Anda di halaman 1dari 4

SKRIP POIN 5 DAN 6

FIXED
Penetapan Biaya Berbasis Aktivitas dalam Industri Jasa

Tujuan keseluruhan ABC di perusahaan jasa tidak berbeda dengan tujuan


perusahaan manufaktur. Manajer menginginkan informasi yang lebih akurat tentang
biaya produksi layanan yang mereka jual untuk meningkatkan operasi dan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan mereka dengan cara yang lebih hemat biaya.

Industri jasa dan manufaktur menggunakan pendekatan umum untuk


mengidentifikasi aktivitas, kumpulan biaya aktivitas, dan penggerak biaya.

Klasifikasi aktivitas dibagi menjadi 4 yaitu seperti contoh dalam sistem Blue Cross
Blue Shield:
 Tingkat unit: Memasukkan data klaim awal ke dalam komputer (untuk setiap
klaim yang diterima).
 Tingkat batch: Memindahkan sekumpulan klaim dari satu langkah
pemrosesan ke langkah berikutnya.
 Tingkat keberlanjutan produk: Pemeliharaan jaringan penyedia layanan
medis
 Tingkat fasilitas (operasi umum): Administrasi umum unit bisnis klaim.

NEXT SLIDE

Penetapan Biaya Berbasis Aktivitas Berbasis Waktu

Penetapan biaya berbasis aktivitas berdasarkan waktu adalah Sebuah versi Activity-
Based Costing yang telah diterima secara luas dalam pengaturan industri layanan.
Dalam Time-Driven Activity-Based Costing, biaya umumnya diasumsikan didorong
oleh waktu yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas.

Keunggulan utama Time Driven ABC dibanding dengan ABC:


 Jauh lebih mudah mengumpulkan sumber daya berbasis waktu dan data
aktivitas daripada mengumpulkan data tentang berbagai ukuran yang digunakan
dalam ABC konvensional, banyak di antaranya biasanya tidak dilacak oleh
perusahaan.
 Sistem ini tidak menetapkan biaya untuk produk atau layanan untuk kapasitas
yang tidak digunakan, melainkan membiarkannya tidak diterapkan sebagai
biaya kelebihan kapasitas.

Keuntungan yang terakhir adalah menetapkan biaya yang lebih sedikit untuk produk
atau layanan sehingga membuat para manajer yang bertanggung jawab atas hal ini
menjadi lebih Bahagia

NEXT SLIDE

MASALAH ETIKA DI SEKITAR BIAYA BERBASIS AKTIVITAS


Contohnya adalah dari Xavier Auto Parts, Incorporation. Dimana perusahaan ini
memproduksi berbagai macam suku cadang mobil, yang dijualnya ke produsen
mobil, terutama di Amerika Serikat dan Kanada. * Divisi Suku Cadang Mesin
perusahaan mengoperasikan tiga pabrik di Carolina Selatan dan mengkhususkan
diri di bagian-bagian mesin. Pabrik divisi Charlotte memproduksi sekitar 6.500
bagian yang berbeda.

Masalah Pembuatan
Selama 20 tahun terakhir, tidak ada masalah terkait keuntungan. Namun pada tahun
2013 dan beberapa tahun berikutnya, keuntungan pabrik charlotte mengalami
penurunan yang tajam, walaupun penjualan meningkat.

Strategi Divisi Divisi


Sebagai bagian dari tinjauan strateginya, divisi manajemen melakukan dua hal.
Pertama, studi biaya berbasis aktivitas dimulai di pabrik Charlotte untuk memberikan
gambaran yang lebih baik kepada manajemen tentang profitabilitas setiap lini
produk. Kedua, tinjauan tingkat tinggi yang dilakukan untuk menentukan apakah
strategi produsen masuk akal.

Lalu, sebuah tim proyek ABC dibentuk. Manajemen kaget saat mengetahui bahwa
seperempat dari produk pabrik tersebut terjual dengan kerugian. Tim proyek ABC
membuat rekomendasi menyeluruh kepada manajemen, yang menyarankan agar
produk pabrik Charlotte dipangkas sekitar 20 persen produknya. Kemudian, sisa
80% produk tersebut difokuskan untuk meningkatkan keuntungan

Manajemen puncak menolak keras rekomendasi tim proyek ABC. Beberapa dari
mereka tidak percaya dengan hasil ABC. Karena hal ini, manajer puncak berencana
untuk melakukan phk besar-besaran dan mengalihkan produksi ke dua pabrik divisi
lainnya.

Namun, beberapa anggota tim proyek ABC diam-diam berspekulasi bahwa


beberapa manajer divisi lebih memperhatikan gaji dan tunjangan mereka sendiri
daripada tentang kesejahteraan divisi.

Akibatnya
Keuntungan pabrik Charlotte terus merosot, begitu pula profitabilitas Divisi Suku
Cadang Mesin. Akhirnya, manajemen perusahaan Xavier mengurangi kerugiannya
dengan menjual Divisi Suku Cadang Mesin kepada pesaing dengan harga murah di
bawah harga pasar. Pemilik baru divisi tersebut menutup pabrik Charlotte dan
mengubah fokus divisi menjadi produsen butik suku cadang mesin berkualitas tinggi,
yang lebih sejalan dengan strategi perusahaannya sendiri.

Masalah Etika
Masalah etika apa yang Anda lihat dalam skenario ini? Bagaimana Anda
mengatasinya?

JAWABAN:

Manajemen puncak perusahaan tidak percaya dengan hasil analisis dari tim proyek
ABC dimana dijelaskan bahwa ¼ dari produk pabrik dijual dengan kerugian dan
memutuskan sebelah pihak untuk melakukan phk besar-besaran dan mengalihkan
sisa produksi ke divisi lainnya. Perusahaan dilemma apakah harus terus
menghasilkan produk yang merugi atau lebih baik menyelamatkan para pekerjanya.

Menurut kami, masalah etika ini dapat diselesaikan dengan meninjau kembali harga
dan biaya dari produk tersebut. Dengan cara mengurangi biaya dan
merestrukturisasi harga, maka tidak perlu dihentikan. Atau dengan memindahkan
Sebagian karyawan ke divisi lainnya yang masih menguntungkan, sehingga tidak
terjadi phk besar-besaran.

AKMEN KELAS LAIN


Pabrik charlotte mengalami penurunan tajam karena harga produksinya dijual jauh
lebih rendah dari yang seharusnya. Kemudian tim proyek abc merekomendasikan
tim manajemen untuk memangkas sekitar 20% produknya dan penekanan baru
kemudian akan ditujukan untuk meningkatkan profitabilitas dari 80% produk charlotte
yang tersisa. Kemudian tanggapan dari manajemen atas ini menolak keras
rekomendasi tim proyek ABC dan beberapa manajemen puncak bahkan tidak
mempercayai hasil dari rekomendasi ini. Kemudian tim abc ini melakukan proyek
diam diam dan berspekulasi bahwa manajer lebih mementingkan gaji dan tunjangan
mereka sendiri daripada tentang kesejahteraan divisi. Dalam analisis akhir, hanya
sedikit produk yang dijatuhkan, dan hanya jika produk tersebut dicurigai tidak
menguntungkan sebelum studi ABC dilakukan. Keuntungan pabrik di Charlotte terus
merosot, begitu pula profitabilitas Divisi Suku Cadang Mesin. Akhirnya, manajemen
perusahaan Xavier mengurangi kerugiannya dengan menjual Divisi Suku Cadang
Mesin kepada pesaing dengan harga murah di bawah harga pasar. Kemudian,
Pemilik baru divisi tersebut menutup pabrik Charlotte dan mengubah fokus divisi
menjadi produsen butik suku cadang mesin berkualitas tinggi, yang lebih sejalan
dengan strategi perusahaannya sendiri.

jawaban

Bahwa ¼ dari produk pabrik charlotte dijual dengan kerugian dengan alasan
penurunan laba karena kenaikan penjualan produk yang tidak menguntungkan.
Kemudian, ada masalah etika utama di depan manajemen adalah, apakah
perusahaan harus menghentikan begitu banyak produk pabrik charlotte dan
melakukan phk besar2an dari divisi itu, jadi perusahaan ini mengalami dilemma
apakah terus menghasilkan produk yang merugi dan merahasiakan keuangan
perusahaan atau lebih baik menyelamatkan pekerjaan.

Menurut kelompok kami masalah etika ini dapat diselesaikan dengan mengingat
kembali bahwa setiap perusahaan yang dibuat memiliki tujuan untuk menghasilkan
keuntungan dengan mengingat tujuan ini tidak ada pilihan selain untuk
mengehentikan produk yang tidak menguntungkan.

Pilihan lainnya, dengan melihat biaya dan harga, jika produk dapat menghasilkan
keuntungan dengan mengurangi biaya atau merestrukturisasi harga maka tidak
perlu menghentikannya, kemudian jika produk terpaksa dihentikan, maka kami
menyarankan agar beberapa karyawan dipindahkan ke pabrik lainnya dan beberapa
dari mereka ke lini produk lain yang menguntungkan. Walaupun tidak mungkin
menyelamatkan semua pekerja, tapi setidaknya perusahaan bisa menghindari phk
besar2an

Anda mungkin juga menyukai