Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PROFIL ORGANISASI

A. Deskripisi Organisasi
1. Data Geografis

Secara geografis, wilayah kerja Puskesmas Galis. merupakan

dataran tinggi yang terletak di Jalan Raya Galis No. 20 Kecamatan Galis

Kabupaten Bangkalan, dengan ketinggian sekitar 146 m DPAL. Luas

wilayah Puskesmas galis adalah 745 ha. Adapun batas administratif

wilayah kerja Puskesmas Galis. adalah sebagai berikut :

 Batas Utara : kecamatan Konang

 Batas Timur : kecamatan Blega

 Batas Selatan : kecamatan Modung

 Batas Barat : kecamatan Tanah Merah

Wilayah kerja Puskesmas Galis terdiri dari 11 kelurahan/ desa yaitu :

 Kelurahan/Desa Banyubunih;

 Kelurahan/Desa Lantek Timur;

 Kelurahan/Desa Longkek;

 Kelurahan/Desa Galis;

 Kelurahan /Desa Pekadan;

 Kelurahan /Desa Kajuanak;

 Kelurahan /Desa Paterongan;

 Kelurahan /Desa Daleman;

 Kelurahan/Desa Tellok;

1
 Kelurahan /Desa Blateran; dan

 Kelurahan /Desa Kelbung.

Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Galis

2
2. Data Demografi

a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Perkembangan jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas

Galis selama kurun waktu lima tahun terakhir mengalami peningkatan

sebesar 0,4 % per tahun. Adapun prosentase jumlah penduduk laki –

laki lebih banyak, yaitu 75.% sedangkan perempuan sebanyak 25 %.

Sehingga Puskesmas saat ini diharapkan dapat memberikan

pelayanan kesehatan yang bermutu dan tepat sasaran terhadap

penduduk di wilayah kerjanya. Tingkat partisipasi laki - laki dapat

dilihat diberbagai bidang, mulai dari pertanian, produksi rumah tangga

ataupun sebagai pedagang. Data jumlah penduduk berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat pada grafik berikut ini

Tabel 2.1
Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Galis Tahun 2019

Jumlah Penduduk Kepadatan


Luas
No Desa Laki- Jumlah Penduduk
(km) KK Perempuan
Laki (jiwa/km2)
1 Tellok 9,55 710 1516 357 1873 196,2
2 Daleman 7,99 935 1406 366 1772 221,8
3 Blateran 2,37 255 549 192 741 312,6
4 Paterongan 4,34 765 1713 615 2328 536,4
5 Kajuanak 5,37 650 982 307 1289 240,0
6 Longkek 5,13 725 1976 740 2716 529,4
7 Galis 3,89 715 1377 607 1984 510,0
8 Pekadan 4,41 730 1778 485 2263 513,0
9 Lantek Timur 5,52 860 1742 521 2268 410,9
10 Kelbung 9,83 915 1939 366 2305 234,5
11 Banyubunih 12,86 1530 3687 1657 5344 415,5
Jumlah 71,26 8790 18665 6213 24883 349,2
Sumber : Data Monografi Kecamatan, 2019

3
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui jumlah penduduk wilayah

kerja Puskesmas Galis yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18.665

jiwa sementara, jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan

sebanyak 6.213 jiwa. Penduduk laki - laki memiliki jumlah lebih besar

dari penduduk perempuan, yaitu sebesar 75 % dari total penduduk.

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Galis Tahun 2018

Kepadatan
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
Luas
No Desa (jiwa/km2)
(km)
Laki-
KK Perempuan
Laki
1 Tellok 9,55 701 1511 355 1866 195,4
2 Daleman 7,99 922 1400 365 1765 220,9
3 Blateran 2,37 242 544 192 736 310,5
4 Paterongan 4,34 754 1709 611 2320 536,6
5 Kajuanak 5,37 631 977 304 1281 238,5
6 Longkek 5,13 711 1971 737 2708 527,9
7 Galis 3,89 707 1375 603 1978 508,5
8 Pekadan 4,41 721 1774 481 2255 511,3
9 Lantek Timur 5,52 849 1738 517 2255 408,5
10 Kelbung 9,83 903 1927 363 2290 233,0
11 Banyubunih 12,86 1513 3685 1655 5340 415,2
Jumlah 71,26 8654 18611 6183 24794 347,9

Dari tabel tersebut diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah

penduduk di wilayah kerja Puskesmas Galis.

Dapat dilihat pada grafik 2.1 di bawah ini

Grafik 2.2
20000 18611 Peningkatan
18665
18000
Jumlah
16000 Penduduk di
14000 Wilayah Kerja
12000 Puskesmas
10000 Galis
Laki - laki
8000 6183 Perempuan
6000 6213
4000
2000
0
2018 4
2019
Sumber : Data Monografi Kecamatan, 2019
B. Visi dan Misi Puskesmas

1. Visi Puskesmas

Puskesmas dengan Pelayanan Prima Menuju Masyarakat sehat

Dan mandiri

2. Misi Puskesmas

a. Memberikan pelayanan secara prima

b. Meningkatkan kwalitas SDM

c. Mengembangkan sarana dan prasarana yang mengutamakan

kwalitas pelayanan

d. Meningkatkan peranserta aktif masyarakat terhadap kesehatan

e. Meningkatkan Akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan

C. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Puskesmas

1. Tugas

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun

2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dalam pasal 4

disebutkan bahwa Puskesmas mempunyai tugas, antara lain:

a. Puskesmas Galis melaksanakan upaya kesehatan

masyarakat tingkat pertama di wilayah kerjanya;

b. Melaksanakan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama

di wilayah kerjanya.

2. Fungsi

5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

maka Puskesmas Galis menyelenggarakan fungsi:

a. memantau pelaksanaan pembangunan di wilayah kerjanya

agar berwawasan kesehatan;

b. menggerakkan peran serta masyarakat untuk mengidentifikasi

dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat

perkembangan masyarakat di wilayah kerjanya;

c. melaksanakan advokasi dan sosialisasi regulasi terkait upaya

kesehatan masyarakat;

d. membuat perencanaan berdasarkan analisis kebutuhan di

wilayah kerjanya;

e. melakukan komunikasi, informasi, edukasi, dan

pemberdayaan masyarakat di wilayah kerjanya dalam bidang

kesehatan;

f. melaksanakan pembinaan teknis jejaring dan upaya

kesehatan berbasis masyarakat di wilayah kerjanya;

g. melaksanakan identifikasi, pencatatan, dan pelaporan

masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya;

h. melaksanakan analisis masalah kesehatan dan penyediaan

informasi kesehatan masyarakat dari wilayah kerjanya;

i. melaksanakan evaluasi akses, mutu, dan cakupan pelayanan

kesehatan di wilayah kerjanya; dan meningkatkan

pengetahuan tenaga kesehatan pelaksana.

6
Gambar 2.3
Struktur Organisasi Puskesmas Galis

KEPALA Pemimpin BLUD


UPT PUSKESMAS GALIS
KPA/KPB

Ka. Sub Bagian Tata Usaha

Pejabat
Sistem Informasi Puskesmas
Keuangan
Moch Farid Alfarisi Ur. Kepegawaian Hariyanto Ur Umum Ur Keuangan

Kelompok Pengurus Bendahara


Jabatan Barang
Fungsional

Pelaksana Program Pelaksana Program Penanggungjawab Penanggungjawab


Jejaring Fasilitas Pelayanan
Jaringan Pelayanan Puskesmas
UKM UKP Kesehatan

Balai Pengobatan
Perbaikan BPU
Promkes POLI GIGI
P2M & PTM KIA
KESLING LAB
KES. PRO KONSELING Pejabat
UKK Teknis
FARMASI
UKS
BATTRA/TOGA
YANDU
YANDU LANSIA
UKGMD

Sumber : Permenkesh no 75 tahun 2014


7
D. Uraian Tugas Perawat
Perawat Balai Pengobatan (BP)
1. Fungsi
Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan
keperawatan kepada masyarakat di Puskesmas.

2. Tugas
a. Tugas Pokok
1) Melaksanakan pelayanan keperawatan di Balai Pengobatan.
2) Pencatatan dan pelaporan kegiatan baik harian, mingguan,
bulanan, triwulan maupun tahunan kepada Kepala Puskesmas
dan Dinas Kesehatan.
b. Tugas Tambahan
1) Pembantu pengelola barang Balai Pengobatan
2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Puskesmas.
3. Wewenang
a. Melakukan pelayanan keperawatan di Balai Pengobatan.
b. Melakukan tindakan medis keperawatan di Balai Pengobatan.
c. Melakukan kolaborasi dengan tenaga medis lain.
d. Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga.
e. Melakukan rujukan penderita jika diperlukan
f. Mengelola barang di Balai Pengobatan.
g. Membatu pelaksana PPPK dalam melakukan kegiatan PPPK.
h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan secara harian, mingguan, bulanan,
tribulan dan tahunan
E. Nilai-nilai Aparatur Sipil Negara
Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa,
maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten dan berintegritas yang
berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu mempunyai nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Adapun inti penjelasan terkait nilai- nilai ANEKA adalah sebagai berikut:

8
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun, keduanya memiliki konsep yang berbeda.
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai,
sedangkan responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-
nilai publik tersebut antara lain adalah:

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap
penyelenggara negara, baik di pusat maupun didaerah.

Seorang ASN dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air


Indonesia (nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional.
Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan dari fungsi ASN sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN
senantiasa harus mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan

9
bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi
kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas
segalanya.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, ASN harus berpegang pada


prinsip adil dan netral. Adil dalam artian tidak boleh berperilaku diskriminatif serta
harus obyektif, jujur, transparan. Sementara bersikap netral adalah tidak
memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Dengan
bersikap netral dan adil dalam melaksanakan tugasnya, ASN akan mampu
menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan
masyarakatsekitar.

3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik
atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan
hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk
membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai- nilai yang dianut. Kode Etik adalah
aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis.

4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai
upaya telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam
implementasinya masih belum sesuai dengan harapan. Penyelengaraan
pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa ditawar lagi
ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik.

10
Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik dan
feodal yang selalu minta dilayani, menjadi pola pemerintahan yang siap melayani
dan senantiasa mengedepankan kebutuhan dan keinginan masyarakat sebagai
stakeholder pemerintah. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab ASN,
semua harus dilaksanakan secara optimal agar dapat memberikan kepuasan
kepada masyarakat. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah
layanan yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara
efektif, efisien dan inovatif

5. Anti Korupsi
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari
nilai-nilai anti korupsi,yaitu:

a. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepadaperaturan.
e. Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran.
Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak

11

Anda mungkin juga menyukai