Anda di halaman 1dari 50

KONSTRUKSI BETON 2

(TKS 0411)
GATI ANNISA HAYU
WINDA TRI W
GEMPA STATIK EKIVALEN
JENIS BEBAN BANGUNAN:

Beban Vertikal Beban Mati dan Beban Hidup

Beban Horizonta Beban Angin dan BEBAN GEMPA


BEBAN GEMPA ??

Gempa di Aceh dan Sumatera Utara.


26 Desember 2004.
9,3 SR.
BEBAN GEMPA ??

Gempa di Seluruh Pulau Sumatera.


11 April 2012.
8,3 SR.
BEBAN GEMPA ??

Gempa di Kepulauan Mentawai


2 Maret2016.
8,3 SR.
BEBAN GEMPA ??

Gempa di Pidie.
7 Desember 2016.
6,5 SR.
BEBAN GEMPA ??

Gempa di Lombok
Juli 2018
6.4 SR
BEBAN GEMPA ??

Gempa di Lombok
September 2018
7.4 SR
BEBAN GEMPA ??

EARTHQUAKE DON’T KILL


PEOPLE, BUT BUILDINGS DO.
Karakteristik bangunan
• Konfigurasi bangunan : (a) geometri, bentuk dan ukuran (b) lokasi
dab ukuran element struktur (c) lokasi dan ukuran elemen non
struktur
• Kekakuan, kekuatan dan daktilitas bangunan
Bangunan dengan bentuk persegi/ persegi panjang dan
elevasi lurus mampu menahan gempa lebih baik karena
gaya inersia ditransfer pada bangunan tanpa adanya nilai
bending pada bangunan. Tetapi bangunan dengan setback
dan void pada bangunan memiliki kendala dalam
penyaluran gaya inersia, seperti bending sebelum gaya
gempa tersebut mencapai tanah.
Kekuatan, Kekakuan dan daktilitas
Kekakuan lateral  pengukuran ini menghubungkan beban dengan perpindahan yang terjadi.
Nilai simpangan antar tingkat menggunakan nilai kekakuan.
Kekuatan lateral  ketahanan maksimum bangunan untuk menahan gaya internal yang terjadi.
Daktilitas  rasio deformasi maksimum dengan simpangan pertama.
PROSEDUR ANALISIS BEBAN GEMPA
Peraturan Gempa Indonesia : SNI 03-1726 -2012 (menggantikan SNI 03- 1726-2002)

Prosedur Analisis Beban Gempa Berdasar SNI 03-1726-2012 :


1. Gaya Lateral Ekivalen
2. Spektrum Respon Ragam
3. Riwayat Respon Seismik
PENENTUAN PROSEDUR ANALISIS

1. Desain Seismik Struktur


2. Sistem Struktur
3. Properti Dinamis
4. Keteraturan
PENENTUAN PROSEDUR ANALISIS
Static Eqivalent Analysis Dynamic Analysis

Regular structure with h <= 40 m Regular structure with h > 40 m

Regular structure with story <= 10th Regular structure with story > 10th

Poor Soil And T > 0.7 sec


Kategori desain seismic
• (Pasal 6.7) Batasan situs untuk kategori seismic E dan F  tidak
boleh berada pada lokasi dimana terdapat patahan / sesar aktif yang
teridentifikasi dengan jelas.
Tabel 13. SNI 03-1726-2012
ANALISA STATIK EKIVALEN

1. Menetapkan Kategori Risiko Bangunan


Berkaitan dengan tingkat risiko yang diperbolehkan diterima bangunan sesuai
peruntukannya. Tabel 1 SNI 03-1726-2012
ANALISA STATIK EKIVALEN

2. Menentukan Faktor Keutamaan Gempa (Ie)


Nilai Ie dapat dilihat pada Tabel 2 SNI 03-1726-2012
ANALISA STATIK EKIVALEN

3. Menentukan Percepatan Gempa Terpetakan


Berdasarkan percepatan dasar batuan pada periode pendek (Ss) 0,2 detik dan
periode 1 detik (S1) dengan probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun (Gempa
2500 Tahun).
Periode 0,2 hingga 1 detik mengandung energi gempa terbesar.
Buku Peta Gempa 2017s
SNISs1726-2012
(Gambar 9 SNI 03-1726-2012)
Buku Peta Gempa 2017s
SNI 1726-2012
S1 (Gambar 10 SNI 03-1726-2012)
Atau kunjungi alamat website puskim berikut ini...

http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011
ANALISA STATIK EKIVALEN

4. Menentukan Klasifikasi Situs


Didasarkan oleh beberapa parameter : Kecepatan gelombang geser, tahanan
penetrasi, kuat geser nilarir rata-rata.
Tabel 3 SNI 03-1726-2012
ANALISA STATIK EKIVALEN

5. Menentukan Koefisien Situs


Koefisien situs Fa dan Fv dapat diihat pada Tabel 4 dan Tabel 5 SNI 03-1726-2012
ANALISA STATIK EKIVALEN

6. Menghitung Parameter Percepatan Spektral Desain


Parameter percepatan spektral desain SDS dan SD1 dihitung dengan Persamaan (i)
dan (ii) (SNI pasal 6.3) dengan nilai SMS dan SM1 dihitung dengan Persamaan (iii)
dan (iv) (SNI pasal 6.2).
ANALISA STATIK EKIVALEN

7. Menentukan Koefisien Modifikasi Respon


Koefisien modifikasi respons, R, berkaitan dengan daktilitas rencana struktur.
Nilainya bergantung pada sistem struktur yang digunakan. Nilai R ini dapat
ditetapkan dari SNI Tabel 9 atau Tabel 20 untuk bangunan menyerupai gedung, dan
SNI Tabel 21 untuk bangunan yang tidak menyerupai gedung.
ANALISA STATIK EKIVALEN

8. Menghitung Periode Fundamental Perkiraan

Karena periode fundamental struktur belum dapat ditentukan perlu ditentukan


periode fundamental perkiraan, Ta. Nilai Ta ini bisa dihitung dengan Persamaan (v)
(SNI Pasal 7.8.2.1) dengan terlebih dahulu menentukan Ct dan x dari Tabel 7
ANALISA STATIK EKIVALEN

9. Menghitung Koefisien Respon Seismik

Koefisien respons seismik, Cs, dihitung dengan Persamaan (vi). Nilai dari Persmaan
(vi) tidak perlu melebihi nilai dari Persamaan (vii) dan tidak boleh kurang dari
Persamaan (viii) (SNI Pasal 7.8.1.1)
ANALISA STATIK EKIVALEN

10. Menghitung Berat Seismik Efektif

Berat seismik efektif harus menyertakan semua beban mati dan beban lainnya
sesuai SNI pasal 7.7.2. Untuk penentuan nilai beban bisa mengacu pada SNI 03-
1727-2013.
ANALISA STATIK EKIVALEN

11. Menghitung Gaya Geser Dasar

Gaya geser dasar diperoleh dari perkalian koefisien respons seismik dengan berat
seismik efektif seperti ditunjukkan dalam Persamaan (ix).
ANALISA STATIK EKIVALEN
12. Menghitung Gaya Ekivalen Tiap Lantai (F)

Anda mungkin juga menyukai