Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas individu mata kuliah Keperawatan Keluarga
dengan judul “Asuhan keperawatan keluarga pada Tn.P dengan Ny.Y yang
menderita hipertensi di dusun siraman, kecamatan wonosari, kabupaten
gunungkidul,Yogyakarta” dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat
dan menjadikan referensi bagi kita sehingga lebih mengenal tentang cara
meningkatkan mutu pelayanan perawat di tatanan pelayanan primer . Makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga Program Studi
DIII Keperawatan STIKes Notokusumo. Saya mengucapkan terimakasih kepada
ibu Eva Nurlina Aprilia, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom selaku dosen pengampu yang
telah memberikan dukungan dan bimbingannya pada kami sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman dan semua pihak yang sudah membantu saya
dalam menyelesaikan penyusunan asuhan keperawatan ini.
Penulis menyadari segala kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu
penulis meminta maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, Desember 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Indonesia Sehat merupakan rencana strategis Kementrian
Kesehatan tahun 2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan keluarga,
disingkat menjadi PIS-PK. Pada program ini, pendekatan keluarga menjadi
salah satu cara puskesmas meningkatkan jangkauan dan sasaran dengan
meningkatkan akses yankes di wilayahnya (mendatangi keluarga). Tujuan
pendekatan keluarga salah satunya adalah untuk meningkatkan akses
keluarga pada pelayanan Kesehatan yang komprehensif dan bermutu. PIS-
PK ini dilaksanakan dengan ciri sasaran utama adalah keluarga,
mengutamakan upaya promotif dan preventif, disertai penguatan upaya
Kesehatan berbasis masyarakat, kunjungan rumah dilakukan secara aktif
dan melalui pendekatan siklus kehidupan. Pelayanan Kesehatan yang
dilaksanakan terkait penyakit menular dan tidak menular yang salah
satunya adalah penyakit hipertensi (Sarkomo, 2016).
Hipertensi merupakan keadaan yang menyebabkan tekanan darah
tinggi secara terus-menerus, dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan diastolic 90mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah
tinggi adalah keadaan dimana peredaran darah meningkat secara kronis.
Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat dan berat memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh.
Dewasa ini ada sekitar 422 juta jiwa pengidap hipertensi yang berusia 18
tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1 dari 2
orang dengan penderita hipertensi tidak tahu bahwa ia memiliki hipertensi.
Oleh karena itu, sering ditemukan penderita hipertensi pada tahap lanjut
dengan komplikasi seperti serangan jantung, stroke, dan lain-lain.
Di Indonesia, data Riset Kesehatn Dasar (Riskesdas) menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 5,7% tahun 2007
menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data Sample
Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa hipertensi
merupakan penyebab kematian terbesar ke 3 di Indonesia dengan
prosentase 6,7% setelah stroke dan penyakit jantung. Pelayanan Kesehatan
pada penyakit hipertensi di tingkat keluarga dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Asuhan keperawatan yang
diberikan kepada keluara meliputi pengkajian, perumusan diagnose
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi yang bertujuan
agar pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan dapat efektif dan
komprehensif. Seluruh pelayanan tersebut diterapkan pada semua tatanan
puskesmas (Irianto, 2014).
Berdasarkan catatan dan laporan dari Sistem Infprmasi Kesehatan
Puskesmas Wonosari Kabupaten Gunungkidul yang pelayanannya
mencakup beberapa kelurahan menunjukkan bahwa hipertensi masuk
dalam daftar 10 besar penyakit terbanyak urutan nomer 1 tahun 2017.
Maka dari itu perlu dilakukan upaya pelayana Kesehatan keluarga dengan
hipertensi yang salah satunya adalah keluarga Tn. P. Berdasarkan latar
belakang di atas, perlu dilakukan upaya pelayanan Kesehatan dengan
asuhan keperawatan pada keluarga Tn. P.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga
dengan masalah hipertensi pada keluarga Tn P di wonosari ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga dengan masalah hipertensi pada Tn. P di
wilayah kerja Puskesmas Wonosari Kabupaten Gunungkidul.
2. Tujuan Khusus
a. Menerapkan proses keperawatan meliputi pengkajian,
diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi kasus asuhan keperawatan dengan masalah
hipertensi pada Tn. P di wilayah kerja Puskesmas Wonosari
Kabupaten Gunungkidul.
b. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga dengan
masalah utama hipertensi pada Tn. P di wilayah kerja
Puskesmas Wonosari Kabupaten Gunungkidul.
c. Mengidentifikasi faktor penyebab masalah hipertensi pada
Tn. P.
D. Manfaat
Studi kasus ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Masyarakat
Membudayakan pengelolaan pasien hipertensi pada tatanan
keluarga.
2. Tenaga Kesehatan
Sebagai wawasan dan masukan bagi tenaga Kesehatan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya tim
program kunjungan rumah (home care) dan Pelayanan Kperawatan
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
3. Mahsiswa
Sebagai acuan dan wawasan untuk Menyusun sebuah laporan atau
asuhan keperawatan keluarga dengan masalah hipertensi.
BAB II
TIJNAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman,2010). Keluarga merupakan sekumpulan orang
yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum :
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap
anggota. Keluarga merupakan aspek terpenting dalam unit terkecil dalam
masyarakat, penerima asuhan, kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga saling berhubungan, dan menempati posisi antara
individu dan masyarakat (Harmoko,2012).
B. Tipe keluarga
Menurut Harmoko (2012) tipe-tipe keluarga adalah :
1. Nuclear Family
Keluarga ini yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam
satu rumah di tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2. Extended Family
Keluarga ini ditambahkan dengan sanak saudara, misalnya nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
3. Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami atau istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil
perkawinan baru. Satu anak keduanya dapat bekerja di luar rumah.
4. Middle Age/Aging couple
Suami sebagai pencari uang. Istri di rumah atau keduanya bekerja di
rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/
perkawinan/meniti karier.
5. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya
atau salah satu bekerja dirumah.
6. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian, pasangannya
dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.
7. Dual Carier
Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak.
8. Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu tertentu.
9. Single Adult
Wanita atu pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk menikah.
10. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
11. Institutional
Anak atau orang dewasa tinggal dalam suaru panti.
12. Comunal
Satu rumah terdiri atas dua atau lebih pasangan yang menogami
dengan anak-anaknya dan bersama dalam penyediaan fasilitas.
13. Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain
dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
14. Unmarried parent and child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.
15. Cohibing Couple
Dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.
C. Struktur keluarga
Menurut Friedman (2010) struktur keluarga meliputi :
1. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan
secara jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai dan kekuatan.
Komunikasi keluarga bagi pengirim yakini mengemukakan pesan
secara jelas dan berkualitas, serta meminta dan menerima umpan balik.
Penerima pesan mendengarkan pesan, memberikan umpan balik, dan
valid. Komunikasi dalam keluarga dikatakan tidak berfungsi apabila
tertutup, adanya isu atau berita negative, tidak berfokus pada satu hal,
dan selalu mengulang isu dan pendapat sendiri.
2. Struktur peran
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai
posisi sosial yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat
formal atau informal. Posisi atau status adalah posisi masyarakat
missal status sebagai istri atau suami.
3. Struktur kekuatan
Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk
mengontrol, mempengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain.
Struktur nilai dan norma.
Nilai adalah system ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota
keluarga dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola
perilaku yang diterima pada lingkungan sosial tertentu, lingkungan
keluarga, dan lingkungan masyarakat disekitar keluarga.
Menurut Ali & Ariani (2010) tahap perkembangan keluarga di bgi menjadi 8
tahap, yaitu :
1. Tahap I : keluarga pemula
Keluarga pemula adalah keluarga yang baru menikah, keluarga baru, dan
perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang
intim. Tugas perkembangan keluarganya adalah membangun perkawinan
yang saling memuaskan, menghubungkan ikatan persaudaraan secara
harmonis, keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai
orang tua). Masalah kesehatan pada tahap ini adalah :
a. Penyesuaian seksual dan peran pernikahan
b. Penyuluhan dan konseling keluarga berencana
c. Penyuluhan dan konseling pranatal
d. Komunikasi dan informasi
Kurangnya informasi dapat mengakibatkan masalah seksual, emosional,
ketakutan, rasa bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan, penyakit
kelamin (sebelum dan sesudah pernikahan). Pada situasi yang demikian,
peran perawat keluarga sangan besar dalam membantu mereka menjadi
keluarga mantap.
I. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah kelainan system sirkulasi darah yang
mengakibatkan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Hipertensi
merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal
tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,
gagal jantung, dan serangan jantung. Hipertensi merupakan silent killer
dimana gejala dapat bervariasi pada m asing-masing individu dan hamper
sama dengan gejala penyakit lainnya (Aisyiyah,2012). Pada pemeriksaan
tekanan darah akan didapatkan dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih
rendah diperoleh saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis
sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik misalnya 120/80
mmHg. Sejalan dengan bertambahnya usia hampir setiap orang mengalami
kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 55-
60 tahun, kemudian berkurang secara pelahan atau bahkan drastis (Wahyu
Rahayu,2015).
J. Etiologi hipertensi
Menurut Padilah (2013) etiologi hipertensi adalah :
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang
tuanya adalah penderita hipertensi.
2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah
umur (jika umur bertambah maka TD meningkat), jenis kelamin (laki-
laki lebih tinggi daripada perempuan) dan ras (ras kulit hitam lebih
banyak daripada kulit putih)
3. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
adalah konsumsi garam yang tinggi (melebihi sari 30 gr), kegemukan
atau makan berlebihan, stress dan pengaruh lain misanya merokok.
Minum akohol, minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin).
4. Konsumsi Junk Food
Junk food mengandung sejumlah besar natrium yang dapat
meningkatkan volume darah di dalam tubuh sehingga jantung harus
memompa darah lebih kuat yang menyebabkan tekanan darah lebih
tinggi (hipertensi). (Rumantiningsih Sumarni, dkk, 2015). Konsumsi
garam memiliki efek langsung terhadap tekanan darah. Telah
ditunjukkan bahwa peningkatan tekanan darah ketika semakin tua,
yang terjadi pada semua masyarakat kota, merupakan akibat dari
banyaknya garam yang di makan. Masyarakat yang mengkonsumsi
junk food terlalu berlebihan adalah masyarakat dengan tekanan darah
yang meningkat seiring bertambahnya usia. Sebaliknya, masyarakat
yang jarang mengkonsumsi junk food menunjukkan hanya mengalami
peningkatan tekanan darah yang sedikit, seiring dengan bertambahnya
usia.
5. Usia
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif, dengan
bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan meningkat yang
disebabkan beberapa perubahan fisiologis. Pada proses fisiologis
terjadi peningkatan resistensi perifer dan peningkatan aktifitas
simpatik, dinding arteri akan mengalami penebalan karena kolagen
yang menumpuk pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah
berangsur menjadi sempit dan kaku. Selain itu pada usia lanjut
sensitivitas pengatur tekanan darah yaitu refleks baroreseptor mulai
berkurang, demikian juga halnya dengan peran ginjal dimana aliran
darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun, hal ini memicu
terjadinya hipertensi.
6. Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik menaikan risiko tekanan darah tinggi karena
bertambahnya risiko untuk menjadi gemuk. Orang-orang yang tidak
aktif cenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung
mereka harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras
dan sering jantung harus memompa semakin besar pula kekuatan yang
mendesak arteri.
7. Stres
Stres dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon
adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat,
sehingga tekanan darah akan meningkat . Stres dapat mengakibatkan
tekanan darah naik untuk sementara waktu. Jika stres telah berlalu,
maka tekanan darah biasanya akan kembali normal. Pada penelitian
ini tidak ditemukan adanya pengaruh stres terhadap terjadinya
hipertensi. Hasil penelitian lain juga menyimpulkan bahwa stres dan
tekanan psikologis tidak berhubungan dengan hipertensi. Hubungan
antara peristiwa-peristiwa stres dengan hipertensi dilaporkan bukan
karena efek stres pada tekanan darah dan mungkin dianggap berasal
dari perasaan negatif tentang penyakit dan bukan karena penyakit itu
sendiri (Nancy Swanida, dkk, 2011).
K. Manifestasi klinis hipertensi
Menurut Padilah (2013) manifestasi klinis hipertensi adalah :
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
L. Klasifikasi hipertensi
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami.
Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih
rendah dari pada dewasa. Tekanan darah juga dipergaruhi oleh aktivitas
fisik dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda,
paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam
hari (Wahyu rahayu,2015).
(hipertensi ringan)
(hipertensi sedang)
(hipertensi berat)
(hipertensi
maligna)
M. Patofisiologi hipertensi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pemuluh
darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat
vasomotor jaras saraf simpatis, yang berkelanjutan di bawah ke korda
spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di
toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam
bentuk implus yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke
ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetikolin,
yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah,
dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan kontriksi
pembuluh darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap ransangan vasokontriksi,
individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepineprin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi
(Padila,2013).
Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang
pembuluh darah sebagai respons rangsangan emosi, kelenjar adrenal juga
terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medulla
adrenal mensekresi epineprin yang menyebabkan vasokontriksi. Konteks
adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat
respon vasokontriksi pembuluh darah. Vasokontriksi yang mengakibatkan
pemurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin
merangsang pembentukan angiotensi I yang kemudian diubah menjadi
angiotensi II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
intravaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetus keadaan hipertensi
(Padila,2013).
Perubahan struktual dan fungsional pada system pembuluh perifer
bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia
lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elistisitas
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh drah,
yang pada gilirannya menurunkan kemampuan sistensi dan daya regang
pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang
kemampuannya dalam mengakomondasi volume darah yang dipompa oleh
jantung (volume sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan
peningkatan tahapan perifer (Padil.2013).
N. Pathway Hipertensi
P. Penatalaksanaan Hipertensi
Penatalaksanaan hipertensi adalah dengan intervensi pola hidup.
Pola hidup sehat dapat mencegah ataupun memperlambat awitan
hipertensi dan dapat mengurangi risiko kardiovaskular. Pola hidup sehat
juga dapat memperlambat ataupun mencegah kebutuhan terapi obat pada
hipertensi derajat I, namun sebaiknya tidak menunda inisiasi terapi obat
pada pasien dengan HMOD atau risiko tinggi kardiovaskular. Menurut
Fandinata dan Ernawati (2020) pola hidup sehat yang terbukti menurunkan
tekanan darah yaitu :
1. Pembatasan konsumsi garam,
Terdapat bukti hubungan antara konsumsi garam dan hipertensi.
Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkkan tekanan darah dan
meningkatkan prevalensi hipertensi. Rekomendasi penggunaan
natrium (Na) sebaiknya tidak lebih dari 2 gram/hari.
2. Perubahan pola makan
Pasien hipertensi disarankan untuk konsumsi makanan seimbang
yang mengandung sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan segar,
produk susu rendah lemak, gandum, ikan, dan asam lemak tak
jenuh (terutama minyak zaitun), serta membatasi asupan daging
merah dan asam lemak jenuh.
3. Penurunan berat badan dan menjaga berat badan ideal
Tujuan pengendalian berat badan adalah mencegah obesitas (IMT
>25 kg/m2), dan menargetkan berat badan ideal (IMT 18,5-22,9
kg/m2) dengan lingkar pinggang >90 cm pada laki-laki dan >80 cm
pada perempuan.
4. Olahraga teratur
Olahraga aerobik teratur bermanfaat untuk pencegahan dan
pengobatan hipertensi, sekaligus menurunkan risiko dan mortalitas
kardiovaskular. Olahraga teratur dengan intensitas dan durasi
ringan memiliki efek penurunan tekanan darah lebih kecil
dibandingkan dengan latihan intensitas sedang atau tinggi,
sehingga pasien hipertensi disarankan untuk berolahraga
setidaknya 30 menit latihan aerobik dinamik berintensitas sedang
seperti berjalan, joging, bersepeda atau berenang 5-7 hari per
minggu.
5. Berhenti merokok
Merokok merupakan risiko vaskular dan kanker, sehingga status
merokok harus ditanyakan pada setiap kunjungan pasien dan
penderita hipertensi yang merokok harus diedukasi untuk berhenti
merokok.
Q. Pemeriksaan penunjang hipertensi
Menurut Manuntung (2018) pemeriksaan penunjang hipertensi adalah
sebagai berikut :
1. Hemoglobin/hematokrit: mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap
volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-
faktor risiko seperti hipokoagulabilitas, anemia.
2. BUN/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi/fungsi
ginjal.
3. Glukosa: hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus
hipertensi) dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar
katekolamin(meningkatkan hipertensi)
4. Kalium serum: hipokalemia dapat mengindikasikan adanya
aldosteron utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi
diuretik.
5. Kalsium serum: peningkatan kadar kalsium serum dapat
meningkatkan hipertensi.
6. Kolesterol dan trigliserida serum: peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan plak
ateromatosa (efek kardiovaskular).
7. Pemeriksaan tiroid: hipertiroidisme dapat mengakibatkan
vasokonstriksi dan hipertensi.
8. Kadar aldosteron urin dan serum: untuk menguji aldosteronisme
primer (penyebab).
9. Urinalisa: darah, protein, dan glukosa mengisyaratkan disfungsi
ginjal dan adanya diabetes.
10. VMA urin (metabolit katekolamin): kenaikan dapat
mengindikasikan adanya feokromositoma, VMA 24 jam dapat
digunakan untuk pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilang
timbul.
11. Asam urat: hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor
risiko terjadinya hipertensi.
12. Steroid serum: kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme,
feokromositoma atau disfungsi pituitari, sindrom cushing’s, kadar
renin dapat juga meningkat.
13. IVP: dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi, seperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal dan ureter.
14. Foto dada: dapat menunjukkan obstruksi klasifikasi pada area
kutub, deposit pada EKGbatau takik aorta, pembesaran jantung.
15. CT scan: mengkaji tumor serebral, CSV, ensevalopati, atau
feokromositoma.
16. EKG: dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan,
gangguan konduksi. Catatan: luas, peninggian gelombang P adalah
salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Kasus
B. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga : Tn. P
b. Usia : 55 tahun
c. Agama : Islam
d. Suku bangsa : Jawa
e. Pendidikan : SLTA
f. Pekerjaan : Tidak bekerja
g. Alamat : Siraman, RT 02, RW
04, Wonosari, Gunungkidul
h. Komposisi keluaraga :
Genogram :
Keterangan:
: Laki - laki
: Perempuan
: Klien
: Garis keturunan
: Garis pernikahan
: Tinggal serumah
i. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny. Y adalah tipe keluarga Extended family
(Keluarga Besar) yang terdiri dari Tn. P sebagai kepala
keluarga, Ny. N sebagai istri, An. D dan An. T sebagai anak.
j. Status Sosial Ekonomi
Keluarga Ny. Y merupakan keluarga dengan status sosial
menengah ke bawah dimana Tn. P tidak bekerja karena baru
saja di PHK dari tempat kerjanya, sedangkan Ny. Y bekerja
sebagai buruh yang penghasilannya tidak menentu. Anak
pertamanya An.D sudah lulus SMK 3 tahun lalu tetapi belum
bekerja. Uang hasil bekerja Ny. Y kadang tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
k. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Ny. Y jarang melakukan aktivitas rekreasi ke
tempat-tempat wisata. Saat libur keluarga Ny. Y hanya
menghabiskan waktu untuk di rumah menonton TV bersama.
Jika berpergian jauh hanya saat perayaan hari raya Idul Fitri
ke rumah saudara lainnya.
K. Tidur An. D
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi
Keluarga Ny. Y melakukan komunikasi secara terbuka. Bahasa
komunikasi yang digunakan Ny. Y dalam masyarakat dan
keluarga menggunakan bahasa Jawa. Ny. Y sangat ramah
kepada tetangga serta orang yang berada di sekitarnya.
b. Struktur kekuatan
Keluarga Ny. Y dalam mengambil keputusan tetap dilakukan
musyawarah Bersama, namun keputusan akhir tetap ditangan
Tn. P dengan persetujuan keluarga.
c. Struktur peran formal dan informal
1) Tn. P
Peran formal: sebagai kepala keluarga, suami, ayah
Peran informal: Tn. P cukup aktif dalam kegiatan di
masyarakat yaitu mengikuti kegiatan ronda malam dan
kegiatan keagamaan di Masjid.
2) Ny. Y
Peran formal: sebagai istri, ibu
Peran informal: Ny. Y cukup aktif mengikuti kegiatan
organisasi dilingkungan rumah yaitu mengikuti kegiatan
pengajian 1 minggu sekali dan organisasi ibu-ibu PKK.
3) An. D
Peran formal: sebagai anak pertama
Peran informal: An. D cukup aktif mengikuti kegiatan
karang taruna dilingkungan rumahnya
4) An. T
Peran formal: sebagai anak kedua
Peran informal: An. T kurang aktif mengikuti organisasi
karena lebih suka di rumah dan belajar
d. Nilai dan norma
Keluarga Ny. Y menganut nilai dan norma budaya jawa.
Dimana Tn. P menjadi kepala keluarga yang mampu menjadi
pemimpin dalam keluarganya. Keluarga Ny. Y menjalankan
kewajibannya sebagai seorang muslim dan tidak menganut
nilai atau norma tertentu.
5. Fungsi Keluarga
a) Fungsi Biologis
1) Keadaan kesehatan
Keluarga Ny. Y terdapat empat anggota keluarga yang
tinggal dalam satu rumah yaitu Tn. P, An. D, An. T yang
dalam keadaan sehat dan Ny. Y yang sedang mengalami
hipertensi sejak 2 tahun lalu dan keluarga mengetahuinya.
2) Kebersihan perorangan
(a) Tn. P : tampak rapi dan bersih. Mandi dua kali sehari
menggunakan sabun mandi pagi dan sore, sikat gigi dua
kali sehari pagi dan malam, keramas seminggu tiga kali
menggunakan shampoo. Menggunting kuku jika kuku
sudah panjang.
(b) Ny. Y : tampak rapi dan bersih. Mandi dua kali sehari
menggunakan sabun mandi pagi dan sore, sikat gigi dua
kali sehari pagi dan malam, keramas seminggu tiga kali
menggunakan shampoo. Menggunting kuku jika kuku
sudah panjang. Jika sudah mandi menggunakan bedak
dan lipstik.
(c) An. D : tampak rapi dan bersih. Mandi dua kali sehari
menggunakan sabun mandi pagi dan sore, sikat gigi dua
kali sehari pagi dan malam, keramas seminggu tiga kali
menggunakan shampoo. Menggunting kuku jika kuku
sudah panjang.
(d) An. T tampak rapi dan bersih. Mandi dua kali sehari
menggunakan sabun mandi pagi dan sore, sikat gigi dua
kali sehari pagi dan malam, keramas seminggu tiga kali
menggunakan shampoo. Menggunting kuku jika kuku
sudah panjang. Jika sudah mandi menggunakan bedak.
3) Penyakit yang pernah diderita
Ny. Y mengatakan tidak memiliki riwayat sakit yang parah
dan tidak pernah dirawat di rumah sakit. Ny. Y mengatakan
mempunyai penyakit hipertensi sejak dua tahun yang lalu.
4) Penyakit keturunan
Ny. Y mengatakan kedua orangtuanya memiliki riwayat
penyakit hipertensi. Penyakit hipertensi yang diderita Ny. Y
juga disebabkan dari pola makan tidak baik dan banyak
pikiran (stress).
5) Penyakit kronis/menular
Ny. Y mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada
yang memiliki penyakit yang menular.
6) Kecacatan
Ny. Y mengatakann anggota keluarganya tidak ada yang
mengalami kecacatan, seluruh anggota tubuh keluarga
Ny.Y lengkap.
7) Pola makan
Ny. Y mengatakan makan 2-3 kali sehari menggunakan
nasi, lauk, sayur dengan porsi cukup. Anggota keluarga
yang lain makan 2-3 kali sehari. Ny. Y dan keluarga tidak
memiliki alergi makanan. Ny. Y mengatakan mengetahui
jika harus mengurangi garam tetapi Ny. Y tetap makan
makanan asin. Ny. Y juga mengatakan mengetahui jika
harus mengurangi konsumsi gorengan tetapi Ny. Y masih
sering makan gorengan terlebih dalam setiap kegiatan yang
diikutinya selalu disajikan gorengan. Ny. Y mengatakan
sering makan semangka dan mentimun 2-3 kali dalam
seminggu untuk menurunkan darah tingginya, tetapi Ny. Y
belum mengetahui buah apa saja yang dapat menurunkan
darah tinggi selain semangka dan timun. Kebiasaan
keluarga saat makan menggunakan sendok kadang
menggunakan tangan, sebelum makan Ny. Y mencuci
tangan dan berdoa.
8) Pola istirahat
(a) Pola istirahat Ny. Y mulai malam hari tidur pukul
sembilan malam dan bangun pukul tiga pagi untuk
sholat tahajud, saat siang hari menyempatkan tidur
siang satu sampai dua jam.
(b) Pola istirahat Tn. P mulai malam hari tidur pukul
sepuluh malam dan bangun pukul lima pagi, saat siang
hari menyempatkan tidur setelah sholat Ashar kurang
lebih satu sampai dua jam.
(c) Pola istirahat An. D dan An. T mulai malam hari tidur
pukul sepuluh malam dan bangun pukul lima pagi, saat
siang hari menyempatkan tidur setelah sholat Dzuhur
kurang lebih satu sampai dua jam.
b) Fungsi Psikologis
1) Keadaan emosi
Ny. Y mengatakan sering emosi dan mudah marah saat
melihat anak pertamanya dan suaminya hanya di rumah
atau nongkrong. Ny. Y saat lelah merasa emosi, terutama
jika melihat anak pertama dan suaminya tidak berusaha
mencari pekerjaan.
2) Kebiasaan buruk
Ny. Y mengatakan kebiasaan buruknya suka marah-marah
saat sedang lelah dan emosi. Ny. Y juga mengatakan jarang
berolahraga karena tidak sempat meluangkan waktu.
3) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan tetap pada kepala keluarga yaitu
Tn. P, namun tetap dilakukan musyawarah bersama
anggota keluarga lainnya.
4) Ketergantungan obat/bahan
Keluarga Ny. Y tidak ada yang mengalami ketergantungan
obat atau bahan, hanya Ny. Y yang mengkonsumsi obat
captopril dua kali sehari pagi dam malam satu jam sebelum
makan untuk penakit hipertensi yang dideritanya.
5) Mencari pelayanan kesehatan
Keluarga Ny. Y apabila ada anggota keluarga yang demam,
flu, batuk, pusing diberikan teh dan dikompres dengan air
hangat untuk penangan pertama. Jika tidak kunjung sembuh
dibawa ke puskesmas dengan menggunakan BPJS yaitu
Kartu Indonesia Sehat.
c) Fungsi Sosial
1) Tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan dalam keluarga Ny. Y yaitu:
(a) Tn. P : SMA
(b) Ny.Y : SMP
(c) An. D : SMK
(d) AN. T : Belum tamat SMA
2) Hubungan inter keluarga
Ny. Y mengatakan hubungan dalam keluarganya baik,
rukun dan jarang terjadi perselisihan karena semua masalah
yang ada selalu dibicarakan bersama.
3) Hubungan dengan orang lain
Hubungan keluarga Ny. Y dengan keluarga, saudara dan
tetangga baik, mereka saling tegur sapa satu sama lain.
4) Kegiatan organisasi sosial
Kegiatan organisasi sosial yang Tn. P ikuti yaitu kegiatan
ronda malam dan kegiatan keagamaan di Masjid.
Sedangkan Ny. Y mengikuti kegiatan pengajian 1 minggu
sekali dan organisasi ibu-ibu PKK.
d) Fungsi Spiritual
1) Ketentuan beribadah
Keluarga Ny. Y menganut agama Islam dan semua anggota
keluarga selalu rajin sholat lima waktu. Ny. Y juga
mengatakan aktif mengikuti kegiatan pengajian yang
diadakan di masyarakat.
2) Keyakinan kesehatan
Ny. Y mengatakan bahwa penyakit yang dieritanya adalah
anugerah dari Allah yang harus diterima dan disyukuri. Ny.
Y mengatakan tidak mau mengeluh terus-menerus tetapi
banyak berdoa meminta kesembuhan kepada Allah.
e) Fungsi Kultural
1) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan tetap dilakukan Tn. P sebagai
kepala keluarga, namun tetap dilakukan musyawarah
Bersama keluarga.
2) Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan
Ny. Y mengatakan tidak ada adat yang mempengaruhi dan
mengikat dalam kesehatan keluarga Ny. Y.
3) Tabu
Ny. Y mengatakan tidak mempercayai hal-hal yang
dianggap tabu dan mistis.
f) Fungsi Reproduksi
Tn. P menikah saat umur 27 tahun sedangkan Ny. Y menikah
saat umur 22 tahun. Tn. P dan Ny. Y memiliki dua orang anak
yang berjenis kelmain laki-laki dan perempuan. Kedua anaknya
tinggal besama Tn. P dan Ny. Y.
g) Fungsi Ekonomi
1) Tulang punggung
Keluarga Tn. P yang mencari nafkah utama yaitu Ny. Y
yang bekerja sebagai karyawan di toko sembako. Suami
Ny. Y sudah 3 bulan tidak bekerja karena di PHK. Anak
pertamanya masih menganggur sejak lulus sekolah.
2) Penghasilan/pendapatan keluarga
Ny. Y mengatakan penghasilan tiap bulan Rp 300.000,00
dan kadang kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
namun cukup untuk makan sehari-hari.
3) Status ekonomi keluarga
Dilihat dari penghasilan Ny. Y tiap bulan hanya Rp
300.000,00 dan kadang kurang untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari serta suaminya yang tidak bekerja maka
termasuk keluarga menegah kebawah.
h) Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
Semua aggota keluarga Ny. Y sudah mengetahui tentang
penyakit Ny. Y yang menderita hipertensi, namun hanya
mengetahui pengertian dan makanan apa saja yang harus
dihindari. Ny. Y mengatakan ketika sedang banyak pikiran
(stress) kepalanya sakit dan tekanan darahnya naik. Ny. Y
mengatakan ingin mengetahui lebih dalam tentang
penyebab dan cara pencegahan agar tekanan darahnya tetap
stabil.
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang
tepat
Saat Ny. Y menderita hipertensi keluarga memutuskan rajin
kontrol ke puskesmas setiap bulan dan mendapatkan obat
dari dokter yaitu Captopril 25 mg 2x sehari pagi dan
malam. Tn. P mengatakan kepada Ny. Y apa saja makanan
yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi agar tekanan
darahnya tetap stabil.
3) Merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan
Ny. Y mampu merawat dirinya sendiri dalam mengatasi
hipertensi dengan makan semangka dan timun 2-3 kali
dalam seminggu. Ny. Y mengatakan rajin minum Captopril
25 mg 2x sehari setiap pagi dan malam dari dokter
puskesmas. Jika obat habis, Ny. Y datang ke puskesmas
untuk kontrol sekalian minta obat lagi. Namun Ny. Y masih
bingung tekanan darahnya tetap tinggi.
4) Modifikasi lingkungan fisik dan psikologis
Ny. Y belum mengetahui tanaman apa saja yang dapat
menurunkan darah tingginya, sehingga Ny. Y hanya
menanam tanaman herbal seperti kunyit, jahe, kencur,
jambu dan pepaya. Ny. Y mengatakan belum mengetahui
tanaman apa saja yang dapat membantu menurunkan
hipertensinya.
5) Menggunakan fasilitas keseshatan yang ada disekitar
keluarga
Keluarga Ny. Y selalu memanfaatkan pelayanan kesehatan
puskesmas, setiap bulan anaknya selalu mengantar Ny. Y
memeriksakan tekanan darahnya dan membeli obat lagi jika
sudah habis. Saat ada keluarga yang sakit, juga dibawa ke
puskesmas sebagai pelayanan kesehatan terdekat dari
rumah.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek
Keluarga Ny. Y khawatir apabila tekanan darah Ny. Y naik.
Ny. Y mengatakan khawatir dengan kondisi perekonomian
keluarganya, karena suaminya belum bekerja lagi. Ny. Y
mengatakan takut tidak bisa membiayai sekolah anak
keduanya. Ny. Y mengatakan khawatir anak pertamanya tidak
bisa hidup mandiri karena sampai saat ini masih menganggur.
b. Stressor jangka panjang
Keluarga Ny. Y khawatir dan takut apabila tekanan darahnya
semakin naik sehingga menimbulkan komplikasi penyakit
lainnya.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Saat terjadi masalah kesehatan dalam keluarga, keluarga
langsung berespon dan mencari jalan keluar bersama dengan
musyawarah.
d. Strategi koping yang digunakan
Masing-masing anggota keluarga Ny. Y saling memberi
dukungan untuk kesehatan keluarga dan saling menghargai
setiap ada yang memberi masukan dalam mencari jalan keluar
setiap masalah kesehatan. Ny. Y mengatakan selalu
menyerahkan masalah kepada Allah dan berusaha untu
menyelesaikannya.
e. Strategi adaptasi yang digunakan
Keluarga selalu menciptakan komunikasi yang baik melalui
musyawarah agar antar anggota keluarga saling terbuka.
f. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga selalu melakukan musyawarah untuk meyelesaikan
masalah, jarang ada perselisihan atau pertikaian antar anggota
keluarga saat ada perbedaan pendapat.
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn. P
No. Nama TB BB LLA TD N R S
(cm) (kg) (cm) (mmHg) (x/menit) (x/menit) (oC)
9. Harapan Keluarga
a. Persepsi tentang masalah
Ny. Y mengatakan bahwa hipertensi adalah tekanan darah yang
lebih dari normal, biasanya ditandai dengan sakit kepala, hasil
tensi lebih dari 150/90 mm/Hg dan harus mengurangi makanan
yang terlalu asin.
b. Harapan terhadap masalah
Harapan Ny. Y terhadap masalah kesehatannya adalah tekanan
darahnya stabil dan normal. Ny. Y mengatakan dengan adanya
mahasiswa dapat membantu menurunkan tekanan darahnya dan
memberi informasi lebih dalam tentang hipertensi. Ny. Y ingin
mengatur pola makan dengan mengurangi makanan yang asin.
Ny. Y akan rajin cek tekanan darah dan membeli obat jika
habis. Ny. Y ingin ada laternatif tanaman toga yang dapat
dikonsumsi untuk menurunkan dan menstabilkan tekanan
darahnya
C. Analisa Data
Data Objektif:
1. Keluarga (Tn. P, An. D, An. T) tampak
antusias dan kooperatif dengan
kedatangan mahasiswa yang mengelola
Ny. Y
2. Ny. Y selalu kontrol kesehatan cek
tekanan darah ke puskesmas dengan
bukti buku perkembangan pemeriksaan
3. Terdapat Captopril 12,5 mg sehari dua
kali pagi dan malam
4. Tanda-tanda vital
TD : 150/100 mmHg
N : 98 x/menit
RR: 20 x/menit
2. Data subjektif: Resiko
Klien (Ny.Y) mengatakan: ketidakstabilan
1. Hasil cek tekanan darah naik turun tekanan darah
2. Ingin mengetahui penyebab hipertensi pada Ny. Y
3. Sering sakit kepala dan nyeri pada dengan hipertensi
bagian tengkuk
4. Sudah makan semangka dan mentimun
tapi tekanan darahnya masih tinggi
5. Mengetahui jika harus mengurangi
garam tetapi tetap makan makanan asin
6. Saat cemas karena banyak pikiran
kepala sakit
7. Belum mengetahui cara mengurangi
kecemasan
8. Takut kalau tekanan darahnya semakin
tinggi sehingga menimbulkan penyakit
lain
9. Di halaman rumah belum ada tanaman
toga untuk hipertensi
10. Mengetahui kalau memiliki hipertensi
sejak 2 tahun lalu
Keluarga (Tn. P) mengatakan:
Data objektif:
1. Klien (Ny.Y) tampak mringis kesakitan
menahan sakit kepala dan tengkuk
2. Klien (Ny.Y) mengkonsumsi obat
Captopril 12,5 mg sehari dua kali pagi
dan malam hari
3. Hasil pemeriksaan tekanan darah bulan
lalu 155/100 mmHg
3. Data subjektif: Ketidakefektifan
Klien (Ny.Y) mengatakan: pemeliharaan
1. Tidak sempat untuk berolahraga kesehatan pada
2. Tidak ada kegiatan senam hipertensi di Ny. Y dengan
desanya hipertensi
3. Dulu ada penyuluhan tentang senam
hipertensi dari puskesmas tapi sudah
lupa
4. Mengetahui jika harus mengurangi
garam tetapi tetap makan makanan asin
Keluarga (Tn.P) mengatakan:
D. Diagnosa Keperawatan
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada Ny.Y dengan
hipertensi
2. Resiko ketidakstabilan tekanan darah pada Ny.Y dengan hipertensi
3. Ketidakefektifan pemeliharan kesehatan pada Ny.Y dengan hipertensi
Total 5 5
3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
keluarga
Keluarga mampu
TUK 2 Bahan makanan mengambil
6. Menjelaskan
Setelah dilakukan yang dianjurkan: keputusan
bahan 1. Meningkatkan
1x kunjungan 1. Beras
makanan yang 1. Diskusikan pemahaman
selama 30 menit 2. Kentang
dianjurkan tujuan diet klien dan
diharapkan 3. Singkomg
untuk hipertensi keluarga
Keluarga 4. Hunkwe
penderita dengan klien tentang bahan
mampu 5. Kacang-
hipertensi dan keluarga makanan yang
mengambil kacangan dan
dianjurkan
keputusan hasil olahannya
untuk
seperti kacang
hipertensi
hijau, kacang
merah, oncom,
2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
tempe, tahu
dan keluarga pemahaman
6. Sayur dan buah
untuk klien dan
segar
7. Margarin tanpa mengungkapk keluarga
garam an kembali tentang bahan
tujuan diet makanan yang
hipertensi dianjurkan
untuk
hipertensi
3. Meningkatkan
3. Beri pujian rasa percaya
diri klien dan
keluarga
7. Menjelaskan
Bahan makanan
bahan
yang tidak
makanan yang 1. Meningkatkan
dianjurkan:
tidak 1. Diskusikan pemahaman
1. Makanan yang
dianjurkan bahan klien dan
berkadar lemak
untuk makanan yang keluarga
jenuh tinggi
penderita tidak tentang bahan
(otak, ginjal,
hipertensi dianjurkan makanan yang
paru, minyak
kelapa, gajih) untuk tidak
2. Makanan yang hipertensi dianjurkan
diolah dengan dengan klien untuk
garam natrium dan keluarga hipertensi
(biscuit, craker,
keripik, dan 2. Mengevaluasi
makanan 2. Anjurkan klien pemahaman
kering yang dan keluarga klien dan
asin) untuk keluarga
3. Makanan dan mengungkapk tentang bahan
minuman an kembali makanan yang
dalam kaleng bahan tidak
(sarden, sosis, makanan yang dianjurkan
korned, soft tidak untuk
drink) dianjurkan hipertensi
4. Makanan yang untuk
diawetkan hipertensi
(dendeng, 3. Meningkatkan
asinan 3. Beri pujian rasa percaya
sayur/buah, diri klien dan
abon, ikan asin, keluarga
pindang, udang
kering, telur
asin, selai
kacang)
TUK 3
1. Menjelaskan
Setelah dilakukan Terapi relaksasi 1. Meningkatkan
pengertian dan
1x kunjungan adalah Teknik 1. Diskusikan pemahaman
manfaat terapi
selama 30 menit yang digunakan pengertian dan klien dan
relaksasi bagi
diharapkan untuk mengurangi manfaat terapi keluarga
penderita
Keluarga kecemasan dan relaksasi tentang
hipertensi
mampu meredakan stress. dengan klien pengertian
merawat Manfaat terapi dan keluarga dan manfaat
anggota relaksasi: terapi
keluarga yang 1. Menurunkan relaksasi bagi
sakit tekanan darah penderita
2. Memperlancar hipertensi
aliran darah
3. Membuat tidur 2. Anjurkan 2. Mengevaluasi
lebih nyenyak klien dan pemahaman
4. Menghilangkan keluarga untuk klien dan
rasa Lelah mengungkapk keluarga
an kembali tentang
pengertian dan pengertian
manfaat terapi dan manfaat
relaksasi bagi terapi
penderita relaksasi bagi
hipertensi penderita
hipertensi
3. Menjelaskan
hal-hal yang Hal-hal yang harus
1. Diskusikan 1. Meningkatkan
harus dihindari dihindari agar
hal-hal yang pemahaman
agar tidak tidak cemas:
harus dihindari klien dan
cemas 1. Hindari
agar tidak keluarga
mengkonsumsi
cemas tentang hal-
kopi, gula,
dengan klien hal yang harus
gluten, alkohol,
dan keluarga dihindari agar
susu
tidak cemas
2. Pola tidur tidak
baik
2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
3. Terlalu banyak
dan keluarga pemahaman
duduk
4. Pola makan untuk klien dan
tidak teratur mengungkapk keluarga
an kembali tentang hal-
hal-hal yang hal yang harus
harus dihindari dihindari agar
agar tidak tidak cemas
cemas
fasilitas pemahaman
1. Diskusikan 1. Meningkatkan
Pentingnya pentingnya pemahaman
membeli obat membeli obat klien dan
sebelum habis: sebelum habis keluarga
tentang
1. Agar tidak
pentingnya
putus obat
membeli obat
2. Sudah tersedia
sebelum habis
obat baru
3. Sekaligus
kontrol 2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
Kesehatan dan keluarga pemahaman
4. Pemanfaatan untuk klien dan
fasilitas mengungkapk keluarga
Kesehatan an pentingnya tentang
tercapai membeli obat pentingnya
sebelum habis membeli obat
sebelum habis
3. Beri pujian 3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
keluarga
G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Masalah Kesiapan
meningkatkan manajemen
kesehatan pada Ny.Y dengan
hipertensi dengan tugas
kesehatan keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan
sudah teratasi sebagian dengan
kriteria:
Sudah teratasi:
1. Pengertian hipertensi
2. Tanda dan gejala hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Pencegahan hipertensi
P:
Lanjutkan intervensi:
(Annisa)
Senin, 11 Januari 2021
S:
Masalah Kesiapan
meningkatkan manajemen
kesehatan pada Ny.Y dengan
hipertensi dengan tugas
kesehatan keluarga mampu
mengambil keputusan sudah
teratasi dengan kriteria:
Sudah teratasi:
P:
Lanjutkan intervensi:
(Fina)
H. CATATAN PERKEMBANGAN
Lanjutkan intervensi:
(Intan)
S:
Sudah teratasi:
Lanjutkan intervensi:
(Intan)
(Septa)
S:
Sudah teratasi:
Lanjutkan intervensi:
(Septa)
S:
Sudah teratasi:
Lanjutkan intervensi:
(Septa)
I. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Diagnosa Resiko ketidakstabilan tekanan darah pada Ny. Y dengan hipertensi
1. Meningkatkan
pemahaman
1. Diskusikan klien dan
Bahan makanan
bahan keluarga
yang dianjurkan:
2. Menjelaskan makanan yang tentang bahan
1. Beras
bahan dianjurkan makanan yang
2. Kentang
makanan yang untuk dianjurkan
3. Singkomg
dianjurkan hipertensi untuk
4. Hunkwe
untuk dengan klien hipertensi
5. Kacang-
penderita dan keluarga
kacangan dan
hipertensi 2. Mengevaluasi
hasil olahannya
pemahaman
seperti kacang klien dan
hijau, kacang 2. Anjurkan klien keluarga
merah, oncom, dan keluarga tentang bahan
tempe, tahu untuk makanan yang
6. Sayur dan buah mengungkapk dianjurkan
segar an kembali untuk
7. Margarin tanpa bahan hipertensi
garam makanan yang
dianjurkan
untuk 3. Meningkatkan
hipertensi rasa percaya
diri klien dan
3. Beri pujian keluarga
1. Meningkatkan
pemahaman
klien dan
Bahan makanan
1. Diskusikan keluarga
yang tidak
bahan tentang bahan
3. Menjelaskan dianjurkan:
makanan yang makanan yang
bahan 1. Makanan yang
tidak tidak
makanan yang berkadar lemak dianjurkan dianjurkan
tidak jenuh tinggi untuk untuk
dianjurkan (otak, ginjal, hipertensi hipertensi
untuk paru, minyak dengan klien
penderita kelapa, gajih) dan keluarga 2. Mengevaluasi
hipertensi 2. Makanan yang pemahaman
diolah dengan klien dan
garam natrium 2. Anjurkan klien keluarga
(biscuit, craker, dan keluarga tentang bahan
keripik, dan untuk makanan yang
makanan mengungkapk tidak
kering yang an kembali dianjurkan
asin) bahan untuk
3. Makanan dan makanan yang hipertensi
minuman tidak
dalam kaleng dianjurkan 3. Meningkatkan
(sarden, sosis, untuk rasa percaya
korned, soft hipertensi diri klien dan
drink) keluarga
4. Makanan yang 3. Beri pujian
diawetkan
(dendeng,
asinan
sayur/buah,
abon, ikan asin,
pindang, udang
kering, telur
asin, selai
kacang)
Keluarga mampu
TUK 3
Manfaat terapi merawat anggota
1. Meningkatkan
Setelah relaksasi: keluarga yang
pemahaman
dilakukan 3x 1. Menurunkan sakit
klien dan
kunjungan tekanan darah
1. Melaksanakan 1. Diskusikan keluarga
selama 30 menit 2. Memperlancar
perawatan perawatan tentang
diharapkan aliran darah
hipertensi hipertensi perawatan
Keluarga 3. Membuat tidur
dengan teknik dengan teknik hipertensi
mampu lebih nyenyak
relaksasi nafas relaksasi nafas dengan teknik
merawat 4. Menghilangkan
dalam dan dalam dan relaksasi nafas
anggota rasa lelah
visualisasi visualisasi dalam dan
keluarga yang
dengan klien visualisasi
sakit dan keluarga
2. Mengevaluasi
pemahaman
klien dan
2. Anjurkan klien keluarga
dan keluarga tentang
untuk perawatan
mengungkapk hipertensi
an kembali dengan teknik
perawatan relaksasi nafas
hipertensi dalam dan
dengan teknik visualisasi
relaksasi nafas
dalam dan 3. Meningkatkan
visualisasi rasa percaya
diri klien dan
3. Beri pujian keluarga
1. Diskusikan 1. Meningkatkan
pemeriksaan pemahaman
hasil tekanan klien dan
2. Melakukan darah dengan keluarga
pemeriksaan klien dan tentang
hasil tekanan Hasil pemeriksaan keluarga pemeriksaan
darah tekanan darah: hasil tekanan
1. Normal 90- darah
120/60-80
mmHg 2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
2. Setelah dan keluarga pemahaman
diberikan untuk klien dan
relaksasi nafas mengungkapk keluarga
dalam 138/87 an kembali tentang
mmHg pemeriksaan pemeriksaan
hasil tekanan hasil tekanan
darah darah
1. Meningkatkan
1. Diskusikan
cara memasak pemahaman
yang benar klien dan
dengan klien keluarga
3. Menjelaskan dan keluarga tentang cara
cara memasak memasak
Cara memasak
TUK 4 yang benar yang benar
yang benar:
Setelah 2. Anjurkan klien
dilakukan 3x 1. Dalam dan keluarga 2. Mengevaluasi
kunjungan menumis atau untuk pemahaman
selama 30 menit memasak mengungkapk klien dan
diharapkan sebaiknya an kembali keluarga
Keluarga menggunakan cara memasak tentang cara
mampu mentega atau yang benar memasak
memodifikasi margarin yang yang benar
lingkungan tidak 3. Beri pujian
mengandung 3. Meningkatkan
natrium rasa percaya
(garam) diri klien dan
2. Untuk keluarga
memperbaiki
rasa masakan
yang tawar,
dapat
digunakan
bumbu-bumbu
seperti bawang
merah, bawang
putih, gula,
cuka, kunyit,
daun salam,
dan asam
3. Menggoreng,
menumis,
kukus atau
memanggang
Keluarga mampu
juga dapat
memodifikasi
menambah rasa
lingkungan
masakan
1. Menjelaskan
sehingga tidak 1. Diskusikan
cara
terasa tawar cara 1. Meningkatkan
pengolahan,
pengolahan, pemahaman
merawat dan
merawat dan klien dan
menanam Cara pengolahan:
tanaman 10 lembar daun menanam keluarga
2. Menjelaskan sirsak direbus tanaman tentang cara
fasilitas dengan 2 gelas air dengan klien pengolahan,
kesehatan selama 15 menit dan keluarga merawat dan
yang tersedia sampai tersisa 1 menanam
3. Menjelaskan gelas. tanaman
manfaat 2. Anjurkan klien
Cara merawat:
pentingnya dan keluarga 2. Mengevaluasi
dengan disiram 2
mengontrol untuk pemahaman
hari sekali
tekanan darah mengungkapk klien dan
4. Menjelaskan Cara menam: an kembali keluarga
pentingnya dengan cara cara tentang cara
membeli obat menanam biji pengolahan, pengolahan,
sebelum habis sirsak atau merawat dan merawat dan
sambung pucuk menanam menanam
tanaman tanaman
3. Beri pujian
3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
keluarga
Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas 1. Meningkatkan
kesehatan pemahaman
klien dan
1. Diskusikan
keluarga
fasilitas
tentang
kesehatan
fasilitas
TUK 5 Fasilitas kesehatan yang tersedia
kesehatan
Setelah yang tersedia: dengan klien
yang tersedia.
dilakukan 3x dan keluarga
1. Puskesmas 2. Mengevaluasi
kunjungan 2. Anjurkan klien
2. Posyandu pemahaman
selama 30 menit dan keluarga
3. Rumah sakit klien dan
diharapkan untuk
4. Dokter umum keluarga
Keluarga mengungkapk
tentang
mampu an kembali
fasilitas
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
fasilitas kesehatan
yang tersedia
kesehatan yang tersedia
3. Meningkatkan
3. Beri pujian
rasa percaya
diri klien dan
keluarga
1. Diskusikan
1. Meningkatkan
manfaat
pemahaman
pentingnya
klien dan
mengontrol
keluarga
tekanan darah
tentang
dengan klien
manfaat
Manfaat dan keluarga
pentingnya
pentingnya
mengontrol
mengontrol
tekanan darah
tekanan darah: 2. Anjurkan klien
dan keluarga
1. Memonitor 2. Mengevaluasi
untuk
efek obat pemahaman
mengungkapk
antihipertensi klien dan
an manfaat
2. Mengetahui keluarga
pentingnya
tekanan darah tentang
mengontrol
3. Mengevaluasi manfaat
tekanan darah
pencapaian 3. Beri pujian pentingnya
tujuan diet mengontrol
hipertensi tekanan darah
3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
1. Diskusikan
keluarga
pentingnya
membeli obat
sebelum habis 1. Meningkatkan
pemahaman
Pentingnya klien dan
membeli obat keluarga
sebelum habis: tentang
pentingnya
1. Agar tidak
2. Anjurkan klien membeli obat
putus obat
dan keluarga sebelum habis
2. Sudah tersedia
untuk
obat baru
mengungkapk 2. Mengevaluasi
3. Sekaligus
an pentingnya pemahaman
kontrol
membeli obat klien dan
Kesehatan
sebelum habis keluarga
4. Pemanfaatan tentang
fasilitas pentingnya
Kesehatan 3. Beri pujian membeli obat
tercapai sebelum habis
3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
keluarga
J. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dx Keperawatan: Resiko ketidakstabilan tekanan darah pada Ny. Y dengan hipertensi
1. Resiko ketidakstabilan tekanan darah Senin, 11 Januari 2021 Senin, 11 Januari 2021
pada Ny. Y dengan hipertensi Pukul: 08.00 WIB Pukul: 08.30 WIB
Data subjektif: Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan Keluarga mampu mengenal
Klien (Ny.Y) mengatakan: 1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan keluarga tentang masalah kesehatan
1. Hasil cek tekanan darah naik hipertensi S:
turun 2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang: Klien (Ny. Y) mengatakan:
2. Ingin mengetahui penyebab a. Pengertian hipertensi 1. Bahwa hipertensi adalah
hipertensi b. Tanda dan gejala hipertensi tekanan darah yang
3. Sering sakit kepala dan nyeri pada c. Penyebab hipertensi meningkat
bagian tengkuk d. Pencegahan hipertensi 2. Gejalanya sering sakit kepala,
4. Sudah makan semangka dan 3. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya terasa berat pada tengkuk
mentimun tapi tekanan darahnya 4. Mengevaluasi tentang materi yang diberikan 3. Penyebabnya karena suka
masih tinggi 5. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan keluarga makan makanan yang asin
5. Mengetahui jika harus lakukan 4. Pencegahannya dengan
mengurangi garam tetapi tetap 6. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga setelah menjaga pola makan, rajin
makan makanan asin diberikan pendidikan kesehatan berolahraga, dan rutin cek
6. Saat cemas karena banyak pikiran tekanan darah
kepala sakit 5. Sudah makan semangka dan
(Annisa)
7. Belum mengetahui cara mentimun semenjak tahu
mengurangi kecemasan hasil cek tekanan darah tinggi
8. Takut kalau tekanan darahnya O:
semakin tinggi sehingga
1. Klien (Ny. Y) tampak
menimbulkan penyakit lain
antusias saat diberikan
9. Di halaman rumah belum ada
pendidikan Kesehatan
tanaman toga untuk hipertensi
2. Kontak mata klien (Ny. Y)
10. Mengetahui 131alua memiliki
baik memperhatikan media
hipertensi sejak 2 tahun lalu
PPT dan narasumber
3. Klien (Ny. Y) tampak
Keluarga (Tn. P) mengatakan: kooperatif saat dijelaskan
penyuluhan pendidikan
1. Hasil cek tekanan darah naik
kesehatan
turun bulan kemarin hasilnya
4. Klien (Ny. Y) tampak mampu
155/100 mmHg
menjawab pertanyaan saat
2. Ny. Y sudah makan semangka
dievaluasi
dan mentimun, tapi hasil cek
tekanan darahnya masih tinggi
3. Saat banyak pikiran kepala Ny.Y (Annisa)
sakit dan belum tahu cara Senin, 11 Januari 2021
mengatasi kecemasan
Pukul : 13.00 WIB
Masalah Kesiapan
meningkatkan manajemen
kesehatan pada Ny.Y dengan
hipertensi dengan tugas
kesehatan keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan
sudah teratasi sebagian dengan
kriteria:
Sudah teratasi:
1. Pengertian hipertensi
2. Tanda dan gejala hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Pencegahan hipertensi
P:
Lanjutkan intervensi:
(Annisa)
Keluarga mampu mengambil keputusan
1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan keluarga tentang
diet hipertensi
2. Memberikan Pendidikan Kesehatan tentang:
a. Tujuan diet hipertensi Senin, 11 Januari 2021
b. Prinsip diet hipertensi Pukul: 10.20 WIB
c. Bahan makanan yang dianjurkan
d. Bahan makanan yang tidak dianjurkan Keluarga mampu mengambil
3. Mendemontrasikan contoh bahan makanan yang keputusan
dianjurkan
S:
4. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
5. Mengevaluasi tentang materi yang diberikan Klien (Ny. Y) mengatakan:
6. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan keluarga
1. Ya, saya mau mematuhi yang
lakukan
dianjurkan
7. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga setelah
2. Saya sudah membatasi
diberikan pendidikan kesehatan
makanan yang asin
3. Sayur ini mau saya olah buat
(Annisa)
makan siang nanti pakai
sedikit garam mbak
O:
(Annisa)
Masalah Kesiapan
meningkatkan manajemen
kesehatan pada Ny.Y dengan
hipertensi dengan tugas
kesehatan keluarga mampu
mengambil keputusan sudah
teratasi dengan kriteria:
Sudah teratasi:
P:
Lanjutkan intervensi:
2. Resiko ketidakstabilan tekanan darah Selasa, 12 Januari 2021 Selasa, 12 Januari 2021
pada Ny. Y dengan hipertensi Pukul: 11.15 WIB Pukul: 14.15 WIB
Selasa, 12 Januari 2021 Keluarga mampu merawat anggota Keluarga mampu merawat anggota
Pukul: 11.00 WIB keluarga yang sakit keluarga yang sakit
1. Melakukan pemeriksaan cek tekanan darah S:
2. Meminta klien melakukan relaksasi nafas Klien (Ny.Y) mengatakan:
Keluarga mampu mengenal masalah
dalam dan visualisasi 1. Hasilnya berapa mbak ?
kesehatan
3. Melakukan pemeriksaan cek tekanan darah 2. Sejak kemarin saya sudah
S: kembali mempraktekkan relaksasi nafas dalam
4. Mendiskusikan hasil pemeriksaan cek hasil 3. Saya akan menjaga pola makan
Klien (Ny.Y) mengatakan:
tekanan darah dengan klien dan keluarga Keluarga (Tn.P) mengatakan:
1. Masih ingat tentang hipertensi yang 5. Memberikan kesempatan klien untuk
1. Yang penting tidak stress dan tetap
kemarin dijelaskan bertanya
menjaga pola makan
2. Hipertensi adalah peningkatan tekanan 6. Mengevaluasi tentang materi yang
O:
darah dimana tekanan sistolik di atas diberikan
140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 7. Memberi pujian atas apa yang telah klien 1. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
90 mmHg dan keluarga lakukan tampak senang dengan hasil cek
3. Gejalanya sakit kepala, pusing, lemas, 8. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga tekanan darahnya
pandangan kabur setelah diberikan pendidikan kesehatan 2. Hasil cek tekanan darah setelah
4. Saya harus mengurangi makanan yang dilakukan relaksasi nafas dalam 145/90
asin mmHg
5. Harus dicegah dengan menjaga pola (Fina)
makan, rajin olahraga dan rutin cek
(Fina)
tekanan darah
O:
Sudah teratasi:
P:
Lanjutkan intervensi:
3. Resiko ketidakstabilan tekanan darah Rabu, 13 Januari 2021 Rabu, 13 Januari 2021
pada Ny. Y dengan hipertensi Pukul: 09.15 WIB Pukul: 09.50 WIB
Sudah teratasi:
Lanjutkan intervensi:
(Intan)
L. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Diagnosa Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Ny. Y dengan
hipertensi
3. Ketidakefektifan Setelah dilakukan TUK 1 1. Menjelaskan Pengertian senam Keluarga mampu 1. Meningkatkan
pemeliharaan 3x kunjungan Setelah dilakukan pengertian hipertensi adalah mengenal pemahaman
kesehatan pada selama 30 menit 3x kunjungan senam olahraga untuk masalah klien dan
Ny. Y dengan diharapkan selama 30 menit hipertensi penderita kesehatan keluarga
hipertensi Keluarga diharapkan hipertensi dan usia 1. Diskusikan tentang
mampu masalah lanjut untuk pengertian pengertian
Data subjektif: mengenal Ketidakefektifan mengurangi berat senam senam
Klien (Ny.Y) masalah pemeliharaan badan dan hipertensi hipertensi
mengatakan: kesehatan kesehatan pada mengelola stress 2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
1. Tidak sempat Ny. Y dengan yang dilakukan dan keluarga pemahaman
untuk hipertensi selama 30 menit untuk klien dan
berolahraga dapat dan dilakukan mengungkapk keluarga
2. Tidak ada ditingkatkan seminggu 3 kali. an kembali tentang
kegiatan dengan kriteria pengertian pengertian
senam hasil: senam senam
hipertensi di 1. Mengenal hipertensi hipertensi
desanya masalah 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
3. Dulu ada Kesehatan rasa percaya
penyuluhan 2. Mengambil diri klien dan
tentang senam keputusan keluarga
hipertensi dari 3. Merawat
puskesmas tapi anggota Tujuan senam
1. Diskusikan 1. Meningkatkan
sudah lupa keluarga yang 2. Menjelaskan hipertensi:
tujuan senam pemahaman
4. Mengetahui sakit tujuan senam meningkatkan
hipertensi klien dan
jika harus 4. Memodifikasi hipertensi aliran darah dan
dengan klien keluarga
mengurangi lingkungan pasokan oksigen
dan keluarga tentang tujuan
garam tetapi Memanfaatkan ke dalam otot-otot
senam
tetap makan pelayanan dan rangka yang
hipertensi
makanan asin kesehatan aktif khususnya
terdapat otot
2. Mengevaluasi
jantung sehingga
Keluarga (Tn.P) pemahaman
menurunkan 2. Anjurkan klien
mengatakan: tekanan darah. dan keluarga klien dan
untuk keluarga
1. Dulu pernah
mengungkapk tentang tujuan
mempraktekka
an kembali senam
n senam
tujuan senam hipertensi
hipertensi di
hipertensi
rumah tapi
karena banyak 3. Meningkatkan
pekerjaan jadi rasa percaya
malas dan diri klien dan
3. Beri pujian
sudah lupa keluarga
gerakannya
Prosedur senam
1. Meningkatkan
Data objektif: hipertensi:
pemahaman
1. Klien (Ny.Y) 3. Menjelaskan
1. Melakukan klien dan
tampak prosedur 1. Diskusikan
Latihan keluarga
mencoba senam prosedur
pemanasan tentang
gerakan yang hipertensi senam
2. Latihan inti prosedur
pernah hipertensi
3. Latihan senam
diajarkan dulu pendinginan dengan klien hipertensi
tapi berhenti dan keluarga
karena sudah
2. Mengevaluasi
lupa
pemahaman
klien dan
2. Anjurkan klien
keluarga
dan keluarga
tentang
untuk
prosedur
mengungkapk
senam
an kembali
hipertensi
prosedur
senam
hipertensi 3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
keluarga
3. Beri pujian
Jadwal senam
TUK 2 hipertensi yang
Setelah dilakukan dianjurkan selama
3x kunjungan 30 menit dan
1. Mendiskusikan 1. Meningkatkan
selama 30 menit dilakukan
jadwal senam pemahaman
diharapkan seminggu 3 kali.
hipertensi klien dan
Keluarga
yang keluarga
mampu
dianjurkan tentang jadwal
mengambil Keluarga mampu
senam
keputusan mengambil
hipertensi
keputusan
yang
1. Diskusikan dianjurkan
jadwal senam
hipertensi
2. Mengevaluasi
yang
pemahaman
dianjurkan
klien dan
dengan klien
keluarga
dan keluarga
tentang jadwal
senam
2. Anjurkan klien
hipertensi
dan keluarga yang
untuk dianjurkan
mengungkapk
an kembali
3. Meningkatkan
jadwal senam
rasa percaya
hipertensi
TUK 3 diri klien dan
yang
Posisi senam keluarga
Setelah dilakukan dianjurkan
berdiri tegak. Hal
3x kunjungan
yang harus
selama 30 menit 1. Menjelaskan 1. Meningkatkan
diperhatikan: 3. Beri pujian
diharapkan posisi senam pemahaman
Latihan dilakukan
Keluarga hipertensi dan klien dan
secara bertahap,
mampu hal-hal yang keluarga
Gerakan dilakukan
merawat harus tentang posisi
perlahan sesuai Keluarga mampu
anggota diperhatikan senam
kemampuan. merawat anggota
keluarga yang hipertensi dan
keluarga yang
sakit hal-hal yang
sakit
harus
1. Diskusikan diperhatikan
posisi senam
hipertensi dan
hal-hal yang
harus 2. Mengevaluasi
diperhatikan pemahaman
dengan klien klien dan
dan keluarga keluarga
tentang posisi
senam
2. Anjurkan klien
hipertensi dan
dan keluarga
hal-hal yang
untuk
harus
mengungkapk
diperhatikan
an kembali
posisi senam
hipertensi dan 3. Meningkatkan
hal-hal yang rasa percaya
harus diri klien dan
Tahap senam
diperhatikan keluarga
hipertensi:
1. Peregangan
leher
2. Menjelaskan 1. Meningkatkan
2. Peregangan
tahap-tahap pemahaman
bahu dan 3. Beri pujian
senam klien dan
pergelangan
hipertensi keluarga
tangan
tentang tahap-
3. Peregangan
tahap senam
bahu dan trisep
hipertensi
4. Gerakan
1. Diskusikan
tangan dan
tahap-tahap
kaki 2. Mengevaluasi
senam
pemahaman
hipertensi
klien dan
keluarga
tentang tahap-
tahap senam
hipertensi
2. Anjurkan klien 3. Meningkatkan
dan keluarga rasa percaya
untuk diri klien dan
TUK 4 Cara memodifikasi
mengungkapk keluarga
Setelah dilakukan lingkungan yang
an Kembali
3x kunjungan berpengaruh
tahap-tahap
selama 30 menit terhadap pasien
senam
diharapkan hipertensi:
hipertensi
Keluarga 1. Mengajarkan 1. Jaga
mampu cara lingkungan
memodifikasi memodifikasi rumah agar 3. Beri pujian
1. Meningkatkan
lingkungan lingkungan bebas dari
pemahaman
yang resiko
klien dan
berpengaruh kecelakaan
keluarga
terhadap misalnya benda
tentang cara
pasien tajam
melakukan
hipertensi. 2. Jaga
teknik
lingkungan Keluarga mampu
rumah agar memodifikasi relaksasi
lantai tidak lingkungan untuk
licin mengurangi
1. Diskusikan
3. Beri kecemasan
cara
pencahayaan
memodifikasi
yang baik di
lingkungan
setiap ruangan
yang
4. Gunakan alat 2. Mengevaluasi
berpengaruh
pelindung saat pemahaman
terhadap
bekerja, klien dan
pasien
misalnya keluarga
hipertensi
sarung tangan tentang cara
dengan klien
melakukan
dan keluarga
teknik
relaksasi
2. Anjurkan klien
untuk
dan keluarga
mengurangi
untuk
kecemasan
mengungkapk
an kembali
cara
memodifikasi
lingkungan
yang
TUK 5 berpengaruh
Setelah dilakukan 1. Menjelaskan Fasilitas kesehatan terhadap
3x kunjungan fasilitas yang tersedia: pasien
selama 30 menit kesehatan hipertensi.
1. Puskesmas
diharapkan yang tersedia
2. Posyandu
Keluarga
3. Rumah sakit 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
mampu
4. Dokter umum rasa percaya
memanfaatkan
diri klien dan
fasilitas
keluarga
kesehatan
Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan 1. Meningkatkan
1. Diskusikan pemahaman
fasilitas klien dan
kesehatan keluarga
yang tersedia tentang hal-
dengan klien hal yang harus
dan keluarga dihindari agar
2. Menjelaskan 2. Anjurkan klien tidak cemas
manfaat dan keluarga 2. Mengevaluasi
pentingnya untuk pemahaman
mengontrol mengungkapk klien dan
tekanan darah an kembali keluarga
3. Menjelaskan fasilitas tentang hal-
pentingnya kesehatan hal yang harus
membeli obat yang tersedia dihindari agar
sebelum habis tidak cemas
3. Beri pujian
Manfaat 3. Meningkatkan
pentingnya rasa percaya
mengontrol diri klien dan
tekanan darah: keluarga
1. Memonitor
efek obat
antihipertensi
2. Mengetahui
tekanan darah
3. Mengevaluasi
1. Diskusikan
pencapaian
manfaat
tujuan diet 1. Meningkatkan
pentingnya
hipertensi pemahaman
mengontrol
klien dan
tekanan darah
keluarga
dengan klien
tentang cara
dan keluarga
memodifikasi
lingkungan
yang
berpengaruh
terhadap
pasien
2. Anjurkan klien hipertensi.
dan keluarga
untuk
2. Mengevaluasi
mengungkapk
pemahaman
an manfaat
klien dan
pentingnya
keluarga
mengontrol
tentang cara
tekanan darah
memodifikasi
lingkungan
Pentingnya
yang
membeli obat
berpengaruh
sebelum habis:
terhadap
1. Agar tidak pasien
putus obat hipertensi.
2. Sudah tersedia
obat baru 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
3. Sekaligus rasa percaya
kontrol diri klien dan
Kesehatan keluarga
4. Pemanfaatan
fasilitas
kesehatan
tercapai 1. Diskusikan 1. Meningkatkan
pentingnya pemahaman
membeli obat klien dan
sebelum habis keluarga
tentang
fasilitas
kesehatan
yang tersedia.
2. Mengevaluasi
pemahaman
2. Anjurkan klien klien dan
dan keluarga keluarga
untuk tentang
mengungkapk fasilitas
an pentingnya kesehatan
membeli obat yang tersedia
sebelum habis
3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
3. Beri pujian
keluarga
M. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dx Keperawatan: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Ny. Y dengan hipertensi
Data subjektif: Keluarga mampu mengenal masalah Keluarga mampu mengenal masalah
Klien (Ny.Y) mengatakan: kesehatan kesehatan
1. Tidak sempat untuk berolahraga 1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan S:
2. Tidak ada kegiatan senam hipertensi di keluarga tentang diet hipertensi Klien (Ny.Y) mengatakan:
desanya 2. Memberikan Pendidikan Kesehatan tentang: 1. Senam hipertensi adalah menggerakkan
3. Dulu ada penyuluhan tentang senam a. Pengertian senam hipertensi anggota gerak tubuh seperti bagian
hipertensi dari puskesmas tapi sudah lupa b. Tujuan senam hipertensi kepala, bahu, tangan, dan kaki
4. Mengetahui jika harus mengurangi garam c. Prinsip senam hipertensi 2. Prinsipnya menggerakkan kepala, bahu,
tetapi tetap makan makanan asin 3. Memberikan kesempatan klien untuk tangan, dan kaki secara bertahap
bertanya 3. Manfaatnya meningkatkan aliran darah
Keluarga (Tn.P) mengatakan: 4. Mengevaluasi tentang materi yang diberikan dan menurunkan tekanan darah
5. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan Keluarga (Tn.P) mengatakan:
1. Dulu pernah mempraktekkan senam
keluarga lakukan
hipertensi di rumah tapi karena banyak 1. Manfaat senam hipertensi adalah
6. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga
pekerjaan jadi malas dan sudah lupa memperlancar aliran darah, menguatkan
setelah diberikan pendidikan kesehatan
gerakannya otot
O:
(Annisa)
Data objektif:
1. Klien (Ny.Y) tampak antusias saat akan
1. Klien (Ny.Y) tampak mencoba gerakan
diberikan Pendidikan Kesehatan
yang pernah diajarkan dulu tapi berhenti
2. Kontak mata klien (Ny.Y) baik
karena sudah lupa
memperhatikan PPT dan narasumber
3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
tampak mampu menjawab pertanyaan
saat dievaluasi
(Annisa)
Senin, 11 Januari 2021
Pukul: 13.00 WIB
Keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan
S:
Klien (Ny.Y) mengatakan:
1. Senam itu menggerakkan seluruh
anggota gerak tubuh
2. Prinsipnya kepala, tangan, kaki
digerakkans secara bertahap
3. Manfaatnya memperlancar aliran darah
dan menurunkan tekanan darah
Sudah teratasi:
Lanjutkan intervensi:
(Annis)
Senin, 11 Januari 2021
Pukul: 13.40 WIB
Keluarga mampu mengambil keputusan
S:
Sudah teratasi:
Lanjutkan intervensi:
(Annisa)
N. CATATAN PERKEMBANGAN
Dx Keperawatan: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Ny. Y dengan hipertensi
No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Selasa, 12 Januari 2021 Keluarga mampu merawat anggota keluarga Keluarga mampu merawat anggota
Pukul: 08.00 WIB yang sakit keluarga yang sakit
Keluarga mampu mengenal masalah 1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan S:
kesehatan keluarga tentang gerakan senam hipertensi Klien (Ny.Y) mengatakan:
S: 2. Mengajarkan langkah-langkah senam 1. Sudah pernah diajarkan di
Klien (Ny.Y) mengatakan: hipertensi secara bertahap puskesmas tapi lupa urutannya
1. Masih ingat tentang senam hipertensi 3. Memberikan kesempatan klien untuk 2. Kalau lupa gerakannya gimana
yang dijelaskan kemarin bertanya mbak?
2. Senam itu menggerakkan seluruh anggota 4. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan 3. Ohh, harus sesuai tahap dan
gerak tubuh keluarga lakukan kemampuan ya mbak
3. Prinsipnya kepala, tangan, kaki 5. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga Keluarga (Tn.P) mengatakan:
digerakkans secara bertahap setelah diberikan pendidikan kesehatan 1. Pernah ikut senam yang diajarkan di
4. Manfaatnya memperlancar aliran darah puskesamas
dan menurunkan tekanan darah 2. Gerakannya dimulai dari kepala,
(Septa) bahu, tangan dan kaki ya mbak
O:
Keluarga (Tn.P) mengatakan:
1. Klien (Ny.Y) mengatakan
1. Manfaat senam hipertensi adalah
antusias saat melakukan senam
memperlancar aliran darah, menguatkan
hipertensi
otot
2. Kontak mata klien (Ny.Y) baik
O:
memperhatikan PPT dan
1. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P) tampak narasumber
kooperatif dan mampu menjawab tentang 3. Klien (Ny.Y) tampak kooperatif
saat dievaluasi dan mampu melakukan senam
A: hipertensi
Sudah teratasi:
Lanjutkan intervensi:
(Septa)
Sudah teratasi:
Lanjutkan intervensi:
1. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan
(Fina)
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Swanida, Nancy, Kris Dinarti, Lucia dan Pangastuti, Retno. 2012. Pola Makan
Dan Konsumsi Alkohol Sebagai Faktor Resiko Hipertensi Pada Lansia.
Yogyakarta: Istana Media.
Disusun Oleh:
PRODI D3 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kurang lebih 30 menit diharapkan
klien dan keluarga mampu memahami dan mengerti tentang penyakit
hipertensi.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang hipertensi diharapkan
klien dan keluarga dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Penatalaksanaan hipertensi
5. Diet hipertensi
6. Cara mengurangi kecemasan
a. Langkah-langkah relaksasi nafas dalam
b. Langkah-langkah visualisasi
D. Materi
Terlampir
E. Media
1. Leaflet
2. Power point.
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyuluh
: Klien (Ny.Y)
H. Proses Pelaksanaan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 5 Menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Kata-kata atau
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan kalimat
3. Menyampaikan menyimak
tentang tujuan pokok 3. Bertanya mengenai
materi perkenalan dan
4. Meyampakaikan tujuan jika ada yang
pokok pembahasan kurang jelas.
5. Kontrak waktu.
2. Pelaksanaan 20 menit 1. Penyampaian Materi 1. Mendengarkan dan PPT
2. Menjelaskan tentang menyimak Leaflet
pengertian hipertensi 2. Bertanya mengenai
3. Menjelaskan hal-hal yang belum
penyebab hipertensi jelas dan
4. Menjelaskan tanda dimengerti.
dan gejala hipertensi
5. Menjelaskan
penatalaksanaan
hipertensi.
6. Menjelaskan tentang
diet hipertensi
7. Menjelaskan cara
mengurangi
kecemasan dengan
relaksasi nafas dalam
dan vasualisasi
8. Tanya Jawab
9. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
bertanya.
3. Penutup 5 menit 1. Melakukan evaluasi 1. Sasaran dapat Kata-kata atau
2. Menyampaikan menjawab tentang kalimat
kesimpulan materi pertanyaan yang
3. Mengakhiri diajukan
pertemuan dan 2. Mendengar
menjawab salam. 3. Memperhatikan
4. Menjawab salam
I. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Penggunaan media penyuluhan yang tepat serta tempat yang
kondusif
b. Penguasaan materi oleh pemateri
c. Peran aktif pasien dan keluarga dalam kegiatan penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai perencanaan
b. Peran aktif pasien dan keluarga dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Mampu penjelaskan kembali pengertian hipertensi
b. Mampu menyebutkan penyebab hipertensi
c. Mampu menyebutkan tanda gejala
d. Mampu menyebutkan penatalaksanaan hipertensi
e. Mampu menyebutkan makanan yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi untuk penderita hipertensi
f. Mampu melakukan teknik pengurangan kecemasan dengan teknik
relaksasi nafas dalam dan visualisasi
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dimana tekanan sistolik di
atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Hipertensi adalah
kelainan sistem sirkulasi darah yang mengakibatkan peningkatan tekanan
darah diatas nilai normal. Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri yang menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, dan serangan jantung.
B. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi yaitu:
1. Usia
2. Konsumsi Junk Food
3. Kebiasaan hidup
4. Faktor keturunan
5. Stress
D. Penatalaksanaan Hipertensi
Penatalaksanaan hipertensi yaitu:
6. Pembatasan konsumsi garam
7. Perubahan pola makan
8. Penurunan berat badan dan menjaga berat badan ideal
9. Olahraga teratur
10. Berhenti merokok
E. Diet Hipertensi
1. Makanan yang tidak boleh dikonsumsi
a. Makanan yang banyak mengandung garam: biskuit, roti, dendeng,
abon, telur asin, keju, margarin, mentega, dan ikan asin.
b. Makanan yang banyak mengandung kolesterol: otak, ginjal, hati,
jantung.
c. Makanan yang mengandung lemak jenuh: daging sapi, daging
kambing, daging babi, susu, krim, mentega, minyak kelapa, alpukat.
d. Makanan yang banyak menimbulkan gas: sawi, kol, dan lain-lain.
2. Makanan yang boleh dikonsumsi
a. Sumber kalori : beras, tales, kentang, makaroni, mie, bihun, tepung-
tepugan, dan gula.
b. Sumber protein hewani : ayam, ikan, telur ayam, telur bebek, susu
tanpa lemak.
c. Sumber protein nabati : kacang-kacangan kering seperti tahu, tempe,
dan oncom.
d. Sumber lemak : santan kelapa encer dibatasi jumlahnya.
e. Sayuran : sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti, bayam,
kangkung, buncis, kacang panjang, toge, labu siam, wortel.
f. Buah-buahan : semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam
jumlah terbatas.
g. Bumbu: pala, kayu manis, asam, gula, bawang merah, bawang putih,
garam tidak lebih 1 sendok makan.
Telur 1 butir
Buah 2 buah
Yanita, Nur. 2017. Berdamai Dengan Hipertensi. Jakarta Timur: Bumi Medika.
NASKAH ROLE PLAY
Pada hari Minggu tanggal 17 Januari 2021, seorang mahasiswa keperawatan yang
bernama Annisa datang ke rumah Tn.P. Tujuan Annisa mendatangi rumah Tn.P
untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi. Keluarga
Tn.P menyambut kedatangan Annisa dengan senang hati.
Annisa : “Baik, sesuai dengan janji saya yang kemarin hari ini saya
akan memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi. Nanti
membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit, apakah bapak ibu bersedia?”
Annisa : “Ohh ya, lalu apa yang sudah ibu lakukan untuk
menurunkan tekanan darah ibu?”
Annisa : “Ya ini yang menyebabkan tekanan darah ibu naik, harus
dikurangi ya. Yang kedua pola makan nya harus sehat, kurangi makanan asin dan
gorengan ya bu.”
Annisa : “Nggak usah ibu, berat badan ibu sudah ideal. Lalu harus
olahraga secara teratur. Ibu tidak olahraga ya?”
Annisa : “Nah bapak sama mas nya harus menyemangati dan mengajak ibu
untuk olahraga ya”
Tn.P & An.D : “Iya siap mbak”
Annisa : “Wah ibu hebat, ibu bisa menyebutkan dengan baik. Untuk yang
selanjutnya ibu bisa melihat di PPT contoh menu makanan dalam sehari ya. Ini
bisa disesuaikan dengan bahan makanan yang ada dirumah, yang penting bahan
makanannya yang boleh dikonsumsi untuk penderita hipertensi bu”
Annisa : “Saya contohkan dulu nanti bapak, ibu, mas bisa mengikutinya”
Annisa : “Caranya seperti itu, sudah bisa ya. Nanti bisa diulang sampai
merasa rileks”
Ny.Y : “Saya ingin bertanya mbak, untuk konsumsi garam dalam sehari
kira-kira bolehnya berapa sendok ya?”
Ny Y : “Tidak mbak”
Annisa : “Baik kalau sudah tidak ada. Sebelum saya tutup saya akan
meriview atau mengajak ibu bapak dan mas nya untuk mengingat kembali materi
yang sudah saya sampaikan”
Annisa memberikan beberapa pertanyaan kepada Tn.P, Ny.Y dan An.D. Mereka
dapat menjawab dengan baik dan kooperatif. Annisa memberikan leaflet dan
menutup penyuluhannya.
Annisa : “Wah bagus sekali jawabannya, ternyata masih ingat semua ya.
Baiklah kalau begitu terimakasih atas waktunya ya pak bu, bapak dan ibu sangat
kooperatif sekali. Semoga apa yang sudah saya sampaikan bermanfaat. Sekian
dari saya Wasalamuaikum wr.wb”