yaitu :
Universitas Indonesia
11
Kedalaman aliran (y): jarak vertikal titik terendah dasar saluran hingga
(depth of flow) permukaan air.
Taraf (stage) : elevasi dari muka air terhadap bidang persamaan.
Lebar dasar (B) : lebar penampang melintang bagian bawah
(dasar). (bed width)
Kemiringan dinding (m): angka penyebut pada perbandingan
antara sisi (side slope) vertikal terhadap sisi horizontal.
Universitas Indonesia
12
Kecepatan aliran v adalah jarak yang ditempuh aliran air pada saluran
dalam satuan waktu. Biasanya kecepatan v dinyatakan dalam satuan m/dt.
Kecepatan aliran pada saluran adalah tidak merata. Kecepatan maksimum aliran
Universitas Indonesia
13
terjadi pada kisaran 0.05 hingga 0.25 kedalamannya. Makin mendekati tepi
saluran maupun dasar saluran, kecepatan aliran adalah mengecil. Koefisien
distribusi kecepatan α berkisar antara 1.03 sampai 1.36. Untuk masalah-masalah
dalam praktek, besaran koefisien distribusi kecepatan dianggap sama dengan 1.
Distribusi kecepatan pada penampang saluran tergantung pada beberapa
factor antara lain :
Bentuk penampang.
Kekasaran saluran.
Adanya tekukan-tekukan.
− Pengukuran kecepatan aliran dilakukan dengan cara antara lain :
Menggunakan alat pengukur aliran (current meter) mengukur kecepatan
rata-rata pada segmen-segmen penampang dengan membagi-bagi penampang
saluran secara vertikal.
Menggunakan pelampung yang dihanyutkan ke dalam aliran dengan
mencatat laju pelampung pada jarak tertentu.
− Distribusi kecepatan secara umum dinyatakan pada gambar berikut :
2.5 Waduk
Pengertian Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan
untuk berbagai kebutuhan. Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat
manusia. Waduk buatan dibangun dengan cara membuat bendungan yang lalu
dialiri air sampai waduk tersebut penuh. Fungsi waduk secara prinsip ialah
menampung air saat debit tinggi untuk di gunakan saat debit rendah. Seperti
kontruksi sipil lainnya, persoalan waduk menyangkut aspek perencanaan
operasi, pemeliharaan
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia
16
BAB 3
METODE PEMECAHAN MASALAH
Universitas Indonesia
17
5 100% hutan 55
Setiap parameter sub area diinput pada aplikasi WinTR-20 seperti pada
gambar berikut:
Universitas Indonesia
18
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
20
Universitas Indonesia
21
Universitas Indonesia
22
Universitas Indonesia
23
Universitas Indonesia
24
Universitas Indonesia
25
BAB 4
Universitas Indonesia
26
Gambar 0.8
Gambar 0.9
Universitas Indonesia
27
4 100% hutan 55
5 100% hutan 55
Nilai C dan CN yang didapatkan pada tahun 2030 berubah dari tahun
2015 dikarenakan perbedaan penggunaan lahan sehingga koefisien yang
digunakan berbeda juga. Hal ini juga berpengaruh terhadap perhitungan debit
limpasan pada DAS Citamiang, karena debit dapat dihitung dengan rumus
Universitas Indonesia
28
Q=C . I . A
dimana
Q = debit (m 3 /s )
I = intensitas hujan rencana
A = luas lahan (m 2 ¿
Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai Q dan nilai C
berbanding lurus. Jika nilai C semakin besar maka besar debit (Q) juga akan
semakin besar, dan begitu juga sebaliknya, sehingga tata guna lahan sangat
berpengaruh terhadap debit limpasan pada suatu daerah.
Universitas Indonesia
29
Curah hujan andalan tiap bulannya dapat dihitung dari 3 stasiun hujan
terdekat dan dihitung rata-ratanya dengan metode polygon thiessen.
Tabel 0.13
Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
R andalan
(mm/bulan) 294 357 267 301 163 106 56 67 44 137 306 368
R andalan
0.294 0.357 0.267 0.301 0.163 0.106 0.056 0.067 0.044 0.137 0.306 0.368
(m/bulan)
C-Tr 2
0.406 0.406 0.406 0.406 0.406 0.406 0.406 0.406 0.406 0.406 0.406 0.406
tahunan
A (km2) 19.16 19.16 19.16 19.16 19.16 19.16 19.16 19.16 19.16 19.16 19.16 19.16
Ketersediaan
2.28 2.77 2.07 2.34 1.26 0.82 0.43 0.52 0.34 1.06 2.38 2.86
Air (juta
Universitas Indonesia
30
m3/bulan)
Universitas Indonesia
31
Pada tahun 2030, perencanaan waduk berada pada outlet. Hal ini
dikarenakan kecepatan aliran pada outlet lebih tinggi sehingga dengan
penempatan waduk di outlet akan mengurangi kecepatan alirannya.
Untuk design penampang waduk, tinggi maksimal waduk adalah 10%
dari luasan waduk, yaitu tidak melebihi 1916000 m 2. Setelah melakukan
perhitungan, luasan waduk yang digunakan adalah 0.6 km2 sehingga tinggi waduk
masih memenuhi untuk dijadikan PLTA.
2862657 m3
¿
600000 m2
¿ 4.7 m
Gambar 0.10
Universitas Indonesia
32
Universitas Indonesia
33
tinggi waduk
. Tinggi jagaan pelimpah yang digunakan pada waduk
tinggi jagaan pelimpah
DAS Citamiang adalah sebesan 3m, sehingga didapatkan nilai Co sebesar 3.925.
Sehingga didapatkan perhitungan debit di tiap elevasi tertentu pada kedalaman
jagaan dan dimasukkan ke dalam parameter Structure Rating program WinTR-20:
Universitas Indonesia
34
Universitas Indonesia
35
BAB 5
Volume debit aliran pada tahun 2030 lebih sedikit dibanding volume debit aliran tahun 2030
yang memakai waduk. Disebabkan pada tahun 2030 yang memakai waduk terdapat badan air
sehingga nilai c akan semakin besar
- waduk pada das ci tamiang tahun 2030 difungsikan sebagai PLTA (Pembangkit Listrik
Tenaga Air)
- waduk terletak di outlet karena kecepatan aliran didaerah outlet tinggi
Universitas Indonesia