Anda di halaman 1dari 218

TUGAS KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.P DENGAN NY.Y


YANG MENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN SIRAMAN,
KECAMATAN WONOSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL,
YOGYAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Mata Ajar : Eva Nurlina Aprilia, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh:

Annisa Rahmana Nurfutriyah (2920183281)


Fina Windi Astuti (2920183295)
Intan Amartya Nuraini (2920183300)
Retno Septamia Pramudika (2920183313)

PRODI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas individu mata kuliah Keperawatan Keluarga
dengan judul “Asuhan keperawatan keluarga pada Tn.P dengan Ny.Y yang
menderita hipertensi di dusun siraman, kecamatan wonosari, kabupaten
gunungkidul,Yogyakarta” dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat
dan menjadikan referensi bagi kita sehingga lebih mengenal tentang cara
meningkatkan mutu pelayanan perawat di tatanan pelayanan primer . Makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga Program Studi
DIII Keperawatan STIKes Notokusumo. Saya mengucapkan terimakasih kepada
ibu Eva Nurlina Aprilia, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom selaku dosen pengampu yang
telah memberikan dukungan dan bimbingannya pada kami sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman dan semua pihak yang sudah membantu saya
dalam menyelesaikan penyusunan asuhan keperawatan ini.
Penulis menyadari segala kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu
penulis meminta maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Indonesia Sehat merupakan rencana strategis Kementrian
Kesehatan tahun 2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan keluarga,
disingkat menjadi PIS-PK. Pada program ini, pendekatan keluarga menjadi
salah satu cara puskesmas meningkatkan jangkauan dan sasaran dengan
meningkatkan akses yankes di wilayahnya (mendatangi keluarga). Tujuan
pendekatan keluarga salah satunya adalah untuk meningkatkan akses
keluarga pada pelayanan Kesehatan yang komprehensif dan bermutu. PIS-
PK ini dilaksanakan dengan ciri sasaran utama adalah keluarga,
mengutamakan upaya promotif dan preventif, disertai penguatan upaya
Kesehatan berbasis masyarakat, kunjungan rumah dilakukan secara aktif
dan melalui pendekatan siklus kehidupan. Pelayanan Kesehatan yang
dilaksanakan terkait penyakit menular dan tidak menular yang salah
satunya adalah penyakit hipertensi (Sarkomo, 2016).
Hipertensi merupakan keadaan yang menyebabkan tekanan darah
tinggi secara terus-menerus, dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan diastolic 90mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah
tinggi adalah keadaan dimana peredaran darah meningkat secara kronis.
Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat dan berat memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh.
Dewasa ini ada sekitar 422 juta jiwa pengidap hipertensi yang berusia 18
tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1 dari 2
orang dengan penderita hipertensi tidak tahu bahwa ia memiliki hipertensi.
Oleh karena itu, sering ditemukan penderita hipertensi pada tahap lanjut
dengan komplikasi seperti serangan jantung, stroke, dan lain-lain.
Di Indonesia, data Riset Kesehatn Dasar (Riskesdas) menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 5,7% tahun 2007
menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data Sample
Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa hipertensi
merupakan penyebab kematian terbesar ke 3 di Indonesia dengan
prosentase 6,7% setelah stroke dan penyakit jantung. Pelayanan Kesehatan
pada penyakit hipertensi di tingkat keluarga dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Asuhan keperawatan yang
diberikan kepada keluara meliputi pengkajian, perumusan diagnose
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi yang bertujuan
agar pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan dapat efektif dan
komprehensif. Seluruh pelayanan tersebut diterapkan pada semua tatanan
puskesmas (Irianto, 2014).
Berdasarkan catatan dan laporan dari Sistem Infprmasi Kesehatan
Puskesmas Wonosari Kabupaten Gunungkidul yang pelayanannya
mencakup beberapa kelurahan menunjukkan bahwa hipertensi masuk
dalam daftar 10 besar penyakit terbanyak urutan nomer 1 tahun 2017.
Maka dari itu perlu dilakukan upaya pelayana Kesehatan keluarga dengan
hipertensi yang salah satunya adalah keluarga Tn. P. Berdasarkan latar
belakang di atas, perlu dilakukan upaya pelayanan Kesehatan dengan
asuhan keperawatan pada keluarga Tn. P.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga
dengan masalah hipertensi pada keluarga Tn P di wonosari ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga dengan masalah hipertensi pada Tn. P di
wilayah kerja Puskesmas Wonosari Kabupaten Gunungkidul.
2. Tujuan Khusus
a. Menerapkan proses keperawatan meliputi pengkajian,
diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi kasus asuhan keperawatan dengan masalah
hipertensi pada Tn. P di wilayah kerja Puskesmas Wonosari
Kabupaten Gunungkidul.
b. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga dengan
masalah utama hipertensi pada Tn. P di wilayah kerja
Puskesmas Wonosari Kabupaten Gunungkidul.
c. Mengidentifikasi faktor penyebab masalah hipertensi pada
Tn. P.
D. Manfaat
Studi kasus ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Masyarakat
Membudayakan pengelolaan pasien hipertensi pada tatanan
keluarga.
2. Tenaga Kesehatan
Sebagai wawasan dan masukan bagi tenaga Kesehatan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya tim
program kunjungan rumah (home care) dan Pelayanan Kperawatan
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
3. Mahsiswa
Sebagai acuan dan wawasan untuk Menyusun sebuah laporan atau
asuhan keperawatan keluarga dengan masalah hipertensi.
BAB II

TIJNAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman,2010). Keluarga merupakan sekumpulan orang
yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum :
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap
anggota. Keluarga merupakan aspek terpenting dalam unit terkecil dalam
masyarakat, penerima asuhan, kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga saling berhubungan, dan menempati posisi antara
individu dan masyarakat (Harmoko,2012).

B. Tipe keluarga
Menurut Harmoko (2012) tipe-tipe keluarga adalah :
1. Nuclear Family
Keluarga ini yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam
satu rumah di tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2. Extended Family
Keluarga ini ditambahkan dengan sanak saudara, misalnya nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
3. Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami atau istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil
perkawinan baru. Satu anak keduanya dapat bekerja di luar rumah.
4. Middle Age/Aging couple
Suami sebagai pencari uang. Istri di rumah atau keduanya bekerja di
rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/
perkawinan/meniti karier.
5. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya
atau salah satu bekerja dirumah.
6. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian, pasangannya
dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.
7. Dual Carier
Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak.
8. Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu tertentu.
9. Single Adult
Wanita atu pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk menikah.
10. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
11. Institutional
Anak atau orang dewasa tinggal dalam suaru panti.
12. Comunal
Satu rumah terdiri atas dua atau lebih pasangan yang menogami
dengan anak-anaknya dan bersama dalam penyediaan fasilitas.
13. Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain
dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
14. Unmarried parent and child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.
15. Cohibing Couple
Dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.

C. Struktur keluarga
Menurut Friedman (2010) struktur keluarga meliputi :
1. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan
secara jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai dan kekuatan.
Komunikasi keluarga bagi pengirim yakini mengemukakan pesan
secara jelas dan berkualitas, serta meminta dan menerima umpan balik.
Penerima pesan mendengarkan pesan, memberikan umpan balik, dan
valid. Komunikasi dalam keluarga dikatakan tidak berfungsi apabila
tertutup, adanya isu atau berita negative, tidak berfokus pada satu hal,
dan selalu mengulang isu dan pendapat sendiri.
2. Struktur peran
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai
posisi sosial yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat
formal atau informal. Posisi atau status adalah posisi masyarakat
missal status sebagai istri atau suami.
3. Struktur kekuatan
Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk
mengontrol, mempengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain.
Struktur nilai dan norma.
Nilai adalah system ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota
keluarga dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola
perilaku yang diterima pada lingkungan sosial tertentu, lingkungan
keluarga, dan lingkungan masyarakat disekitar keluarga.

D. Tahap Perkembangan Keluarga

Menurut Ali & Ariani (2010) tahap perkembangan keluarga di bgi menjadi 8
tahap, yaitu :
1. Tahap I : keluarga pemula
Keluarga pemula adalah keluarga yang baru menikah, keluarga baru, dan
perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang
intim. Tugas perkembangan keluarganya adalah membangun perkawinan
yang saling memuaskan, menghubungkan ikatan persaudaraan secara
harmonis, keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai
orang tua). Masalah kesehatan pada tahap ini adalah :
a. Penyesuaian seksual dan peran pernikahan
b. Penyuluhan dan konseling keluarga berencana
c. Penyuluhan dan konseling pranatal
d. Komunikasi dan informasi
Kurangnya informasi dapat mengakibatkan masalah seksual, emosional,
ketakutan, rasa bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan, penyakit
kelamin (sebelum dan sesudah pernikahan). Pada situasi yang demikian,
peran perawat keluarga sangan besar dalam membantu mereka menjadi
keluarga mantap.

2. Tahap II : keluarga yang sedang mengasuh anak


Tahap ini dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30
tahun. Tugas perkembangan keluarganya adalah membentuk keluarga
muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan bayi baru ke
dalam keluarga), merekonsiliasi tugas perkembagan yang bertentangan
dan kebutuhan anggota keluarga, mempertahankan pernikahan yang
memuaskan, dan memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan
menambahkan peran orang tua, kakek, dan nenek. Masalah kesehatan
utama keluarga dalam tahap ini adalah :
a. Pendidikan maternitas yang berpusat pada keluarga
b. Perawatan bayi yang baik
c. Pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini
d. Imunisasi
e. Konseling perkembangan anak
f. Keluarga berencana
g. Interaksi keluarga
h. Peningkatan kesehatan (gaya hidup).
Masalah utama tersbut dipengaruhi oleh ketidakmampuan dan
ketidakadekuatan fasilitas perawatan anak untuk ibu yang bekerja,
hubungan antar orang tua, masalah pengasuhan anak, termasuk
penyalahgunaan dan kelalaian terhadap anak, masalah transisi peran orang
tua.

3. Tahap III : keluarga dengan anak usia pra sekolah


Tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir
ketika anak berusia 5 tahun, saat ini keluarga terdiri dari 3-5 orang anggota
keluarga (suami, istri, anak). Tugas perkembangan keluarganya adalah
memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,
privasi, keamanan, dan lain-lain; mensosialisasikan anak;
mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan
anak yang lain; mempertahankan hubungan yang sehat di dalam keluarga
(hubungan perkawinan dan hubungna orang tua serta anak) dan di luar
keluarga (keluarga besar dan komunitas). Masalah kesehatan fisik utama
pada tahap ini adalah penyakit menular yang lazim pada anak-anak, anak
jatuh, luka, luka bakar, keracunan, dan kecelakaan-kecelakaan lain.
Sedangkan masalah psikososial keluarga yang utama adalah:
a. Hubungan pernikahan, beberapa studi meneliti adanya penurunan
kepuasan yang dirasakan oleh banyak pasangan suami-istri pada tahap
ini.
b. Persaingan anatara kakak dan adik.
c. Keluarga berencana.
d. Kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan.
e. Masalah pengasuhan anak seperti disiplin anak, penganiayaan, dan
penelantaran anak, keamanan di rumah.
f. Masalah komunikasi keluarga.
Peran perawat pada tahap III adalah:

a. Memberikan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam hal


pencegahan masalah kesehatan utama, seperti merokok,
penyalahgunaan obat dan alkohol, seksualitas, keselamatan, diet dan
nutrisi, olahraga, dan penanganan stres/dukungan sosial.
b. Membantu anak membentuk gaya hidup yang sehat dan memfasilitasi
pertumbuhan fisik, intelektual, emosional, dan sosial secara optimal.
4. Tahap IV : keluarga dengan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertaman telah berusia 6 tahun (mulai
masuk sekolah dasar) dan berakhir pada usia 13 tahun (awal dari masa
remaja). Tugas perkembangan keluarganya mensosialisasikan anak-anak,
termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan
dengan teman sebaya yang sehat, mempertahankan hubungan pernikahan
yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
Masalah kesehatan tahap ini adalah :
a. Orangtua akan mulai berpisah dengan anak karena anak sudah mulai
memiliki teman sebaya, hati-hati dengan pengaruh lingkungan anak.
b. Orang tua mengalami banyak tekanan dari luar misalnya dari sekolah
dan komunitas, untuk menyesuaikan anak dengan komuinitas dan
sekolah.
c. Kecacatan atau kelemahan anak akan tampak pada periode ini
melakukan pengamatan perawat, sekolah, dan guru. Mereka dapat
mendeteksi gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan
bicara, kesulitan belajar, gangguan tingkah laku, perawatan gigi yang
tidak adekuat, pengamanan anak, penyalahgunaan zat/obat, dan
penyakit menular, juga dapat mendeteksi kecacatan, penyakit epilepsi
(ayan), paralisis serebra, retardasi mental, kanker, kondisi ortopedik.
Peran orangtua adalah mendeteksi keadaan anak (kelemahan, kecacatan,
dll) dan mengupayakan penanggulangannya, memberi penyuluhan dan
konseling kepada anak/orangtua tentang perawatan anaknya, dan
menyertakan orangtua dalam perawatan anak-anaknya.

5. Tahap V : keluarga dengan anak remaja


Tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 13 tahun hingga berusia 19
atau 20 tahun. Tugas perkembangan keluarganya adalah mengembangkan
kebebasan bertanggung jawab ketika anak remaja menjadi dewasa dan
semakin sendiri, memfokuskan kembali hubungan pernikahan,
berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak. Masalah
kesehatan pada tahap ini adalah:
a. Pada orangtua yang berusia 35 tahun, risiko penyakit jantung koroner
meningkat di kalangan pria, dan perubahan perkembangan dari
biasanya sudah mulai tampak.
b. Penyalahgunaan obat dan alkohol, keluarga berencana, kehamilan
yang tidak dikehendaki. Pendidikan dan konseling seks perlu
mendapat perhatian yang relevan.
c. Hubungan keluarga (suami-istri/hubungan orang tua dengan anak)
perlu mendapat perhatian lebih serius karena periode ini adalah
periode rawan.
Peran perawat pada tahap ini adalah :

a. Mendeteksi perubahan yang terjadi pada orang tua dan anak-anak.


b. Memberi pendidikan dan konseling yang intensif.
c. Melaksanakan upaya penanggulangan (pencegahan peningkatan
kesehatan dan penyembuuhan) dengan mandiri atau rujukan.
6. Tahap VI : keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda
Fase ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan
berakhir dengan “rumah kosong” ketika anak terakhir meninggalkan
rumah. Tugas perkembangan keluarganya adalah memperluas siklus
keluarga dengan memasukkan anggota keluarga yang baru yang didapat
melalui pernikahan anak-anak, melanjutkan/memperbarui keharmonisan
pernikahan dan menyesuaikan kembali hubungan pernikahan, membantu
orang tua lanjut usia dan cenderung sakit-sakitan dalam kehidupan dan
kesehatannya. Masalah kesehatan pada tahap ini adalah:
a. Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu
ditingkatkan.
b. Masalah dalam hal transisi peran bagi suami-istri.
c. Masalah perawatan orang tua lanjut usia.
d. Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan
situasi fisik (kolesterol tinggi, obesitas/kegemukan, tekanan darah
tinggi).
e. Masalah gaya hidup perlu mendapat perhatian antara lain, kebiasaan
minum alkohol, merokok, makan, dan lain-lain.
Peran perawat adalah memberi pendidikan dan konseling kepada keluarga,
merawat orang tua lanjut usia dengan anggota keluarga yang bermasalah,
megkaji kebutuhan atau permasalahan keluarga dan berupaya
menanggulanginya.

7. Tahap VII : orang tua usia pertengahan


Tahap ini dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan orang tua (44-55
tahun sampai dengan 16-18 tahun kemudian). Tugas perkembangan
keluarganya adalah menciptakan lingkungan yang meningkatkan
kesehatan, mempertahankan hubungan harmonis dan penuh arti dengan
para orang tua lansia dan anak-anak, memperkokoh hubungan pernikahan.
Masalah kesehatan pada tahap ini adalah:
a. Masalah yang berhubungan pemahaman mengenai kebutuhan,
misalnya promosi kesehatan, istirahat yang cukup, kegiatan pada
waktu luang, tidur, nutrisi yang baik, program olahraga yang teratur,
pengurangan berat badan optimal, berhenti merokok,
berhenti/pengurangan minum alkohol, pemeriksaan kesehatan,
pencegahan penyakit.
b. Masalah yang berhubungan dengan keharmonisan hubungan
pernikahan.
c. Masalah yang berkaitan dengan keharmonisan hubungan dengan
anggota keluarga (anak-anak, cucu, orang tua lansia, dan lain-lain).
d. Masalah yang berhubungan dengan perawatan keluarga, antara lain
perawatan orang tua lanjut usia atau yang tidak mampu merawat
dirinya sendiri.
Peran perawat adalah:

a. Memberikan pendidikan dan konseling keluarga dalam hal pemenuhan


kebutuhan keluarga, keharmonisan pernikahan, hubungan keluarga,
pencegahan penyakit, dan lain-lain.
b. Memberi/membina/melatih keluarga dalam hal perawatan orang tua
lanjut usia.
8. Tahap VIII : keluarga dalam masa pensiun dan lanjut usia (lansia)
Tahap ini dimulai ketika salah satu atau pasangan suami-istri memasuki
masa pensiun, sampai dengan salah satu pasangan meninggal dunia. Tugas
perkembangan keluarganya adalah mempertahankan pengaturan hidup
yang memuaskan, menyesuaikan diri terhadap pendapatan yang menurun,
mempertahankan hubungan pernikahan, menyesuaikan diri terhadap
kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi,
meneruskan upaya memahami eksistensi mereka/penelaahan dan integrasi
hidup. Masalah kesehatan adalah :
a. Masalah kesehatan lanjut usia karena menurunnya kekuatan fisik,
sumber finansial yang tidak memadahi, isolasi sosial, kesepian dan
banyak kehilangan lain yang mengakibatkan lansia rentan secara
psikologis.
b. Isolasi sosial, depresi, gangguan kognitif, masalah psikologis
merupakan masalah kesehatan yang serius. Kemampuan saling
menolong suami-istri lansia dalam merawat pasangannya perlu
ditingkatkan. Karena penuaan dan banyaknya masalah, suami istri
lansia perlu saling menolong. Umumnya suami lebih sulit merawat
pasangannya karena tidak terbiasa merawat orang lain.
E. Fungsi Keluarga
Menurut Ali & Ariani (2010) fungsi keluarga adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Afektif
Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan
dasar kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Anggota keluarga mengembangkan
gambaran diri yang positif, peran dijalankan dengan baik, dan
penuh kasih sayang.
2. Fungsi Sosialisai
Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
menghasilkan interaksi sosial, dan individu tersebut melaksanakan
perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat
individu melaksanakan sosialisasi dengan anggota keluarga dan
belajar disiplin, norma budaya, dan perilaku melalui interaksi
dalam keluarga, sehingga individu mampu berperan didalam
masyarakat.
3. Fungsi Reproduksi
Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
4. Fungsi Ekonomi
Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makanan,
pakaian, perumahan, dan lain-lain.
5. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan, dan
asuhan kesehatan atau keperawatan. Kemampuan keluarga
melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan
mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu.
F. Tugas Kesehatan Keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Friedman (2003) dalam Siregar, dkk
(2020) ada 5, yaitu :
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Sejauh mana keluarga mengetahui masalah kesehatan yang sedang
diderita anggota keluarga dan mengerti arti dari tangga dan gejala
penyakit yang diderita anggota keluarga.
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
Bagaimana proses pengambilan keputusan dalam keluarga apabila
ada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan, apakah
dilakukan tindakan sendiri di rumah atau dibawa ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Bagaimana keluarga mampu melakukan perawatan untuk anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
4. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang tepat
Bagaimana keluarga mengatur dan memelihara lingkungan fisik
dan psikologis bagi nggota keluarga.
5. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Bagaimana keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
yang mudah dijangkau dari tempat tinggal, sumber pembiayaan
yang digunakan keluarga, dan alat transportasi yang digunakan
untuk mencapai pelayanan kesehatan.
G. Tugas Kesehatan Keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Friedman (2003) dalam Siregar, dkk
(2020) ada 5, yaitu :
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Sejauh mana keluarga mengetahui masalah kesehatan yang sedang
diderita anggota keluarga dan mengerti arti dari tangga dan gejala
penyakit yang diderita anggota keluarga.
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
Bagaimana proses pengambilan keputusan dalam keluarga apabila
ada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan, apakah
dilakukan tindakan sendiri di rumah atau dibawa ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Bagaimana keluarga mampu melakukan perawatan untuk anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
4. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang tepat
Bagaimana keluarga mengatur dan memelihara lingkungan fisik
dan psikologis bagi nggota keluarga.
5. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Bagaimana keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
yang mudah dijangkau dari tempat tinggal, sumber pembiayaan
yang digunakan keluarga, dan alat transportasi yang digunakan
untuk mencapai pelayanan kesehatan.

H. Peran Perawat Keluarga


Menurut Ali & Ariani (2010) dalam meningkatkan kemampuannya dalam
menyelesaikan masalah kesehatan, perawat dapat berperan dalam
keperawatan keluarga sebagai :
1. Pemantau kesehatan (health monitor)
Perawat membantu keluarga mengenali penyimpangan kesehatan
dengan menganalisis data secara objektif serta membuat keluarga
sadar tentang akibat masalah tersebut terhadap perkembangan
anggota keluarga.
2. Pemberi asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit
Selain berperan dalam mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan, perawat keluarga tetap berperan dalam memberi
perawatan pada anggota keluarga yang sakit. Sering kali kontak
pertama dengan keluarga dimulai dengan adanya anggota keluarga
yang sakit baik melalui penemuan langsung, rujukan, atau tindakan
lanjut perawatan di rumah sakit. Setelah kontak pertama ini baru
diberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh pada keluarga.
3. Koordinator perawatan kesehatan keluarga
Dengan adanya orientasi ulang pelayanan kesehatan rumah sakit ke
masyarakat, tenaga kesehatan yang lain juga bertujuan memberikan
perawatan kesehatan kepada keluarga, misalnya dokter, dokter
gigi, ahli gizi, dan lain-lain. Untuk mencegah tumpang tindih
pelayanan, diperlukan seorang koordinator. Dari semua tenaga
kesehatan yang telah disebutkan sebelumnya, perawatlah yang
lebih tepat menjadi koordinator dengan pertimbangan karena
perawat :
a. Mempunyai pandangan yang menyeluruh tentang kesehatan
keluarga.
b. Mempunyai hubungan yang terus menerus dan lama
dengan keluarga serta lebih mengetahui kebutuhan keluarga
tersebut.
c. Dapat mengambil tindakan yang tepat dalam
menanggulangi masalah kesehatan baik perawatan mandiri
atau rujukan ke puskesmas atau tempat lain.
4. Fasilitator
Perawat dapat menyingkirkan rintangan yang menghambat
perawatan kesehatan keluarga. Rintangan yang sering terjadi
adalah :
a. Ketidaktahuan keluarga tentang kemana dan bagaimana
mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik.
b. Budaya, kebiasaan, dan adat istiadat yang mengganggu
perawatan kesehatan. Perawat dapat memberi motivasi dan
penyuluhan tentang keadaan yang seharusnya atau cara
menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik.
c. Kendala ekonomi. Perawat dapat memberi informasi
kepada keluarga tentang bantuan ekonomi, misalnya
informasi tentang dana sehat.
5. Pendidik
Ketidaktahuan, ketidakmauan, dan ketidakmampuan keluarga
merawat keluarganya sendiri selalu menjadi masalah dalam bidang
perawatan kesehatan. Oleh karena itu, perawat harus mampu memberi
pendidikan atau latihan kepada klien atau siapa saja sehingga klien
mampu mengatasi masalahnya sendiri.
6. Penasehat
Dengan komunikasi yang baik disertai keterbukaan antara perawat
dan klien, keluarga berani meminta nasehat pada perawat dan perawat
berkewajiban memberi nasehat dengan baik dan benar.

I. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah kelainan system sirkulasi darah yang
mengakibatkan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Hipertensi
merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal
tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,
gagal jantung, dan serangan jantung. Hipertensi merupakan silent killer
dimana gejala dapat bervariasi pada m asing-masing individu dan hamper
sama dengan gejala penyakit lainnya (Aisyiyah,2012). Pada pemeriksaan
tekanan darah akan didapatkan dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih
rendah diperoleh saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis
sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik misalnya 120/80
mmHg. Sejalan dengan bertambahnya usia hampir setiap orang mengalami
kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 55-
60 tahun, kemudian berkurang secara pelahan atau bahkan drastis (Wahyu
Rahayu,2015).
J. Etiologi hipertensi
Menurut Padilah (2013) etiologi hipertensi adalah :
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang
tuanya adalah penderita hipertensi.

2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah
umur (jika umur bertambah maka TD meningkat), jenis kelamin (laki-
laki lebih tinggi daripada perempuan) dan ras (ras kulit hitam lebih
banyak daripada kulit putih)
3. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
adalah konsumsi garam yang tinggi (melebihi sari 30 gr), kegemukan
atau makan berlebihan, stress dan pengaruh lain misanya merokok.
Minum akohol, minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin).
4. Konsumsi Junk Food
Junk food mengandung sejumlah besar natrium yang dapat
meningkatkan volume darah di dalam tubuh sehingga jantung harus
memompa darah lebih kuat yang menyebabkan tekanan darah lebih
tinggi (hipertensi). (Rumantiningsih Sumarni, dkk, 2015). Konsumsi
garam memiliki efek langsung terhadap tekanan darah. Telah
ditunjukkan bahwa peningkatan tekanan darah ketika semakin tua,
yang terjadi pada semua masyarakat kota, merupakan akibat dari
banyaknya garam yang di makan. Masyarakat yang mengkonsumsi
junk food terlalu berlebihan adalah masyarakat dengan tekanan darah
yang meningkat seiring bertambahnya usia. Sebaliknya, masyarakat
yang jarang mengkonsumsi junk food menunjukkan hanya mengalami
peningkatan tekanan darah yang sedikit, seiring dengan bertambahnya
usia.
5. Usia
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif, dengan
bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan meningkat yang
disebabkan beberapa perubahan fisiologis. Pada proses fisiologis
terjadi peningkatan resistensi perifer dan peningkatan aktifitas
simpatik, dinding arteri akan mengalami penebalan karena kolagen
yang menumpuk pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah
berangsur menjadi sempit dan kaku. Selain itu pada usia lanjut
sensitivitas pengatur tekanan darah yaitu refleks baroreseptor mulai
berkurang, demikian juga halnya dengan peran ginjal dimana aliran
darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun, hal ini memicu
terjadinya hipertensi.
6. Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik menaikan risiko tekanan darah tinggi karena
bertambahnya risiko untuk menjadi gemuk. Orang-orang yang tidak
aktif cenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung
mereka harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras
dan sering jantung harus memompa semakin besar pula kekuatan yang
mendesak arteri.
7. Stres
Stres dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon
adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat,
sehingga tekanan darah akan meningkat . Stres dapat mengakibatkan
tekanan darah naik untuk sementara waktu. Jika stres telah berlalu,
maka tekanan darah biasanya akan kembali normal. Pada penelitian
ini tidak ditemukan adanya pengaruh stres terhadap terjadinya
hipertensi. Hasil penelitian lain juga menyimpulkan bahwa stres dan
tekanan psikologis tidak berhubungan dengan hipertensi. Hubungan
antara peristiwa-peristiwa stres dengan hipertensi dilaporkan bukan
karena efek stres pada tekanan darah dan mungkin dianggap berasal
dari perasaan negatif tentang penyakit dan bukan karena penyakit itu
sendiri (Nancy Swanida, dkk, 2011).
K. Manifestasi klinis hipertensi
Menurut Padilah (2013) manifestasi klinis hipertensi adalah :
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.

2. Gejala yang lazim


Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelalahan. Dalam kenyataannya ini
merupakan grjala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang
mencari pertolongan medis.
Pada sebagaian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala,
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan
dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Gejala yang
dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wahjah
kemerahan dan kelelahan, yang bisa saja terjadi baik pada penderita
hipertensi maupun seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa
timbul gejala sebagai berikut :
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual
d. Muntah
e. Sesak nafas
f. Gelisah
g. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya
kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran
dan bahkan koma karena karena terjadi pembengkakan di otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan
penanganan segera.

L. Klasifikasi hipertensi
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami.
Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih
rendah dari pada dewasa. Tekanan darah juga dipergaruhi oleh aktivitas
fisik dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda,
paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam
hari (Wahyu rahayu,2015).

Kategori Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik

Normal <130 mmHg <85 mmHg

Normal tinggi 130-139 mmHg 85-59 mmHg

Stadium 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg

(hipertensi ringan)

Stadium 2 160-179 mmHg 100-109 mmHg

(hipertensi sedang)

Stadium 3 180-209 mmHg 110-119 mmHg

(hipertensi berat)

Stadium 4 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih

(hipertensi
maligna)
M. Patofisiologi hipertensi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pemuluh
darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat
vasomotor jaras saraf simpatis, yang berkelanjutan di bawah ke korda
spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di
toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam
bentuk implus yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke
ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetikolin,
yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah,
dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan kontriksi
pembuluh darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap ransangan vasokontriksi,
individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepineprin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi
(Padila,2013).
Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang
pembuluh darah sebagai respons rangsangan emosi, kelenjar adrenal juga
terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medulla
adrenal mensekresi epineprin yang menyebabkan vasokontriksi. Konteks
adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat
respon vasokontriksi pembuluh darah. Vasokontriksi yang mengakibatkan
pemurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin
merangsang pembentukan angiotensi I yang kemudian diubah menjadi
angiotensi II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
intravaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetus keadaan hipertensi
(Padila,2013).
Perubahan struktual dan fungsional pada system pembuluh perifer
bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia
lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elistisitas
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh drah,
yang pada gilirannya menurunkan kemampuan sistensi dan daya regang
pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang
kemampuannya dalam mengakomondasi volume darah yang dipompa oleh
jantung (volume sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan
peningkatan tahapan perifer (Padil.2013).

N. Pathway Hipertensi

(Nurarif dan Kusuma, 2015)


O. Komplikasi Hipertensi
Menurut Fandinata dan Ernawati (2020) hipertensi yang tidak teratasi,
dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya seperti :
1. Lemah jantung
Lemah jantung (Congestive heart failure) adalah kondisi jantung
tidak mampu lagi memompa darah yang dibutuhkan tubuh.
Kondisi ini terjadi karena kerusakan otot jantung atau sistem listrik
jantung.
2. Stroke
Hipertensi adalah faktor penyebab utama terjadinya stroke, karena
tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh
darah yang sudah lemah menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada
pembuluh darah otak, maka terjadi perdarahan otak yang dapat
berakibat kematian. Stroke juga dapat terjadi akibat sumbatan dari
gumpalan darah yang mecet di pembuluh darah yang sudah
menyempit.
3. Kerusakan ginjal
Hipertensi dapat menyempitkan dan menebalkan aliran darah yang
menuju ginjal, yang berfungsi sebagai penyaring kotoran tubuh,
dengan adanya gangguan tersebut maka ginjal menyaring lebih
sedikit cairan dan membuangnya kembali ke darah.
4. Kerusakan penglihatan
Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di mata,
sehingga mengakibatkan penglihatan menjadi kabur atau buta.
Pendarahan pada retina mengakibatkan pandangan menjadi kabur,
kerusakan organ mata dengan memeriksa fundus mata untuk
menemukan perubahan yang berkaitan dengan hipertensi yaitu
retinopati pada hipertensi. Kerusakan yang terjadi pada bagian
otak, jantung, ginjal, dan juga mata yang mengakibatkan penderita
hipertensi mengalami kerusakan organ mata yaitu pandangan
menjadi kabur.

P. Penatalaksanaan Hipertensi
Penatalaksanaan hipertensi adalah dengan intervensi pola hidup.
Pola hidup sehat dapat mencegah ataupun memperlambat awitan
hipertensi dan dapat mengurangi risiko kardiovaskular. Pola hidup sehat
juga dapat memperlambat ataupun mencegah kebutuhan terapi obat pada
hipertensi derajat I, namun sebaiknya tidak menunda inisiasi terapi obat
pada pasien dengan HMOD atau risiko tinggi kardiovaskular. Menurut
Fandinata dan Ernawati (2020) pola hidup sehat yang terbukti menurunkan
tekanan darah yaitu :
1. Pembatasan konsumsi garam,
Terdapat bukti hubungan antara konsumsi garam dan hipertensi.
Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkkan tekanan darah dan
meningkatkan prevalensi hipertensi. Rekomendasi penggunaan
natrium (Na) sebaiknya tidak lebih dari 2 gram/hari.
2. Perubahan pola makan
Pasien hipertensi disarankan untuk konsumsi makanan seimbang
yang mengandung sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan segar,
produk susu rendah lemak, gandum, ikan, dan asam lemak tak
jenuh (terutama minyak zaitun), serta membatasi asupan daging
merah dan asam lemak jenuh.
3. Penurunan berat badan dan menjaga berat badan ideal
Tujuan pengendalian berat badan adalah mencegah obesitas (IMT
>25 kg/m2), dan menargetkan berat badan ideal (IMT 18,5-22,9
kg/m2) dengan lingkar pinggang >90 cm pada laki-laki dan >80 cm
pada perempuan.
4. Olahraga teratur
Olahraga aerobik teratur bermanfaat untuk pencegahan dan
pengobatan hipertensi, sekaligus menurunkan risiko dan mortalitas
kardiovaskular. Olahraga teratur dengan intensitas dan durasi
ringan memiliki efek penurunan tekanan darah lebih kecil
dibandingkan dengan latihan intensitas sedang atau tinggi,
sehingga pasien hipertensi disarankan untuk berolahraga
setidaknya 30 menit latihan aerobik dinamik berintensitas sedang
seperti berjalan, joging, bersepeda atau berenang 5-7 hari per
minggu.
5. Berhenti merokok
Merokok merupakan risiko vaskular dan kanker, sehingga status
merokok harus ditanyakan pada setiap kunjungan pasien dan
penderita hipertensi yang merokok harus diedukasi untuk berhenti
merokok.
Q. Pemeriksaan penunjang hipertensi
Menurut Manuntung (2018) pemeriksaan penunjang hipertensi adalah
sebagai berikut :
1. Hemoglobin/hematokrit: mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap
volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-
faktor risiko seperti hipokoagulabilitas, anemia.
2. BUN/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi/fungsi
ginjal.
3. Glukosa: hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus
hipertensi) dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar
katekolamin(meningkatkan hipertensi)
4. Kalium serum: hipokalemia dapat mengindikasikan adanya
aldosteron utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi
diuretik.
5. Kalsium serum: peningkatan kadar kalsium serum dapat
meningkatkan hipertensi.
6. Kolesterol dan trigliserida serum: peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan plak
ateromatosa (efek kardiovaskular).
7. Pemeriksaan tiroid: hipertiroidisme dapat mengakibatkan
vasokonstriksi dan hipertensi.
8. Kadar aldosteron urin dan serum: untuk menguji aldosteronisme
primer (penyebab).
9. Urinalisa: darah, protein, dan glukosa mengisyaratkan disfungsi
ginjal dan adanya diabetes.
10. VMA urin (metabolit katekolamin): kenaikan dapat
mengindikasikan adanya feokromositoma, VMA 24 jam dapat
digunakan untuk pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilang
timbul.
11. Asam urat: hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor
risiko terjadinya hipertensi.
12. Steroid serum: kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme,
feokromositoma atau disfungsi pituitari, sindrom cushing’s, kadar
renin dapat juga meningkat.
13. IVP: dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi, seperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal dan ureter.
14. Foto dada: dapat menunjukkan obstruksi klasifikasi pada area
kutub, deposit pada EKGbatau takik aorta, pembesaran jantung.
15. CT scan: mengkaji tumor serebral, CSV, ensevalopati, atau
feokromositoma.
16. EKG: dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan,
gangguan konduksi. Catatan: luas, peninggian gelombang P adalah
salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Kasus

Tn. P berusia 55 tahun tinggal di dusun Siraman RT 02 RW 04 Wonosari


Gunungkidul. Ia adalah seorang kepala rumah tangga, memiliki seorang istri dan
dua orang anak. Ia beragama islam, pendidikan terakhir SLTA. Saat ini Tn. P tidak
bekerja. Istrinya berusia 51 tahun, anak pertamanya adalah laki-laki berusia 24
tahun dan anak kedua seorang perempuan berusia 19 tahun masih sekolah SMA.
Ny. Y mempunyai riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang lalu. Ny. Y merupakan
anak pertama dari dua bersaudara. Tn. P adalah salah satu orang yang terkena
dampak PHK, Ny. Y adalah seorang buruh, anak pertama mereka sudah lulus
SMK sejak 3 tahun yang lalu tetapi belum bekerja. Ny.Y sering mengeluh sakit
kepala ketika banyak pikiran dan ia sangat suka mengkonsumsi makanan yang
asin. Ny.Y mengatakan bahwa kedua orang tuanya memiliki riwayat hipertensi.
Kondisi lingkungan rumah bersih dan baik. Pelayanan kesehatan yang berada
disekitar tempat tinggalnya adalah puskesmas yang dapat diakses dengan sepeda
motor. Ny. Y berintetaksi dengan baik di lingkungan masyarakat dan aktif dalam
kegiatan kegiatan yang ada di masyarakat. Dalam keluarga Tn. P tidak ada yang
mempunyai penyakit menular. Ny. Y sudah mengetahui jika ia harus mengurangi
mengkonsumsi makanan yang asin, akan tetapi ia tetap makan makanan yang asin
dengan alasan ia suka asin. Selain itu Ny. Y juga suka mengkonsumsi gorengan,
semangka dan mentimun. Pola istirahat keluarga Tn. P baik. Ny. Y sering merasa
emosi dan marah ketika melihat suami dan remaja D hanya nongkrong dirumah
dan tidak bekerja. Ny. Y memiliki kebiasaan buruk yaitu sering marah-marah
ketika sedang lelah. Ia juga mengatakan jarang berolahraga karena tidak ada
waktu. Keluarga Ny. Y selalu taat dalam beribadah, selain itu juga sering dan aktif
dalam mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian. Ny. Y juga mengatakan
bahwa penyakit yang dideritanya adalah anugrah yang diberikan oleh Allah. Ny. Y
menjadi tulang punggung keluarga, dimana Ny. Y hanya bekerja sebagai
karyawan toko sembako. Sedangkan Tn. P terkena PHK sejak 3 bulan yang lalu
dan remaja D belum bekerja sejak ia lulus SMK. Penghasilan Ny. Y setiap
bulannya adalah 300rb dan kadang kurang untuk memenuhi kebutuhannya. Semua
anggota keluarga Ny. Y mengetahui jika Ny. Y memiliki penyakit hipertensi tetapi
mereka hanya mengetahui pengertian dan makanan apa saja yang harus dihindari,
sekarang Ny. Y mengatakah ingin mengetahui lebih tentang penyebab dan cara
menjaga agar TD nya tetap stabil. Keluarga rajin untuk membawa Ny. Y kontrol
rutin ke dokter setiap bulan dan mendapatkan obat captopril 25 mg 2x sehari. Ny.
Y mengatakan ia bisa merawat dirinya sendiri dalam mengatasi hipertensi dan ia
mengatakan bahwa ia belum mengetahui tanaman herbal apa saja yang bisa
menurunkan hipertensi. Ny. Y mengatakan khawatir dengan kondisi perekonimian
keluarganya karena suami dan anak pertamanya tidak bekerja. Ia takut kalau ia
sampai tidak bisa membiayai sekolah anak keduanya. Ny. Y juga mengatakan
bahwa remaja D tidak dapat hidup mandiri dan masing bergantung terhadap
keluarganya. Ny. Y mengatakan ia takut jika TD tidak terkontrol dan
menimbulkan komplikasi penyakit lainnya. Tekanan darah Tn. P 120/90 mmHg, N
80×/mnt, RR 20x/mnt, suhu 35,7°. Ny. Y TD 150/100 mmHg, N 98x/mnt, RR
20x/mnt, suhu 36,4°. Remaja D TD 110/90, N 80x, RR 22, suhu 35,6, An. T TD
100/90, N 75, RR 23, suhu 35,5. Obat rutin yang dikonsumsi Ny. Y adalah
Captopril dengan dosis awal 12,5 mg diminum 3x sehari 1 jam sebelum makan
dan dosis lanjutan 25-30 mg diminum 2-3x sehari 1 jam sebelum makan. Harapan
keluarga terhadap penyakit yang diderita Ny. P adalah TD nya bisa bisa stabil dan
normal.

B. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga : Tn. P
b. Usia : 55 tahun
c. Agama : Islam
d. Suku bangsa : Jawa
e. Pendidikan : SLTA
f. Pekerjaan : Tidak bekerja
g. Alamat : Siraman, RT 02, RW
04, Wonosari, Gunungkidul
h. Komposisi keluaraga :

Komposisi Keluarga Tn.P

No. Nama Jenis Hubungan Tempat, Tanggal Pendidikan


Kelamin dengan Lahir
Keluarga
1. Ny. Y Perempuan Istri Gunungkidul, 05 Juli SMP
1970
2. An. D Laki-laki Anak Gunungkidul, 27 Juli SMK
1997
3. An. T Perempuan Anak Gunungkidul, 27 Juli Belum tamat
2002 SMA

Genogram :
Keterangan:

: Laki - laki

: Perempuan

: Klien

: Garis keturunan

: Garis pernikahan

: Tinggal serumah

i. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny. Y adalah tipe keluarga Extended family
(Keluarga Besar) yang terdiri dari Tn. P sebagai kepala
keluarga, Ny. N sebagai istri, An. D dan An. T sebagai anak.
j. Status Sosial Ekonomi
Keluarga Ny. Y merupakan keluarga dengan status sosial
menengah ke bawah dimana Tn. P tidak bekerja karena baru
saja di PHK dari tempat kerjanya, sedangkan Ny. Y bekerja
sebagai buruh yang penghasilannya tidak menentu. Anak
pertamanya An.D sudah lulus SMK 3 tahun lalu tetapi belum
bekerja. Uang hasil bekerja Ny. Y kadang tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
k. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Ny. Y jarang melakukan aktivitas rekreasi ke
tempat-tempat wisata. Saat libur keluarga Ny. Y hanya
menghabiskan waktu untuk di rumah menonton TV bersama.
Jika berpergian jauh hanya saat perayaan hari raya Idul Fitri
ke rumah saudara lainnya.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
1) memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) mempertahankan keintiman pasangan
3) membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua
4) membantu anak untuk hidup mandiri di masyarakat
5) penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
.
b. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
1) membantu anak untuk hidup mandiri
2) mempersiapkan anak tertua untuk membentuk keluarga
sendiri
3) mempersiapkan anak untuk dapat merawat orang tua
yang sedang sakit dan memasuki masa tua.

c. Riwayat Keluarga Inti


1) Tn. P mengatakan tidak ada riwayat hipertensi. Tn.P
mengeluhkan pegal, sering kesemutan dan kebas pada
bagian kai. Lutut terasa sakit ketika kaki ditekuk setelah
duduk lama dengan posisi kaki diluruskan. Tn.P pernah
memeriksakan kondisi kesehatannya ke Puskesmas, dari
hasil pemeriksaan asam uratnya tinggi.
2) Ny. Y mengatakan sudah menderita hipertensi sejak 2
tahun yang lalu. Ny. Y mengatakan sering sakit kepala
terutama saat sedang banyak pikiran. Ny. Y mengatakan
senang mengkonsumsi makanan yang asin dan mempunyai
pola makan tidak baik. Ny. Y mengatakan tidak pernah
dirawat di Rumah Sakit, saat merasa kurang sehat Ny. Y
hanya periksa ke Puskesmas.
3) An. T sekitar 3 bulan yang lalu dirawat di Rumah Sakit
karena sakit Tifoid. An. T mengatakan suka jajan
sembarangan di pinggir jalan, suka makan makanan pedas.
Setelah sembuh An. T mengatakan tidak pernah jajan
sembarangan lagi.
4) An. D mengatakan pernah dirawat di Rumah Sakit karena
patah tulang pada bagian paha. An. D mengatakan
mengalami kecelakaan sepeda motor 1,5 tahun lalu . Saat
ini kaki An. D sudah sembuh dan sudah dapat digunakan
untuk beraktivitas sehari-hari.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny. Y mengatakan kedua orang tuanya mempunyai penyakit
hipertensi.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati Ny. Y adalah rumah milik sendiri
dengan konstruksi bangunan permanen.
1) Denah rumah
Halaman Belakang Rumah Sumur Septic Tank
nknkaTank
Ruang Ruang Makan Kamar Mandi
Dapur

K. Tidur An. D

Ruang Tamu dan Ruang K. Tidur An. T


K.Tidur
Keluarga
Tn. P dan
Ny. Y Ruang Sholat

2) Keadaan lingkungan dalam rumah


a) Penerangan
Teras :Depan
penerangan
Rumahdalam rumah Ny. Y
b) Halaman Depan Rumah
c) cukup baik, pintu utama selalu terbuka dan ditutup
menjelang malam. Cahaya matahari dapat masuk
melalui pintu, jendela, dan ventilasi rumah.
d) Luas lantai : 9 m x 10 meter yang terdiri dari 3
kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang sholat, 1 dapur,
1 kamar mandi.
e) Ventilasi : ventilasi udara yang masuk cukup baik,
udara yang masuk ke rumah Ny. Y langsung
melalui pintu dan jendela yang terbuka serta dari
ventilasi di atas jendela.
f) Keadaan dapur : keadaan dapur Ny. Y kurang
bersih dan kurang tertata. Ny. Y mengatakan lebih
sering memasak menggunakan tungku kayu
daripada kompor gas.
g) Kebersihan : kebersihan di rumah Ny. Y cukup
baik. Terdapat tempat sampah di dekat dapur,
ketika sudah penuh dibuang ke tempat sampah
belakang rumah dan dibakar. Setiap pagi dan sore
rumah Ny. Y selalu disapu. Lantai rumah Ny. Y
masih menggunakan semen. Rumah Ny. Y tampak
sempit karena barang perabot rumah tangga kurang
tertata.
3) Keadaan lingkungan di luar rumah
a) Pemanfaatan halaman : keluaraga Ny. Y
memanfaatkan halaman depan rumah untuk
menjemur pakaian sedangkan halaman belakang
rumah untuk menanam tanaman toga yaitu, kunyit,
jahe, kencur, cabai, jambu, dan papaya.
b) Sumber air minum : Ny. Y menggunakan sumber
air minum yang didapatkan dari sumur dan diolah
dengan cara dimasak dulu baru dikonsumsi.
c) Pembuangan air kotor : pembuangan air kotor atau
septic tank keluarga Ny. Y berada di belakang
rumah sebelah kiri yang sudah ditutupi dengan
semen.
d) Pembuangan sampah : Ny. Y mengatakan sampah
dibuang di tempat sampah dapur setelah penuh
dibuang di tempah sampah belakang rumah lalu
dibakar.
e) Sanitasi : air limbah dari rumah Ny. Y seperti air
bekas cucian piring, cucian baju langsung dialirkan
ke septic tank.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
1) Karakter fisik dan lingkungan
Tetanggan klien yang berada di sekitar rumah Ny. Y
ramah-ramah. Ny. Y tinggal diwilayah pedesaan dan jarak
antar rumah saling berdekatan.
2) Pelayanan kesehatan yang berada disekitar lingkungan
Pelayanan kesehatan terdekat yang dapat Ny. Y akses yaitu
puskesmas yang bias diakses menggunakan sepeda motor.
3) Fasilitas yang mudah dijangkau dan diakses
Fasilitas yang mudah Ny. Y akses adalah masjid dengan
jarak kurang lebih 30 meter dari rumah Ny. Y. Warung
yang dekat dengan rumah Ny. Y hanya berjarak 20 meter,
namun untuk ke pasar jarak dari rumah cukup jauh.
4) Tersedianya transportasi umum yang dapat digunakan
keluarga
Keluarga Ny. Y memiliki transportasi pribadi yaitu sepeda
motor milik Tn P dan sepeda milik An. T untuk
memudahkan bepergian.
5) Insiden kejahatan disekitar lingkungan
Tidak ada insiden kejahatan disekitar tempat tinggal Ny. Y
c. Mobilitas geografis keluarga
Sejak Ny. Y menikah dengan Tn. P, Ny. Y tinggal dan ikut
suaminya di dusun Siraman.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi
Ny. Y berinteraksi dengan baik dilingkungan masyarakat. Ny.
Y mengatakan aktif mengikuti kegiatan pengajian 1 minggu
sekali dan organisasi ibu-ibu PKK.
e. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga Ny. Y terdapat 3 orang dalam 1 rumah yang
tinggal bersama yaitu Tn. P, An. D, An. T yang dalam keadaan
sehat dan Ny. Y yang sedang mengalami hipertensi. Jaminan
kesehatan yang menjadi pendukung kesehatan keluarga yaitu
BPJS Kartu Indonesia Sehat yang dimiliki setiap anggota
keluarga.

4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi
Keluarga Ny. Y melakukan komunikasi secara terbuka. Bahasa
komunikasi yang digunakan Ny. Y dalam masyarakat dan
keluarga menggunakan bahasa Jawa. Ny. Y sangat ramah
kepada tetangga serta orang yang berada di sekitarnya.
b. Struktur kekuatan
Keluarga Ny. Y dalam mengambil keputusan tetap dilakukan
musyawarah Bersama, namun keputusan akhir tetap ditangan
Tn. P dengan persetujuan keluarga.
c. Struktur peran formal dan informal
1) Tn. P
Peran formal: sebagai kepala keluarga, suami, ayah
Peran informal: Tn. P cukup aktif dalam kegiatan di
masyarakat yaitu mengikuti kegiatan ronda malam dan
kegiatan keagamaan di Masjid.
2) Ny. Y
Peran formal: sebagai istri, ibu
Peran informal: Ny. Y cukup aktif mengikuti kegiatan
organisasi dilingkungan rumah yaitu mengikuti kegiatan
pengajian 1 minggu sekali dan organisasi ibu-ibu PKK.
3) An. D
Peran formal: sebagai anak pertama
Peran informal: An. D cukup aktif mengikuti kegiatan
karang taruna dilingkungan rumahnya
4) An. T
Peran formal: sebagai anak kedua
Peran informal: An. T kurang aktif mengikuti organisasi
karena lebih suka di rumah dan belajar
d. Nilai dan norma
Keluarga Ny. Y menganut nilai dan norma budaya jawa.
Dimana Tn. P menjadi kepala keluarga yang mampu menjadi
pemimpin dalam keluarganya. Keluarga Ny. Y menjalankan
kewajibannya sebagai seorang muslim dan tidak menganut
nilai atau norma tertentu.

5. Fungsi Keluarga
a) Fungsi Biologis
1) Keadaan kesehatan
Keluarga Ny. Y terdapat empat anggota keluarga yang
tinggal dalam satu rumah yaitu Tn. P, An. D, An. T yang
dalam keadaan sehat dan Ny. Y yang sedang mengalami
hipertensi sejak 2 tahun lalu dan keluarga mengetahuinya.

2) Kebersihan perorangan
(a) Tn. P : tampak rapi dan bersih. Mandi dua kali sehari
menggunakan sabun mandi pagi dan sore, sikat gigi dua
kali sehari pagi dan malam, keramas seminggu tiga kali
menggunakan shampoo. Menggunting kuku jika kuku
sudah panjang.
(b) Ny. Y : tampak rapi dan bersih. Mandi dua kali sehari
menggunakan sabun mandi pagi dan sore, sikat gigi dua
kali sehari pagi dan malam, keramas seminggu tiga kali
menggunakan shampoo. Menggunting kuku jika kuku
sudah panjang. Jika sudah mandi menggunakan bedak
dan lipstik.
(c) An. D : tampak rapi dan bersih. Mandi dua kali sehari
menggunakan sabun mandi pagi dan sore, sikat gigi dua
kali sehari pagi dan malam, keramas seminggu tiga kali
menggunakan shampoo. Menggunting kuku jika kuku
sudah panjang.
(d) An. T tampak rapi dan bersih. Mandi dua kali sehari
menggunakan sabun mandi pagi dan sore, sikat gigi dua
kali sehari pagi dan malam, keramas seminggu tiga kali
menggunakan shampoo. Menggunting kuku jika kuku
sudah panjang. Jika sudah mandi menggunakan bedak.
3) Penyakit yang pernah diderita
Ny. Y mengatakan tidak memiliki riwayat sakit yang parah
dan tidak pernah dirawat di rumah sakit. Ny. Y mengatakan
mempunyai penyakit hipertensi sejak dua tahun yang lalu.
4) Penyakit keturunan
Ny. Y mengatakan kedua orangtuanya memiliki riwayat
penyakit hipertensi. Penyakit hipertensi yang diderita Ny. Y
juga disebabkan dari pola makan tidak baik dan banyak
pikiran (stress).
5) Penyakit kronis/menular
Ny. Y mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada
yang memiliki penyakit yang menular.
6) Kecacatan
Ny. Y mengatakann anggota keluarganya tidak ada yang
mengalami kecacatan, seluruh anggota tubuh keluarga
Ny.Y lengkap.
7) Pola makan
Ny. Y mengatakan makan 2-3 kali sehari menggunakan
nasi, lauk, sayur dengan porsi cukup. Anggota keluarga
yang lain makan 2-3 kali sehari. Ny. Y dan keluarga tidak
memiliki alergi makanan. Ny. Y mengatakan mengetahui
jika harus mengurangi garam tetapi Ny. Y tetap makan
makanan asin. Ny. Y juga mengatakan mengetahui jika
harus mengurangi konsumsi gorengan tetapi Ny. Y masih
sering makan gorengan terlebih dalam setiap kegiatan yang
diikutinya selalu disajikan gorengan. Ny. Y mengatakan
sering makan semangka dan mentimun 2-3 kali dalam
seminggu untuk menurunkan darah tingginya, tetapi Ny. Y
belum mengetahui buah apa saja yang dapat menurunkan
darah tinggi selain semangka dan timun. Kebiasaan
keluarga saat makan menggunakan sendok kadang
menggunakan tangan, sebelum makan Ny. Y mencuci
tangan dan berdoa.
8) Pola istirahat
(a) Pola istirahat Ny. Y mulai malam hari tidur pukul
sembilan malam dan bangun pukul tiga pagi untuk
sholat tahajud, saat siang hari menyempatkan tidur
siang satu sampai dua jam.
(b) Pola istirahat Tn. P mulai malam hari tidur pukul
sepuluh malam dan bangun pukul lima pagi, saat siang
hari menyempatkan tidur setelah sholat Ashar kurang
lebih satu sampai dua jam.
(c) Pola istirahat An. D dan An. T mulai malam hari tidur
pukul sepuluh malam dan bangun pukul lima pagi, saat
siang hari menyempatkan tidur setelah sholat Dzuhur
kurang lebih satu sampai dua jam.

b) Fungsi Psikologis
1) Keadaan emosi
Ny. Y mengatakan sering emosi dan mudah marah saat
melihat anak pertamanya dan suaminya hanya di rumah
atau nongkrong. Ny. Y saat lelah merasa emosi, terutama
jika melihat anak pertama dan suaminya tidak berusaha
mencari pekerjaan.
2) Kebiasaan buruk
Ny. Y mengatakan kebiasaan buruknya suka marah-marah
saat sedang lelah dan emosi. Ny. Y juga mengatakan jarang
berolahraga karena tidak sempat meluangkan waktu.
3) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan tetap pada kepala keluarga yaitu
Tn. P, namun tetap dilakukan musyawarah bersama
anggota keluarga lainnya.
4) Ketergantungan obat/bahan
Keluarga Ny. Y tidak ada yang mengalami ketergantungan
obat atau bahan, hanya Ny. Y yang mengkonsumsi obat
captopril dua kali sehari pagi dam malam satu jam sebelum
makan untuk penakit hipertensi yang dideritanya.
5) Mencari pelayanan kesehatan
Keluarga Ny. Y apabila ada anggota keluarga yang demam,
flu, batuk, pusing diberikan teh dan dikompres dengan air
hangat untuk penangan pertama. Jika tidak kunjung sembuh
dibawa ke puskesmas dengan menggunakan BPJS yaitu
Kartu Indonesia Sehat.
c) Fungsi Sosial
1) Tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan dalam keluarga Ny. Y yaitu:
(a) Tn. P : SMA
(b) Ny.Y : SMP
(c) An. D : SMK
(d) AN. T : Belum tamat SMA
2) Hubungan inter keluarga
Ny. Y mengatakan hubungan dalam keluarganya baik,
rukun dan jarang terjadi perselisihan karena semua masalah
yang ada selalu dibicarakan bersama.
3) Hubungan dengan orang lain
Hubungan keluarga Ny. Y dengan keluarga, saudara dan
tetangga baik, mereka saling tegur sapa satu sama lain.
4) Kegiatan organisasi sosial
Kegiatan organisasi sosial yang Tn. P ikuti yaitu kegiatan
ronda malam dan kegiatan keagamaan di Masjid.
Sedangkan Ny. Y mengikuti kegiatan pengajian 1 minggu
sekali dan organisasi ibu-ibu PKK.

d) Fungsi Spiritual
1) Ketentuan beribadah
Keluarga Ny. Y menganut agama Islam dan semua anggota
keluarga selalu rajin sholat lima waktu. Ny. Y juga
mengatakan aktif mengikuti kegiatan pengajian yang
diadakan di masyarakat.
2) Keyakinan kesehatan
Ny. Y mengatakan bahwa penyakit yang dieritanya adalah
anugerah dari Allah yang harus diterima dan disyukuri. Ny.
Y mengatakan tidak mau mengeluh terus-menerus tetapi
banyak berdoa meminta kesembuhan kepada Allah.
e) Fungsi Kultural
1) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan tetap dilakukan Tn. P sebagai
kepala keluarga, namun tetap dilakukan musyawarah
Bersama keluarga.
2) Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan
Ny. Y mengatakan tidak ada adat yang mempengaruhi dan
mengikat dalam kesehatan keluarga Ny. Y.
3) Tabu
Ny. Y mengatakan tidak mempercayai hal-hal yang
dianggap tabu dan mistis.
f) Fungsi Reproduksi
Tn. P menikah saat umur 27 tahun sedangkan Ny. Y menikah
saat umur 22 tahun. Tn. P dan Ny. Y memiliki dua orang anak
yang berjenis kelmain laki-laki dan perempuan. Kedua anaknya
tinggal besama Tn. P dan Ny. Y.
g) Fungsi Ekonomi
1) Tulang punggung
Keluarga Tn. P yang mencari nafkah utama yaitu Ny. Y
yang bekerja sebagai karyawan di toko sembako. Suami
Ny. Y sudah 3 bulan tidak bekerja karena di PHK. Anak
pertamanya masih menganggur sejak lulus sekolah.
2) Penghasilan/pendapatan keluarga
Ny. Y mengatakan penghasilan tiap bulan Rp 300.000,00
dan kadang kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
namun cukup untuk makan sehari-hari.
3) Status ekonomi keluarga
Dilihat dari penghasilan Ny. Y tiap bulan hanya Rp
300.000,00 dan kadang kurang untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari serta suaminya yang tidak bekerja maka
termasuk keluarga menegah kebawah.
h) Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
Semua aggota keluarga Ny. Y sudah mengetahui tentang
penyakit Ny. Y yang menderita hipertensi, namun hanya
mengetahui pengertian dan makanan apa saja yang harus
dihindari. Ny. Y mengatakan ketika sedang banyak pikiran
(stress) kepalanya sakit dan tekanan darahnya naik. Ny. Y
mengatakan ingin mengetahui lebih dalam tentang
penyebab dan cara pencegahan agar tekanan darahnya tetap
stabil.
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang
tepat
Saat Ny. Y menderita hipertensi keluarga memutuskan rajin
kontrol ke puskesmas setiap bulan dan mendapatkan obat
dari dokter yaitu Captopril 25 mg 2x sehari pagi dan
malam. Tn. P mengatakan kepada Ny. Y apa saja makanan
yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi agar tekanan
darahnya tetap stabil.
3) Merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan
Ny. Y mampu merawat dirinya sendiri dalam mengatasi
hipertensi dengan makan semangka dan timun 2-3 kali
dalam seminggu. Ny. Y mengatakan rajin minum Captopril
25 mg 2x sehari setiap pagi dan malam dari dokter
puskesmas. Jika obat habis, Ny. Y datang ke puskesmas
untuk kontrol sekalian minta obat lagi. Namun Ny. Y masih
bingung tekanan darahnya tetap tinggi.
4) Modifikasi lingkungan fisik dan psikologis
Ny. Y belum mengetahui tanaman apa saja yang dapat
menurunkan darah tingginya, sehingga Ny. Y hanya
menanam tanaman herbal seperti kunyit, jahe, kencur,
jambu dan pepaya. Ny. Y mengatakan belum mengetahui
tanaman apa saja yang dapat membantu menurunkan
hipertensinya.
5) Menggunakan fasilitas keseshatan yang ada disekitar
keluarga
Keluarga Ny. Y selalu memanfaatkan pelayanan kesehatan
puskesmas, setiap bulan anaknya selalu mengantar Ny. Y
memeriksakan tekanan darahnya dan membeli obat lagi jika
sudah habis. Saat ada keluarga yang sakit, juga dibawa ke
puskesmas sebagai pelayanan kesehatan terdekat dari
rumah.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek
Keluarga Ny. Y khawatir apabila tekanan darah Ny. Y naik.
Ny. Y mengatakan khawatir dengan kondisi perekonomian
keluarganya, karena suaminya belum bekerja lagi. Ny. Y
mengatakan takut tidak bisa membiayai sekolah anak
keduanya. Ny. Y mengatakan khawatir anak pertamanya tidak
bisa hidup mandiri karena sampai saat ini masih menganggur.
b. Stressor jangka panjang
Keluarga Ny. Y khawatir dan takut apabila tekanan darahnya
semakin naik sehingga menimbulkan komplikasi penyakit
lainnya.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Saat terjadi masalah kesehatan dalam keluarga, keluarga
langsung berespon dan mencari jalan keluar bersama dengan
musyawarah.
d. Strategi koping yang digunakan
Masing-masing anggota keluarga Ny. Y saling memberi
dukungan untuk kesehatan keluarga dan saling menghargai
setiap ada yang memberi masukan dalam mencari jalan keluar
setiap masalah kesehatan. Ny. Y mengatakan selalu
menyerahkan masalah kepada Allah dan berusaha untu
menyelesaikannya.
e. Strategi adaptasi yang digunakan
Keluarga selalu menciptakan komunikasi yang baik melalui
musyawarah agar antar anggota keluarga saling terbuka.
f. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga selalu melakukan musyawarah untuk meyelesaikan
masalah, jarang ada perselisihan atau pertikaian antar anggota
keluarga saat ada perbedaan pendapat.
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn. P
No. Nama TB BB LLA TD N R S
(cm) (kg) (cm) (mmHg) (x/menit) (x/menit) (oC)

1. Tn. P 170 65 28 120/90 80 20 35,7

2. Ny. Y 150 50 25 150/100 98 20 36,4

3. An. D 165 55 24 110/90 80 22 35,6

4. An. T 150 47 21 100/90 75 23 35,5

8. Obat Yang Dikonsumsi Klien


Captopril adalah obat antihipertensi yang termasuk golongan ACE
inhibitor. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim pengubah
angiotensin yang kemudian menurunkan jumlah angiotensin II
(hormon yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan
meningkatkan tekanan darah). Dosis awal 12,5 mg diminum 3 kali
sehari 1 jam sebelum makan. Untuk dosis lanjutan 25-50 mg
diminum 2-3 kali sehari 1 jam sebelum makan.

9. Harapan Keluarga
a. Persepsi tentang masalah
Ny. Y mengatakan bahwa hipertensi adalah tekanan darah yang
lebih dari normal, biasanya ditandai dengan sakit kepala, hasil
tensi lebih dari 150/90 mm/Hg dan harus mengurangi makanan
yang terlalu asin.
b. Harapan terhadap masalah
Harapan Ny. Y terhadap masalah kesehatannya adalah tekanan
darahnya stabil dan normal. Ny. Y mengatakan dengan adanya
mahasiswa dapat membantu menurunkan tekanan darahnya dan
memberi informasi lebih dalam tentang hipertensi. Ny. Y ingin
mengatur pola makan dengan mengurangi makanan yang asin.
Ny. Y akan rajin cek tekanan darah dan membeli obat jika
habis. Ny. Y ingin ada laternatif tanaman toga yang dapat
dikonsumsi untuk menurunkan dan menstabilkan tekanan
darahnya
C. Analisa Data

No. Hari/Tgl Data Masalah

1. Minggu, 10 Data Subjektif: Kesiapan


Januari 2021 Klien (Ny.Y) mengatakan: meningkatkan
1. Senang dengan kedatangan mahasiswa, manajemen
karena dapat membantu menambah kesehatan pada
pengetahuan tentang kesehatan saya Ny. Y dengan
2. Ingin tahu lebih dalam tentang hipertensi
hipertensi
3. Rajin kontrol ke puskesmas tiap bulan
4. Selalu minum obat Captopril 12,5 mg
sehari dua kali dari puskesmas dengan
teratur dan habisKepala sering sakit
saat cemas karena banyak
5. Sudah makan mentimun dan semangka
untuk menurunkan tekanan darahnya

Keluarga (Tn. P) mengatakan:

1. Ny. Y rajin minum obat dengan teratur


pagi dan malam
2. Ny. Y sudah makan mentimun dan
semangka untuk menurunkan tekanan
darahnya

Data Objektif:
1. Keluarga (Tn. P, An. D, An. T) tampak
antusias dan kooperatif dengan
kedatangan mahasiswa yang mengelola
Ny. Y
2. Ny. Y selalu kontrol kesehatan cek
tekanan darah ke puskesmas dengan
bukti buku perkembangan pemeriksaan
3. Terdapat Captopril 12,5 mg sehari dua
kali pagi dan malam
4. Tanda-tanda vital
TD : 150/100 mmHg
N : 98 x/menit
RR: 20 x/menit
2. Data subjektif: Resiko
Klien (Ny.Y) mengatakan: ketidakstabilan
1. Hasil cek tekanan darah naik turun tekanan darah
2. Ingin mengetahui penyebab hipertensi pada Ny. Y
3. Sering sakit kepala dan nyeri pada dengan hipertensi
bagian tengkuk
4. Sudah makan semangka dan mentimun
tapi tekanan darahnya masih tinggi
5. Mengetahui jika harus mengurangi
garam tetapi tetap makan makanan asin
6. Saat cemas karena banyak pikiran
kepala sakit
7. Belum mengetahui cara mengurangi
kecemasan
8. Takut kalau tekanan darahnya semakin
tinggi sehingga menimbulkan penyakit
lain
9. Di halaman rumah belum ada tanaman
toga untuk hipertensi
10. Mengetahui kalau memiliki hipertensi
sejak 2 tahun lalu
Keluarga (Tn. P) mengatakan:

1. Hasil cek tekanan darah naik turun


bulan kemarin hasilnya 155/100
mmHg
2. Ny. Y sudah makan semangka dan
mentimun, tapi hasil cek tekanan
darahnya masih tinggi
3. Saat banyak pikiran kepala Ny.Y sakit
dan belum tahu cara mengatasi
kecemasan

Data objektif:
1. Klien (Ny.Y) tampak mringis kesakitan
menahan sakit kepala dan tengkuk
2. Klien (Ny.Y) mengkonsumsi obat
Captopril 12,5 mg sehari dua kali pagi
dan malam hari
3. Hasil pemeriksaan tekanan darah bulan
lalu 155/100 mmHg
3. Data subjektif: Ketidakefektifan
Klien (Ny.Y) mengatakan: pemeliharaan
1. Tidak sempat untuk berolahraga kesehatan pada
2. Tidak ada kegiatan senam hipertensi di Ny. Y dengan
desanya hipertensi
3. Dulu ada penyuluhan tentang senam
hipertensi dari puskesmas tapi sudah
lupa
4. Mengetahui jika harus mengurangi
garam tetapi tetap makan makanan asin
Keluarga (Tn.P) mengatakan:

1. Dulu pernah mempraktekkan senam


hipertensi di rumah tapi karena banyak
pekerjaan jadi malas dan sudah lupa
gerakannya
Data objektif:
1. Klien (Ny.Y) tampak mencoba gerakan
yang pernah diajarkan dulu tapi
berhenti karena sudah lupa

D. Diagnosa Keperawatan
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada Ny.Y dengan
hipertensi
2. Resiko ketidakstabilan tekanan darah pada Ny.Y dengan hipertensi
3. Ketidakefektifan pemeliharan kesehatan pada Ny.Y dengan hipertensi

E. Skoring Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga

Skoring Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Meningkatkan


Manajemen Kesehatan Ny. Y
Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

Sifat Masalah 1 3/3 x 1 = 1 Ny. Y menderita hipertensi sejak 2 tahun yang


- Aktual (3) lalu dengan hasil cek tekanan darah bulan lalu
- Resiko (2) 155/100 mmHg dan mengontrol Kesehatan tiap
- Potensial (1) bulan ke puskesmas.

Kemungkinan Diubah 2 2/2 x 2 = 2 Ny. Y ingin mengetahui lebih dalam tentang


- Mudah (2) hipertensi dan cara mengurangi kecemasan.
- Sebagian (1)
- Tidak dapat (0)
Kemungkinan 1 3/3 x 1 = 1 Ny. Y rajin kontrol setiap bulan ke puskesmas
Dicegah dan rajin minum obat setiap pagi dan malam
- Tinggi (3) sampai habis.
- Cukup (2)
- Rendah (1)
Menonjol Masalah 1 2/2 x 1 = 1 Ny. Y sudah makan semangka dan
- Segera (2) mentimun tapi hasil cek tekanan darah
- Tidak perlu (1) masih tinggi terutama ketika sedang
- Tidak dirasakan (0) banyak pikiran dan takut menimbulkan
penyakit lain yang harus segera ditangani.

Total 5 5

Skoring Diagnosa Keperawatan: Resiko Ketidakstabilan Tekanan


Darah Pada Ny.Y Dengan Hipertensi

Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

Sifat Masalah 1 3/3 x 1 = 1 Ny. Y menderita hipertensi sejak dua


- Aktual (3) tahun yang lalu dengan hasil cek
- Resiko (2) tekanan darah bulan lalu 155/100
- Potensial (1) mmHg.

Kemungkinan 2 2/2 x 2 = 2 Ny. Y senang dengan kedatangan


Diubah mahasiswa, karena dapat menambah
- Mudah (2) pengetahuan kesehatannya dan keluarga
- Sebagian (1) (Tn.P) mau mendukung selama proses
- Tidak dapat (0) sakitnya Ny.Y.

Kemungkinan 1 2/3 x 1 = 2/3 Hasil pemeriksaan tekanan darah naik


Dicegah turun dan Ny.Y masih suka
- Tinggi (3) mengkonsumsi makanan asin.
- Cukup (2)
- Rendah (1)
Menonjol Masalah 1 2/2 x 1 = 1 Ny. Y mengatakan sudah makan
- Segera (2) semangka dan mentimun tapi hasil cek
- Tidak perlu (1) tekanan darah masih tinggi terutama saat
- Tidak dirasakan cemas karena banyak pikiran.
(0)
Total 5 4 2/3

Skoring Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Pemeliharaan


Kesehatan Pada Ny. Y

Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

Sifat Masalah 1 3/3 x 1 = 1 Ny. Y menderita hipertensi sejak dua


- Aktual (3) tahun yang lalu dengan hasil cek
- Resiko (2) tekanan darah bulan lalu 155/100
- Potensial (1) mmHg.

Kemungkinan 2 2/2 x 2 = 2 Ny. Y pernah diajari senam hipertensi


Diubah dari puskesmas tapi sudah lupa dan
- Mudah (2) ingin tahu cara mengurangi kecemasan.
- Sebagian (1)
- Tidak dapat (0)
Kemungkinan 1 1/3 x 1 = 1/3 Ny. Y tidak sempat berolahraga karena
Dicegah selalu bekerja.
- Tinggi (3)
- Cukup (2)
- Rendah (1)
Menonjol Masalah 1 2/2 x 1 = 1 Ny. Y mengatakan sudah makan
- Segera (2) semangka dan mentimun tapi hasil cek
- Tidak perlu (1) tekanan darah masih tinggi terutama saat
- Tidak dirasakan cemas karena banyak pikiran.
(0)
Total 5 4 1/3

F. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas


1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada Ny.Y dengan
hipertensi
2. Resiko ketidakstabilan tekanan darah pada Ny.Y dengan hipertensi
3. Ketidakefektifan pemeliharan kesehatan pada Ny.Y dengan hipertensi
G. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Diagnosa Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada Ny.Y dengan
hipertensi

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

Umum Khusus Kriteria Standar

1. Kesiapan Setelah dilakukan TUK 1 1. Menjelaskan Pengertian Keluarga mampu


meningkatkan 3x kunjungan pengertian hipertensi adalah mengenal
Setelah dilakukan
manajemen selama 30 menit hipertensi peningkatan masalah
3x kunjungan
kesehatan pada diharapkan tekanan darah kesehatan
selama 30 menit
Ny.Y dengan Keluarga dimana tekanan 1. Diskusikan 1. Meningkatkan
diharapkan
hipertensi mampu sistolik di atas 140 pengertian pemahaman
masalah
mengenal mmHg dan hipertensi klien dan
Kesiapan
masalah tekanan diastolik dengan klien keluarga
Data Subjektif: meningkatkan
kesehatan di atas 90 mmHg. dan keluarga tentang
Klien (Ny.Y) manajemen
pengertian
mengatakan: kesehatan pada
hipertensi
1. Senang dengan Ny.Y dengan
kedatangan hipertensi
2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
mahasiswa, dapat dan keluarga pemahaman
karena dapat ditingkatkan untuk klien dan
membantu dengan kriteria mengungkapk keluarga
menambah hasil: an kembali tentang
pengetahuan 1. Mengenal pengertian pengertian
tentang masalah hipertensi hipertensi
kesehatan saya kesehatan
2. Ingin tahu 2. Mengambil 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
lebih dalam keputusan rasa percaya
tentang 3. Merawat diri klien dan
hipertensi anggota keluarga
3. Rajin kontrol keluarga yang
ke puskesmas sakit Penyebab
1. Diskusikan 1. Meningkatkan
tiap bulan 4. Memodifikasi hipertensi:
penyebab pemahaman
4. Selalu minum lingkungan Obesitas, kurang
hipertensi klien dan
obat Captopril Memanfaatkan 2. Menjelaskan olahraga,
dengan klien keluarga
12,5 mg sehari pelayanan penyebab kebiasaan
dan keluarga tentang
dua kali dari kesehatan hipertensi merokok,
penyebab
puskesmas konsumsi garam
dengan teratur berlebihan, minum hipertensi
dan habis alcohol, minum 2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
5. Kepala sering kopi, dan dan keluarga pemahaman
sakit saat kecemasan. untuk klien dan
cemas karena mengungkapk keluarga
banyak pikiran an kembali tentang
6. Belum penyebab penyebab
mengetahui hipertensi hipertensi
cara
mengurangi 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
kecemasan rasa percaya
7. Sudah makan diri klien dan
mentimun dan keluarga
semangka
untuk Tanda dan gejala
1. Diskusikan 1. Meningkatkan
menurunkan 3. Menjelaskan hipertensi:
tanda dan pemahaman
tekanan tanda dan 1. Nyeri kepala
gejala klien dan
darahnya gejala 2. Pandangan
hipertensi keluarga
hipertensi kabur
3. Lemas dengan klien tentang tanda
4. Pusing dan keluarga dan gejala
Keluarga (Tn. P)
5. Edema hipertensi
mengatakan:
6. Gangguan
1. Ny. Y rajin keseimbangan 2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
minum obat 7. Nokturia dan keluarga pemahaman
dengan teratur (sering BAK untuk klien dan
pagi dan malam hari) mengungkapk keluarga
malam an kembali tentang tanda
2. Ny. Y sudah tanda dan dan gejala
makan gejala hipertensi
mentimun dan hipertensi
semangka
untuk 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
menurunkan rasa percaya
tekanan diri klien dan
darahnya keluarga
4. Menjelaskan
Pencegahan 1. Diskusikan 1. Meningkatkan
pencegahan
Data Objektif: hipertensi: pencegahan pemahaman
1. Keluarga (Tn. hipertensi 1. Mengurangi hipertensi klien dan
P, An. D, An. konsumsi dengan klien keluarga
T) tampak garam dan keluarga tentang
antusias dan 2. Olahraga pencegahan
kooperatif teratur hipertensi
dengan 3. Makan buah
kedatangan dan sayur segar 2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
mahasiswa 4. Tidak merokok dan keluarga pemahaman
yang dan minum untuk klien dan
mengelola Ny. alkohol mengungkapk keluarga
Y 5. Latihan an kembali tentang
2. Ny. Y selalu relaksasi atau pencegahan pencegahan
kontrol meditasi hipertensi hipertensi
kesehatan cek
tekanan darah 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
ke puskesmas rasa percaya
dengan bukti diri klien dan
buku keluarga
perkembangan
pemeriksaan
3. Mengkonsumsi
5. Menjelaskan 1. Meningkatkan
obat Captopril Tujuan diet
tujuan diet pemahaman
12,5 mg sehari hipertensi:
hipertensi klien dan
dua kali pagi membantu
keluarga
dan malam menghilangkan
tentang tujuan
4. Tanda-tanda retensi garam atau
diet hipertensi
vital air dalam jaringan
TD : 150/100 tubuh dan
2. Mengevaluasi
mmHg menurunkan
pemahaman
N : 98 tekanan darah
klien dan
x/menit
keluarga
RR: 20 x/menit
tentang tujuan
diet hipertensi

3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
keluarga

Keluarga mampu
TUK 2 Bahan makanan mengambil
6. Menjelaskan
Setelah dilakukan yang dianjurkan: keputusan
bahan 1. Meningkatkan
1x kunjungan 1. Beras
makanan yang 1. Diskusikan pemahaman
selama 30 menit 2. Kentang
dianjurkan tujuan diet klien dan
diharapkan 3. Singkomg
untuk hipertensi keluarga
Keluarga 4. Hunkwe
penderita dengan klien tentang bahan
mampu 5. Kacang-
hipertensi dan keluarga makanan yang
mengambil kacangan dan
dianjurkan
keputusan hasil olahannya
untuk
seperti kacang
hipertensi
hijau, kacang
merah, oncom,
2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
tempe, tahu
dan keluarga pemahaman
6. Sayur dan buah
untuk klien dan
segar
7. Margarin tanpa mengungkapk keluarga
garam an kembali tentang bahan
tujuan diet makanan yang
hipertensi dianjurkan
untuk
hipertensi

3. Meningkatkan
3. Beri pujian rasa percaya
diri klien dan
keluarga
7. Menjelaskan
Bahan makanan
bahan
yang tidak
makanan yang 1. Meningkatkan
dianjurkan:
tidak 1. Diskusikan pemahaman
1. Makanan yang
dianjurkan bahan klien dan
berkadar lemak
untuk makanan yang keluarga
jenuh tinggi
penderita tidak tentang bahan
(otak, ginjal,
hipertensi dianjurkan makanan yang
paru, minyak
kelapa, gajih) untuk tidak
2. Makanan yang hipertensi dianjurkan
diolah dengan dengan klien untuk
garam natrium dan keluarga hipertensi
(biscuit, craker,
keripik, dan 2. Mengevaluasi
makanan 2. Anjurkan klien pemahaman
kering yang dan keluarga klien dan
asin) untuk keluarga
3. Makanan dan mengungkapk tentang bahan
minuman an kembali makanan yang
dalam kaleng bahan tidak
(sarden, sosis, makanan yang dianjurkan
korned, soft tidak untuk
drink) dianjurkan hipertensi
4. Makanan yang untuk
diawetkan hipertensi
(dendeng, 3. Meningkatkan
asinan 3. Beri pujian rasa percaya
sayur/buah, diri klien dan
abon, ikan asin, keluarga
pindang, udang
kering, telur
asin, selai
kacang)

TUK 3
1. Menjelaskan
Setelah dilakukan Terapi relaksasi 1. Meningkatkan
pengertian dan
1x kunjungan adalah Teknik 1. Diskusikan pemahaman
manfaat terapi
selama 30 menit yang digunakan pengertian dan klien dan
relaksasi bagi
diharapkan untuk mengurangi manfaat terapi keluarga
penderita
Keluarga kecemasan dan relaksasi tentang
hipertensi
mampu meredakan stress. dengan klien pengertian
merawat Manfaat terapi dan keluarga dan manfaat
anggota relaksasi: terapi
keluarga yang 1. Menurunkan relaksasi bagi
sakit tekanan darah penderita
2. Memperlancar hipertensi
aliran darah
3. Membuat tidur 2. Anjurkan 2. Mengevaluasi
lebih nyenyak klien dan pemahaman
4. Menghilangkan keluarga untuk klien dan
rasa Lelah mengungkapk keluarga
an kembali tentang
pengertian dan pengertian
manfaat terapi dan manfaat
relaksasi bagi terapi
penderita relaksasi bagi
hipertensi penderita
hipertensi

3. Beri pujian 3. Meningkatkan


rasa percaya
diri klien dan
keluarga
Cara melakukan
2. Melatih cara 1. Diskusikan 1. Meningkatkan
teknik relaksasi
melakukan cara pemahaman
nafas dalam:
teknik melakukan klien dan
1. Menarik nafas
relaksasi untuk teknik keluarga
lewat hidung
mengurangi relaksasi untuk tentang cara
selama 2-4
kecemasan mengurangi melakukan
detik
kecemasan teknik
2. Tahan nafas
dengan klien relaksasi
selama 2-4
dan keluarga untuk
detik
mengurangi
3. Hembuskan
kecemasan
melalui mulut
selama 2-4
2. Anjurkan 2. Mengevaluasi
detik
klien dan pemahaman
4. Ulangi sampai
keluarga untuk klien dan
merasa rileks
mempraktekan keluarga
kembali cara tentang cara
Cara melakukan
teknik relaksasi melakukan melakukan
visualisasi: teknik teknik
1. Duduk atau relaksasi untuk relaksasi
berbaring mengurangi untuk
dalam posisi kecemasan mengurangi
yang nyaman kecemasan
2. Visualisasikan
memori indah 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
yang pernah rasa percaya
Anda lalui diri klien dan
3. Gunakan lima keluarga
indera Anda
untuk
mempertajam
imajinasi
4. Terus
bayangkan
selama yang
Anda inginkan,
mungkin bisa
diiringi dengan
relaksasi nafas
dalam

3. Menjelaskan
hal-hal yang Hal-hal yang harus
1. Diskusikan 1. Meningkatkan
harus dihindari dihindari agar
hal-hal yang pemahaman
agar tidak tidak cemas:
harus dihindari klien dan
cemas 1. Hindari
agar tidak keluarga
mengkonsumsi
cemas tentang hal-
kopi, gula,
dengan klien hal yang harus
gluten, alkohol,
dan keluarga dihindari agar
susu
tidak cemas
2. Pola tidur tidak
baik
2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
3. Terlalu banyak
dan keluarga pemahaman
duduk
4. Pola makan untuk klien dan
tidak teratur mengungkapk keluarga
an kembali tentang hal-
hal-hal yang hal yang harus
harus dihindari dihindari agar
agar tidak tidak cemas
cemas

3. Beri pujian 3. Meningkatkan


TUK 4 rasa percaya
Setelah dilakukan diri klien dan
1x kunjungan keluarga
selama 30 menit 1. Mengajarkan Cara memodifikasi
diharapkan cara lingkungan yang
Keluarga mampu
Keluarga memodifikasi berpengaruh
memodifikasi
mampu lingkungan terhadap pasien
lingkungan
memodifikasi yang hipertensi:
1. Meningkatkan
lingkungan berpengaruh 1. Jaga 1. Diskusikan
pemahaman
terhadap lingkungan cara
pasien rumah agar memodifikasi klien dan
hipertensi. bebas dari lingkungan keluarga
resiko yang tentang cara
kecelakaan berpengaruh memodifikasi
misalnya benda terhadap lingkungan
tajam pasien yang
2. Jaga hipertensi berpengaruh
lingkungan dengan klien terhadap
rumah agar dan keluarga pasien
lantai tidak hipertensi.
licin 2. Anjurkan klien
3. Beri dan keluarga 2. Mengevaluasi
pencahayaan untuk pemahaman
yang baik di mengungkapk klien dan
setiap ruangan an kembali keluarga
4. Gunakan alat cara tentang cara
pelindung saat memodifikasi memodifikasi
bekerja, lingkungan lingkungan
misalnya yang yang
sarung tangan berpengaruh berpengaruh
terhadap terhadap
pasien pasien
1. Menjelaskan hipertensi. hipertensi.
fasilitas
kesehatan
TUK 5 yang tersedia 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
Setelah dilakukan rasa percaya
1x kunjungan diri klien dan
2. Menjelaskan
selama 30 menit keluarga
manfaat
diharapkan Fasilitas kesehatan
pentingnya
Keluarga yang tersedia:
mengontrol Keluarga mampu
mampu
tekanan darah 1. Puskesmas memanfaatkan
memanfaatkan
2. Posyandu fasilitas
fasilitas
3. Rumah sakit kesehatan
kesehatan
4. Dokter umum
1. Diskusikan 1. Meningkatkan

fasilitas pemahaman

kesehatan klien dan


yang tersedia keluarga
dengan klien tentang
dan keluarga fasilitas
kesehatan
yang tersedia.

2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi


dan keluarga pemahaman
untuk klien dan
mengungkapk keluarga
an kembali tentang
fasilitas fasilitas
kesehatan kesehatan
yang tersedia yang tersedia

3. Beri pujian 3. Meningkatkan


rasa percaya
diri klien dan
3. Menjelaskan keluarga
pentingnya
membeli obat
sebelum habis
Manfaat 1. Diskusikan 1. Meningkatkan
pentingnya manfaat pemahaman
mengontrol pentingnya klien dan
tekanan darah: mengontrol keluarga
tekanan darah tentang
1. Memonitor
dengan klien manfaat
efek obat
dan keluarga pentingnya
antihipertensi
mengontrol
2. Mengetahui
tekanan darah
tekanan darah
3. Mengevaluasi
2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
pencapaian
dan keluarga pemahaman
tujuan diet
untuk klien dan
hipertensi
mengungkapk keluarga
an manfaat tentang
pentingnya manfaat
mengontrol pentingnya
tekanan darah mengontrol
tekanan darah

3. Beri pujian 3. Meningkatkan


rasa percaya
diri klien dan
keluarga

1. Diskusikan 1. Meningkatkan
Pentingnya pentingnya pemahaman
membeli obat membeli obat klien dan
sebelum habis: sebelum habis keluarga
tentang
1. Agar tidak
pentingnya
putus obat
membeli obat
2. Sudah tersedia
sebelum habis
obat baru
3. Sekaligus
kontrol 2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
Kesehatan dan keluarga pemahaman
4. Pemanfaatan untuk klien dan
fasilitas mengungkapk keluarga
Kesehatan an pentingnya tentang
tercapai membeli obat pentingnya
sebelum habis membeli obat
sebelum habis
3. Beri pujian 3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
keluarga
G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dx Keperawatan: Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada Ny.Y dengan hipertensi

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

1. Kesiapan meningkatkan manajemen Senin, 11 Januari 2021 Senin, 11 Januari 2021


kesehatan pada Ny.Y dengan Pukul : 08.00 WIB Pukul : 09.00 WIB
hipertensi
Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan Keluarga mampu mengenal
1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan keluarga tentang masalah kesehatan
Data Subjektif:
hipertensi S:
Klien (Ny.Y) mengatakan:
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang: Klien (Ny. Y) mengatakan:
1. Senang dengan kedatangan
3. Pengertian hipertensi 1. Bahwa hipertensi adalah
mahasiswa, karena dapat
4. Tanda dan gejala hipertensi tekanan darah yang
membantu menambah
5. Penyebab hipertensi meningkat
pengetahuan tentang kesehatan
6. Pencegahan hipertensi 2. Gejalanya sering sakit kepala,
saya
7. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya terasa berat pada tengkuk
2. Ingin tahu lebih dalam tentang
8. Mengevaluasi tentang materi yang diberikan 3. Penyebabnya karena suka
hipertensi
9. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan keluarga makan makanan yang asin
3. Rajin kontrol ke puskesmas tiap
lakukan 4. Pencegahannya dengan
bulan
10. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga setelah menjaga pola makan, rajin
4. Selalu minum obat Captopril 12,5
diberikan pendidikan kesehatan berolahraga, dan rutin cek
mg sehari dua kali dari puskesmas
dengan teratur dan habis tekanan darah
5. Kepala sering sakit saat cemas 5. Sudah makan semangka dan
karena banyak pikiran mentimun semenjak tahu
6. Belum mengetahui cara (Annisa) hasil cek tekanan darah tinggi
mengurangi kecemasan O:
7. Sudah makan mentimun dan
1. Klien (Ny. Y) tampak
semangka untuk menurunkan
antusias saat diberikan
tekanan darahnya
pendidikan Kesehatan
2. Kontak mata klien (Ny. Y)
Keluarga (Tn. P) mengatakan: baik memperhatikan media
PPT dan narasumber
1. Ny. Y rajin minum obat dengan
3. Klien (Ny. Y) tampak
teratur pagi dan malam
kooperatif saat dijelaskan
2. Ny. Y sudah makan mentimun
penyuluhan pendidikan
dan semangka untuk menurunkan
kesehatan
tekanan darahnya
4. Klien (Ny. Y) tampak mampu
Data Objektif:
menjawab pertanyaan saat
1. Keluarga (Tn. P, An. D, An. T)
dievaluasi
tampak antusias dan kooperatif
dengan kedatangan mahasiswa
yang mengelola Ny. Y (Annisa)
2. Ny. Y selalu kontrol kesehatan
cek tekanan darah ke puskesmas Senin, 11 Januari 2021
dengan bukti buku perkembangan
Pukul : 13.00 WIB
pemeriksaan
3. Mengkonsumsi obat Captopril Keluarga mampu mengenal
12,5 mg sehari dua kali pagi dan masalah kesehatan
malam
S:
4. Tanda-tanda vital
TD : 150/100 mmHg Klien (Ny. Y) mengatakan :
N : 98 x/menit
1. Senang diberikan penyuluhan
RR: 20 x/menit
tentang hipertensi jadi lebih
tahu
2. Hipertensi adalah tekanan
darah yang meningkat
3. Gejalanya sering sakit kepala,
terasa berat pada tengkuk
4. Penyebabnya karena suka
makan makanan yang asin
5. Pencegahannya dengan
menjaga pola makan, rajin
berolahraga, dan rutin cek
tekanan darah
O:

1. Klien (Ny.Y) mampu


menjawab pertanyaan tentang
hipertensi (pengertian, tanda
gejala, penyebab dan
pencegahan)
2. Klien (Ny.Y) kooperatif dan
mampu menjawab pertanyaan
saat dievaluasi
A:

Masalah Kesiapan
meningkatkan manajemen
kesehatan pada Ny.Y dengan
hipertensi dengan tugas
kesehatan keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan
sudah teratasi sebagian dengan
kriteria:

Sudah teratasi:

1. Pengertian hipertensi
2. Tanda dan gejala hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Pencegahan hipertensi
P:

Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang


tugas kesehatan keluarga
mampu mengenal masalah
kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil
keputusan
3. Keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
5. Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan

(Annisa)
Senin, 11 Januari 2021

Pukul: 10.10 WIB

Keluarga mampu mengambil


keputusan

S:

Klien (Ny. Y) mengatakan:

1. Ya, saya mau mematuhi yang


dianjurkan
2. Saya sudah membatasi
makanan yang asin
3. Sayur ini mau saya olah buat
makan siang nanti pakai
sedikit garam mbak
O:

1. Kontak mata klien (Ny.Y)


baik memperhatikan PPT dan
narasumber
2. Klien (Ny. Y) mampu
menyebutkan gambar bahan
makanan yang ada pada PPT
3. Klien tampak tersenyum saat
diberikan contoh bahan
makanan yang dianjurkan
4. Klien tampak kooperatif saat
dijelaskan penyuluhan
pendidikan kesehatan
5. Klien mampu menjawab
pertanyaan saat dievaluasi
Senin, 11 Januari 2021

Pukul : 09.10 WIB

Keluarga mampu mengambil keputusan


(Fina)
1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan keluarga tentang
Senin, 11 Januari 2021
diet hipertensi
2. Memberikan Pendidikan Kesehatan tentang: Pukul: 13.10 WIB
a. Tujuan diet hipertensi
Keluarga mampu mengambil
b. Prinsip diet hipertensi
keputusan
c. Bahan makanan yang dianjurkan
d. Bahan makanan yang tidak dianjurkan S:
3. Mendemontrasikan contoh bahan makanan yang Klien (Ny.Y) mengatakan:
dianjurkan
1. Senang diberikan bahan
4. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
makanan yang dianjurkan
5. Mengevaluasi tentang materi yang diberikan
2. Singkong yang diberikan
6. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan keluarga
sudah dikukus untuk dimakan
lakukan
siang nanti
7. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga setelah
3. Sayur yang diberikan
diberikan pendidikan kesehatan
dimasak sop dengan sedikit
garam
4. Makanan yang dianjurkan
singkong, kentang, kacang-
(Fina)
kacangan
5. Makanan yang tidak
dianjurkan biscuit, keripik,
makanan dan minuman
kaleng, asinan sayur dan buah
O:

1. Klien tampak menunjukkan


sayuran yang sudah dimasak
tadi
2. Klien mampu menjawab
pertanyaan tentang diet
hipertensi
3. Klien kooperatif menjawab
pertanyaan saat dievaluasi
A:

Masalah Kesiapan
meningkatkan manajemen
kesehatan pada Ny.Y dengan
hipertensi dengan tugas
kesehatan keluarga mampu
mengambil keputusan sudah
teratasi dengan kriteria:

Sudah teratasi:

1. Tujuan diet hipertensi


2. Prinsip diet hipertensi
3. Bahan makanan yang
dianjurkan
4. Bahan makanan yang
tidak dianjurkan

P:
Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang


tugas kesehatan keluarga
mampu mengenal masalah
kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil
keputusan
3. Keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
5. Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan

(Fina)
H. CATATAN PERKEMBANGAN

Dx Keperawatan: Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada Ny.Y dengan hipertensi

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

2. Kesiapan meningkatkan manajemen Selasa, 12 Januari 2021 Selasa, 12 Januari 2021


kesehatan pada Ny.Y dengan hipertensi
Pukul : 09.00 WIB Pukul: 09. 20 WIB
Selasa, 12 Januari 2021

Pukul: 08.00 WIB


Keluarga mampu merawat anggota Keluarga mampu merawat anggota
Keluarga mampu mengenal masalah keluarga yang sakit keluarga yang sakit
kesehatan 1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan S:
keluarga tentang cara untuk mengurangi
S: Klien mengatakan:
kecemasan
Klien (Ny.Y) mengatakan: 2. Memberikan pendidikan kesehatan 1. Teknik relaksasi adalah teknik yang
tentang: digunakan untuk mengurangi
1. Masih ingat tentang hipertensi yang kemarin
a. Pengertian teknik relaksasi kecemasan dan meredakan stress
dijelaskan
b. Manfaat teknik relaksasi 2. Manfaat terapi relaksasi adalah
2. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
c. Langkah-langkah melakukan teknik menurunkan tekanan darah
dimana tekanan sistolik di atas 140 mmHg
relaksasi nafas dalam dan visualisasi 3. Langkah-langkah melakukan
dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg
d. Hal-hal yang harus dihindari agar relaksasi nafas dalam:
3. Gejalanya sakit kepala, pusing, lemas,
tidak cemas - Menarik nafas lewat hidung selama 2-
pandangan kabur
3. Mendemontrasikan cara melakukan teknik 4 detik
4. Saya harus mengurangi makanan yang asin
relaksasi nafas dalam dan visualisasi - Tahan nafas selama 2-4 detik
5. Harus dicegah dengan menjaga pola makan,
4. Memberikan kesempatan klien untuk - Hembuskan melalui mulut selama 2-4
rajin olahraga dan rutin cek tekanan darah
bertanya detik
O:
5. Mengevaluasi tentang materi yang - Ulangi sampai merasa rileks
1. Klien mampu menjawab pertanyaan tentang diberikan Keluarga (Tn.P) mengatakan:
hipertensi 6. Memberi pujian atas apa yang telah klien
1. Harus menghindari minum kopi, gula,
2. Klien kooperatif dan mampu menjawab dan keluarga lakukan
dan susu
pertanyaan saat dievaluasi 7. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga
2. Harus menjaga pola tidur dan pola
A: setelah diberikan pendidikan kesehatan
makan
Masalah Kesiapan meningkatkan manajemen O:
kesehatan pada Ny.Y dengan hipertensi
(Intan) 1. Kontak mata klien (Ny.Y) dan
dengan tugas kesehatan keluarga mampu
keluarga (Tn.P) baik memperhatikan
mengenal masalah kesehatan sudah teratasi
PPT dan narasumber
sebagian dengan kriteria:
2. Klien (Ny.Y) kooperatif saat
Sudah teratasi: dilakukan demonstrasi cara
melakukan relaksasi nafas dalam dan
1. Pengertian hipertensi
visualisasi
2. Penyebab hipertensi
3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
3. Tanda dan gejala hipertensi
mampu menjawab pertanyaan saat
4. Penyebab hipertensi
dievaluasi
5. Pencegahan hipertensi
P:
(Intan)
Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang tugas kesehatan Selasa, 12 Januari 2021


keluarga mampu mengenal masalah
Pukul: 13.30 WIB
kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga
Keluarga mampu merawat anggota
yang sakit
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas S:
kesehatan
Klien (Ny.Y) mengatakan:

1. Sudah mengetahui cara mengurangi


(Intan)
kecemasan
Keluarga mampu mengambil keputusan 2. Cara melakukan relaksasi nafas
dalam:
S:
- Menarik nafas lewat hidung selama 2-
1. Klien mengatakan: 4 detik
Makanan yang dianjurkan singkong, - Tahan nafas selama 2-4 detik
kentang, kacang-kacangan - Hembuskan melalui mulut selama 2-4
2. Makanan yang tidak dianjurkan biscuit, detik
keripik, makanan dan minuman kaleng, - Ulangi sampai merasa rileks
asinan sayur dan buah Keluarga (Tn.P) mengatakan:
3. Saya mau mengurangi makanan asin dan
1. Harus menghindari minum kopi, gula,
gorengan mbak
dan susu
A:
2. Harus menjaga pola tidur dan pola
Masalah Kesiapan meningkatkan manajemen makan
kesehatan pada Ny.Y dengan hipertensi O:
dengan tugas kesehatan keluarga mampu
1. Klien mampu mempraktikkan cara
mengambil keputusan sudah teratasi dengan
melakukan relaksasi nafas dalam dan
kriteria: visualisasi
2. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
Sudah teratasi:
mampu menjawab pertanyaan tentang
1. Tujuan diet hipertensi cara mengurangi kecemasan
2. Prinsip diet hipertensi 3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
3. Bahan makanan yang dianjurkan mampu menjawab pertanyaan saat
4. Bahan makanan yang tidak dianjurkan dievaluasi
A:
P:
Masalah Kesiapan meningkatkan
Lanjutkan intervensi:
manajemen kesehatan pada Ny.Y
1. Review kembali tentang tugas kesehatan dengan hipertensi dengan tugas
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga mampu merawat
kesehatan anggota keluarga yang sakit sudah
2. Keluarga mampu mengambil keputusan teratasi dengan kriteria:
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga
Sudah teratasi:
yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan 1. Pengertian teknik relaksasi
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas 2. Manfaat teknik relaksasi
kesehatan 3. Langkah-langkah melakukan teknik
relaksasi nafas dalam dan visualisasi
4. Hal-hal yang harus dihindari agar
(Intan) tidak cemas
P:

Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang tugas


kesehatan keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil
keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan

(Intan)

Selasa, 12 Januari 2021

Pukul: 10.50 WIB


Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan

S:

Klien (Ny.Y) mengatakan:

1. Harus menjaga lingkungan rumah


agar bebas dari resiko kecelakaan
misalnya benda tajam
2. Harus menjaga lingkungan rumah
agar lantai tidak licin
3. Pencahayaan yang baik di setiap
ruangan
4. Menggunakan alat pelindung saat
bekerja
Keluarga (Tn.P) mengatakan:

1. Ya, intinya harus berhati-hati saat di


rumah maupun saat bekerja agar tidak
terluka dan jatuh
O:
Selasa, 12 Januari 2021
1. Kontak mata klien (Ny.Y) dan
Pukul: 10.30 WIB
Keluarga mampu memodifikasi keluarga (Tn.P) baik memperhatikan
lingkungan PPT dan narasumber
2. Klien (Ny.Y) kooperatif saat
1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan
dilakukan demonstrasi cara menjaga
keluarga cara memodifikasi lingkungan
lingkungan rumah agar tidak
yang berpengaruh terhadap klien
membahayakan klien
hipertensi
3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
2. Memberikan pendidikan kesehatan
mampu menjawab pertanyaan saat
tentang cara menjaga lingkungan rumah
dievaluasi
agar tidak membahayakan klien hipertensi
3. Mendemontrasikan cara menjaga
(Intan)
lingkungan rumah agar tidak
membahayakan klien hipertensi Selasa, 12 Januari 2021
4. Memberikan kesempatan klien untuk
Pukul: 13.30 WIB
bertanya
5. Mengevaluasi tentang materi yang Keluarga mampu memodifikasi
diberikan lingkungan
6. Memberi pujian atas apa yang telah klien
S:
dan keluarga lakukan
7. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga Klien (Ny.Y) mengatakan:
setelah diberikan pendidikan kesehatan
1. Harus menjaga lingkungan rumah
agar bebas dari resiko kecelakaan
(Intan) misalnya benda tajam
2. Harus menjaga lingkungan rumah
agar lantai tidak licin
3. Menggunakan alas kaki yang tidak
licin
4. Pencahayaan yang baik di setiap
ruangan
5. Menggunakan alat pelindung saat
bekerja
Keluarga (Tn.P) mengatakan:

1. Harus berhati-hati saat di rumah


maupun saat bekerja agar tidak
terluka dan jatuh
O:

1. Klien (Ny.Y) menaruh benda tajam di


tempat yang aman
2. Klien (Ny.Y) menggunakan alas kaki
yang tidak licin
3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
mampu menjawab pertanyaan tentang
cara menjaga lingkungan agar tidak
membahayakan klien
4. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
kooperatif dan mampu menjawab
pertanyaan saat dievaluasi
A:

Masalah Kesiapan meningkatkan


manajemen kesehatan pada Ny.Y
dengan hipertensi dengan tugas
kesehatan keluarga mampu memodifikasi
lingkungan sudah teratasi dengan kriteria:

Sudah teratasi:

- Menggunakan alas kaki yang tidak


licin
- Menyimpan benda tajam di tempat
yang aman
P:

Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang tugas


kesehatan keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil
keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan

(Intan)

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

3. Kesiapan meningkatkan manajemen Rabu, 13 Januari 2021 Rabu, 13 Januari 2021


kesehatan pada Ny.Y dengan hipertensi Pukul: 08.30 WIB Pukul: 12.30 WIB
Rabu, 13 Januari 2021
Pukul: 08.00 WIB
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas Keluarga mampu memanfaatkan
kesehatan fasilitas kesehatan
Keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan 1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan S:
keluarga tentang fasilitas kesehatan yang Klien (Ny.Y) mengatakan:
S:
tersedia 1. Ada puskesmas Wonosari I, RSUD
Klien (Ny.Y) mengatakan: 2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang: Wonosari
a. Fasilitas Kesehatan yang tersedia 2. Saya rajin mbak kontrol tekanan darah
1. Masih ingat tentang hipertensi yang
b. Manfaat pentingnya mengontrol tekanan setiap bulan
kemarin dijelaskan
darah 3. Jadi tahu hasil tekanan darahnya berapa
2. Hipertensi adalah peningkatan tekanan
c. Pentingnya membeli obat sebelum habis kalau rajin kontrol
darah dimana tekanan sistolik di atas
3. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya 4. Setiap kontrol saya mendapatkan obat
140 mmHg dan tekanan diastolik di
4. Mengevaluasi tentang materi yang diberikan baru mbak
atas 90 mmHg
5. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan Keluarga (Tn.P) mengatakan:
3. Gejalanya sakit kepala, pusing, lemas,
keluarga lakukan
pandangan kabur 1. Yang dekat dari rumah puskesmas
6. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga
4. Saya harus mengurangi makanan yang mbak
setelah diberikan pendidikan kesehatan
asin 2. Ny. Y rajin minum obat dan rutin
5. Harus dicegah dengan menjaga pola kontrol ke puskesmas tiap bulan mbak
makan, rajin olahraga dan rutin cek (Septa) O:
tekanan darah
1. Kontak mata klien (Ny.Y) dan keluarga
O:
(Tn.P) baik memperhatikan PPT dan
1. Klien mampu menjawab pertanyaan narasumber
tentang hipertensi 2. Klien (Ny.Y) kooperatif saat diminta
2. Klien kooperatif dan mampu menunjukkan obatnya
menjawab pertanyaan saat dievaluasi 3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
A: tampak mampu menjawab pertanyaan
saat dievaluasi
Masalah Kesiapan meningkatkan
manajemen kesehatan pada Ny.Y
dengan hipertensi dengan tugas (Septa)
kesehatan keluarga mampu mengenal
Rabu, 13 Januari 2021
masalah kesehatan sudah teratasi sebagian
Pukul: 13.00 WIB
dengan kriteria:
Keluarga mampu memanfaatkan
Sudah teratasi:
fasilitas kesehatan
1. Pengertian hipertensi
S:
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi 1. Kalau cek kesehatan ke puskesmas dan
4. Penyebab hipertensi rumah sakit
5. Pencegahan hipertensi 2. Harus rajin kontrol tekanan darah
P: supaya tahu, saya rutin kontrol tiap
bulan mbak
Lanjutkan intervensi:
3. Harus sedia obat banyak untuk jaga-
1. Review kembali tentang tugas jaga jika habis
kesehatan keluarga mampu mengenal 4. Saya selalu dapat obat dari puskesmas
masalah kesehatan dan rumah sakit jika periksa atau
2. Keluarga mampu mengambil kontrol tekanan darah
keputusan Keluarga (Tn.P) mengatakan:
3. Keluarga mampu merawat anggota
1. Kalau Ny.Y selalu ke puskesmas atau
keluarga yang sakit
rumah sakit, tidak percayan dengan
4. Keluarga mampu memodifikasi
obat-obatan yang dijual sembarangan
lingkungan
2. Semenjak tahu tekanan darahnya tinggi
5. Keluarga mampu memanfaatkan
Ny.Y selalu rajin kontrol ke puskesmas
fasilitas kesehatan
sampai sekarang dan mendapat obat
juga mbak
(Septa) O:

Keluarga mampu mengambil keputusan 1. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)


mampu menjawab pertanyaan tentang
S:
fasilitas Kesehatan yang tersedia,
1. Klien (Ny.Y) mengatakan: manfaat mengontrol tekanan darah dan
Makanan yang dianjurkan singkong, membeli obat sebelum habis
kentang, kacang-kacangan 2. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
2. Makanan yang tidak dianjurkan kooperatif dan mampu menjawab
biscuit, keripik, makanan dan pertanyaan saat dievaluasi
minuman kaleng, asinan sayur dan A:
buah
Masalah Kesiapan meningkatkan
3. Saya mau mengurangi makanan asin
manajemen kesehatan pada Ny.Y
dan gorengan mbak
dengan hipertensi dengan tugas kesehatan
O:
keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
1. Klien kooperatif dan mampu kesehatan sudah teratasi dengan kriteria:
menjawab pertanyaan saat dievaluasi
Sudah teratasi:
A:
1. Fasilitas kesehatan yang tersedia
Masalah Kesiapan meningkatkan 2. Manfaat pentingnya mengontrol
manajemen kesehatan pada Ny.Y tekanan darah
dengan hipertensi dengan tugas 3. Pentingnya membeli obat sebelum
kesehatan keluarga mampu mengambil habis
keputusan sudah teratasi dengan kriteria: P:

Sudah teratasi: Lanjutkan intervensi:

1. Tujuan diet hipertensi 1. Review kembali tentang tugas


2. Prinsip diet hipertensi kesehatan keluarga mampu mengenal
3. Bahan makanan yang dianjurkan masalah kesehatan
4. Bahan makanan yang tidak dianjurkan 2. Keluarga mampu mengambil keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
P:
Lanjutkan intervensi: keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
1. Review kembali tentang tugas
lingkungan
kesehatan keluarga mampu mengenal
5. Keluarga mampu memanfaatkan
masalah kesehatan
fasilitas kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil
keputusan
(Septa)
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan

(Septa)

Keluarga mampu merawat anggota


keluarga yang sakit

S:

Klien (Ny.Y) mengatakan:

1. Sudah mengetahui cara mengurangi


kecemasan
2. Cara melakukan relaksasi nafas dalam:
- Menarik nafas lewat hidung selama 2-4
detik
- Tahan nafas selama 2-4 detik
- Hembuskan melalui mulut selama 2-4
detik
- Ulangi sampai merasa rileks
Keluarga (Tn.P) mengatakan:

1. Harus menghindari minum kopi, gula,


dan susu
2. Harus menjaga pola tidur dan pola
makan
O:

1. Klien mampu mempraktikkan cara


melakukan relaksasi nafas dalam dan
visualisasi
2. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
mampu menjawab pertanyaan tentang
cara mengurangi kecemasan
3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
mampu menjawab pertanyaan saat
dievaluasi
A:

Masalah Kesiapan meningkatkan


manajemen kesehatan pada Ny.Y
dengan hipertensi dengan tugas
kesehatan keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang sakit sudah teratasi
dengan kriteria:

Sudah teratasi:

1. Pengertian teknik relaksasi


2. Manfaat teknik relaksasi
3. Langkah-langkah melakukan teknik
relaksasi nafas dalam dan visualisasi
4. Hal-hal yang harus dihindari agar tidak
cemas
P:

Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang tugas


kesehatan keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil
keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan

(Septa)

Keluarga mampu memodifikasi


lingkungan

S:

Klien (Ny.Y) mengatakan:

1. Harus menjaga lingkungan rumah agar


bebas dari resiko kecelakaan misalnya
benda tajam
2. Harus menjaga lingkungan rumah agar
lantai tidak licin
3. Menggunakan alas kaki yang tidak
licin
4. Pencahayaan yang baik di setiap
ruangan
5. Menggunakan alat pelindung saat
bekerja
Keluarga (Tn.P) mengatakan:

1. Harus berhati-hati saat di rumah


maupun saat bekerja agar tidak terluka
dan jatuh
O:

1. Klien (Ny.Y) menaruh benda tajam di


tempat yang aman
2. Klien (Ny.Y) menggunakan alas kaki
yang tidak licin
3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
mampu menjawab pertanyaan tentang
cara menjaga lingkungan agar tidak
membahayakan klien
4. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
kooperatif dan mampu menjawab
pertanyaan saat dievaluasi
A:

Masalah Kesiapan meningkatkan


manajemen kesehatan pada Ny.Y
dengan hipertensi dengan tugas
kesehatan keluarga mampu memodifikasi
lingkungan sudah teratasi dengan kriteria:

Sudah teratasi:

- Menggunakan alas kaki yang tidak


licin
- Menyimpan benda tajam di tempat
yang aman
P:

Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang tugas


kesehatan keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil
keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan

(Septa)
I. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Diagnosa Resiko ketidakstabilan tekanan darah pada Ny. Y dengan hipertensi

Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


No.
Umum Khusus Kriteria Standar

2. Resiko Setelah dilakukan TUK 1 1. Menjelaskan Pengertian Keluarga mampu


ketidakstabilan 3x kunjungan Setelah pengertian hipertensi adalah mengenal
tekanan darah selama 30 menit dilakukan 3x hipertensi peningkatan masalah
pada Ny. Y diharapkan kunjungan tekanan darah kesehatan
dengan hipertensi Keluarga selama 30 menit dimana tekanan 1. Diskusikan 1. Meningkatkan
mampu diharapkan sistolik di atas 140 pengertian pemahaman
Data subjektif: mengenal masalah Resiko mmHg dan hipertensi klien dan
Klien (Ny.Y) masalah ketidakstabilan tekanan diastolik dengan klien keluarga
mengatakan: kesehatan tekanan darah di atas 90 mmHg. dan keluarga tentang
1. Hasil cek pada Ny. Y pengertian
tekanan darah dengan hipertensi
naik turun hipertensi 2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
2. Ingin dapat dan keluarga pemahaman
mengetahui ditingkatkan untuk klien dan
penyebab dengan kriteria mengungkapk keluarga
hipertensi hasil: an kembali tentang
3. Sering sakit 1. Mengenal pengertian pengertian
kepala dan masalah hipertensi hipertensi
nyeri pada Kesehatan
bagian tengkuk 2. Mengambil 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
4. Sudah makan keputusan rasa percaya
semangka dan 3. Merawat diri klien dan
mentimun tapi anggota keluarga
tekanan keluarga
darahnya yang sakit
1. Diskusikan 1. Meningkatkan
masih tinggi 4. Memodifikasi Penyebab
penyebab pemahaman
5. Mengetahui lingkungan hipertensi:
2. Menjelaskan hipertensi klien dan
jika harus Memanfaatkan Obesitas, kurang
penyebab dengan klien keluarga
mengurangi pelayanan olahraga,
hipertensi dan keluarga tentang
garam tetapi kesehatan kebiasaan
penyebab
tetap makan merokok,
hipertensi
makanan asin konsumsi garam
6. Saat cemas berlebihan, minum
2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
karena banyak alcohol, minum
dan keluarga pemahaman
pikiran kepala kopi, dan
untuk klien dan
sakit kecemasan.
mengungkapk keluarga
7. Belum
an kembali tentang
mengetahui penyebab penyebab
cara hipertensi hipertensi
mengurangi
kecemasan 3. Meningkatkan
8. Takut kalau 3. Beri pujian rasa percaya
tekanan diri klien dan
darahnya keluarga
semakin tinggi
sehingga
1. Meningkatkan
menimbulkan Tanda dan gejala
1. Diskusikan pemahaman
penyakit lain hipertensi:
tanda dan klien dan
9. Di halaman 1. Nyeri kepala
gejala keluarga
rumah belum 3. Menjelaskan 2. Pandangan
hipertensi tentang tanda
ada tanaman tanda dan kabur
dengan klien dan gejala
toga untuk gejala 3. Lemas
dan keluarga hipertensi
hipertensi hipertensi 4. Pusing
10. Mengetahui 5. Edema
2. Mengevaluasi
kalau memiliki 6. Gangguan
2. Anjurkan klien pemahaman
hipertensi keseimbangan
dan keluarga klien dan
sejak 2 tahun 7. Nokturia
untuk keluarga
lalu (sering BAK
mengungkapk tentang tanda
malam hari) an kembali dan gejala
tanda dan hipertensi
Keluarga (Tn. P)
gejala
mengatakan:
hipertensi 3. Meningkatkan
1. Hasil cek rasa percaya
tekanan darah 3. Beri pujian diri klien dan
naik turun keluarga
bulan kemarin 1. Meningkatkan
hasilnya pemahaman
155/100 1. Diskusikan klien dan
mmHg Pencegahan pencegahan keluarga
2. Ny. Y sudah 4. Menjelaskan hipertensi: hipertensi tentang
makan pencegahan 1. Mengurangi dengan klien pencegahan
semangka dan hipertensi konsumsi dan keluarga hipertensi
mentimun, tapi garam
hasil cek 2. Olahraga 2. Mengevaluasi
tekanan teratur pemahaman
darahnya 3. Makan buah 2. Anjurkan klien klien dan
masih tinggi dan sayur segar dan keluarga keluarga
3. Saat banyak 4. Tidak merokok untuk tentang
pikiran kepala dan minum mengungkapk pencegahan
Ny.Y sakit dan alcohol an kembali hipertensi
belum tahu 5. Latihan pencegahan
cara mengatasi relaksasi atau hipertensi 3. Meningkatkan
kecemasan meditasi rasa percaya
3. Beri pujian diri klien dan
Data objektif: keluarga
1. Klien (Ny.Y)
tampak
mringis
kesakitan
Keluarga mampu
menahan sakit
mengambil 1. Meningkatkan
kepala dan TUK 2 Tujuan diet
keputusan pemahaman
tengkuk Setelah 1. Menjelaskan hipertensi:
klien dan
2. Klien (Ny.Y) dilakukan 3x tujuan diet membantu 1. Diskusikan
keluarga
mengkonsumsi kunjungan hipertensi menghilangkan tujuan diet
tentang tujuan
obat Captopril selama 30 menit retensi garam atau hipertensi
diet hipertensi
12,5 mg sehari diharapkan air dalam jaringan dengan klien
dua kali pagi Keluarga tubuh dan dan keluarga
2. Mengevaluasi
dan malam mampu menurunkan
pemahaman
hari mengambil tekanan darah 2. Anjurkan klien
klien dan
3. Hasil keputusan dan keluarga
keluarga
pemeriksaan untuk tentang tujuan
tekanan darah mengungkapk diet hipertensi
bulan lalu an kembali
155/100 tujuan diet
mmHg hipertensi 3. Meningkatkan
rasa percaya
3. Beri pujian diri klien dan
keluarga

1. Meningkatkan
pemahaman
1. Diskusikan klien dan
Bahan makanan
bahan keluarga
yang dianjurkan:
2. Menjelaskan makanan yang tentang bahan
1. Beras
bahan dianjurkan makanan yang
2. Kentang
makanan yang untuk dianjurkan
3. Singkomg
dianjurkan hipertensi untuk
4. Hunkwe
untuk dengan klien hipertensi
5. Kacang-
penderita dan keluarga
kacangan dan
hipertensi 2. Mengevaluasi
hasil olahannya
pemahaman
seperti kacang klien dan
hijau, kacang 2. Anjurkan klien keluarga
merah, oncom, dan keluarga tentang bahan
tempe, tahu untuk makanan yang
6. Sayur dan buah mengungkapk dianjurkan
segar an kembali untuk
7. Margarin tanpa bahan hipertensi
garam makanan yang
dianjurkan
untuk 3. Meningkatkan
hipertensi rasa percaya
diri klien dan
3. Beri pujian keluarga

1. Meningkatkan
pemahaman
klien dan
Bahan makanan
1. Diskusikan keluarga
yang tidak
bahan tentang bahan
3. Menjelaskan dianjurkan:
makanan yang makanan yang
bahan 1. Makanan yang
tidak tidak
makanan yang berkadar lemak dianjurkan dianjurkan
tidak jenuh tinggi untuk untuk
dianjurkan (otak, ginjal, hipertensi hipertensi
untuk paru, minyak dengan klien
penderita kelapa, gajih) dan keluarga 2. Mengevaluasi
hipertensi 2. Makanan yang pemahaman
diolah dengan klien dan
garam natrium 2. Anjurkan klien keluarga
(biscuit, craker, dan keluarga tentang bahan
keripik, dan untuk makanan yang
makanan mengungkapk tidak
kering yang an kembali dianjurkan
asin) bahan untuk
3. Makanan dan makanan yang hipertensi
minuman tidak
dalam kaleng dianjurkan 3. Meningkatkan
(sarden, sosis, untuk rasa percaya
korned, soft hipertensi diri klien dan
drink) keluarga
4. Makanan yang 3. Beri pujian
diawetkan
(dendeng,
asinan
sayur/buah,
abon, ikan asin,
pindang, udang
kering, telur
asin, selai
kacang)

Keluarga mampu
TUK 3
Manfaat terapi merawat anggota
1. Meningkatkan
Setelah relaksasi: keluarga yang
pemahaman
dilakukan 3x 1. Menurunkan sakit
klien dan
kunjungan tekanan darah
1. Melaksanakan 1. Diskusikan keluarga
selama 30 menit 2. Memperlancar
perawatan perawatan tentang
diharapkan aliran darah
hipertensi hipertensi perawatan
Keluarga 3. Membuat tidur
dengan teknik dengan teknik hipertensi
mampu lebih nyenyak
relaksasi nafas relaksasi nafas dengan teknik
merawat 4. Menghilangkan
dalam dan dalam dan relaksasi nafas
anggota rasa lelah
visualisasi visualisasi dalam dan
keluarga yang
dengan klien visualisasi
sakit dan keluarga
2. Mengevaluasi
pemahaman
klien dan
2. Anjurkan klien keluarga
dan keluarga tentang
untuk perawatan
mengungkapk hipertensi
an kembali dengan teknik
perawatan relaksasi nafas
hipertensi dalam dan
dengan teknik visualisasi
relaksasi nafas
dalam dan 3. Meningkatkan
visualisasi rasa percaya
diri klien dan
3. Beri pujian keluarga

1. Diskusikan 1. Meningkatkan
pemeriksaan pemahaman
hasil tekanan klien dan
2. Melakukan darah dengan keluarga
pemeriksaan klien dan tentang
hasil tekanan Hasil pemeriksaan keluarga pemeriksaan
darah tekanan darah: hasil tekanan
1. Normal 90- darah
120/60-80
mmHg 2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
2. Setelah dan keluarga pemahaman
diberikan untuk klien dan
relaksasi nafas mengungkapk keluarga
dalam 138/87 an kembali tentang
mmHg pemeriksaan pemeriksaan
hasil tekanan hasil tekanan
darah darah

3. Beri pujian 3. Meningkatkan


rasa percaya
diri klien dan
keluarga

1. Meningkatkan
1. Diskusikan
cara memasak pemahaman
yang benar klien dan
dengan klien keluarga
3. Menjelaskan dan keluarga tentang cara
cara memasak memasak
Cara memasak
TUK 4 yang benar yang benar
yang benar:
Setelah 2. Anjurkan klien
dilakukan 3x 1. Dalam dan keluarga 2. Mengevaluasi
kunjungan menumis atau untuk pemahaman
selama 30 menit memasak mengungkapk klien dan
diharapkan sebaiknya an kembali keluarga
Keluarga menggunakan cara memasak tentang cara
mampu mentega atau yang benar memasak
memodifikasi margarin yang yang benar
lingkungan tidak 3. Beri pujian
mengandung 3. Meningkatkan
natrium rasa percaya
(garam) diri klien dan
2. Untuk keluarga
memperbaiki
rasa masakan
yang tawar,
dapat
digunakan
bumbu-bumbu
seperti bawang
merah, bawang
putih, gula,
cuka, kunyit,
daun salam,
dan asam
3. Menggoreng,
menumis,
kukus atau
memanggang
Keluarga mampu
juga dapat
memodifikasi
menambah rasa
lingkungan
masakan
1. Menjelaskan
sehingga tidak 1. Diskusikan
cara
terasa tawar cara 1. Meningkatkan
pengolahan,
pengolahan, pemahaman
merawat dan
merawat dan klien dan
menanam Cara pengolahan:
tanaman 10 lembar daun menanam keluarga
2. Menjelaskan sirsak direbus tanaman tentang cara
fasilitas dengan 2 gelas air dengan klien pengolahan,
kesehatan selama 15 menit dan keluarga merawat dan
yang tersedia sampai tersisa 1 menanam
3. Menjelaskan gelas. tanaman
manfaat 2. Anjurkan klien
Cara merawat:
pentingnya dan keluarga 2. Mengevaluasi
dengan disiram 2
mengontrol untuk pemahaman
hari sekali
tekanan darah mengungkapk klien dan
4. Menjelaskan Cara menam: an kembali keluarga
pentingnya dengan cara cara tentang cara
membeli obat menanam biji pengolahan, pengolahan,
sebelum habis sirsak atau merawat dan merawat dan
sambung pucuk menanam menanam
tanaman tanaman

3. Beri pujian

3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
keluarga
Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas 1. Meningkatkan
kesehatan pemahaman
klien dan
1. Diskusikan
keluarga
fasilitas
tentang
kesehatan
fasilitas
TUK 5 Fasilitas kesehatan yang tersedia
kesehatan
Setelah yang tersedia: dengan klien
yang tersedia.
dilakukan 3x dan keluarga
1. Puskesmas 2. Mengevaluasi
kunjungan 2. Anjurkan klien
2. Posyandu pemahaman
selama 30 menit dan keluarga
3. Rumah sakit klien dan
diharapkan untuk
4. Dokter umum keluarga
Keluarga mengungkapk
tentang
mampu an kembali
fasilitas
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
fasilitas kesehatan
yang tersedia
kesehatan yang tersedia
3. Meningkatkan
3. Beri pujian
rasa percaya
diri klien dan
keluarga

1. Diskusikan
1. Meningkatkan
manfaat
pemahaman
pentingnya
klien dan
mengontrol
keluarga
tekanan darah
tentang
dengan klien
manfaat
Manfaat dan keluarga
pentingnya
pentingnya
mengontrol
mengontrol
tekanan darah
tekanan darah: 2. Anjurkan klien
dan keluarga
1. Memonitor 2. Mengevaluasi
untuk
efek obat pemahaman
mengungkapk
antihipertensi klien dan
an manfaat
2. Mengetahui keluarga
pentingnya
tekanan darah tentang
mengontrol
3. Mengevaluasi manfaat
tekanan darah
pencapaian 3. Beri pujian pentingnya
tujuan diet mengontrol
hipertensi tekanan darah
3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
1. Diskusikan
keluarga
pentingnya
membeli obat
sebelum habis 1. Meningkatkan
pemahaman
Pentingnya klien dan
membeli obat keluarga
sebelum habis: tentang
pentingnya
1. Agar tidak
2. Anjurkan klien membeli obat
putus obat
dan keluarga sebelum habis
2. Sudah tersedia
untuk
obat baru
mengungkapk 2. Mengevaluasi
3. Sekaligus
an pentingnya pemahaman
kontrol
membeli obat klien dan
Kesehatan
sebelum habis keluarga
4. Pemanfaatan tentang
fasilitas pentingnya
Kesehatan 3. Beri pujian membeli obat
tercapai sebelum habis

3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
keluarga
J. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dx Keperawatan: Resiko ketidakstabilan tekanan darah pada Ny. Y dengan hipertensi

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

1. Resiko ketidakstabilan tekanan darah Senin, 11 Januari 2021 Senin, 11 Januari 2021
pada Ny. Y dengan hipertensi Pukul: 08.00 WIB Pukul: 08.30 WIB

Data subjektif: Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan Keluarga mampu mengenal
Klien (Ny.Y) mengatakan: 1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan keluarga tentang masalah kesehatan
1. Hasil cek tekanan darah naik hipertensi S:
turun 2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang: Klien (Ny. Y) mengatakan:
2. Ingin mengetahui penyebab a. Pengertian hipertensi 1. Bahwa hipertensi adalah
hipertensi b. Tanda dan gejala hipertensi tekanan darah yang
3. Sering sakit kepala dan nyeri pada c. Penyebab hipertensi meningkat
bagian tengkuk d. Pencegahan hipertensi 2. Gejalanya sering sakit kepala,
4. Sudah makan semangka dan 3. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya terasa berat pada tengkuk
mentimun tapi tekanan darahnya 4. Mengevaluasi tentang materi yang diberikan 3. Penyebabnya karena suka
masih tinggi 5. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan keluarga makan makanan yang asin
5. Mengetahui jika harus lakukan 4. Pencegahannya dengan
mengurangi garam tetapi tetap 6. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga setelah menjaga pola makan, rajin
makan makanan asin diberikan pendidikan kesehatan berolahraga, dan rutin cek
6. Saat cemas karena banyak pikiran tekanan darah
kepala sakit 5. Sudah makan semangka dan
(Annisa)
7. Belum mengetahui cara mentimun semenjak tahu
mengurangi kecemasan hasil cek tekanan darah tinggi
8. Takut kalau tekanan darahnya O:
semakin tinggi sehingga
1. Klien (Ny. Y) tampak
menimbulkan penyakit lain
antusias saat diberikan
9. Di halaman rumah belum ada
pendidikan Kesehatan
tanaman toga untuk hipertensi
2. Kontak mata klien (Ny. Y)
10. Mengetahui 131alua memiliki
baik memperhatikan media
hipertensi sejak 2 tahun lalu
PPT dan narasumber
3. Klien (Ny. Y) tampak
Keluarga (Tn. P) mengatakan: kooperatif saat dijelaskan
penyuluhan pendidikan
1. Hasil cek tekanan darah naik
kesehatan
turun bulan kemarin hasilnya
4. Klien (Ny. Y) tampak mampu
155/100 mmHg
menjawab pertanyaan saat
2. Ny. Y sudah makan semangka
dievaluasi
dan mentimun, tapi hasil cek
tekanan darahnya masih tinggi
3. Saat banyak pikiran kepala Ny.Y (Annisa)
sakit dan belum tahu cara Senin, 11 Januari 2021
mengatasi kecemasan
Pukul : 13.00 WIB

Data objektif: Keluarga mampu mengenal


1. Klien (Ny.Y) tampak mringis masalah kesehatan
kesakitan menahan sakit kepala
S:
dan tengkuk
2. Klien (Ny.Y) mengkonsumsi obat Klien (Ny. Y) mengatakan :
Captopril 12,5 mg sehari dua kali
1. Senang diberikan penyuluhan
pagi dan malam hari
tentang hipertensi jadi lebih
3. Hasil pemeriksaan tekanan darah
tahu
bulan lalu 155/100 mmHg
2. Hipertensi adalah tekanan
darah yang meningkat
3. Gejalanya sering sakit kepala,
terasa berat pada tengkuk
4. Penyebabnya karena suka
makan makanan yang asin
5. Pencegahannya dengan
menjaga pola makan, rajin
berolahraga, dan rutin cek
tekanan darah
O:

1. Klien (Ny.Y) mampu


menjawab pertanyaan tentang
hipertensi (pengertian, tanda
gejala, penyebab dan
pencegahan)
2. Klien (Ny.Y) kooperatif dan
mampu menjawab pertanyaan
saat dievaluasi
A:

Masalah Kesiapan
meningkatkan manajemen
kesehatan pada Ny.Y dengan
hipertensi dengan tugas
kesehatan keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan
sudah teratasi sebagian dengan
kriteria:

Sudah teratasi:

1. Pengertian hipertensi
2. Tanda dan gejala hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Pencegahan hipertensi
P:

Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang


tugas kesehatan keluarga
mampu mengenal masalah
kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil
keputusan
3. Keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
5. Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
Senin, 11 Januari 2021 kesehatan
Pukul: 09.50 WIB

(Annisa)
Keluarga mampu mengambil keputusan
1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan keluarga tentang
diet hipertensi
2. Memberikan Pendidikan Kesehatan tentang:
a. Tujuan diet hipertensi Senin, 11 Januari 2021
b. Prinsip diet hipertensi Pukul: 10.20 WIB
c. Bahan makanan yang dianjurkan
d. Bahan makanan yang tidak dianjurkan Keluarga mampu mengambil
3. Mendemontrasikan contoh bahan makanan yang keputusan
dianjurkan
S:
4. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
5. Mengevaluasi tentang materi yang diberikan Klien (Ny. Y) mengatakan:
6. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan keluarga
1. Ya, saya mau mematuhi yang
lakukan
dianjurkan
7. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga setelah
2. Saya sudah membatasi
diberikan pendidikan kesehatan
makanan yang asin
3. Sayur ini mau saya olah buat
(Annisa)
makan siang nanti pakai
sedikit garam mbak
O:

1. Kontak mata klien (Ny.Y)


baik memperhatikan PPT dan
narasumber
2. Klien (Ny. Y) mampu
menyebutkan gambar bahan
makanan yang ada pada PPT
3. Klien tampak tersenyum saat
diberikan contoh bahan
makanan yang dianjurkan
4. Klien tampak kooperatif saat
dijelaskan penyuluhan
pendidikan kesehatan
5. Klien mampu menjawab
pertanyaan saat dievaluasi

(Annisa)

Senin, 11 Januari 2021

Pukul: 13.10 WIB

Keluarga mampu mengambil


keputusan
S:

Klien (Ny.Y) mengatakan:

1. Senang diberikan bahan


makanan yang dianjurkan
2. Singkong yang diberikan
sudah dikukus untuk dimakan
siang nanti
3. Sayur yang diberikan
dimasak sop dengan sedikit
garam
4. Makanan yang dianjurkan
singkong, kentang, kacang-
kacangan
5. Makanan yang tidak
dianjurkan biscuit, keripik,
makanan dan minuman
kaleng, asinan sayur dan buah
O:

1. Klien tampak menunjukkan


sayuran yang sudah dimasak
tadi
2. Klien mampu menjawab
pertanyaan tentang diet
hipertensi
3. Klien kooperatif menjawab
pertanyaan saat dievaluasi
A:

Masalah Kesiapan
meningkatkan manajemen
kesehatan pada Ny.Y dengan
hipertensi dengan tugas
kesehatan keluarga mampu
mengambil keputusan sudah
teratasi dengan kriteria:

Sudah teratasi:

1. Tujuan diet hipertensi


2. Prinsip diet hipertensi
3. Bahan makanan yang
dianjurkan
4. Bahan makanan yang tidak
dianjurkan

P:

Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang


tugas kesehatan keluarga
mampu mengenal masalah
Kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil
keputusan
3. Keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
5. Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
(Annisa)
K. CATATAN PERKEMBANGAN
Dx Keperawatan: Resiko ketidakstabilan tekanan darah pada Ny. Y dengan hipertensi
No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

2. Resiko ketidakstabilan tekanan darah Selasa, 12 Januari 2021 Selasa, 12 Januari 2021
pada Ny. Y dengan hipertensi Pukul: 11.15 WIB Pukul: 14.15 WIB

Selasa, 12 Januari 2021 Keluarga mampu merawat anggota Keluarga mampu merawat anggota
Pukul: 11.00 WIB keluarga yang sakit keluarga yang sakit
1. Melakukan pemeriksaan cek tekanan darah S:
2. Meminta klien melakukan relaksasi nafas Klien (Ny.Y) mengatakan:
Keluarga mampu mengenal masalah
dalam dan visualisasi 1. Hasilnya berapa mbak ?
kesehatan
3. Melakukan pemeriksaan cek tekanan darah 2. Sejak kemarin saya sudah
S: kembali mempraktekkan relaksasi nafas dalam
4. Mendiskusikan hasil pemeriksaan cek hasil 3. Saya akan menjaga pola makan
Klien (Ny.Y) mengatakan:
tekanan darah dengan klien dan keluarga Keluarga (Tn.P) mengatakan:
1. Masih ingat tentang hipertensi yang 5. Memberikan kesempatan klien untuk
1. Yang penting tidak stress dan tetap
kemarin dijelaskan bertanya
menjaga pola makan
2. Hipertensi adalah peningkatan tekanan 6. Mengevaluasi tentang materi yang
O:
darah dimana tekanan sistolik di atas diberikan
140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 7. Memberi pujian atas apa yang telah klien 1. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
90 mmHg dan keluarga lakukan tampak senang dengan hasil cek
3. Gejalanya sakit kepala, pusing, lemas, 8. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga tekanan darahnya
pandangan kabur setelah diberikan pendidikan kesehatan 2. Hasil cek tekanan darah setelah
4. Saya harus mengurangi makanan yang dilakukan relaksasi nafas dalam 145/90
asin mmHg
5. Harus dicegah dengan menjaga pola (Fina)
makan, rajin olahraga dan rutin cek
(Fina)
tekanan darah
O:

1. Klien mampu menjawab pertanyaan Selasa, 12 Januari 2021


tentang hipertensi Pukul: 14.30 WIB
2. Klien kooperatif dan mampu menjawab Keluarga mampu merawat anggota
pertanyaan saat dievaluasi keluarga yang sakit
A:
S:
Masalah Resiko ketidakstabilan tekanan
Klien (Ny.Y) mengatakan:
darah pada Ny. Y dengan hipertensi
1. Tadi pagi setelah bangun tidur saya
dengan tugas kesehatan keluarga mampu
mempraktekan relaksasi nafas dalam
mengenal masalah kesehatan sudah teratasi
dan saya ulang beberapa kali
sebagian dengan kriteria:
2. Saya akan menjaga pola makan agar
Sudah teratasi: tekanan darah saya turun
1. Pengertian hipertensi 3. Saya akan makan makanan yang
2. Penyebab hipertensi dianjurkan mbak
3. Tanda dan gejala hipertensi Keluarga (Tn.P) mengatakan:
4. Penyebab hipertensi
1. Pola makan sudah benar mbak, sudah
5. Pencegahan hipertensi
mengurangi garam dan gorengan
P:
O:
Lanjutkan intervensi:
1. Klien (Ny.Y) tampak senang
1. Review kembali tentang tugas mengetahui tekanan darahnya turun
kesehatan keluarga mampu mengenal 2. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
masalah kesehatan kooperatif dan mampu menjawab
2. Keluarga mampu mengambil keputusan pertanyaan saat dievaluasi
3. Keluarga mampu merawat anggota 3. Hasil pemeriksaan tekanan darah
keluarga yang sakit 145/90 mmHg
4. Keluarga mampu memodifikasi A:
lingkungan
Masalah Resiko ketidakstabilan tekanan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
darah pada Ny. Y dengan hipertensi
fasilitas kesehatan
dengan tugas kesehatan keluarga mampu
merawat anggota keluarga yang sakit
sudah teratasi dengan kriteria:
(Fina)
Sudah teratasi:

Keluarga mampu mengambil keputusan 1. Pemeriksaan tekanan darah


2. Anjurkan klien melakukan
S:
relaksasi nafas dalam
1. Klien mengatakan: 3. Pemeriksaan tekanan darah setelah
Makanan yang dianjurkan singkong, dilakukan relaksasi nafas dalam
kentang, kacang-kacangan 4. Bahan makanan yang dianjurkan
2. Makanan yang tidak dianjurkan biscuit, P:
keripik, makanan dan minuman kaleng,
Lanjutkan intervensi:
asinan sayur dan buah
3. Saya mau mengurangi makanan asin 1. Review kembali tentang tugas
dan gorengan mbak kesehatan keluarga mampu mengenal
O: masalah kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil
1. Klien kooperatif dan mampu menjawab
keputusan
pertanyaan saat dievaluasi
3. Keluarga mampu merawat anggota
A:
keluarga yang sakit
Masalah Resiko ketidakstabilan tekanan 4. Keluarga mampu memodifikasi
darah pada Ny. Y dengan hipertensi lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
dengan tugas kesehatan keluarga mampu
fasilitas kesehatan
mengambil keputusan sudah teratasi dengan
kriteria:

Sudah teratasi:

1. Tujuan diet hipertensi (Fina)


2. Prinsip diet hipertensi
3. Bahan makanan yang dianjurkan
4. Bahan makanan yang tidak dianjurkan

P:

Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang tugas


kesehatan keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan
(Fina)

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

3. Resiko ketidakstabilan tekanan darah Rabu, 13 Januari 2021 Rabu, 13 Januari 2021
pada Ny. Y dengan hipertensi Pukul: 09.15 WIB Pukul: 09.50 WIB

Rabu, 13 Januari 2021


Keluarga mampu memodifikasi lingkungan Keluarga mampu memodifikasi
Pukul: 09.00 WIB
lingkungan
1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan
keluarga tentang tanaman toga untuk S:
Keluarga mampu mengenal masalah
hipertensi Klien (Ny.Y) mengatakan:
kesehatan
2. Memberika pendidikan kesehatan tentang: 1. Sudah mengerti tentang cara
S: a. Manfaat tanaman sirsak pengolahan, merawat dan menanam
b. Cara pengolahan tanaman sirsak tanaman sirsak
Klien (Ny.Y) mengatakan:
c. Cara merawat tanaman sirsak 2. Tenaman sirsak bermanfaat untuk
1. Masih ingat tentang hipertensi yang d. Cara menanam tanaman sirsak menurunkan tekanan darah
kemarin dijelaskan 3. Mendemontrasikan cara membuat 3. Cara pengolahan daun sirsak direbus
2. Hipertensi adalah peningkatan tekanan minuman dari tanaman sirsak untuk dengan air sampai tersisa satu gelas
darah dimana tekanan sistolik di atas hipertensi Keluarga (Tn.P) mengatakan:
140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 4. Memberikan kesempatan klien untuk
1. Kemarin juga dikasih tanaman sirsak
90 mmHg bertanya
mbak
3. Gejalanya sakit kepala, pusing, lemas, 5. Mengevaluasi tentang materi yang
2. Kalau merawat cukup disiram
pandangan kabur diberikan
seminggu 2-3 kali
4. Saya harus mengurangi makanan yang 6. Memberi pujian atas apa yang telah klien
3. Nanti akan saya pindahkan ke pot besar
asin dan keluarga lakukan
4. Merawatnya dengan pupuk organik
5. Harus dicegah dengan menjaga pola 7. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga
O:
makan, rajin olahraga dan rutin cek setelah diberikan pendidikan kesehatan
tekanan darah 1. Kontak mata klien (Ny.Y) dan keluarga
O: (Tn.P) baik memperhatikan media PPT
dan narasumber
1. Klien kooperatif dan mampu menjawab (Intan)
2. Klien (Ny.Y) kooperatif saat diberikan
pertanyaan saat dievaluasi
materi pendidikan kesehatan dan
A:
ditunjukkan tanaman sirsak
Masalah Resiko ketidakstabilan tekanan 3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
darah pada Ny. Y dengan hipertensi mampu menjawab pertanyaan saat
dievaluasi
dengan tugas kesehatan keluarga mampu
4. Keluarga (Tn.P) menunjukkan tanaman
mengenal masalah kesehatan sudah teratasi
yang sudah ada di depan rumah
sebagian dengan kriteria:

Sudah teratasi: (Intan)

1. Pengertian hipertensi Rabu, 13 Januari 2021


2. Penyebab hipertensi Pukul: 13.00 WIB
3. Tanda dan gejala hipertensi S:
4. Penyebab hipertensi Klien (Ny.Y) mengatakan:
5. Pencegahan hipertensi 1. Sudah mengerti tentang cara
P: pengolahan, merawat dan menanam
tanaman sirsak
Lanjutkan intervensi:
2. Tenaman sirsak bermanfaat untuk
1. Review kembali tentang tugas menurunkan tekanan darah
kesehatan keluarga mampu mengenal 3. Cara pengolahan daun sirsak direbus
masalah kesehatan dengan air sampai tersisa satu gelas
2. Keluarga mampu mengambil keputusan Keluarga (Tn.P) mengatakan:
3. Keluarga mampu merawat anggota
1. Halaman depan rumah akan saya
keluarga yang sakit
rombak buat tanaman sirsak
4. Keluarga mampu memodifikasi
2. Kalau Ny.Y mau minum akan saya
lingkungan
bnatu membuatnya
5. Keluarga mampu memanfaatkan
O:
fasilitas kesehatan
1. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
mampu menjawab pertanyaan saat
dievaluasi
(Intan)
2. Keluarga (Tn.P) menunjukkan tanaman
yang sudah ada di depan rumah
A:
Keluarga mampu mengambil keputusan
Masalah Resiko ketidakstabilan tekanan
S:
darah pada Ny. Y dengan hipertensi
Klien (Ny.Y) mengatakan:
dengan tugas kesehatan keluarga mampu
1. Makanan yang dianjurkan singkong, memodifikasi lingkungan sudah teratasi
kentang, kacang-kacangan dengan kriteria:
2. Makanan yang tidak dianjurkan biscuit,
Sudah teratasi:
keripik, makanan dan minuman kaleng,
asinan sayur dan buah a. Manfaat tanaman sirsak
3. Saya mau mengurangi makanan asin b. Cara pengolahan tanaman sirsak
dan gorengan mbak c. Cara merawat tanaman sirsak
O: d. Cara menanam tanaman sirsak
P:
1. Klien kooperatif dan mampu menjawab
pertanyaan saat dievaluasi Lanjutkan intervensi:
A:
1. Review kembali tentang tugas
Masalah Resiko ketidakstabilan tekanan kesehatan keluarga mampu mengenal
darah pada Ny. Y dengan hipertensi masalah kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil
dengan tugas kesehatan keluarga mampu
keputusan
mengambil keputusan sudah teratasi dengan
3. Keluarga mampu merawat anggota
kriteria:
keluarga yang sakit
Sudah teratasi: 4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
1. Tujuan diet hipertensi
Rabu, 13 Januari 2021 5. Keluarga mampu memanfaatkan
2. Prinsip diet hipertensi
Pukul: 11.00 WIB fasilitas kesehatan
3. Bahan makanan yang dianjurkan
4. Bahan makanan yang tidak dianjurkan Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan (Intan)
P:
1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan Rabu, 13 Januari 2021
Lanjutkan intervensi:
keluarga tentang fasilitas kesehatan yang Pukul: 11.20 WIB
1. Review kembali tentang tugas kesehatan tersedia S:
keluarga mampu mengenal masalah 2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang: Klien (Ny.Y) mengatakan:
kesehatan a. Fasilitas Kesehatan yang tersedia 1. Ada puskesmas Wonosari I, RSUD
2. Keluarga mampu mengambil keputusan b. Manfaat pentingnya mengontrol Wonosari
3. Keluarga mampu merawat anggota tekanan darah 2. Saya rajin mbak kontrol tekanan darah
keluarga yang sakit c. Pentingnya membeli obat sebelum habis setiap bulan
4. Keluarga mampu memodifikasi 3. Memberikan kesempatan klien untuk 3. Jadi tahu hasil tekanan darahnya
lingkungan bertanya berapa kalau rajin kontrol
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas 4. Mengevaluasi tentang materi yang 4. Setiap kontrol saya mendapatkan obat
kesehatan diberikan baru mbak
5. Memberi pujian atas apa yang telah klien Keluarga (Tn.P) mengatakan:
(Intan) dan keluarga lakukan
1. Yang dekat dari rumah puskesmas
6. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga
Keluarga mampu merawat anggota mbak
setelah diberikan pendidikan kesehatan
keluarga yang sakit 2. Ny. Y rajin minum obat dan rutin
kontrol ke puskesmas tiap bulan mbak
S:
O:
Klien (Ny.Y) mengatakan:
(Intan) 1. Kontak mata klien (Ny.Y) dan keluarga
1. Saya akan mengatur pola hidup saya (Tn.P) baik memperhatikan PPT dan
agar tekanan darahnya turun narasumber
2. Saya akan makan yang dianjurkan mbak 2. Klien (Ny.Y) kooperatif saat diminta
3. Semoga tekanan darah saya segera menunjukkan obatnya
normal 3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
Keluarga (Tn.P) mengatakan: tampak mampu menjawab pertanyaan
saat dievaluasi
1. Pola makanan sudah benar, tidak banyak
garam dan tidak makan gorengan mbak
2. Semoga tekanan darahnya segera normal (Intan)
O:
Rabu, 13 Januari 2021
1. Klien mampu menjawab pertanyaan Pukul: 13.30 WIB
tentang hipertensi Keluarga mampu memanfaatkan
2. Klien kooperatif dan mampu menjawab fasilitas kesehatan
pertanyaan saat dievaluasi
S:
A:
1. Kalau cek kesehatan ke puskesmas
Masalah Resiko ketidakstabilan tekanan
dan rumah sakit
darah pada Ny. Y dengan hipertensi
2. Harus rajin kontrol tekanan darah
dengan tugas kesehatan keluarga mampu supaya tahu, saya rutin kontrol tiap
merawat anggota keluarga yang sakit sudah bulan mbak
teratasi dengan kriteria: 3. Harus sedia obat banyak untuk jaga-
jaga jika habis
Sudah teratasi:
4. Saya selalu dapat obat dari puskesmas
1. Pemeriksaan tekanan darah dan rumah sakit jika periksa atau
2. Anjurkan klien melakukan relaksasi kontrol tekanan darah
nafas dalam Keluarga (Tn.P) mengatakan:
3. Pemeriksaan tekanan darah setelah
1. Kalau Ny.Y selalu ke puskesmas atau
dilakukan relaksasi nafas dalam
rumah sakit, tidak percayan dengan
4. Bahan makanan yang dianjurkan
obat-obatan yang dijual sembarangan
P:
2. Semenjak tahu tekanan darahnya tinggi
Lanjutkan intervensi: Ny.Y selalu rajin kontrol ke puskesmas
sampai sekarang dan mendapat obat
1. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah juga mbak
kesehatan O:
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
1. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
3. Keluarga mampu merawat anggota
mampu menjawab pertanyaan tentang
keluarga yang sakit
fasilitas Kesehatan yang tersedia,
4. Keluarga mampu memodifikasi
manfaat mengontrol tekanan darah dan
lingkungan
membeli obat sebelum habis
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
2. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
kesehatan
kooperatif dan mampu menjawab
pertanyaan saat dievaluasi
(Intan) A:

Masalah Resiko ketidakstabilan tekanan


darah pada Ny. Y dengan hipertensi

dengan tugas kesehatan keluarga mampu


memanfaatkan fasilitas kesehatan sudah
teratasi dengan kriteria:

Sudah teratasi:

1. Fasilitas kesehatan yang tersedia


2. Manfaat pentingnya mengontrol
tekanan darah
3. Pentingnya membeli obat sebelum
habis
P:

Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang tugas


kesehatan keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil
keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan

(Intan)
L. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Diagnosa Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Ny. Y dengan
hipertensi

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

Umum Khusus Kriteria Standar

3. Ketidakefektifan Setelah dilakukan TUK 1 1. Menjelaskan Pengertian senam Keluarga mampu 1. Meningkatkan
pemeliharaan 3x kunjungan Setelah dilakukan pengertian hipertensi adalah mengenal pemahaman
kesehatan pada selama 30 menit 3x kunjungan senam olahraga untuk masalah klien dan
Ny. Y dengan diharapkan selama 30 menit hipertensi penderita kesehatan keluarga
hipertensi Keluarga diharapkan hipertensi dan usia 1. Diskusikan tentang
mampu masalah lanjut untuk pengertian pengertian
Data subjektif: mengenal Ketidakefektifan mengurangi berat senam senam
Klien (Ny.Y) masalah pemeliharaan badan dan hipertensi hipertensi
mengatakan: kesehatan kesehatan pada mengelola stress 2. Anjurkan klien 2. Mengevaluasi
1. Tidak sempat Ny. Y dengan yang dilakukan dan keluarga pemahaman
untuk hipertensi selama 30 menit untuk klien dan
berolahraga dapat dan dilakukan mengungkapk keluarga
2. Tidak ada ditingkatkan seminggu 3 kali. an kembali tentang
kegiatan dengan kriteria pengertian pengertian
senam hasil: senam senam
hipertensi di 1. Mengenal hipertensi hipertensi
desanya masalah 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
3. Dulu ada Kesehatan rasa percaya
penyuluhan 2. Mengambil diri klien dan
tentang senam keputusan keluarga
hipertensi dari 3. Merawat
puskesmas tapi anggota Tujuan senam
1. Diskusikan 1. Meningkatkan
sudah lupa keluarga yang 2. Menjelaskan hipertensi:
tujuan senam pemahaman
4. Mengetahui sakit tujuan senam meningkatkan
hipertensi klien dan
jika harus 4. Memodifikasi hipertensi aliran darah dan
dengan klien keluarga
mengurangi lingkungan pasokan oksigen
dan keluarga tentang tujuan
garam tetapi Memanfaatkan ke dalam otot-otot
senam
tetap makan pelayanan dan rangka yang
hipertensi
makanan asin kesehatan aktif khususnya
terdapat otot
2. Mengevaluasi
jantung sehingga
Keluarga (Tn.P) pemahaman
menurunkan 2. Anjurkan klien
mengatakan: tekanan darah. dan keluarga klien dan
untuk keluarga
1. Dulu pernah
mengungkapk tentang tujuan
mempraktekka
an kembali senam
n senam
tujuan senam hipertensi
hipertensi di
hipertensi
rumah tapi
karena banyak 3. Meningkatkan
pekerjaan jadi rasa percaya
malas dan diri klien dan
3. Beri pujian
sudah lupa keluarga
gerakannya
Prosedur senam
1. Meningkatkan
Data objektif: hipertensi:
pemahaman
1. Klien (Ny.Y) 3. Menjelaskan
1. Melakukan klien dan
tampak prosedur 1. Diskusikan
Latihan keluarga
mencoba senam prosedur
pemanasan tentang
gerakan yang hipertensi senam
2. Latihan inti prosedur
pernah hipertensi
3. Latihan senam
diajarkan dulu pendinginan dengan klien hipertensi
tapi berhenti dan keluarga
karena sudah
2. Mengevaluasi
lupa
pemahaman
klien dan
2. Anjurkan klien
keluarga
dan keluarga
tentang
untuk
prosedur
mengungkapk
senam
an kembali
hipertensi
prosedur
senam
hipertensi 3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
keluarga
3. Beri pujian
Jadwal senam
TUK 2 hipertensi yang
Setelah dilakukan dianjurkan selama
3x kunjungan 30 menit dan
1. Mendiskusikan 1. Meningkatkan
selama 30 menit dilakukan
jadwal senam pemahaman
diharapkan seminggu 3 kali.
hipertensi klien dan
Keluarga
yang keluarga
mampu
dianjurkan tentang jadwal
mengambil Keluarga mampu
senam
keputusan mengambil
hipertensi
keputusan
yang
1. Diskusikan dianjurkan
jadwal senam
hipertensi
2. Mengevaluasi
yang
pemahaman
dianjurkan
klien dan
dengan klien
keluarga
dan keluarga
tentang jadwal
senam
2. Anjurkan klien
hipertensi
dan keluarga yang
untuk dianjurkan
mengungkapk
an kembali
3. Meningkatkan
jadwal senam
rasa percaya
hipertensi
TUK 3 diri klien dan
yang
Posisi senam keluarga
Setelah dilakukan dianjurkan
berdiri tegak. Hal
3x kunjungan
yang harus
selama 30 menit 1. Menjelaskan 1. Meningkatkan
diperhatikan: 3. Beri pujian
diharapkan posisi senam pemahaman
Latihan dilakukan
Keluarga hipertensi dan klien dan
secara bertahap,
mampu hal-hal yang keluarga
Gerakan dilakukan
merawat harus tentang posisi
perlahan sesuai Keluarga mampu
anggota diperhatikan senam
kemampuan. merawat anggota
keluarga yang hipertensi dan
keluarga yang
sakit hal-hal yang
sakit
harus
1. Diskusikan diperhatikan
posisi senam
hipertensi dan
hal-hal yang
harus 2. Mengevaluasi
diperhatikan pemahaman
dengan klien klien dan
dan keluarga keluarga
tentang posisi
senam
2. Anjurkan klien
hipertensi dan
dan keluarga
hal-hal yang
untuk
harus
mengungkapk
diperhatikan
an kembali
posisi senam
hipertensi dan 3. Meningkatkan
hal-hal yang rasa percaya
harus diri klien dan
Tahap senam
diperhatikan keluarga
hipertensi:
1. Peregangan
leher
2. Menjelaskan 1. Meningkatkan
2. Peregangan
tahap-tahap pemahaman
bahu dan 3. Beri pujian
senam klien dan
pergelangan
hipertensi keluarga
tangan
tentang tahap-
3. Peregangan
tahap senam
bahu dan trisep
hipertensi
4. Gerakan
1. Diskusikan
tangan dan
tahap-tahap
kaki 2. Mengevaluasi
senam
pemahaman
hipertensi
klien dan
keluarga
tentang tahap-
tahap senam
hipertensi
2. Anjurkan klien 3. Meningkatkan
dan keluarga rasa percaya
untuk diri klien dan
TUK 4 Cara memodifikasi
mengungkapk keluarga
Setelah dilakukan lingkungan yang
an Kembali
3x kunjungan berpengaruh
tahap-tahap
selama 30 menit terhadap pasien
senam
diharapkan hipertensi:
hipertensi
Keluarga 1. Mengajarkan 1. Jaga
mampu cara lingkungan
memodifikasi memodifikasi rumah agar 3. Beri pujian
1. Meningkatkan
lingkungan lingkungan bebas dari
pemahaman
yang resiko
klien dan
berpengaruh kecelakaan
keluarga
terhadap misalnya benda
tentang cara
pasien tajam
melakukan
hipertensi. 2. Jaga
teknik
lingkungan Keluarga mampu
rumah agar memodifikasi relaksasi
lantai tidak lingkungan untuk
licin mengurangi
1. Diskusikan
3. Beri kecemasan
cara
pencahayaan
memodifikasi
yang baik di
lingkungan
setiap ruangan
yang
4. Gunakan alat 2. Mengevaluasi
berpengaruh
pelindung saat pemahaman
terhadap
bekerja, klien dan
pasien
misalnya keluarga
hipertensi
sarung tangan tentang cara
dengan klien
melakukan
dan keluarga
teknik
relaksasi
2. Anjurkan klien
untuk
dan keluarga
mengurangi
untuk
kecemasan
mengungkapk
an kembali
cara
memodifikasi
lingkungan
yang
TUK 5 berpengaruh
Setelah dilakukan 1. Menjelaskan Fasilitas kesehatan terhadap
3x kunjungan fasilitas yang tersedia: pasien
selama 30 menit kesehatan hipertensi.
1. Puskesmas
diharapkan yang tersedia
2. Posyandu
Keluarga
3. Rumah sakit 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
mampu
4. Dokter umum rasa percaya
memanfaatkan
diri klien dan
fasilitas
keluarga
kesehatan
Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan 1. Meningkatkan
1. Diskusikan pemahaman
fasilitas klien dan
kesehatan keluarga
yang tersedia tentang hal-
dengan klien hal yang harus
dan keluarga dihindari agar
2. Menjelaskan 2. Anjurkan klien tidak cemas
manfaat dan keluarga 2. Mengevaluasi
pentingnya untuk pemahaman
mengontrol mengungkapk klien dan
tekanan darah an kembali keluarga
3. Menjelaskan fasilitas tentang hal-
pentingnya kesehatan hal yang harus
membeli obat yang tersedia dihindari agar
sebelum habis tidak cemas

3. Beri pujian

Manfaat 3. Meningkatkan
pentingnya rasa percaya
mengontrol diri klien dan
tekanan darah: keluarga

1. Memonitor
efek obat
antihipertensi
2. Mengetahui
tekanan darah
3. Mengevaluasi
1. Diskusikan
pencapaian
manfaat
tujuan diet 1. Meningkatkan
pentingnya
hipertensi pemahaman
mengontrol
klien dan
tekanan darah
keluarga
dengan klien
tentang cara
dan keluarga
memodifikasi
lingkungan
yang
berpengaruh
terhadap
pasien
2. Anjurkan klien hipertensi.
dan keluarga
untuk
2. Mengevaluasi
mengungkapk
pemahaman
an manfaat
klien dan
pentingnya
keluarga
mengontrol
tentang cara
tekanan darah
memodifikasi
lingkungan
Pentingnya
yang
membeli obat
berpengaruh
sebelum habis:
terhadap
1. Agar tidak pasien
putus obat hipertensi.
2. Sudah tersedia
obat baru 3. Beri pujian 3. Meningkatkan
3. Sekaligus rasa percaya
kontrol diri klien dan
Kesehatan keluarga
4. Pemanfaatan
fasilitas
kesehatan
tercapai 1. Diskusikan 1. Meningkatkan
pentingnya pemahaman
membeli obat klien dan
sebelum habis keluarga
tentang
fasilitas
kesehatan
yang tersedia.
2. Mengevaluasi
pemahaman
2. Anjurkan klien klien dan
dan keluarga keluarga
untuk tentang
mengungkapk fasilitas
an pentingnya kesehatan
membeli obat yang tersedia
sebelum habis

3. Meningkatkan
rasa percaya
diri klien dan
3. Beri pujian
keluarga
M. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dx Keperawatan: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Ny. Y dengan hipertensi

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Senin, 11 Januari 2021 Senin, 11 Januari 2021


pada Ny. Y dengan hipertensi Pukul: 08.00 WIB Pukul: 08.30 WIB

Data subjektif: Keluarga mampu mengenal masalah Keluarga mampu mengenal masalah
Klien (Ny.Y) mengatakan: kesehatan kesehatan
1. Tidak sempat untuk berolahraga 1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan S:
2. Tidak ada kegiatan senam hipertensi di keluarga tentang diet hipertensi Klien (Ny.Y) mengatakan:
desanya 2. Memberikan Pendidikan Kesehatan tentang: 1. Senam hipertensi adalah menggerakkan
3. Dulu ada penyuluhan tentang senam a. Pengertian senam hipertensi anggota gerak tubuh seperti bagian
hipertensi dari puskesmas tapi sudah lupa b. Tujuan senam hipertensi kepala, bahu, tangan, dan kaki
4. Mengetahui jika harus mengurangi garam c. Prinsip senam hipertensi 2. Prinsipnya menggerakkan kepala, bahu,
tetapi tetap makan makanan asin 3. Memberikan kesempatan klien untuk tangan, dan kaki secara bertahap
bertanya 3. Manfaatnya meningkatkan aliran darah
Keluarga (Tn.P) mengatakan: 4. Mengevaluasi tentang materi yang diberikan dan menurunkan tekanan darah
5. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan Keluarga (Tn.P) mengatakan:
1. Dulu pernah mempraktekkan senam
keluarga lakukan
hipertensi di rumah tapi karena banyak 1. Manfaat senam hipertensi adalah
6. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga
pekerjaan jadi malas dan sudah lupa memperlancar aliran darah, menguatkan
setelah diberikan pendidikan kesehatan
gerakannya otot
O:
(Annisa)
Data objektif:
1. Klien (Ny.Y) tampak antusias saat akan
1. Klien (Ny.Y) tampak mencoba gerakan
diberikan Pendidikan Kesehatan
yang pernah diajarkan dulu tapi berhenti
2. Kontak mata klien (Ny.Y) baik
karena sudah lupa
memperhatikan PPT dan narasumber
3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
tampak mampu menjawab pertanyaan
saat dievaluasi

(Annisa)
Senin, 11 Januari 2021
Pukul: 13.00 WIB
Keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan
S:
Klien (Ny.Y) mengatakan:
1. Senam itu menggerakkan seluruh
anggota gerak tubuh
2. Prinsipnya kepala, tangan, kaki
digerakkans secara bertahap
3. Manfaatnya memperlancar aliran darah
dan menurunkan tekanan darah

Keluarga (Tn.P) mengatakan:

1. Manfaat senam hipertensi adalah


memperlancar aliran darah, menguatkan
otot
O:

1. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)


tampak kooperatif dan mampu
menjawab tentang senam hipertensi saat
dievaluasi
A:

Masalah Ketidakefektifan pemeliharaan


kesehatan pada Ny. Y dengan hipertensi

dengan tugas kesehatan keluarga mampu


mengenal masalah kesehatan sudah teratasi
dengan kriteria:

Sudah teratasi:

1. Pengertian senam hipertensi


2. Tujuan senam hipertensi
3. Prinsip senam hipertensi
P:

Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang tugas kesehatan


keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
Senin, 11 Januari 2021 5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
Pukul: 10.00 WIB kesehatan

Keluarga mampu mengambil keputusan


(Annisa)
1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan
keluarga tentang memutuskan jadwal senam Senin, 11 Januari 2021
hipertensi Pukul: 10.40 WIB
2. Memberikan kesempatan klien untuk
bertanya
3. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan Keluarga mampu mengambil keputusan
keluarga lakukan
S:
4. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga
setelah diberikan pendidikan kesehatan Klien (Ny.Y) mengatakan:

1. Kalau malam sebelum tidur boleh


melakukan senam?
2. Kalau ada waktu saya senam mbak
3. Pagi hari sebelum bekerja saya akan
(Annisa)
senam
Keluarga (Tn.P)

1. Saya akan menemani Ny.Y saat senam


2. Saya akan mengingatkan Ny.Y untuk
melakukan senam hipertensi setidaknya
sehari satu kali
O:

1. Klien (Ny.Y) tampak senam setelah


diajarkan senam hipertensi
2. Keluarga (Tn.P) tampak kooperatif ikut
mendukung Ny.Y melakukan senam

(Annis)
Senin, 11 Januari 2021
Pukul: 13.40 WIB
Keluarga mampu mengambil keputusan

S:

Klien (Ny.Y) mengatakan:

1. Pagi hari sebelum bekerja saya akan


senam
Keluarga (Tn.P)

1. Saya akan menemani Ny.Y saat senam


O:

1. Keluarga (Tn.P) tampak kooperatif


mendukung klien (Ny.Y) untuk senam
bersama
2. Klien (Ny.Y) tampak senang tersenyum
karena Tn.P mau menemani senam
hipertensi
A:

Masalah Ketidakefektifan pemeliharaan


kesehatan pada Ny. Y dengan hipertensi

dengan tugas kesehatan keluarga mampu


mengambil keputusan sudah teratasi dengan
kriteria:

Sudah teratasi:

1. Jadwal senam hipertensi


P:

Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang tugas kesehatan


keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan

(Annisa)
N. CATATAN PERKEMBANGAN
Dx Keperawatan: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Ny. Y dengan hipertensi
No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Selasa, 12 Januari 2021 Selasa, 12 Januari 2021


pada Ny. Y dengan hipertensi Pukul: 08.20 WIB Pukul: 09.20 WIB

Selasa, 12 Januari 2021 Keluarga mampu merawat anggota keluarga Keluarga mampu merawat anggota
Pukul: 08.00 WIB yang sakit keluarga yang sakit
Keluarga mampu mengenal masalah 1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan S:
kesehatan keluarga tentang gerakan senam hipertensi Klien (Ny.Y) mengatakan:
S: 2. Mengajarkan langkah-langkah senam 1. Sudah pernah diajarkan di
Klien (Ny.Y) mengatakan: hipertensi secara bertahap puskesmas tapi lupa urutannya
1. Masih ingat tentang senam hipertensi 3. Memberikan kesempatan klien untuk 2. Kalau lupa gerakannya gimana
yang dijelaskan kemarin bertanya mbak?
2. Senam itu menggerakkan seluruh anggota 4. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan 3. Ohh, harus sesuai tahap dan
gerak tubuh keluarga lakukan kemampuan ya mbak
3. Prinsipnya kepala, tangan, kaki 5. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga Keluarga (Tn.P) mengatakan:
digerakkans secara bertahap setelah diberikan pendidikan kesehatan 1. Pernah ikut senam yang diajarkan di
4. Manfaatnya memperlancar aliran darah puskesamas
dan menurunkan tekanan darah 2. Gerakannya dimulai dari kepala,
(Septa) bahu, tangan dan kaki ya mbak
O:
Keluarga (Tn.P) mengatakan:
1. Klien (Ny.Y) mengatakan
1. Manfaat senam hipertensi adalah
antusias saat melakukan senam
memperlancar aliran darah, menguatkan
hipertensi
otot
2. Kontak mata klien (Ny.Y) baik
O:
memperhatikan PPT dan
1. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P) tampak narasumber
kooperatif dan mampu menjawab tentang 3. Klien (Ny.Y) tampak kooperatif
saat dievaluasi dan mampu melakukan senam
A: hipertensi

Masalah Ketidakefektifan pemeliharaan


kesehatan pada Ny. Y dengan hipertensi (Septa)

dengan tugas kesehatan keluarga mampu Selasa, 12 Januari 2021


mengenal masalah kesehatan sudah teratasi Pukul: 14.00 WIB
dengan kriteria:
Keluarga mampu merawat anggota
Sudah teratasi:
keluarga yang sakit
1. Pengertian senam hipertensi S:
2. Tujuan senam hipertensi Klien (Ny.Y) mengatakan:
3. Prinsip senam hipertensi 1. Gerakannya dimulai dari kepala,
P: bahu, tangan, dan kaki
2. Bergantian kanan dan kiri
Lanjutkan intervensi:
Keluarga (Tn.P) mengatakan:
1. Review kembali tentang tugas kesehatan
1. Saat melakukans senam hipertensi
keluarga mampu mengenal masalah
yang penting bertahap dan
kesehatan
disesuaikan kondisi
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
O:
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit 1. Klien (Ny.Y) tampak kooperatif dan
4. Keluarga mampu memodifikasi mampu melakukan senam
lingkungan hipertensi
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas A:
kesehatan
Masalah Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan pada Ny. Y
dengan hipertensi
(Septa)
dengan tugas kesehatan keluarga
Keluarga mampu mengambil keputusan
mampu merawat anggota keluarga yang
S: sakit sudah teratasi dengan kriteria:

Klien (Ny.Y) mengatakan: Sudah teratasi:

1. Pagi hari sebelum bekerja saya akan 1. Gerakan senam hipertensi


senam dimulai dari kepala, bahu,
Keluarga (Tn.P) tangan dan kaki, dilakukan
bertahap dan disesuaikan
1. Saya akan menemani Ny.Y saat senam
kondisi klien
O:
P:
1. Keluarga (Tn.P) tampak kooperatif
Lanjutkan intervensi:
mendukung klien (Ny.Y) untuk senam
bersama 1. Review kembali tentang tugas
2. Klien (Ny.Y) tampak senang tersenyum kesehatan keluarga mampu
karena Tn.P mau menemani senam mengenal masalah kesehatan
hipertensi 2. Keluarga mampu mengambil
A: keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
Masalah Ketidakefektifan pemeliharaan
keluarga yang sakit
kesehatan pada Ny. Y dengan hipertensi
4. Keluarga mampu memodifikasi
dengan tugas kesehatan keluarga mampu lingkungan
mengambil keputusan sudah teratasi dengan 5. Keluarga mampu memanfaatkan
kriteria: fasilitas kesehatan

Sudah teratasi:

1. Jadwal senam hipertensi


P: (Septa)

Lanjutkan intervensi:

1. Review kembali tentang tugas kesehatan


keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan

(Septa)

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

1. Ketidakefektifan pemeliharaan Rabu, 13 Januari 2021 Rabu, 13 Januari 2021


kesehatan pada Ny. Y dengan Pukul: 08.30 WIB Pukul: 09.00 WIB
hipertensi

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan Keluarga mampu memodifikasi


Rabu, 13 Januari 2021
lingkungan
Pukul: 08.00 WIB 1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan keluarga cara
Keluarga mampu mengenal memodifikasi lingkungan yang berpengaruh terhadap S:
masalah kesehatan klien hipertensi
Klien (Ny.Y) mengatakan:
S: 2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang cara
Klien (Ny.Y) mengatakan: menjaga lingkungan rumah agar tidak membahayakan 1. Harus menjaga lingkungan rumah agar
1. Masih ingat tentang senam klien hipertensi bebas dari resiko kecelakaan misalnya
hipertensi yang dijelaskan kemarin 3. Mendemontrasikan cara menjaga lingkungan rumah benda tajam
2. Senam itu menggerakkan seluruh agar tidak membahayakan klien hipertensi 2. Harus menjaga lingkungan rumah agar
anggota gerak tubuh 4. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya lantai tidak licin
3. Prinsipnya kepala, tangan, kaki 5. Mengevaluasi tentang materi yang diberikan 3. Pencahayaan yang baik di setiap ruangan
digerakkans secara bertahap 6. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan 4. Menggunakan alat pelindung saat
4. Manfaatnya memperlancar aliran keluarga lakukan bekerja
darah dan menurunkan tekanan 7. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga setelah Keluarga (Tn.P) mengatakan:
darah diberikan pendidikan kesehatan
1. Ya, intinya harus berhati-hati saat di
rumah maupun saat bekerja agar tidak
Keluarga (Tn.P) mengatakan: terluka dan jatuh
O:
1. Manfaat senam hipertensi adalah (Fina)
memperlancar aliran darah, 1. Kontak mata klien (Ny.Y) dan keluarga
menguatkan otot (Tn.P) baik memperhatikan PPT dan
O: narasumber
2. Klien (Ny.Y) kooperatif saat dilakukan
1. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
demonstrasi cara menjaga lingkungan
tampak kooperatif dan mampu
rumah agar tidak membahayakan klien
menjawab tentang saat dievaluasi
3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
A:
mampu menjawab pertanyaan saat
Masalah Ketidakefektifan dievaluasi
pemeliharaan kesehatan pada Ny. Y
dengan hipertensi

dengan tugas kesehatan keluarga


(Fina)
mampu mengenal masalah kesehatan
Rabu, 13 Januari 2021
sudah teratasi dengan kriteria:
Pukul: 13.00 WIB
Sudah teratasi:
Keluarga mampu memodifikasi
1. Pengertian senam hipertensi lingkungan
2. Tujuan senam hipertensi
S:
3. Prinsip senam hipertensi
P: Klien (Ny.Y) mengatakan:
Lanjutkan intervensi: 1. Harus menjaga lingkungan rumah agar
bebas dari resiko kecelakaan misalnya
1. Review kembali tentang tugas
benda tajam
kesehatan keluarga mampu
2. Harus menjaga lingkungan rumah agar
mengenal masalah kesehatan
lantai tidak licin
2. Keluarga mampu mengambil
3. Menggunakan alas kaki yang tidak licin
keputusan
4. Pencahayaan yang baik di setiap ruangan
3. Keluarga mampu merawat anggota
5. Menggunakan alat pelindung saat
keluarga yang sakit
bekerja
4. Keluarga mampu memodifikasi
Keluarga (Tn.P) mengatakan:
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan 1. Harus berhati-hati saat di rumah maupun
fasilitas kesehatan saat bekerja agar tidak terluka dan jatuh
O:

(Fina) 1. Klien (Ny.Y) menaruh benda tajam di


tempat yang aman
Keluarga mampu mengambil
2. Klien (Ny.Y) menggunakan alas kaki
keputusan
yang tidak licin
S: 3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
Klien (Ny.Y) mengatakan: mampu menjawab pertanyaan tentang
cara menjaga lingkungan agar tidak
1. Pagi hari sebelum bekerja saya
membahayakan klien
akan senam
4. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
Keluarga (Tn.P)
kooperatif dan mampu menjawab
1. Saya akan menemani Ny.Y saat pertanyaan saat dievaluasi
senam A:
O:
Masalah Ketidakefektifan pemeliharaan
1. Keluarga (Tn.P) tampak kooperatif kesehatan pada Ny. Y dengan hipertensi
mendukung klien (Ny.Y) untuk
dengan tugas kesehatan keluarga mampu
senam bersama
memodifikasi lingkungan sudah teratasi
2. Klien (Ny.Y) tampak senang
dengan kriteria:
tersenyum karena Tn.P mau
menemani senam hipertensi Sudah teratasi:
A:
1. Menggunakan alas kaki yang tidak
Masalah Ketidakefektifan licin
pemeliharaan kesehatan pada Ny. Y 2. Menyimpan benda tajam di tempat
dengan hipertensi yang aman
dengan tugas kesehatan keluarga P:
mampu mengambil keputusan sudah
Lanjutkan intervensi:
teratasi dengan kriteria:
1. Review kembali tentang tugas kesehatan
Sudah teratasi:
keluarga mampu mengenal masalah
1. Jadwal senam hipertensi kesehatan
P: 2. Keluarga mampu mengambil keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
Lanjutkan intervensi:
keluarga yang sakit
1. Review kembali tentang tugas 4. Keluarga mampu memodifikasi
kesehatan keluarga mampu lingkungan
mengenal masalah kesehatan 5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
2. Keluarga mampu mengambil kesehatan
keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
(Fina)
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan Rabu, 13 Januari 2021
fasilitas kesehatan Pukul: 10.10 WIB
S:
Klien (Ny.Y) mengatakan:
(Fina)
1. Ada puskesmas Wonosari I, RSUD
Wonosari
Keluarga mampu merawat anggota
2. Saya rajin mbak kontrol tekanan darah
keluarga yang sakit
setiap bulan
S:
3. Jadi tahu hasil tekanan darahnya berapa
Klien (Ny.Y) mengatakan:
kalau rajin kontrol
1. Masih ingat dengan gerakan
4. Setiap kontrol saya mendapatkan obat
senam hipertensi yang diajarkan
baru mbak
2. Gerakannya dimulai dari kepala,
Keluarga (Tn.P) mengatakan:
bahu, tangan, dan kaki
3. Bergantian kanan dan kiri 1. Yang dekat dari rumah puskesmas mbak
Keluarga (Tn.P) mengatakan: 2. Ny. Y rajin minum obat dan rutin
kontrol ke puskesmas tiap bulan mbak
1. Saat melakukans senam hipertensi
O:
yang penting bertahap dan
disesuaikan kondisi 1. Kontak mata klien (Ny.Y) dan keluarga
O: (Tn.P) baik memperhatikan PPT dan
1. Klien (Ny.Y) tampak kooperatif narasumber
dan menjawab pertanyaan 2. Klien (Ny.Y) kooperatif saat diminta
A: menunjukkan obatnya
3. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
Masalah Ketidakefektifan
tampak mampu menjawab pertanyaan
pemeliharaan kesehatan pada Ny. Y
Rabu, 13 Januari 2021 saat dievaluasi
dengan hipertensi
Pukul: 09.30 WIB
dengan tugas kesehatan keluarga
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan (Fina)
mampu merawat anggota keluarga
yang sakit sudah teratasi dengan 1. Mendiskusikan pengetahuan klien dan keluarga Rabu, 13 Januari 2021
kriteria: tentang fasilitas kesehatan yang tersedia Pukul: 13.30 WIB
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang:
Sudah teratasi: Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
a. Fasilitas Kesehatan yang tersedia
kesehatan
1. Gerakan senam hipertensi dimulai b. Manfaat pentingnya mengontrol tekanan darah
dari kepala, bahu, tangan dan kaki, c. Pentingnya membeli obat sebelum habis S:
dilakukan bertahap dan 3. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
1. Kalau cek kesehatan ke puskesmas dan
disesuaikan kondisi klien 4. Mengevaluasi tentang materi yang diberikan
rumah sakit
P: 5. Memberi pujian atas apa yang telah klien dan
2. Harus rajin kontrol tekanan darah supaya
keluarga lakukan
Lanjutkan intervensi: tahu, saya rutin kontrol tiap bulan mbak
1. Review kembali tentang tugas 6. Mengevaluasi perasaan klien dan keluarga setelah 3. Harus sedia obat banyak untuk jaga-jaga
kesehatan keluarga mampu diberikan pendidikan kesehatan jika habis
mengenal masalah kesehatan 4. Saya selalu dapat obat dari puskesmas
2. Keluarga mampu mengambil dan rumah sakit jika periksa atau kontrol
keputusan tekanan darah
3. Keluarga mampu merawat anggota (Fina) Keluarga (Tn.P) mengatakan:
keluarga yang sakit
1. Kalau Ny.Y selalu ke puskesmas atau
4. Keluarga mampu memodifikasi
rumah sakit, tidak percayan dengan obat-
lingkungan
obatan yang dijual sembarangan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
2. Semenjak tahu tekanan darahnya tinggi
fasilitas kesehatan
Ny.Y selalu rajin kontrol ke puskesmas
sampai sekarang dan mendapat obat juga
mbak
O:
(Fina)
1. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
mampu menjawab pertanyaan tentang
fasilitas Kesehatan yang tersedia,
manfaat mengontrol tekanan darah dan
membeli obat sebelum habis
2. Klien (Ny.Y) dan keluarga (Tn.P)
kooperatif dan mampu menjawab
pertanyaan saat dievaluasi
A:

Masalah Ketidakefektifan pemeliharaan


kesehatan pada Ny. Y dengan hipertensi

dengan tugas kesehatan keluarga mampu


memanfaatkan fasilitas kesehatan sudah
teratasi dengan kriteria:

Sudah teratasi:

1. Fasilitas kesehatan yang tersedia


2. Manfaat pentingnya mengontrol tekanan
darah
3. Pentingnya membeli obat sebelum habis
P:

Lanjutkan intervensi:
1. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan
(Fina)
BAB IV

PEMBAHASAN
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian asuhan keperawatan keluarga dengan


masalah hipertensi pada Ny.Y (istri Tn.P) di wilayah kerja Puskesmas
Paliyan Kabupaten Wonosari, penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :

1. Hasil pengkajian di keluarga Tn.P didapatkan Ny.Y memiliki


riwayat hipertensi, kontrol rutin di Puskesmas untuk kontrol dan
mengambil obat serta tidak pernah ikut senam hipertensi atau
olahraga.
2. Setelah dirumuskan masalah maka didapatkan 3 diagnosa yaitu
Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan, Resiko
ketidakstabilan tekanan darah, dan Ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan.
3. Implementasi yang dilakukan pada Ny. Y mulai pada tanggal 11
Januari s/d 13 Januari 2021 sesuai dengan intervensi keperawatan
yang telah dibuat. Implementasi dilakukan dengan metode tanya
jawab, berdiskusi, melatih senam hipetensi, dan penyuluhan. Pada
tahap akhir peneliti melakukan evaluasi pada Keluarga Tn. P
dengan masalah utama adanya riwayat hipertensi pada Ny.Y
tanggal 11 Januari s/d 13 Januari 2021, mengenai tindakan
keperawatan yang telah dilakukan berdasarkan catatan
perkembangan dengan metode SOAP.
B. SARAN
1. Bagi Penulis dan Mahasiswa
Diharapkan hasil laporan kasus ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam
menerapkan asuhan keperawatan keluarga khususnya pada pasien riwayat
hipertensi, serta sebagai perbandingan dalam mengembangkan kasus
asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama riwayat hipertensi.
2. Bagi Puskesmas Wonosari
Melalui pimpinan puskesmas dan tenaga kesehatan yang memegang
program perkesmas diharapkan hasil studi kasus ini dapat digunakan
sebagai tambahan informasi dalam mengembangkan program puskesmas
di keluarga dengan riwayat hipertensi dan mengoptimalkan asuhan
keperawatan keluarga dan melakukan kunjungan rumah sekali sebulan
DAFTAR PUSTAKA

Aisyiyah Nur Farida. 2012. Faktor Risiko Hipertensi. Jakarta.EGC.

Ali, Z & Ariani, F. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Fandinata, S & Ernawati, I. 2020. Management Terapi pada Penyakit Degeneratif


(Mengenal, Mencegah dan Mengatasi Penyakit Degeneratif (Diabetes
Mellitus dan Hipertensi)). Gresik : Graniti.)

Friedman, Marlilyn. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta. EGC.

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Manuntung, A. 2018. Terapi Perilaku Kognitif pada Pasien Hipertensi. Malang :


Wineka Media

Nurarif & Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis dan Nanda Nic-Noc. Yogyakarta: Medication Publishing

Padila. 2013. “Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam”. Yogyakarta: Nuha Medika

Rahayu Utaminingsih, Wahyu. 2015. Mengenal dan Mencegah Penyakit


Diabetes, Hipertensi, Jantung dan Stroke Untuk Hidup Lebih Berkualitas.
Yogyakarta. Media Ilmu.

Siregar, D, dkk. 2020. Keperawatan Keluarga. Jakarta : Yayasan Kita Menulis.

Suswati, dkk. 2018. Interprofessional Education (IPE) Panduan Tutorial dan


Homevisit Kesehatan Keluarga. Malang : UMM Press

Swanida, Nancy, Kris Dinarti, Lucia dan Pangastuti, Retno. 2012. Pola Makan
Dan Konsumsi Alkohol Sebagai Faktor Resiko Hipertensi Pada Lansia.
Yogyakarta: Istana Media.

Sylvestris, A. 2014. Hypertension and Retinopathy Hypertension, 10(1), 3-4


LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PADA KELUARGA DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI
DisusunUntuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing: Eva Nurlina Aprilia, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh:

Annisa Rahmana Nurfitriyah (2920183281)


FinaWindi Astuti (2920183295)
Intan Amartya Nuraini (2920183300)
Retno Septamia Pramudika (2920183313)

PRODI D3 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Penyakit hipertensi

Sub pokok bahasan :


1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Penatalaksanaan Hipertensi
5. Diet Hipertensi
6. Cara mengurangi kecemasan
a. Langkah-langkah Relaksasi nafas dalam
b. Langkah-langkah Visualisasi
Sasaran penyuluh : Kelurga Tn.P dengan masalah hipertensi
Tempat : Dirumah Tn. P dan Ny. Y

Waktu : 10-00-11.00 WIB

Hari/tanggal : Minggu, 17 Januari 2021


A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan keadaan yang menyebabkan tekanan darah
tinggi secara terus-menerus, dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan diastolik 90mmHg atau lebih. Prevalensi hipertensi bertambah
seiring dengan bertambahnya usia. Pada usia 65 tahun tekanan darah
merupakan faktor risiko terjadinya komplikasi kardiovaskuler. Komplikasi
kardivaskuler disamping meningkat dengan meningkatnya tekanan darah,
juga makin meningkat dengan bertambahnya usia. Hipertensi pada usia
lanjut sering bersaamaan dengan kelainan kardiovaskuler seperti angina,
infark jantung, stroke dan kelainan pembuluh darah tepi.
Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa
hipertensi merupakan penyebab kematian terbesar ke 3 di Indonesia
dengan prosentase 6,7% setelah stroke dan penyakit jantung. Pelayanan
kesehatan pada penyakit hipertensi di tingkat keluarga dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Asuhan
keperawatan yang diberikan kepada keluarga meliputi pengkajian,
perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan sampai
evaluasi yang bertujuan agar pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dapat
efektif dan komprehensif. Berdasarkan catatan dan laporan dari Sistem
Informasi Kesehatan Puskesmas Wonosari Kabupaten Gunungkidul yang
pelayanannya mencakup beberapa kelurahan menunjukkan bahwa
hipertensi masuk dalam daftar 10 besar penyakit terbanyak urutan nomer 1
tahun 2017. Oleh itu perlu dilakukan upaya pelayanan kesehatan keluarga
dengan hipertensi yang salah satunya adalah keluarga Tn. P.

B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kurang lebih 30 menit diharapkan
klien dan keluarga mampu memahami dan mengerti tentang penyakit
hipertensi.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang hipertensi diharapkan
klien dan keluarga dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Penatalaksanaan hipertensi
5. Diet hipertensi
6. Cara mengurangi kecemasan
a. Langkah-langkah relaksasi nafas dalam
b. Langkah-langkah visualisasi

D. Materi
Terlampir

E. Media
1. Leaflet
2. Power point.

F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

G. Setting Tempat

Keterangan :
: Penyuluh

: Klien (Ny.Y)

: Keluarga (suami Ny.Y)

: Keluarga (anak Ny.Y)

H. Proses Pelaksanaan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 5 Menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Kata-kata atau
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan kalimat
3. Menyampaikan menyimak
tentang tujuan pokok 3. Bertanya mengenai
materi perkenalan dan
4. Meyampakaikan tujuan jika ada yang
pokok pembahasan kurang jelas.
5. Kontrak waktu.
2. Pelaksanaan 20 menit 1. Penyampaian Materi 1. Mendengarkan dan PPT
2. Menjelaskan tentang menyimak Leaflet
pengertian hipertensi 2. Bertanya mengenai
3. Menjelaskan hal-hal yang belum
penyebab hipertensi jelas dan
4. Menjelaskan tanda dimengerti.
dan gejala hipertensi
5. Menjelaskan
penatalaksanaan
hipertensi.
6. Menjelaskan tentang
diet hipertensi
7. Menjelaskan cara
mengurangi
kecemasan dengan
relaksasi nafas dalam
dan vasualisasi
8. Tanya Jawab
9. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
bertanya.
3. Penutup 5 menit 1. Melakukan evaluasi 1. Sasaran dapat Kata-kata atau
2. Menyampaikan menjawab tentang kalimat
kesimpulan materi pertanyaan yang
3. Mengakhiri diajukan
pertemuan dan 2. Mendengar
menjawab salam. 3. Memperhatikan
4. Menjawab salam

I. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Penggunaan media penyuluhan yang tepat serta tempat yang
kondusif
b. Penguasaan materi oleh pemateri
c. Peran aktif pasien dan keluarga dalam kegiatan penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai perencanaan
b. Peran aktif pasien dan keluarga dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Mampu penjelaskan kembali pengertian hipertensi
b. Mampu menyebutkan penyebab hipertensi
c. Mampu menyebutkan tanda gejala
d. Mampu menyebutkan penatalaksanaan hipertensi
e. Mampu menyebutkan makanan yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi untuk penderita hipertensi
f. Mampu melakukan teknik pengurangan kecemasan dengan teknik
relaksasi nafas dalam dan visualisasi

MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dimana tekanan sistolik di
atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Hipertensi adalah
kelainan sistem sirkulasi darah yang mengakibatkan peningkatan tekanan
darah diatas nilai normal. Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri yang menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, dan serangan jantung.

B. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi yaitu:
1. Usia
2. Konsumsi Junk Food
3. Kebiasaan hidup
4. Faktor keturunan
5. Stress

C. Tanda dan Gejala Hipertensi


Tanda dan gejala hipertensi yaitu:
1. Sakit kepala (terasa berat pada tengkuk)
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak nafas
6. Gelisah
7. Pandangan kabur

D. Penatalaksanaan Hipertensi
Penatalaksanaan hipertensi yaitu:
6. Pembatasan konsumsi garam
7. Perubahan pola makan
8. Penurunan berat badan dan menjaga berat badan ideal
9. Olahraga teratur
10. Berhenti merokok

E. Diet Hipertensi
1. Makanan yang tidak boleh dikonsumsi
a. Makanan yang banyak mengandung garam: biskuit, roti, dendeng,
abon, telur asin, keju, margarin, mentega, dan ikan asin.
b. Makanan yang banyak mengandung kolesterol: otak, ginjal, hati,
jantung.
c. Makanan yang mengandung lemak jenuh: daging sapi, daging
kambing, daging babi, susu, krim, mentega, minyak kelapa, alpukat.
d. Makanan yang banyak menimbulkan gas: sawi, kol, dan lain-lain.
2. Makanan yang boleh dikonsumsi
a. Sumber kalori : beras, tales, kentang, makaroni, mie, bihun, tepung-
tepugan, dan gula.
b. Sumber protein hewani : ayam, ikan, telur ayam, telur bebek, susu
tanpa lemak.
c. Sumber protein nabati : kacang-kacangan kering seperti tahu, tempe,
dan oncom.
d. Sumber lemak : santan kelapa encer dibatasi jumlahnya.
e. Sayuran : sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti, bayam,
kangkung, buncis, kacang panjang, toge, labu siam, wortel.
f. Buah-buahan : semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam
jumlah terbatas.
g. Bumbu: pala, kayu manis, asam, gula, bawang merah, bawang putih,
garam tidak lebih 1 sendok makan.

3. Bahan makanan dalam sehari


Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga

Beras 5 centong nasi

Telur 1 butir

Tempe 4 potong sedang

Kacang hijau 2 ½ sendok makan

Minyak 2 ½ sendok makan

Buah 2 buah

Gula pasir 2 ½ sendok makan

4. Contoh menu makan dalam sehari

PAGI SIANG MALAM

Nasi Nasi Nasi

Telur Ikan Ayam

Tumis buncis Tempe Tahu

Jus buah jambu Sayur bayam Sayur kangkung

Buah papaya Buah jeruk


F. Cara mengurangi kecemasan
1. Teknik relaksasi nafas dalam
Relaksasi merupakan suatu tindakan untuk mengurangi kecemasan dan
meredakan stress.
Langkah-langkah relaksasi nafas:
a. Cari tempat yang tenang
b. Tarik nafas lewat hidung selama 2-4 detik
c. Tahan nafas selama 2-4 detik
d. Hembuskan melalui mulut selama 2-4 detik
e. Ulangi sampai merasa rileks
2. Visualisasi
Visualisasi merupakan teknik relaksasi yang dilakukan dengan
membayangkan hal-hal yang menyenangkan.
Langkah-langkah visualisasi :
a. Duduk atau berbaring dalam posisi yang nyaman.
b. Visualisasikan memori indah yang pernah Anda lalui.
c. Gunakan lima indra Anda untuk mempertajam imajinasi.
d. Bayangkan terus selama yang Anda inginkan, mungkin bisa diiringi
dengan relaksasi nafas dalam.
DAFTAR PUSTAKA

Fandinata, S & Ernawati, I. 2020. Management Terapi pada Penyakit Degeneratif


(Mengenal, Mencegah dan Mengatasi Penyakit Degeneratif (Diabetes
Mellitus dan Hipertensi)). Gresik: Graniti.

Aisyiyah, Farida Nur. 2012. Faktor Risiko Hipertensi. Jakarta. EGC.

Yanita, Nur. 2017. Berdamai Dengan Hipertensi. Jakarta Timur: Bumi Medika.
NASKAH ROLE PLAY

Pada hari Minggu tanggal 17 Januari 2021, seorang mahasiswa keperawatan yang
bernama Annisa datang ke rumah Tn.P. Tujuan Annisa mendatangi rumah Tn.P
untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi. Keluarga
Tn.P menyambut kedatangan Annisa dengan senang hati.

Annisa : “Assalamualaikum, selamat siang bapak dan ibu”

Tn.P dan Ny.Y : “Waalaikumsalam, selamat siang mbak”

Annisa :“Perkenalkan nama saya Annisa mahasiswa keperawatan


dari STIKES Notokusumo. Bagaimana kabar bapak ibu hari ini?”

Tn.P dan Ny.Y : “Alhamdulillah sehat mbak”

Annisa : “Baik, sesuai dengan janji saya yang kemarin hari ini saya
akan memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi. Nanti
membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit, apakah bapak ibu bersedia?”

Tn.P dan Ny.Y : “Bersedia mbak”

Annisa : “Baiklah. Sebelum saya mulai saya ingin bertanya kepada


Bapak. Bapak kan sudah tau kalau Ibu mengalami hipertensi lalu apa yang sudah
bapak lakukan selama Ibu sakit ?”

Tn.P : “Setiap bulan kontrol ke Puskesmas mbak”

Annisa : “Oh kontrol ke puskesmas, yang mengantar bapak atau


mas nya?”

An.D : “Saya yang mengantar mbak”


Annisa : “Hasil pemeriksaan tekanan darah ibu bulan kemarin
berapa ya mas ?”

An.D : “155/100 mbak”

Annisa : “Ohh ya, lalu apa yang sudah ibu lakukan untuk
menurunkan tekanan darah ibu?”

Ny.Y : “Saya sudah makan mentimun dan semangka mbak, tapi


tekanan darah saya masih tinggi apalagi kalau sedang banyak pikiran”

Annisa : “Ohh begitu ya bu, ibu harus mengurangi makanan yang


asin dan menjaga pola makan. Nah nanti akan saya jelaskan ya bu”

Ny.Y : “Baik mbak”

Annisa : “Yang pertama saya akan menjelaskan apa itu penyakit


hipertensi, jadi hipertensi itu tekanan darah tinggi. Tekanan darahnya lebih 140/90
mmHg”.

Ny.Y : “Iya mbak tekanan darah saya naik turun”

Annisa : “Iya bu, lalu yang selanjutnya penyebab hipertensi.


Hipertensi disebabkan karena usia, jadi biasanya semakin bertambah usia
kemungkinan mengalami hipertensi tinggi. Penyebab selanjutnya makanan
junkfood. Makanan Junkfood itu apa? Masnya mungkin tahu”

An.D : “Makanan junkfood itu makanan cepat saji. Contohnya


pop mie, burger mbak”

Annisa : “Iya betul mas. Lalu yang selanjutnya bisa disebabkan


karena makanan yang asin, gorengan, bisa juga karena faktor keturunan. Yang
terakhir karena stress. Jadi ibu kalau sedang banyak pikiran dan stress bisa
menyebabkan tekanan darah ibu meningkat”
Ny.Y : “Ohh berarti kalau saya sedang banyak pikiran, stress,
cemas itu yang menyebabkan tekanan darah saya naik ya”

Annisa : “Iya bu betul sekali. Lalu untuk tanda dan gejala


hipertensi biasanya sakit kepala terasa berat di bagian tengkuk”

Ny.Y : “Iya mbak”

Annisa : “Lalu biasanya cepat lelah, mual, muntah, gelisah,


pandangan kabur”

Ny. Y : “Iya mbak, biasanya pusing suka gliyengan”

Annisa : “Iya bu. Selanjutnya cara untuk mengatasi hipertensi yang


pertama dengan mengurangi konsumsi makanan asin. Ibu kalau masak suka asin
ya bu?”

Ny.Y : “Iya mbak, keluarga saya pecinta asin”

Annisa : “Ya ini yang menyebabkan tekanan darah ibu naik, harus
dikurangi ya. Yang kedua pola makan nya harus sehat, kurangi makanan asin dan
gorengan ya bu.”

Ny.Y : “Iya mbak”

Annisa : “Selanjutnya dengan menjaga berat badan supaya tetap ideal”

Ny.Y : “Kalau saya harus diet nggak mbak?”

Annisa : “Nggak usah ibu, berat badan ibu sudah ideal. Lalu harus
olahraga secara teratur. Ibu tidak olahraga ya?”

Ny.Y : “Iya mbak karena pagi sudah harus berangkat kerja”

Annisa : “Nah bapak sama mas nya harus menyemangati dan mengajak ibu
untuk olahraga ya”
Tn.P & An.D : “Iya siap mbak”

Annisa menunjukkan dan menyuruh Ny.Y menyebutkan gambar makanan yang


boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Ny.Y dapat menyebutkan dengan baik.

Annisa : “Wah ibu hebat, ibu bisa menyebutkan dengan baik. Untuk yang
selanjutnya ibu bisa melihat di PPT contoh menu makanan dalam sehari ya. Ini
bisa disesuaikan dengan bahan makanan yang ada dirumah, yang penting bahan
makanannya yang boleh dikonsumsi untuk penderita hipertensi bu”

Ny.Y : “Iya mbak”

Annisa : “Nah tadi kan saya sudah menyebutkan berbagai penyebab


hipertensi salah satunya cemas. Lalu saya akan mengajari ibu cara mengurangi
kecemasan”

Ny.Y : “Baik mbak”

Annisa : “Saya contohkan dulu nanti bapak, ibu, mas bisa mengikutinya”

Tn.P, Ny.Y, An.D : “Baik mbak”

Annisa mengajari dan mempraktekkan langkah-langkah tarik nafas dalam. Setelah


itu baru Tn.P, Ny.Y dan An.D mempraktekkannya. Mereka tampak kooperatif dan
mampu melakukannya.

Annisa : “Caranya seperti itu, sudah bisa ya. Nanti bisa diulang sampai
merasa rileks”

Ny.Y : “Baik mbak, saya akan mempraktekkannya setiap hari”

Annisa mengajari dan mempraktekkan cara kedua mengurangi kecemasan yaitu


dengan visualisasi. Tn.P, Ny.Y dan An.D tampak mengikuti dengan baik dan
kooperatif.
Annisa : “Caranya seperti itu, sudah bisa ya. Cara ini bisa digabung
dengan cara pertama ya bu, jadi tarik nafas dalam sambil melakukan visualisasi.
Nanti bisa diulang sampai merasa rileks”

Ny.Y : “Baik mbak, saya akan mempraktekkannya setiap hari”

Annisa : “Baik pak bu saya sudah selesai menyampaikan materi


penyuluhannya. Apakah ada yang ingin ditanyakan ?”

Ny.Y : “Saya ingin bertanya mbak, untuk konsumsi garam dalam sehari
kira-kira bolehnya berapa sendok ya?”

Annisa : “Kurang lebih sehari 1 sendok makan ya bu”

Ny.Y : “Baik mbak”

Annisa : “Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?”

Ny Y : “Tidak mbak”

Annisa : “Baik kalau sudah tidak ada. Sebelum saya tutup saya akan
meriview atau mengajak ibu bapak dan mas nya untuk mengingat kembali materi
yang sudah saya sampaikan”

Annisa memberikan beberapa pertanyaan kepada Tn.P, Ny.Y dan An.D. Mereka
dapat menjawab dengan baik dan kooperatif. Annisa memberikan leaflet dan
menutup penyuluhannya.

Annisa : “Wah bagus sekali jawabannya, ternyata masih ingat semua ya.
Baiklah kalau begitu terimakasih atas waktunya ya pak bu, bapak dan ibu sangat
kooperatif sekali. Semoga apa yang sudah saya sampaikan bermanfaat. Sekian
dari saya Wasalamuaikum wr.wb”

Tn.P, Ny.Y, An.D : “Waalaikumsalam wr.wb”


Cara Mengurangi
Kecemasan

Relaksasi Nafas Dalam PENYAKIT


Relaksasi merupakan suatu tindakan
HIPERTENSI
Visualisasi
untuk mengurangi kecemasan dan
meredakan stress. Visualisasi merupakan teknik relaksasi
yang dilakukan dengan membayangkan
Langkah-langkah:
hal-hal yang menyenangkan.
1. Cari tempat yang tenang
Langkah-langkah:
2. Tarik nafas lewat hidung selama 2-
4 detik 1. Duduk atau berbaring dalam posisi
3. Tahan nafas selama 2-4 detik yang nyaman

4. Hembuskan melalui mulut selama 2. Visualisasikan memori indah yang


2-4 detik pernah Anda lalui
5. Uangi sampai merasa rileks 3. Gunakan lima indra Anda untuk
mempertajam imajinasi
SEKOLAH TINGGI ILMU
4. Bayangkan terus selama yang Anda KESEHATAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
inginkan, mungkin bisa diiringi
dengan relaksasi nafas dalam 2021
Pengertian Hipertensi Tanda & Gejala Hipertensi Diet Hipertensi

Makanan yang tidak boleh dikonsumsi :


1. Sakit kepala
1. Makanan yang banyak mengandung garam
2. Kelelahan 2. Makanan yang banyak mengandung
kolesterol
3. Mual
Hipertensi merupakan keadaan yang 3. Makanan yang mengandung lemak jenuh
menyebabkan tekanan darah tinggi 4. Muntah 4. Makanan yang banyak menimbulkan gas
secara terus-menerus, dimana tekanan 5. Sesak nafas
sistolik lebih dari 140 mmHg dan Makanan yang boleh dikonsumsi :
6. Gelisah
1. Sumber kalori : beras, tales, dan kentang
tekanan diastolik lebih 90 mmHg.
7. Pandangan kabur 2. Sumber protein hewani : ayam, telur ayam
3. Sumber protein nabati : tahu, tempe, dan
oncom.
Penyebab Hipertensi Penatalaksanaan Hipertensi 4. Sumber lemak : santan kelapa encer
dibatasi jumlahnya.
1. Penurunan berat badan dan menjaga 5. Sayuran : sayuran yang tidak menimbulkan
1. Kurang aktivitas fisik
berat badan ideal gas seperti, bayam, kangkung, buncis.
2. Usia
2. Olahraga teratur 6. Buah-buahan : semua buah kecuali nangka,
3. Konsumsi JunkFood
3. Berhenti merokok durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
4. Kebiasaan hidup
4. Pembatasan konsumsi garam
5. Faktor keturunan
5. Perubahan pola makan
6. Stress

Anda mungkin juga menyukai