Tugas 2 PKN
Tugas 2 PKN
OLEH :
NIM : 043286379
(MKDU4111)
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
KATA PENGANTAR
Gea Pramana
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Di era globalisasi ini persaingan begitu ketat dan tajam pada semua aspek
kehidupan. Dibidang ideologi, kehancuran komunisme di Eropa Timur
memungkinkan liberalisme – kapitalisme mendominasi dunia. Di bidang politik,
pengaruh negara-negara besar sulit di elakan. Dibidang ekonomi, perdagangan bebas
menyebabkan produksi lokal terpental. Di bidang sosial budaya, pola hidup dan
budaya hedonistic (maunya enak, senang saja) mewarnai semua lapisan dan
lingkungan masyarakat. Sedangkan dibidang pertahanan dan keamanan penguasaan
teknologi persenjataan bukan lagi jaminan keamanan melainkan cenderung sebagai
ancaman.
Globalisasi berkembang melalui proses yang dipicu dan dipacu oleh kemajuan
pesat “revolusi” di bidang teknologi komunikasi atau informasi, transportasi dan
perdagangan yang dikenal dengan istilah Triple T. Globalisasi ini membawa angin
perubahan baru dalam kehidupan kita, baik sebagai individu maupun dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Angin perubaahan sebagai
dampak kesejagatan tersebut di satu sisi dapat membawa kemajuan, namun di sisi lain
dikhawatirkan akan menghancurkan atau sekurang-kurangnya mengikis negara
bangsa (nation state). Hal ini sejalan dengan pemikiran Naisbitt bahwa menyatunya
kehidupan di dunia (globalisasi) disertai dengan munculnya berbagai paradoks. Di
satu pihak ekonomi global menuju ke satu kesatuan dan di pihak lain terjadi
kecenderungan (Trend) politik lahirnyaa ratusan negara baru..
Dalam suatu negara tentu banyak hal yang sangat mempengaruhi dalam
berjalanannya negara tersebut. Termasuk bagaimana bentuk negara, peraturan-
peraturan, pemikiran dasar, dasar hukum, dan juga sistem negara itu sendiri. Sebuah
negara tentu tidak lepas dengan politik. Baik dari dalam pemerintahan, maupun dalam
sektor bisnis dan kehidupan warga negaranya. Dalam pelaksanaan politik dalam suatu
negara, terutama dalam pemerintahan, tentu membutuhkan pemikiran yang matang
dan tepat agar dapat dilaksanakan oleh seluruh lapisan negara. Salah satunya adalah
dengan berpedoman pada dasar hukum negara. Maka penyusunan politik dalam
negara akan mengikuti bagaimana bentuk dan keadaan negara tersebut. Berdasarkan
latar belakang di atas, maka judul dari artikel ini adalah “ Pengaruh Globalisasi
Terhadap Perumusan Politik dan Strategi Nasional”
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh globalisasi terhadap perumusan politik
dan strategi nasional.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Globalisasi
Dampak Globalisasi
Dalam terjadi dan berlangsungnya globalisasi ada dampak yang ditimbulkan dari
era globalisasi. Dampak globalisasi terbagi dua yaitu dampak positif globalisasi dan
dampak negatif globalisasi. Dampak positif dan dampak negatif globalisasi adalah
sebagai berikut...
a. Dampak Positif Globalisasi
Komunikasi yang semakin cepat dan mudah
Meningkatnya taraf hidup dari masyarakat
2. Pengertian Politik
Kata “politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia yang akar
katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara
dengan dan teia, berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics
mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan
suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Politics dan policy memiliki hubungan
yang erat dan timbal balik. Politics memberikan asas, jalan, arah, dan medannya,
sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas, jalan, dan arah
tersebut sebaik-baiknya.
Dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara,
dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Sedangkan
policy yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kebijaksanaan, adalah
penggunaan pertimbangan-pertimbangan yang dianggap dapat lebih menjamin
terlaksanakannya suatu usaha, cita-cita atau tujuan yang dikehendaki. Pengambil
kebijaksanaan biasanya dilakukan oleh seorang pemimpin. Politik secara umum
menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara melaksanakannya. Pelaksanaan
tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut
pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber-sumber yang ada.
Perlu diingat bahwa penentuan kebijakan umum, pengaturan, pembagian, maupun
alokasi sumber-sumber yang ada memerlukan kekuasaan dan wewenang (authority).
Kekuasaan dan wewenang ini memainkan peran yang sangat penting dalam
pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik yang mungkin muncul dalam proses
pencapaian tujuan. Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan
dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusi
atau alokasi sumber daya.
A. Negara
Negara merupakan suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. Boleh dikatakan negara merupakan bentuk
masyarakat dan organisasi politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang
berdaulat.
B. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi
tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Dalam politik
yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kekuasaan itu diperoleh, bagaimana
mempertahankannya, dan bagaimana melaksanakannya.
C. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Dalam pengambilan keputusan
perlu diperhatikan siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu
dibuat. Jadi, politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum. Keputusan
yang diambil menyangkut sektor publik suatu negara.
D. Kebijakan Umum
Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh
seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan
tersebut. Dasar pemikirannya adalah bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan
bersama yang ingin dicapai secara bersama pula, sehingga perlu ada rencana yang
mengikat yang dirumuskan dalam kebijakan-kebijakan oleh pihak yang berwenang.
E. Distribusi
Yang dimaksud dengan distribusi adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai
(values) dalam masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting. Ia
harus dibagi secara adil. Politik membicarakan bagaimana pembagian dan
pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.
3. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of
the general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.
Karl Von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan
tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan
perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.
Dalam abad modern sekarang ini penggunaan kata strategi tidak lagi terbatas pada
konsep atau seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan secara
luas, termasuk dalam ilmu ekonomi maupun bidang olah raga. Dalam pengertian
umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan.
Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jenderal atau bidang
militer, tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan. Strategi pada dasarnya
merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideology,
politik, ekonomi, social-budaya, dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
4. Politik dan Strategi Nasional
BAB III
PEMBAHASAN
Suatu realita yang perlu disadari oleh semua pihak, bahwa Indonesia tidak
sendirian di muka bumi ini, tetapi justru berada pada posisi strategis dan tidak
mungkin menghindari pertemuan dengan kepentingan-kepentingan dari pihak lain.
Situasi tersebut sudah mengisyaratkan bahwa ada kebutuhan yang sangat mendasar,
yaitu merumuskan strategi nasional, paling tidak, ada tujuh aspek terkait dengan
globalisasi, berarti ada tujuh (economic, political, security, environmental, health,
social, cultural). Spektrum informasi yang sangat diperlukan NKRI, agar dapat
memetik manfaat dari globalisasi. Kebutuhan tersebut bersifat mutlak, artinya tanpa
informasi yang memadai dan akurat, NKRI pasti akan menghadapi sisi negatif dari
globalisasi. Strategi pembangunan Nasional NKRI mengacu pada konstitusi yang
menggariskan bahwa “melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia”. Bukanlah perkara yang
mudah bagi NKRI untuk mencapai strategic objectives seperti yang diamanahkan
oleh konstitusi, di era globalisasi yang berkembang bersamaan dengan era informasi,
dikendalikan pula oleh negara industri dan atau negara maju. Mereka menguasai
teknologi maju, juga teknologi informasi yang sangat andal, punya modal yang kuat
di dukung pula oleh sistem yang robust (IMF, World Bank, WTO), memampukan
mereka mengendalikan tujuh aspek globalisasi tersebut. Sesungguhnya globalisasi ini
mendatangkan terlalu banyak kebaikan kepada kita sehingga nilai-nilai dan budaya
akan diikuti orang, namun bagi sesebuah negara kecil dan membangun, fenomena
globalisasi ini tidak mustahil akan memusnahkan jati diri dan identiti masyarakatnya.
Penetapan strategi tersebut, membutuhkan sejumlah informasi terkait, yang harus
akurat dan aktual, artinya tidaklah mungkin merumuskan strategi yang tepat, terarah
dan terukur, tanpa dukungan intelijen.
BAB IV
PENUTUP
1. Simpulan
Daftar Pustaka