A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenaiPerilaku Etika dalam Bisnis. Anda
harus mampu:
1.1 Menjelaskan Perilaku Etika dalam Bisnis
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Perilaku Etika dalam Bisnis
12
Kebijakan perusahaan untuk memberikan perhatian serius pada etika
perusahaan akan memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku
etis dalam perusahaan. Kebijakan perusahaan biasanya secara formal
didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Di tengah
iklim keterbukaan dan globalisasi yang membawa keragaman budaya, code of
conduct memiliki peran yang semakin penting, sebagai buffer dalam
interaksi intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan dan agama.
Sebagai persemaian untuk menumbuhkan perilaku etis, perlu
dibentuk iklim etika dalam perusahaan. Iklim etika tercipta, jika dalam suatu
perusahaan terdapat kumpulan pengertian tentang perilaku apa yang dianggap
benar dan tersedia mekanisme yang memungkinkan permasalahan mengenai
etika dapat diatasi.
Pengertian
Etika bisnis memiliki definisi yang hampir sama dengan etika profesi,
namun secara lebih rinci. Etika bisnis adalah perilaku etis atau tidak etis
yang dilakukan oleh pimpinan, manajer, karyawan, agen, atau perwakilan
suatu perusahaan.
13
Faktor yang mempengaruhi Perilaku Etika. Tiga fakto utamanya, yaitu :
Perbedaan Budaya.
Perilaku bisnis orang Indonesia tentu saja berbeda dengan Negara lain.
Hal yang sama, daerah atau kota tertentu berbeda perilaku bisnisnya
dengan daerah lain.
Perilaku Organisasi
Dasar etika bisnis adalah bersifat kesadaran etis dan meliputi standar-
standar perilaku.Banyak organisasi menyadari betul perlunya
menetapkan peraturan-peraturan perusahaan terkait perilaku dan
menyediakan tenaga pelatih untuk memperkenalkan dan memberi
pemahaman tentang permasalahan etika.
Ada beberapa factor lain yang mempengaruhi Perilaku etika bisnis, yaitu:
Physical
Kualitas air dan udara, keamanan
Moral
Kebutuhan akan kejujuran (fairness) dan keadilan (equity)
Bad Judgment
Kesalahan operasi, kompensasi eksekutif
Activist Shareholders
Shareholders etis, konsumen dan environmentalist
Economic
Kelemahan, tekanan untuk bertahan
14
Competition
Tekanan global
Financial Malfeasance
Berbagai skandal akuntansi dan keuangan
Governance Failures
Pengakuan thd arti penting good governance dan isu-isu etika
Accountability
Kebutuhan akan transparansi
Synergy
Publikasi, perubahan-perubahan yang berhasil
Institutional Reinforcement
Hukum/UU baru utk mereformasi praktik bisnis dan profesi
Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-
pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu.Permasalahan
ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik
dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang
muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan.Masalah ini
15
termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter
individual.
16
Pemenuhan kebutuhan
Keuntungan usaha
Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
Mengatasi berbagai resiko
Tanggungjawab social
Etika bisnis menjadi fenomena global pada tahun 1990-an, etika bisnis
telah menjadi fenomena global dan telah bersifat nasional, internasional dan
global seperti bisnis itu sendiri. Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin ,
ASIA, Eropa Timur dan kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang aktif
melakukan kajian etika bisnis adalah institute of moralogy pada universitas
Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen
center of human values yang didirikan oleh dewan direksi dari indian institute
of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Di indonesia sendiri pada beberape
perguruan tinggi terutama pada program pascasarjana telah diajarkan mata
kuliah etika isnis. Selain itu bermunculan pula organisasi-organisasi yang
melakukan pengkajian khusus tentang etika bisnis misalnya lembaga studi
dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU Indonesia) di Jakarta.
17