Oleh:
REG A2 2019
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmatnya, Kami sebagai peyusun makalah ini dapat menyelasaikannya secara
sederhana dan tepat waktu. Adapun makalah ini penulis rangkum dari beberapa
sumber yang dapat dipercaya yang sajiannya penulis sajikan dalam lembar Daftar
Pustaka dengan harapan makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang
“Belajar dan Pembelajaran”. Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat
mengikuti pembelajaran mata Belajar dan Pembelajaran di jurusan JPOK Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat tahun akademik
2020/2021
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu penulis sangat
mengaharapkan kritik dan saran guna lebih menyempurnakan penulisan makalah
pada masa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah
ilmu pengetahuan dan kemampuan kita.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah belajar dikenal dalam berbagai kalangan walaupun kadang
disalahartikan atau sebagai pendapat umum saja. Misalnya, Seorang Ayah
meminta anaknya “ Kamu kerjakan tugas sekolah dulu sebelum pergi bermain ”,
maksudnya kerjakan dulu tugas yang diberikan oleh guru. Atau seorang Ibu
menasihati anaknya yang terjatuh saat belajar menaiki sepeda dengan
mengatakan “ Lain kali kamu harus lebih berhati-hati ya “, maksudnya tidak
mengulangi kesalahan serupa kedepannya. Dari contoh tersebut kita dapat
mengambil makna belajar sebagai proses mendapatkan pengetahuan dengan
membaca atau mengerjakan tugas dan menggunakan kesalahan sebagai
pengetahuan yang memandu perilaku pada masa yang akan datang.
Istilah pembelajaran sudah mulai dikenal luas dalam masyarakat,
lebih-lebih setelah diundangkannya Undang-undang RI Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang segera legal formal
memberi pengertian tentang pembelajaran. Dalam pasal 1 butir 20
Pembelajaran diartikan sebagai “… proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu konsep pedagogik secara teknis
dapat diartikan sebagai upaya sistematik dan sistemik untuk menciptakan
lingkungan belajar yang potensial menghasilkan proses belajar yang
potensial menghasilkan proses belajar yang bermuara pada
berkembangnya potensi individu sebagai peserta didik.
Dari pengertian tersebut tampak bahwa antara belajar dan
pembelajaran satu sama lain mempunyai keterkaitan yang substansif dan
fungsional. Yang terletak pada simpul terjadinya perubahan perilaku
dalam diri individu. Keterkaitan fungsional pembelajaran dengan belajar
adalah bahwa pembelajaran sengaja dilakukan untuk menghasilkan belajar
atau dengan kata lain belajar merupakan parameter pembelajaran.
Misalnya seseorang berubah perilakunya yang cenderung ceroboh dalam
menyeberang jalan raya setelah secara kebetulan ia melihat ada orang lain
yang menyeberang. Tertabrak sepeda motor “karena ketidakhati-
hatiannya, oleh karena itu, dapat pula dikatakan bahwa akuntabilitas
belajar bersifat internal-individual, sedangkan akuntabilitas pembelajaran
bersifat publik.
Dalam makalah ini mempelajari tentang konsep belajar dan
pembelajaran. Secara proporsional pembahasan ini mencakup tentang: Apa
konsep belajar? Bagaimana peristiwa belajar terjadi? Bagaimana
peristiwa belajar? Apa konsep pembelajaran? Bagaimana
peristiwapembelajaran terjadi?.
Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Dengan belajar,
manusia melakukan perubahan- perubahan kualitatif individu sehingga
tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia
tidak lain adalah hasil dari belajar. Belajar bukan sekedar pengalaman,
belajar berlangsung secara aktif dan integrative dengan berbagai bentuk
perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa dan bagaimana belajar?
2. Apa dan bagaimana pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa dan bagaimana belajar
2. Untuk mengetahui apa dan bagaimana pembelajaran
BAB II
ISI
A. Konsep Belajar dan Pembelajaran
1. Konsep Belajar
Pakar psikologi melihat perilaku belajar sebagai proses
psikologis individu dalam interaksinya dengan lingkungan secara
alami, sedangkan pakar pendidikan melihat perilaku belajar sebagai
proses psikologis- pedagogis yang ditndai dengan adanya interaksi
individu dengan lingkungan belajar yang disengaja diciptakan.
2. Konsep Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas
belajaer pada diri peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran
merupakan upaya sistematis untuk meningkatkan kualitas proses
belajar, tetapi tidak semua proses belajar terjadi karena pembelajaran.
Proses belajar bisa juga terjadi dalam konteks interaksi sosial-kultural
dalam lingkungan masyarakat.
2. Ciri-ciri Pembelajaran
Dari definisi yang sudah dibahas, maka terdapat ciri sebagai
tanda suatu proses atau kegiatan dikatakan sebagai pembelajaran.
Ciri-ciri pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
2. Jenis-jenis Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan tingkah laku awal yang harus
direncanakan didalam proses pembelajaran secara keseluruhan. Menurut
Agus Suprijono (2009) jenis pembelajaran yaitu:
a. Model Pembelajaran Berbasis Langsung (Direct Instruction)
Model ini dikenanal dengan gaya mengajar guru yang terlibat aktif
dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan
mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas. Pembelajaran
langsung dirancang untuk penguasaan pengetahuan procedural,
pengetahuan deklaratif (pengetahua factual) serta berbagai
keterampilan.
b. Model pembelajaran koperatif (cooveratif Learning)
Pembelajaran koperatif dapat diartikan belajar bersama-sama, saling
membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan
bahwa setiap orang dalam kelompok tergantung pada kemampuan dan
aktivitas anggota kelompok. Model pembelajaran ini mendorong
kepada peserta didik agar bekerja sama selama berlangsungnya proses
pembelajaran.
c. Model pembelajaran berbasis masalah
Mosel pembelajaran ini dikembangkan berdasrkan konsep oleh Jerome
Bruner. Konsep tersebut adalah belajar penemuan atau discovery
learning, yakni pembelajaran yang menekankan pada aktivitas
penyelidikan. Proses belajar penemuan meliputi proses informasi,
transformasi danevaluasi. Pada tahap informasi, peserta didik
memperoleh informasi mengenai materi yang dipelajari dan
memberikan respon. Pada tahap transformasi, peserta didik melakukan
identifikasi, analisis, mengubah, mentransformasikan informasi yang
diperoleh. Pada tahap evaluasi peserta didik menilai sendiri informasi
yang telah ditransformasikan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan
suatu masalah yang dihadapi.
d. Model Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran konstektual merupakan konsep yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan merekan sebagai
anggota keluarga dan masyarakat, model pembelajaran ini bertujuan
untuk membantu siswa dalam memahami makna yang ada pada bahan
ajar, menghubungkan pelajaran dalam konteks kehidupan sehari-
harinya dengan konteks kehidupan pribadi, sosial dan kultural.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk
mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude.
Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude)
tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa
bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang
hayat.
Ciri-ciri belajar ada tiga. Pertama, terjadinya perubahan perilaku
yang meliputi aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap dan nilai
(afektif) serta keterampilan (psikomotor). Kedua, Perubahan itu harus
merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku individu karena
adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan yang dapat berupa
interaksi fisik. Ketiga, Perubahan tersebut relatif menetap. Perubahan
belajar akan bersifat cukup permanen.
B. Saran
Saran yang bisa kami berikan perlu adanya penelitian lebih lanjut
akan upaya peningkatan proses belajar dan pembelajaran sebagai salah
satu cara memaksimalkan potensi generasi dalam membentengi dirinya
dan dapat membedakan benar salah. Kami sadar makalah yang kami tulis
masih banyak kekurangan. Dengan itu perlunya kritik dan saran dari
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Paulina Panen, dkk. 2005. Belajar dan Pembelajaran 1. Jakarta: Pusat Penerbitan
UT