Anda di halaman 1dari 11

BAB II

A. Pengertian Ronde Keperawatan


Ronde keperawatan adalah pertemuan antara staff yang usai kerja melaporkan
pada staf yang mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf menjelaskan apa yang
telah dilakukan dan mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam
kerangka kerja berfikir staf, dan secara sistematis menegakkan kemampuan sistem
untuk menangani masalah medis. Didalam ronde keperawatan terjadi proses interaksi
antara perawat dengan perawat, perawat dengan pasien.
Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan merupakan
prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan
informasi yang akan membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan
memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatannya
serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien. Ronde
keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa
perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh
teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman
yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan untuk mengatasi keperawatan klien
yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas &
melaksanakan asuhan keperawatan, yang dilakukan oleh Perawat Primer dan atau
konsuler, kepala ruang, dan Perawat pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis
ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.
B. Karakteristik Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini:
 Klien dilibatkan secara langsung
 Klien merupakan fokus kegiatan
 Perawat asosiet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
 Konsuler memfasilitasi kreatifitas
 Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet dan
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah
C. Tujuan Ronde Keperawatan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis.
2. Tujuan Khusus
 Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
 Meningkatkan kemampuan vaidasi data pasien
 Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien
 Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
 Meningkatkan kemampuan justifikasi
 Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

D. Manfaat Ronde Keperawatan


Banyak manfaat dengan dilakukannya ronde keperawatan oleh perawat,
diantaranya:
1. Ronde keperawatan dapat meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan pada perawat. Clement (2011) menyebutkan manfaat
ronde keperawatan adalah membantu mengembangkan keterampilan
keperawatan, selain itu menurut Wolak etal. (2008) dengan adanya ronede
keperawatan akan menguji pengetahuan perawat.Peningkatan ini bukan
hanya keterampilan dan pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga
peningkatan secara menyeluruh. Hal ini dijelaskan oleh Wolak et al.
(2008) peningkatan kemampuan perawat bukan hanya keterampilan
keperawatan tetapi juga memberikan kesempatan pada perawat untuk tumbuh
dan berkembang secara profisonal.
2. Melalui kegiatan ronde keperawatan, perawat dapat mengevaluasi
kegiatan yangtelah diberikan pada pasien berhasil atau tidak.
Clement (2011) melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan
yang dihadapi oelh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan
dapat dinilai. Hal ini juga ditegaskan oleh O’connor (2006) pasien sebagai alat
untuk menggambarkan parameter penilaian atau teknik intervensi.
3. Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat dan
mahasiswa perawat. Ronde keperawatan merupakan studi percontohan
yang menyediakan sarana untuk menilai pelaksanaan keperawatan
yang dilakukan oleh perawat (Wolak et al, 2008). Sedangkan bagi
mahasiswa perawat dengan rondekeperawatan akan mendapat
pengalaman secara nyata dilapangan (Clement,2011).
4. Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membanu mengorientasikan
perawatbaru pada pasien. Banyak perawat yang baru masuk tidak mengetahui
mengenai pasien yang dirawat di ruangan. Dengan ronde keperawatan hal ini
bisa dicegah, ronde keperwatan membantu mengorientasikan perawat
baru pada pasien (Clement, 2011).
5. Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian
Febriana (2009) ronde keperawatan meningkatkan kepuasan pasien lima kali
dibanding tidak lakukan ronde keperawatan. Chaboyer et al. (2009)
dengan tindakan ronde keperawatan menurunkan angka insiden pada pasien
yang dirawat.

E. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.
F. Langkah-langkah Ronde Keperawatan
Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah
sebagai berikut (Ramani,2003; Birnbaumer,2004 dalam Saleh,2012) :

Tahap Pra PP

Penepatan pasien

2. Persiapan pasien :
Informed concent
Hasil pengkajian/ validasi data

Tahap Pelaksanaan di Apa diagnosis keperawatan?


Nurse Station
3. Penyajian Masalah Apa data yang mendukung?

Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?

Apa hambatan yang ditemukan?


Tahap Pelaksanaan di
Kamar Pasien
4. Validasi data di Bed Pasien

Diskusi PP-PP, konselor,


KARU

6. Kesimpulan dan
Pascaronde (nurse rekomendasi solusi 5. Lanjutan diskusi di
station) masalah nurse station

1. Persiapan
a) Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b) Menentukan tim ronde.
c) Mencari sumber atau literature.
d) Membuat proposal.
e) Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga.
f) Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang mendukung?,
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan
yang ditemukan selama perawatan?
2. Pelaksanaan ronde
a) Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan atau telah dilaksanakan dan memilih prioritas
yang perlu didiskusikan.
b) Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c) Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala
ruangan tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan.
d) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang
akan ditetapkan.
3. Pasca ronde
a) Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
b) Evaluasi, revisi dan perbaikan.
c) Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi
keperawatan selanjutnya.
G. Kriteria Evaluasi
Menurut Nursalam (2014), kriteria evalusi yang dapat diambil yaitu :
1. Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya).
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
 Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
 Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
 Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
 Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
 Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
 Meningkatkan kemampuan justifikasi.
 Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

H. Contoh Penerapan Ronde Keperawatan

Rencana pelaksanaan ronde keperawatan pada Tn. Roni dengan masalah


keperawatan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada diagnosa medis PPOK,
DM, dan hipertensi (di ruang paru RS SM)
Topik                   : Asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada diagnose PPOK, DM, dan hipertensi
Sasaran                : Tn. Roni (43 tahun)
Hari/Tanggal       : Jumat, 06 Mei 2021
Waktu                  : 60 menit (Pukul 10.00-11.00 WIB)
Tujuan
1. Tujuan umum : Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi yaitu
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
2. Tujuan khusus :
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain
c. Menemukan alas an ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
Sasaran
Pasien Roni Umur 43 tahun yang dirawat di ruang rawat kelas II no tempat tidur 2
ruang paru RS SM
Materi
1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan PPOK, DM dan hipertensi
2. Masalah yang muncul pada pasien dengan PPOK, DM, dan hipertensi
3. Intervensi keperawatan pada pasien dengan PPOK,DM, dan hipertensi
dengan masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Metode
Diskusi
Media
1. Dokumen/Status pasien
2. Sarana diskusi: kertas dan pena
3. Materi yang disampaikan secara lisan.

Kegiatan Ronde Keperawatan


waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Tempat
Pasien
1 hari pra- Pra-ronde: Penanggung - Ruang paru
sebelum ronde.  Menentukan kasus jawab : RS SM
ronde dan topik
 Menentukan tim
ronde
 Menentukan
literature
 Membuat proposal
 Mempersiapkan
pasien
 Diskusi pelaksanaan
5 menit Ronde Pembukaan: Kepala Ruangan - Nurse
 Salam pembukaan (Karu) Station
 Memperkenalkan
tim ronde
 Menyampaikan
identitas dan masalah
pasien
 Menjelaskan tujuan
ronde
30 Penyajian masalah: PP Mendengarkan Nurse
menit  Memberi salam dan Station
memperkenalkan
pasien dan keluarga
kepada ti ronde
 Menjelaskan
riwayat penyakit dan
keperawatan pasien
 Menjelaskan
masalah pasien dan
rencana tindakan yang
telah dilaksanakan dan
serta menetapkan
prioritas yang perlu
dilakukan Memberikan R.perawatan
Validasi data Karu,PP, respond an
 Mencocokkan dan perawat menjawab
menjelaskan kembali konselor. pertanyaan
data yang telah
disampaikan
 Diskusi antar
anggota tim dan pasien
tentang masalah
keperawatan tersebut
 Pemberian
justifikasi oleh
perawat primer atau
konselor atau kepala
ruangan tentang
masalah pasien serta
rencana tindakan yang
akan dilakukan. Karu
 Menentukan
tindakan keperawatan
pada masalah prioritas
yang  telah ditetapkan.
10 Pasca  Evaluasi dan Karu,supervisor - Nurse
menit ronde rekomendasi intervensi , perawat Station
keperawatan konselor,
 Penutup pembimbing.

Kreteria evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di ruang paru RS SM
b. Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat:
a) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis
b) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
c) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan,
menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
d) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
e) Meningkatkan kemampuan justifikasi
f) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
Pengorganisasian
1. Kepala rungang : Putri
2. PP I : Nhelmy
3. PP II : Mei
4. PA I : Permata
5. PA II : Rezky
6. Konselor : Novitasari
7. Pembimbing : Septhian
8. Suvervisor : Netty

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN


RONDE KEPERAWATAN

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama                    : Ranti
Umur                    : 22 tahun
Alamat                  : Jl. A blok B gang c No. 1
Adalah anak dari pasien :
Nama                    : Roni
Umur                    : 43 tahun
Alamat                  : Jl. A blok B gang c No. 1
Ruang                   : Ruang rawat kelas II no tempat tidur 2 ruang paru RS SM
No. RM.               : 123456

Dengan ini menyetakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.


Pekanbaru, 01 Mei 2021
Perawat yang menerangkan                                                              Penanggung jawab
Nhelmy Ranti

Saksi-saksi :                                                                                              Tanda tangan :


1. Nisa
2. Retno
Daftar Pustaka

Saleh, Z. (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja


Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda. Universitas Indonesia, 1-180.
Nursalam, 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
professional edisi 4. Jakarta: Salemba Medika
Ramani, S. (2003). Twelve tips to improve bedside teaching. Medical teacher, Vol.
25, No.2, pp. 112-115.
Birnbaumer, D., M. (2004). Bedside teaching. Dikutip 05 Mei 2021 dari
http://www.cordem.org/facdev/2004meeting/birn1.doc
Kinchay, A. (2012, September). www.scribd.com. Retrieved Juni 07, 2017, from
http:www.scribd.com/doc/76643445/RONDE-KEPERAWATAN
Clement, I. 2011. Management nursing services and education. Edition I.
India:Elsevier
Chaboyer, W; Johnson, J; hardy, L; Gehrke, T; Panuwatwanich, K. 2009.
Transforming carestrategies ad nursing-sensitive patient outcomes. Journal of
Advanced Nursing.

Anda mungkin juga menyukai