Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
bahwa pasien berhak mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan,
memilih, informasi yang benar, jelas, dan jujur, didengarkan pendapat dan
keluhannya, mendapatkan advokasi, pendidikan & perlindungan konsumen,
dilayani secara benar, jujur, tidak diskriminatif, memperoleh kompensasi, ganti
rugi dan atau penggantian. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65
Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapanan Standar
Pelayanan Minimal, Bab I ayat 6 menyebutkan pelaksanaan kegiatan
pemerintahan di daerah mengacu kepada Standar Pelayanan Minimum (SPM)
akan menjadikan jaminan bagi masyarakat dalam memperoleh pelayanan yang
baik dari pemerintah sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu penyedia
pelayanan kesehatan adalah rumah sakit, sehingga rumah sakit tersebut harus
mampu memberikan pelayanan yang bermutu dan dapat memuaskan pasien
(Depkes RI, 2008).
Mutu pelayanan keperawatan dapat merupakan suatu pelayanan
keperawatan yang komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual yang diberikan
oleh perawat profesional kepada pasien (individu, keluarga maupun masyarakat)
baik sakit maupun sehat, dimana perawatan yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan pasien dan standar pelayanan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan di rumah sakit yang mempunyai peranan besar terhadap pencapaian
efisiensi, mutu dan citra rumah sakit di mata masyarakat. Perawat merupakan
salah satu tenaga profesional yang jumlahnya terbanyak di rumah sakit,
sehingga perlu upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit melalui upaya
peningkatan pelayanan keperawatan (Trimumpuni, 2009). Tenaga perawat
merupakan salah satu kelompok sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit
yang memiliki jumlah paling banyak yaitu mencapai 60% - 70% (Ilyas, 2006).
Tenaga perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling lama berinteraksi
secara langsung dengan klien sehingga baik buruknya kualitas pelayanan

1
keperawatan di suatu rumah sakit akan sangat menentukan kualitas pelayanan
kesehatan di rumah sakit tersebut ( Ilyas 2006).
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya
dibidang keperawatan, maka tuntutan profesionalisme semakin meningkat.
Melihat fenomena tersebut maka kualitas mutu pelayanan kesehatan terutama di
rumah sakit harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) adalah suatu sistem
(struktur, proses dan nilai-nilai) yang memungkinkan perawat profesional
mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang
pemberian asuhan tersebut (Nursalam, 2011). Pada MAKP memungkinkan
pelayanan keperawatan yang menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses
keperawatan, dan memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah
diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim dan pelanggan. Jenis MAKP
yang diterapkan sangat bergantung dari visi misi Rumah Sakit, dapat
diterapkannya proses keperawatan, memperhatikan kepuasan perawat dan
pasien serta komunikasi dan kolaborasi yang jelas antar petugas kesehatan.
Untuk mempermudah tercapai suatu tujuan dari organisasi dibutuhkan
suatu ilmu yang disebut dengan Manajemen. Manajemen merupakan suatu ilmu
tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yg dimilikinya
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen proses
perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing) pengarahan
(Actuating),pengawasan (Controlling) usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lain agar mencapai tujuan
organisasi yg telah ditetapkan Berdasarkan hal tersebut kami dari kelompok 1
profesi kelas reguler akan belajar mengidentifikasi dan menganalisa proses dari
5M (Man, Money, Method, Materials and Machine, dan Market) hingga
perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing) pengarahan
(Actuating),pengawasan (Controlling) usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi dalam mencapai tujuan
organisasi yg telah ditetapkan manajemen keperawatan di Ruang Lantai 3 Unit 2
RS Panti Nirmala.

2
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan
diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan pada klien sesuai dengan prinsip
manajemen keperawatan profesional.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian terhadap pelaksanaan asuhan
keperawatan yang dilaksanakan di Ruang Lantai 3 Unit 2 RS Panti
Nirmala Kota Malang.
b. Mampu menganalisis atau mengidentifikasi 5M (Man, Money,
Methode, Material and Machine) dan situasi manajemen
keperawatan yang ada di Ruang Lantai 3 Unit 2 RS Panti Nirmala
Kota Malang.
c. Mampu mengidentifikasi permasalahan manajemen
keperawatanyang ada di Ruang Lantai 3 Unit 2 RS Panti Nirmala
Kota Malang.
d. Mampu menentukan prioritas masalah berdasarkan permasalahan
yang teridentifikasi.
e. Mampu membuat tujuan dan rencana pemecahan masalah (plan
of action) untuk mengatasi permasalahan yang diprioritaskan.
f. Mampu melaksanakan kegiatan yang direncanakan pada plan of
action yang telah disepakati bersama unit terkait
g. Mampu mengevaluasi hasil kegiatan yang telah direncanakan.
h. Mampu merencanakan tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa
upaya mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama
dengan unit terkait di rumah sakit.
i. Melaksanakan seminar evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan
manajemen keperawatan di Lantai 3 Unit 2 RS Panti Nirmala Kota
Malang.

1.3. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
a. Mengaplikasikan dan mengintegrasikan konsep manajemen
keperawatan dalam tatanan praktek klinik danpengembangan

3
wawasan pengetahuan atau teori manajemen melalui penerapan
fungsi manajemen bangsal.
b. Memberikan kesempatan untuk berfikir kritis dalam menganalisa
MAKP (Metode Asuhan Keperawatan Profesional).
c. Mengaplikasikan metode modifikasi tim-primer dalam praktek
manajemen keperawatan.
d. Memberikan pengalaman pada mahasiswa dalam bidang
manajemen keperawatan.

2. Bagi ruangan atau institusi rumah sakit


Dapat dijadikan sebagai sarana dukungan, masukan, atau
pengembangan fungsi manajemen unit gunamempertahankan dan
peningkatan kualitas pelayanan keperawatan di ruangan pada khususnya
dan kualitas pelayanan rumah sakit pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai