Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 2:

PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenaiPerilaku Etika dalam Bisnis. Anda
harus mampu:
1.1 Menjelaskan Perilaku Etika dalam Bisnis

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Perilaku Etika dalam Bisnis

LINGKUNGAN BISNIS YANG MEMPENGARUHI ETIKA


Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut
benar-salah, baik -buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat
pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja dan etika perorangan, yang
menyangkut hubungan-hubungan sosial antara perusahaan, karyawan dan
lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan
karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan
perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika kerja terkait antara
perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan
antar karyawan.

Perilaku etis yang telah berkembang dalam perusahaan menimbulkan


situasi saling percaya antara perusahaan dan stakeholders, yang
memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan jangka panjang.
Perilaku etis akan mencegah pelanggan, pegawai dan pemasok bertindak
oportunis, serta tumbuhnya saling percaya.
Budaya perusahaan memberi kontribusi yang signifikan terhadap
pembentukan perilaku etis, karena budaya perusahaan merupakan
seperangkat nilai dan norma yang membimbing tindakan karyawan. Budaya
dapat mendorong terciptanya perilaku, dan sebaliknya dapat pula mendorong
terciptanya perilaku yang tidak etis.

12
Kebijakan perusahaan untuk memberikan perhatian serius pada etika
perusahaan akan memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku
etis dalam perusahaan. Kebijakan perusahaan biasanya secara formal
didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Di tengah
iklim keterbukaan dan globalisasi yang membawa keragaman budaya, code of
conduct memiliki peran yang semakin penting, sebagai buffer dalam
interaksi intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan dan agama.
Sebagai persemaian untuk menumbuhkan perilaku etis, perlu
dibentuk iklim etika dalam perusahaan. Iklim etika tercipta, jika dalam suatu
perusahaan terdapat kumpulan pengertian tentang perilaku apa yang dianggap
benar dan tersedia mekanisme yang memungkinkan permasalahan mengenai
etika dapat diatasi.

Terdapat tiga faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim


etika dalam perusahaan:

 Terciptanya budaya perusahaan secara baik.


 Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya (trust-
based organization).
 Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai (employee
relationship management).
Iklim etika dalam perusahaan dipengaruhi oleh adanya interaksi beberapa
faktor, yaitu faktor kepentingan diri sendiri, keuntungan perusahaan,
pelaksanaan efisiensi dan kepentingan kelompok.

Penciptaan iklim etika mutlak diperlukan, meskipun memerlukan waktu,


biaya dan ketekunan manajemen. Dalam iklim etika,
kepentingan stakeholders terakomodasi secara baik karena dilandasi rasa
saling percaya.

Pengertian
Etika bisnis memiliki definisi yang hampir sama dengan etika profesi,
namun secara lebih rinci. Etika bisnis adalah perilaku etis atau tidak etis
yang dilakukan oleh pimpinan, manajer, karyawan, agen, atau perwakilan
suatu perusahaan.

13
Faktor yang mempengaruhi Perilaku Etika. Tiga fakto utamanya, yaitu :

 Perbedaan Budaya.
Perilaku bisnis orang Indonesia tentu saja berbeda dengan Negara lain.
Hal yang sama, daerah atau kota tertentu berbeda perilaku bisnisnya
dengan daerah lain.

Semakin banyak hal yang diketahui dan semakin baik seseorang


memahami suatu situasi, semakin baik pula kesempatannya dalam
membuat keputusan-keputusan yang etis.Ketidaktahuan bukanlah alasan
yang dapat diterima dalam pandangan hukum, termasuk masalah etika.

 Perilaku Organisasi
Dasar etika bisnis adalah bersifat kesadaran etis dan meliputi standar-
standar perilaku.Banyak organisasi menyadari betul perlunya
menetapkan peraturan-peraturan perusahaan terkait perilaku dan
menyediakan tenaga pelatih untuk memperkenalkan dan memberi
pemahaman tentang permasalahan etika.

Ada beberapa factor lain yang mempengaruhi Perilaku etika bisnis, yaitu:

 Physical
Kualitas air dan udara, keamanan

 Moral
Kebutuhan akan kejujuran (fairness) dan keadilan (equity)

 Bad Judgment
Kesalahan operasi, kompensasi eksekutif

 Activist Shareholders
Shareholders etis, konsumen dan environmentalist

 Economic
Kelemahan, tekanan untuk bertahan

14
 Competition
Tekanan global

 Financial Malfeasance
Berbagai skandal akuntansi dan keuangan

 Governance Failures
Pengakuan thd arti penting good governance dan isu-isu etika

 Accountability
Kebutuhan akan transparansi

 Synergy
Publikasi, perubahan-perubahan yang berhasil

 Institutional Reinforcement
Hukum/UU baru utk mereformasi praktik bisnis dan profesi

Ada 3 Jenis Masalah Yang Dihadapi Dalam Etika Yaitu:


 Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan
etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem
sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.

 Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-
pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu.Permasalahan
ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik
dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.

 Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang
muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan.Masalah ini

15
termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter
individual.

KESALING-TERGANTUNGAN BISNIS DENGAN MASYARAKAT


Dalam bisnis perusahaan sangat terkait dengan aktivitas
publik.Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat dengan
kehidupan ekonomi anggota masyarakat.Karena lingkungan itulah, bisnis
mempunyai kepentingan untuk mengelola pihak-pihak yang berasal dari
berbagai latar belakang (social, budaya, dan politik).

Perusahaan berhubungan dengan masyarakat melalui berbagai


kebijakan.Namun perusahaan tidak hanya berhubungan dengan masyarakat
melalui kebijakan.Perusahaan juga berhubungan dengan masyarakat melalui
“aktivitas lapis kedua”.Aktivitas ini tidak secara langsung berhubungan
dengan tindakan, melainkan sebagai konsekuensi atas aktivitas yang
mengarah pada pencapaian tujuan dan misi.

Dua pandangan tanggung jawab sosial :

 Pandangan klasik : tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab


sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba (profit oriented) Pada
pandangan ini manajer mempunyai kewajiban menjalankan bisnis sesuai
dengan kepentingan terbesar pemilik saham karena kepentingan pemilik
saham adalah tujuan utama perusahaan.
 Pandangan sosial ekonomi : bahwa tanggung jawab sosial manajemen
bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan social

KEPEDULIAN PELAKU BISNIS TERHADAP ETIKA


Suatu perusahaan dalam berbisnis tidak hanya bermaksud memenuhi
kebutuhan masyarakat konsumen.Namun mampu menyediakan sarana-sarana
yang dapat menarik minat dan perilaku membeli konsumen.Para pelaku bisnis
secara umum memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Perusahaan memiliki
maksud dan tujuan bisnis yang sangat terkait erat dengan factor-faktor berikut
:

16
 Pemenuhan kebutuhan
 Keuntungan usaha
 Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
 Mengatasi berbagai resiko
 Tanggungjawab social

PERKEMBANGAN DALAM ETIKA BISNIS


Kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan
etika.Perhatian etika untuk bisnis dapat dikatakan seumur dengan bisnis itu
sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis , mengurangi timbangan atau takaran,
berbohong merupakan contoh-contoh kongkrit adanya hubungan antara etika
dan bisnis. Namun demikian bila menyimak etika bisnis seperti dikaji dan
dipraktekan sekarang, tidak bisa disangkal bahwa terdapat fenomena baru
dimana etika bisnis mendapat perhatian yang besar dan intensif sampai
menjadi status sebagai bidang kajian ilmiah yang berdiri sendiri.

Etika bisnis menjadi fenomena global pada tahun 1990-an, etika bisnis
telah menjadi fenomena global dan telah bersifat nasional, internasional dan
global seperti bisnis itu sendiri. Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin ,
ASIA, Eropa Timur dan kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang aktif
melakukan kajian etika bisnis adalah institute of moralogy pada universitas
Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen
center of human values yang didirikan oleh dewan direksi dari indian institute
of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Di indonesia sendiri pada beberape
perguruan tinggi terutama pada program pascasarjana telah diajarkan mata
kuliah etika isnis. Selain itu bermunculan pula organisasi-organisasi yang
melakukan pengkajian khusus tentang etika bisnis misalnya lembaga studi
dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU Indonesia) di Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai