Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 12:

ISU ETIKA SIGNIFIKAN DALAM DUNIA BISNIS


DAN PROFESI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenaiIsu Etika Signifikan dalam
dunia bisnis dan profesi
.
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Isu Etika Signifikan dalam dunia bisnis dan profesi

ISU ETIKA SIGNIFIKAN DALAM DUNIA BISNIS DAN PROFESI


Berikut ini adalah bahasan mengenai hubungan antara Isu etika dalam
dunia bisnis dan profesi. Pertama kita akan membahas apa pengertian dari isu
etika. Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu
lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian.Isu
adalah topic yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang
memungkinkan orang untuk mengemukakan pendapat yang bervariasi.Isu
muncul dikarenakan adanya perbedaan nilai.Etik merupakan bagian dari
filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalm menghargai suatu
tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu baik atau
buruk.Moral adalah keyakinan individu bahwa sesuatu adalah mutlak baik,
atau buruk walaupun situasi berbeda.Teori moral mencoba menformulasikan
suatu prosedur dan mekanisme untuk pemecahan masalah etik.
Issue moral (etik) adalah topik yang penting berhubungan dengan
benar dan salah dalam kehidupan sehari – hari, begitu juga dal dunia bisnis
dan profesi. Didalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan
segala cara. Bahkan tindakan yang berbau kriminal pun ditempuh demi
pencapaian suatu tujuan. Kalau sudah demikian, pengusaha yang menjadi
pengerak motor perekonomian akan berubah menjadi binatang ekonomi.

69
Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak
menampakan kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin
meningkat.Tindakan mark-up, ingkar janji, tidak mengindahkan kepentingan
masyarakat, tidak memperhatikan sumber daya alam maupun tindakan kolusi
dan suap merupakan segelintir contoh pengabdian para pengusaha terhadap
etika bisnis.Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan
main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Isu etika yang signifikan
dengan dunia bisnis dan profesi, diantaranya :

1. Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis
perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, atau
pemegang saham utama perusahaan. Perusahaan menerapkan kebijakan
bahwa personilnya harus menghindari investasi, asosiasi atau hubungan lain
yang akan mengganggu, atau terlihat dapat mengganggu, dengan penilaian
baik mereka berkenaan dengan kepentingan terbaik perusahaan.
Sebuah situasi konflik dapat timbul manakala personil mengambil
tindakan atau memiliki kepentingan yang dapat menimbulkan kesulitan bagi
mereka untuk melaksanakan pekerjaannya secara objektif dan
efektif.Benturan kepentingan juga muncul manakala seorang karyawan,
petugas atau direktur, atau seorang anggota dari keluarganya, menerima
tunjangan pribadi yang tidak layak sebagai akibat dari kedudukannya dalam
perusahaan. Apabila situasi semacam itu muncul, atau apabila individu tidak
yakin apakah suatu situasi merupakan benturan kepentingan, ia harus segera
melaporkan hal-hal yang terkait dengan situasi tersebut kepada petugas
kepatuhan perusahaan. Apabila manajemen senior perusahaan menetapkan
bahwa situasi tersebut menimbulkan benturan kepentingan, mereka harus
segera melaporkan benturan kepentingan tersebut kepada komite pemeriksa.

70
2. Etika dalam Tempat Kerja Dunia kerja
memang menyimpan banyak sisi, secara positif orang memang
menaruh harapan dari dunia kerja yaitu untuk memenuhi keperluan hidupnya.
Namun tuntutan pekerjaan pun bila tidak dihadapi dengan baik dapat
membawa tekanan bagi pekerja sendiri.Menyikapi hal tersebut mungkin ada
hubungannya dengan fenomena maraknya kegiatan eksekutif bisnis
mendalami nilai-nilai agama. Mereka mengikuti aktivitas keagamaan seperti
tasawuf, kebaktian bersama dan lainnya untuk mengkaji dan mengaplikasikan
nilai-nilai luhur yang selama ini kerap hilang dari dunia kerja.Kemerosotan
nilai dalam dunia kerja juga diakui oleh ahli filsafat Franz Magnis Suseno,
bahwa etika dalam tempat kerja mulai tergeser oleh kepentingan pencapaian
keuntungan secepat-cepatnya.
Etika sudah tidak ada lagi dan kegiatan ekonomi hanya dimaknakan
sebagai usaha mencari uang dengan cepat.Akibatnya, perusahaan
memberlakukan karyawan dengan buruk dan tidak menghormati setiap
pribadi.Etikadalam profesionalisme bisnis.Ada dua hal yang terkandung
dalam etika bisnis yaitu kepercayaan dan tanggung jawab.Kepercayaan
diterjemahkan kepada bagaimana mengembalikan kejujuran dalam dunia
kerja dan menolak stigma lama bahwa kepintaran berbisnis diukur dari
kelihaian daya saing. Sedangkan tanggung jawab diarahkan atas mutu output
sehingga insan bisnis jangan puas hanya terhadap kualitas kerja yang asal-
asalan.Dalam pandangan rasional tentang perusahaan, kewajiban moral utama
pegawai adalah untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari
kegiatan-kegiatan yang mungkin mengancam tujuan tersebut.
Jadi, bersikap tidak etis berarti menyimpang dari tujuan-tujuan
tersebut dan berusaha meraih kepentingan sendiri dalam cara-cara yang jika
melanggar hukum dapat dinyatakan sebagai salah satu bentuk “kejahatan
kerah putih”.

71
3. Aktivitas Bisnis Internasional – Masalah Budaya
Bagaimana cara dan perilaku manusia melakukan sesuatu serta
bagaimana suatu kelompok individu membentuk kebiasaan. Kepemimpinan
berperan sebagai motor yang harus mampu mencetuskan dan menularkan
kebiasaaan produktif di lingkungan organisasi. Maka dengan demikian,
masalah budaya perusahaan bukanlah hanya apa yang akan dikerjakan
sekolompok individu melainkan juga bagaimana cara dan tingkah laku
mereka pada saat mengerjakan pekerjaan tersebut.Seorang pemimpin
memiliki peranan penting dalam membentuk budaya perusahaan. Hal itu
bukanlah sesuatu yang kabur dan hambar, melainkan sebuah gambaran jelas
dan konkrit. Jadi, budaya itu adalah tingkah laku, yaitu cara individu
bertingkah laku dalam mereka melakukan sesuatu.

4. Akuntabilitas Sosial
Tujuan Akuntanbilitas Sosial, antara lain : Untuk mengukur dan
mengungkapkan dengan tepat seluruh biaya dan manfaat bagi masyarakat
yang ditimbulkan oleh aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan produksi
suatu perusahaan Untuk mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatan
perusahaan terhadap lingkungannya, mencakup : financial dan managerial
social accounting, social auditing. Untuk menginternalisir biaya sosial dan
manfaat sosial agar dapat menentukan suatu hasil yang lebih relevan dan
sempurna yang merupakan keuntungan sosial suatu perusahaan.

5. Manajemen Krisis
Manajemen krisis adalah respon pertama perusahaan terhadap sebuah
kejadian yang dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan
normal. Artinya terjadi gangguan pada proses bisnis ‘normal’ yang
menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk mengoptimalkan
fungsi-fungsi yang ada, dan dengan demikian dapat dikategorikan sebagai
krisis.Kejadian buruk dan krisis yang melanda dunia bisnis dapat mengambil
beragam bentuk. Mulai dari bencana alam seperti Tsunami, musibah

72
teknologi (kebakaran, kebocoran zat-zat berbahaya) sampai kepada karyawan
yang mogok kerja. Segala kejadian buruk dan krisis, berpotensi menghentikan
proses normal bisnis yang telah dan sedang berjalan, membutuhkan
penanganan yang segera (immediate) dari pihak manajemen.
Penanganan yang segera ini kita kenal sebagai manajemen krisis
(crisis management).Saat ini, manajemen krisis dinobatkan sebagai new
corporate discipline.Manajemen krisis adalah respon pertama perusahaan
terhadap sebuah kejadian yang dapat merubah jalannya operasi bisnis yang
telah berjalan normal. Pendekatan yang dikelola dengan baik sebagai respon
terhadap kejadian itu terbukti secara signifikan sangat membantu meyakinkan
para pekerja, pelanggan, mitra, investor, dan masyarakat luas akan
kemampuan organisasi melewati masa krisis.

contoh kasus
yang selanjutnya menjadi masalah bagi pemerintah dan dunia usaha
adalah masih adanya pelanggaran terhadap upah buruh. Hal lni menyebabkan
beberapa produk nasional terkena batasan di pasar internasional. Contoh lain
adalah produk-produk hasil hutanyang mendapat protes keras karena
pengusaha Indonesia dinilai tidak memperhatikan kelangsungan sumber alam
yang sangat berharga..solusi Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis
tampaknya tidak menampakan kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari
semakin meningkat
Tindakan mark-up, ingkar janji, tidak mengindahkan kepentingan
masyarakat, tidak memperhatikan sumber daya alam maupun tindakan kolusi
dan suap merupakan segelintir contoh pengabdian para pengusaha terhadap
etika bisnis.Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan
main yang tidak mengikat karena bukan hukum.Tetapi harus diingat dalam
praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas
bisnisyang dijalankan.Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha
tidak lepas dari elemen-elemen lainnya.Keberadaan usaha pada hakikatnya
adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Bisnis tidak hanya

73
mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum sebagai
pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain.Sebagai bagian dari
masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada pada
masyarakat.Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan
itu membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika
itu antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat
dalam hubungan langsung maupun tidak langsung.

74

Anda mungkin juga menyukai