Sumber keuangan negara Republik Indonesia yaitu semuanya yang berhubungan dengan
penerimaan dan pengeluaran negara Republik Indonesia.
Berikut ini ada beberapa sumber penerimaan negara Republik Indonesia yang
berasal dari dalam negeri dan contohnya, yaitu:
1. Pajak
Pemungutan pajak merupakan instrumen fiskal yang digunakan oleh
pemerintah untuk membiayai pembangunan.
Pajak ini sifatnya memaksa dan tercantum dalam konstitusi dimana semua
wajib pajak, baik perorangan atau badan usaha, harus memberikan kontribusi
pada negara.
Pajak merupakan sumber pemasukan utama negara yang dipakai
sebesar-besarnya buat seluruh kesejahteraan rakyat.
Walau pemungutan pajak bersifat memaksa, wajib pajak gak mendapatkan
imbalan secara langsung atas pembayaran pajak yang dilakukannya.
Contohnya:
Contoh BUMN:
PT Telkom
Perusahaan Daerah Air Minum
Bulog
PT Pertamina
PT Garuda Indonesia
PT Balai Pustaka dan lainnya.
4. Denda dan Sita
Pemberian denda dan sita adalah bentuk penegakan hukum agar
masyarakat lebih disiplin dengan memberikan hukuman finansial buat
para pelanggar aturan.
Pemberian denda dan sita aset dilakukan buat mereka yang melanggar
peraturan yang udah ditetapkan oleh pemerintah.
Contohnya:
Tapi, jumlah uang yang dicetak harus dikendalikan dengan baik oleh
pemerintah, karena jumlah uang yang beredar terlalu banyak bisa
mengakibatkan inflasi.
Contohnya:
Pinjaman bisa diperoleh dari dalam maupun luar negeri. Sumber pinjaman
bisa berasal dari pemerintah, institusi non bank, institusi perbankan, ataupun
individu.
Contohnya:
Contohnya:
Contohnya:
Selain di dalam negeri, juga ada beberapa sumber keuangan negara Republik
Indonesia yang berasal dari luar negeri, diantaranya yaitu:
1. Pinjaman Program
Negara Indonesia bisa mendapatkan penerimaan keuangan dari pihak asing
dalam bentuk pinjaman program.
Untuk melaksanakan kekuasaannya, kepala daerah melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaan
keuangan daerah kepada perangkat daerah.
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu pendapatan yang diperoleh daerah yang
dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. PAD bertujuan memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah
untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai
perwujudan desentralisasi.
2. Dana Perimbangan, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.
3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah merupakan seluruh pendapatan Daerah
selain pendapatan asli daerah dan dana perimbangan, yang meliputi hibah, dana
darurat, dan lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Dengan adanya otonomi daerah, setiap daerah memiliki kewenangan untuk mengurus dan
mengatur keuangan secara mandiri dengan menggunakan prisnip-prinsip keuangan daerah.
1. Akuntabilitas
Dalam pengambilan keputusan sesuai dengan mandat yang diterima. Kebijakan harus dapat
diakses dan dikomunikasikan serta dipertanggungjawabkan.
2. Transparansi
3. Kejujuran
Keuangan publik harus dipercayakan kepada pengelola yang memiliki integritas dan kejujuran
tinggi.
4. Value of money
Dalam pengelolaan keuangan daerah dan anggara harus memerhatikan ekonomi, efektivitas,
dan efisiensi.
5. Pengendalian
Dalam prinsip ini, dilakukan monitoring terhadap penerimaan maupun pengeluaran APBD.
2. Jelaskan dan sebutkan bentuk opini yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas
penyelenggaraan keuangan negara!
Sumber
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/17/120000969/keuangan-daerah--pengertian-
sumber-dan-prinsipnya?page=all#page2
http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?ufaq=apa-saja-sumber-sumber-pendapatan-daerah
https://www.google.com/amp/s/cerdika.com/sumber-keuangan-negara/%3famp