Anda di halaman 1dari 6

EKMA4312

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER:2020/21.1

EkonomiManajerial
EKMA4312
No. Soal Skor
1. Seorang konsumen mengkonsumsi dua macam barang, yaitu barang X dan barang Y. Harga barang X 30
per unit (Px) adalah Rp. 2 dan harga barang Y per unit (Py) adalah Rp. 1. Anggaran yang tersedia
untuk membeli kedua macam barang tersebut adalah Rp. 12. Tingkat kepuasan marjinal (MU) dalam
mengkonsumsi sejumlah barang X dan barang Y dapat dilihat pada tableberikut:
JumlahbarangX 1 2 3 4 5 6 7 8
MUx 16 14 12 10 8 6 4 2
Jumlahbarang Y 1 2 3 4 5 6 7 8
MUy 11 10 9 8 7 6 5 4
Pertanyaan:
a. Tentukan berapa banyak barang X dan jumlah barang Y yang harus dikonsumsi oleh konsumen
tersebut agar dicapai kepuasan yang maksimum (kondisi keseimbangankonsumen).
b. Jika harga barang X turun dari Rp. 2 menjadi Rp. 1, tentukan kondisi keseimbangan yangbaru.
2. Perusahaan A menghasilkan barang X yang dijual di pasar persaingan sempurna. Harga jual barang X 25
di pasar adalah Rp. 5. Kurva biaya yang dihadapi perusahaan A untuk memproduksi barang X dan
kurva permintaan barang X bagi perusahaan A seperti pada gambar berikut:
P
MC

AC

AVC
Rp.7
Rp.5
D = P =MR

0 60unit Q
Pertanyaan:
a. Tentukan jumlah barang keseimbangan bagi perusahaan A. Pada kondisi keseimbangan tersebut,
apakah perusahaan dapat memperoleh laba?
b. Tentukan besarnya laba/rugi yang terjadi pada perusahaan A pada kondisi keseimbangantersebut.
c. Dalam jangka pendek, apakah perusahaan sebaiknya menutup usahanya? Bagaimanaalasan
saudara!

1 dari 2
3. Salah satu strategi umum yang diterapkan dalam kegiatan operasi perusahaan adalah strategi harga 20
dikarenakan proses penentuan harga merupakan salah satu komponen penting dalam penentuan
keputusan dan proses alokasi sumberdaya dalam perusahaan. Perusahaan dalam mengambil
keputusan tentang strategi penentuan harga dalam produknya perlu mempertimbangkann karakteristik
produk, permintaan konsumen, tingkat persaingan produk dari perusahaan lainya. Dengan adanya
tingkat persaingan dari perusahaan lain oleh karena itu perusahaan pesaing melakukan diskriminasi
harga. Berikan analisis berserta contoh penerapan dari pertimbangan suatu perusahaan menerapkan:
a. Dikriminasi harga derajat1
b. Diskriminasi harga derajat2
c. Diskriminasi harga derajat3
4. Pada era Covid-19 seperi sekarang ditambah lagi dengan adanya Undang-undang Cipta Kerja kondisi 25
permintaan dan penawaran dalam pasar tenaga kerja di Indonesia merupakan pertimbangan yang
penting bagi pihak manajemen bisnis/perusahaan maupun pemerintah. Beberapa faktor berikut
mempunyai potensi untuk mempengaruhi keseimbangan pasar tenaga kerja di Indonesia. Dengan
menggunakan asumsi yang biasa dipergunakan dalam teori permintaan dan penawaran, jelaskan
dampak dari perubahan faktor-faktor dibawah ini terhadap keseimbangan pasar tenaga kerja di
Indonesia, faktor-faktor tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Peningkatan kesejahteraan olehperusahaan
b. Deregulasi pemerintah yang mendorong perkembanganinvestasi
c. Peningkatan tingkat upah minimum regional (UMR) yang berada di atas tingkat upah
keseimbangan pasar tenagakerja
d. Peningkatan mutu pendidikan dari tenagakerja
Skor Total 100
1.Seorang konsumen mengkonsumsi dua macam barang, yaitu barang X dan barang Y. Harga barang X per unit (Px)
adalah Rp. 2 dan harga barang Y per unit (Py) adalah Rp. 1. Anggaran yang tersedia untuk membeli kedua macam
barang tersebut adalah Rp. 12. Tingkat kepuasan marjinal (MU) dalam mengkonsumsi sejumlah barang X dan barang
Y dapat dilihat pada tableberikut:
JumlahbarangX 1 2 3 4 5
MUx 16 14 12 10 8
Jumlahbarang Y 4 5 6 7 8
MUy 8 7 6 5 4
Pertanyaan:
a. Tentukan berapa banyak barang X dan jumlah barang Y yang harus dikonsumsi oleh konsumen tersebut agar
dicapai kepuasan yang maksimum (kondisi keseimbangankonsumen).
B.Jika harga barang X turun dari Rp. 2 menjadi Rp. 1, tentukan kondisi keseimbangan yangbaru

Jawab:
a. konsumen akan mencapai kepuasan maksimum apabila kombinasi jumlah barang X dan barang Y dikonsumsi
memenuhi syarat keseimbangan sebagai berikut:

Syarat keseimbangan I adalah


MUx / Px = MUy / Py

Syarat keseimbangan II adalah


Px (Qx) + Py (Qy) = 1

Pada harga barang X per unit (Px) = Rp 2 dan harga barang Y per unit (Py) = Rp 1, agar terpenuhi syarat keseimbangan I
maka tingkat konsumsi (jumlah barang) adalah pada Mux / Px = Muy / Py. Harga barang X = Rp 2 dan harga barang Y =
Rp 1 maka kombinasi jumlah barang X dan jumlah barang Y yang memenugi MUx / 2 = Muy / 1, yaitu MUx = 2MUy. Dari
tabel dibawah ini yang memenuhi MUx = 2 MUy yaitu:
JumlahbarangX 1 2 3 4 5 6 7 8
MUx 16 14 12 10 8 6 4 2
Jumlahbarang Y 1 2 3 4 5 6 7 8
MUy 11 10 9 8 7 6 5 4

Misalnya: jumlah barang X yang dikonsumsi X=1 unit dengan kepuasan marjinal MUx=16, maka jumlah barang Y yang
dikonsumsi Y=4 unit dengan kepuasan marjinal MUy=8. Harga barang X (Px) = 2 dan harga barang Y (Py) = 1. Kombinasi
barang X dan barang Y ini memenuhi syarat keseimbangan I, yaitu:

MUx / Px = MUy / Py 16 / 2 = 8 / 1

Demikian juga pada kombinasi jumlah barang X yang dikonsumsi X=3 unit dengan kepuasan marjinal MUx=12, maka
jumlah barang Y yang dikonsumsi Y=6 unit dengan kepuasan marjinal MUy=6. Harga barang X (Px) = 2 dan harga barang
Y (Py) = 1. Kombinasi barang X dan barang Y ini memenuhi syarat keseimbangan I, yaitu:

MUx / Px = MUy / Py 12 / 2 = 6 / 1

Setelah mempertimbangkan syarat keseimbangan I maka diperoleh 5 kombinasi jumlah barang X dan barang Y yang
harus dikonsumsi agar konsumen tersebut memperoleh kepuasan maksimum. Dari lima kombinasi tersebut dipilih
kombinasi yang memenuhi syarat keseimbangan berikutnya yaitu:
Syarat keseimbangan II: Px (Qx) + Py (Qy) = 1
Rp 2 (Qx) + Rp 1 (Qy) = 12

Kombinasi X Y MUx MUy Pengeluaran Anggaran


1 1 4 16 8 6 12
2 2 5 14 7 9 12
3 3 6 12 6 12 12
4 4 7 10 5 15 12
5 5 8 8 4 18 12

Syarat keseimbangan II terpenuhi jika pengeluaran konsumen untuk mengkonsumsi barang X dan barang Y sama dengan
anggaran yang tersedia untuk mengkonsumsi barang tersebut. Total pengeluaran untuk membeli barang X dan barany Y
adalah harga barang X dikali jumlah barang Y yang dikonsumsi.
Berdasarkan 5 kombinasi jumlah barang X dan barang Y tersebut, kombinasi jumlah barang yang besarnya pengeluaran
untuk mengkonsumsi barang X dan barang Y adalah kombinasi 3. Pada kombinasi 3 menunjukkan jumlah barang X yang
dikonsumsi adalah 3 unit dan jumlah barang Y yang dikonsumsi adalah 6 unit. Total pengeluaran konsumen adalah Rp 2
(3) + Rp 1 (6) = Rp12. Total pengeluaran Rp 12 sama dengan anggaran yang tersedia untuk mengkonsumsi barang X
dan barang Y yaitu Rp 12.

Jadi banyaknya barang X dan barang Y yang harus dikonsumsi agar tercapai kepuasan yang maksimum adalah:
Barang X = 3 dan barang Y = 6

b.Jika harga barang X turun dari Rp 2 menjadi Rp 1, pada Px = Rp 1 dan harga barang Y tetap yaitu Py= Rp 1. Agar
terpenuhi syarat keseimbangan 1 adalah tingkat konsumen (jumlah barang) pada MUx / Px = MUy / Py. Harga barang X =
Rp 1 dan harga barang Y = Rp 1 maka kombinasi jumlah barang X dan jumlah barang Y yang memenuhi MUx = MUy.
Tabel berikut ini kombinasi yang memenuhi MUx = MUy

Jumlahbarang X 5 6 7
MUx 8 6 4
Jumlahbarang Y 4 6 8
MUy 8 6 4

Pada kombinasi jumlah barang X yang dikonsumsi X = 5 unit dengan kepuasan marjinal MUx = 8, maka jumlah barang Y
yang dikonsumsi Y = 4 dengan kepuasan marjinal MUy = 8. Harga barang X (Px) = Rp 1 dan harga barang Y (Py) = Rp 1.
Kombinasi konsumsi barang X dan barang Y ini memenuhi keseimbangan I, yaitu:

MUx / Px = MUy / Py 8/1=8/1

Setelah mempertibangkan syarat keseimbangan I diperoleh 2 kombinasi jumlah barang X dan barang Y yang harus
dikonsumsi agar konsumen tersebut memperoleh kepuasan yang maksimum. Berdasarkan dua macam kombinasi
tersebut dipilih kombinasi yang memenuhi syarat keseimbangan berikutnya yaitu syarat keseimbangan II.

Syarat keseimbangan II :
Px (Qx) + Py (Qy) = 1
Rp 1 (Qx) + Rp 1 (Qy) = Rp 12
X + Y = 12
Kombinasi X Y MUx MUy Pengeluaran Anggaran
1 5 4 8 8 9 12
2 6 6 6 6 12 12
3 7 8 4 4 15 12

Syarat keseimbangan II terpenuhi jika pengeluaran konsumsi untuk mengkonsumsi barang X dan barang Y sama dengan
anggaran yang tersedia untuk mengkonsumsi barang tersebut. Toal pengeluaran untuk membeli barang X dan barang Y
adalah harga barang X dikali jumlah barang yang dikonsumsi ditambah harga barang Y dikali jumlah barang Y yang
dikonsumsi. Berdasarkan data tabel di atas, konsumen memilih kombinasi 2 yaitu mengkonsumsi 6 unit barang X dan 6
unit barang Y. Total pengeluaran konsumen adalah Rp 1 (6) + Rp 1 (6) = Rp 12. Pengeluaran untuk mengkonsumsi
barang X dan barang Y pada kombinasi 2 sebesar Rp 12 sama dengan anggaran yang tersedia untuk membeli
(mengkonsumsi) kedua jenis barang tersebut. Pada kombinasi 2 ini, konsumen telah mencapai kondisi keseimbangan
(kepuasan maksimum).

Jadi banyaknya barang X dan barang Y yang harus dikonsumsi agar tercapai kepuasan yang maksimum adalah: barang
X = 6 dan barang Y = 6
2. Jawab:
a.Jumlah barang X keseimbangan bagi perusahaan A adalah 60 unit.Pada tingkat produksi tersebut harga (P) sama
dengan biaya marjinal (MC) yang merupakan syarat keseimbangan bagi perusahaan di pasar persaingan sempurna.
Pada tingkat output sebanyak 60 unit , perusahaan mennderita rugi karena pada tingkat output tersebut harga barang X
(P) = Rp 5 lebih kecil daripada biaya rata-rata (AC) = Rp 7

b.Perusahaan A tersebut menderita rugi. Besarnya kerugian yang diderita perusahaan A dari barang X adalah:
π=TR−TC
= (P X Q) – (AC X Q)
= (Rp 5 X 60 unit) – (Rp 7 X 60 unit)
= Rp 300 – Rp 420
= - Rp 120
Jadi besarnya rugi yang diderita perusahaan A adalah Rp 120

c.Dalam jangka pendek sebaiknya perusahaan tidak perlu menutup usahanya karena apabila perusahaan tersebut
menutup usahanya maka akan menderita rugi sebesar biaya tetap sedangkan jika usahanya terus beroperasi maka
perusahaan tersebut akan menderita kerugian lebih kecil daripada biaya rata-rata. Dan sebagian biaya tetap dapat
ditutup dengan kelebihan harga terhadap biaya variabel.

3.a.analisa tentang penerapan dari pertimbangan suatu perusahaan yang menerapkan diskriminasi harga derajat 1
Diskriminasi harga derajat 1 (perfect price discrimination) adalah kondisi di mana harga setiap output yang dijual oleh
perusahaan tepat sama dengan harga maksimum yang mau dibayarkan oleh calon pembeli (reservation price), di mana
calon pembeli berada dalam kondisi indiferens untuk membeli atau tidak membeli. Tujuan perusahaan menetapkan
diskriminasi derajat pertama ini adalah untuk mengambil semua surplus konsumen sebagai keuntungan perusahaan.
dalam diskriminasi harga derajat 1 ini, perusahaan cenderung menerapkan harga yang berbeda-beda di setiap unit
barang yang dijual. Apabila diskiminasi haga derajat 1 ini dijanlankan maka perusahaan akan meraih keuntungan yang
maksimal namun dalam hal ini yang paling dirugikan adalah konsumen.
Contohnya:
1.sebuah dealer motor menetapkan harga yang berbeda untuk merek motor yang sama kepada 10 orang konsumen
yang berbeda.
2.Seorang dokter menerapkan tarif konsultasi yang berbeda kepada setiap pasien yang melakukan konsultasi.

b.analisa tentang penerapan dari pertimbangan suatu perusahaan yang menerapkan diskriminasi harga derajat 2
dalam diskriminasi harga derajat kedua ini, surplus konsumen yang dapat diraih oleh perusahaan lebih rendah
dibandingkan dengan diskriminasi harga derajat 1 karena ketidakmampuan perusahaan untuk menerapkan harga
outputnya pada tingkat harga maksimum yang mau dibayarkan oleh calon pembeli (reservation price).
Contohnya :
1.Pemberlakuan diskon terhadap suatu produk apabila konsumen membeli dalam jumlah yang banyak.
2.Penerapan harga suatu produk yang lebih murah dibandingkan harga jualnya apabila produk tersebut memiliki
tanda khusus (kupon) atau memiliki kartu belanja di supermarket tertentu.
c analisa tentang penerapan dari pertimbangan suatu perusahaan yang menerapkan diskriminasi harga derajat 3.
Dalam diskriminasi harga derajat 3 ini terjadi ketika perusahaan menerapkan harga yang berbeda untuk produk
yang sama antara pasar dengan karakteristik yang berbeda. Harga yang diterapkan untuk pasar yang tingkat
elastisitas permintaannya rendah (kurang elastis) cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pasar yang
tingkat elastisitas permintaannya tinggi. (lebih elastis)
Contohnya :
1.penerapan tarif listrik PLN antara rumah tangga dengan pabrik/ industri berbeda, untuk tarif listrik PLN industri
lebih mahal dibandingkan dengan rumah tangga. Untuk tarif listrik rumah tanggapun juga dibedakan antara daerah
satu dengan daerah yang lain.
2.perbedaan penerapan tarif kelas eksekutif dan kelas bisnis pada alat transportasi seperti pesawat terbang dan
kereta api.
(sumber referensi: BMP EKMA4312/ MODUL 6 HAL: 6.27 s/d 6.28)

4.Dampak dari perubahan faktor-faktor berikut ini terhadap penerapan keseimbangan pasar tenaga kerja di
Indonesia yaitu:
a.Peningkatan kesejahteraan oleh perusahaan

Anda mungkin juga menyukai